Adoc - Pub Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Di Wil
Adoc - Pub Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Di Wil
KATA PENGANTAR
Proses pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM) dalam bentuk Roadmap yang membahas
permasalahan Wilayah Sungai (WS) Citarum dilakukan berdasarkan pada metodologi penyusunan Rencana Strategis.
Secara mendasar, pendekatan tersebut untuk menjawab tiga pertanyaan berikut:
Dimana posisi kita saat ini (dalam hal ini, apa masalah/isu yang kita hadapi saat ini)?
Bagaimana caranya kita mencapai tujuan yang telah kita sepakati bersama (”Jalan/Road” mana/apa yang harus
kita tempuh)?
Telah banyak tulisan dan laporan membahas isu saat ini berkenaan dengan manajemen sumber daya air di WS.
Berbagai isu kunci telah didokumentasikan di dalam berbagai tulisan yang dihasilkan dalam dekade terakhir.
Masalahnya sangat banyak dan meliputi berbagai area, termasuk sangat rendahnya kualitas air, penggundulan hutan
dan degradasi daerah tangkapan air di hulu, penyedotan air tanah dan degradasi infrastruktur kontrol air. Ini semua
menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang sangat negatif bagi penduduk sekitar WS.
“Roadmap” pada dasarnya hanyalah suatu kelompok strategi (yang melibatkan proyek/langkah penerapan
strategi tersebut). “Roadmap” menegaskan hubungan dan langkah antara kondisi sumber daya air dalam WS pada
saat ini dengan kondisi yang diinginkan pada masa mendatang serta outcome yang diinginkan (visi) dimasa depan –
berarti, apa yang harus dilakukan guna mencapai berbagai tujuan yang disepakati.
Ini semua dicapai dengan menggunakan pendekatan “vision -oriented”:
Merumuskan dan meyakinkan secara lebih tegas bentuk visi bersama (shared vision) para pemanfaat
(stakeholders) berkenaan dengan masa depan WS Citarum (sampai dengan 2023);
Melakukan perbandingan sumber daya air dalam WS saat ini dengan visi yang ditetapkan, dalam rangka
melakukan identifikasi arah strategis yang harus ditempuh (dijelaskan dalam “Roadmap” itu sendiri).
Merumuskan tujuan-tujuan dalam beberapa area kunci (key areas), yang bilamana tercapai, akan mengarah
pada pencapaian visi.
Melakukan pengembangan dan intervensi dalam bentuk proyek guna menjamin keberhasilan penerapan
pencapaian tujuan dari setiap area kunci.
“Roadmap” ini bukan milik ADB, walaupun ADB berkomitmen untuk memkan bantu pemerintah menerapkan
“Roadmap” melalui pinjaman utama serta beberapa bantuan teknis lainnya. “Roadmap” juga bukan milik lembaga
donor yang lainnya. “Roadmap” ini adalah milik pemerintah Republik Indonesia. Jelas bahwa “Roadmap” ini
merupakan wahana penting sebagai jembatan dialog antara Pemerintah RI dengan lembaga donor agar bantuan
terarah pada isu kritis dengan meminimalkan tumpang tindih dan jarak.
Sekitar 70 proyek telah teridentifikasi dalam upaya pencapaian visi WS Citarum. Selanjutnya, harus ditetapkan
dalam tahap persiapan implementasi proyek.
KERANGKA KERJA STRATEGI
Sua tu kera ngka kerja stra tegis dikembangkan a tas dasa r konsultasi komprehensif dengan seluruh
stakeholders WS Ci ta rum menjamin terbentuknya “Roadmap” yang terpadu. Seca ra ters truktur “Roadmap”
di gamba rkan dalam bentuk “Diagram Rumah.” Visi da ri WS didukung oleh berba gai kegiatan meliputi lima
a rea kunci sebagai pila r. Rumah ini dikukuhkan oleh adanya pondasi dalam bentuk dua a rea kunci yang
saling mendukung.
VISI
Pemerintah dan mas ya raka t bekerjasama untuk daerah
tangkapan ai r dan sungai -sungai yang bersih,seha t dan
produktif memba wa manfaat yang lesta ri bagi semua orang
di wilayah sungai Ci ta rum
Bidang Kunci
Pendukung
(Pilar)
Pemberdayaan Masyarakat Data dan Informasi
Termasuk dalam area ini: aktivitas perlindungan Dalam konteks ini, “bencana” hanya terkait
lingkungan yang mempunyai dampak pada manajemen dengan air, seperti banjir dan aliran lumpur. Kegiatan
air (ternasuk: sungai, danau, rawa, hutan dan ekosistem yang termasuk dalam Pengelolaan Bencana adalah:
alami lainnya) dan rehabilitasi (perbaikan) dari Perencanaan dan pembangunan struktur untuk
kerusakan lingkungan (baik bersifat perairan maupun pengamatan dan kontrol banjir, aliran lumpur,
daratan). longsor (termasuk: tanggul buatan dan alami, kontrol
Diantara seluruh area kunci, perlindungan banjir, waduk dan prasarana lokal, dsb);
lingkungan merupakan area yang cukup sulit untuk Pengembangan dan implementasi kesadaran
didefinisikan secara tegas. Perlindungan dan komunitas serta perencanaan dan persiapan
peningkatan ingkungan secara normal seharusnya menghadapi bencana;
dicapai sebagai kombinasi dari tindakan terstruktur dan
tidak terstruktur. Termasuk didalamnya infrastruktur Pengembangan dan implementasi manjemen
(misal: instansi pembuangan limbah), peningkatan kekeringan.
kelembagaan dan regulasi, partisipasi komunitas, dsb.
TUJUAN
Peningkatan kapasitas manajemen lingkungan
Menerapkan kesadaran komunitas yang efektif dan
dalam organisasi telah dimasukkan dalam area
”institusi.” Kualitas air dan pengamatan lingkungan persiapan menghadapi bencana (kejadian banjir dan
lumpur);
serta aktivitas riset dimasukkan dalam area “Data dan
Informasi”. Menerapkan tata kerja yang beroperasi secara
efisien dan efektif dalam upaya meminimalkan
Usulan untuk aspek mitigasi yang ditimbulkan dari
proyek pengembangan air (misal: dampak dari dampak fisik dari kejadian banjir dan lumpur;
pengerukan) dimasukkan dalam proyek itu sendiri. Melaksanakan kesadaran komunitas dalam
manajemen kekeringan dimana kesediaan air secara
Legislasi dan berbagai proses yang bersifat peraturan musiman berada pada level dibawah perencanaan.
ditujukan untuk meminimalkan dampak negatif
dimasukkan dalam penilaian lingkungan dan penilaian
prosedur. Dalam hal ini ditempatkan pada lingkup
“Institusi”.
TUJUAN
Menempatkan perencanaan penggunaan lahan yang
komprehensif dengan pertimbangan minimalisasi
dampak kegiatan manusia pada lingkungan;
Melaksanakan perlindungan hutan dengan sasaran
tidak terjadinya lagi pengurangan lahan hutan dari
kondisi saat ini;
Memprioritaskan peningkatan daerah tangkapan air
melalui penghijauan hutan dan penerapan
pemanfaatan lahan secara tepat guna serta praktek
pertanian yang meminimumkan erosi;
Men jaga kelestarian dan menin gkatka n
keanekaragaman hayati tanpa degradasi lebih lanjut;
Meminimalkan tingkat polusi rumah tangga, industri
dan pertanian yang dibuang ke badan sungai;
Meningkatkan peran sungai dalam perlindungan
perikanan sungai dan wilayah pantai;
Menjaga kecukupan air untuk keperluan ekologi
(misal: penggelontoran), menjaga intrusi air laut,
akumulasi sedimentasi dan polusi terutama disekitar
pantai serta melakukan proteksi perikanan sungai
dan pantai.
Keterlibatan komunitas secara keseluruhan baik Area ini juga termasuk sebagai “pondasi” sebab
dalam perencanaan, implementasi, pengawasan dan data memiliki karakteristik fundamental bagi proses
evaluasi kegiatan IWRM sangat penting. Bahkan dapat pengambilan keputusan dalam perencanaan dan
dikatakan sebagai pondasi dari area kunci karena area ini pengelolaan sumber daya air, termasuk:
mendukung tegaknya kelima “pilar” area kunci Pengumpulan data, meliputi: kuantitas dan kualitas
sebagaimana dijelaskan terdahulu. Sangat terasa air permukaan dan air bawah tanah, data sumber
pendapat para stakeholders bahwa partisipasi komunitas daya alam lainnya (misal: tanah, geologi, lapisan
seharusnya menjadi tema penting dalam ICWRMIP. permukaan tanah, ekosistem, dsb) dan data ekonomi
Dalam konteks ini pemberdayaan komunitas meliputi: -sosial (kependudukan, kemiskinan, pemanfaatan
Edukasi dan peningkatan kesadaran (capacity lahan, dsb);
building) dari komunitas serta individu dalam Pengelolaan dan koordinasi data dari berbagai
berbagai isu pengelolaan air; sumber, termasuk komputerisasi, validasi, dsb;
Aktivitas yang ditujukan pada penyediaan informasi Pemanfaatan data dan diseminasi bersama antar
yang terkait dengan kebutuhan masyarakat lembaga pemerintah, lembaga penelitian, dsb.
mengenai pengelolaan sumber daya air dan aktivitas Akses layanan data bagi masyarakat umum;
terkait lainnya; Penelitian guna meningkatkan pengetahuan dalam
Implementasi terukur guna memfasilitasi partisipasi bidang tertentu, misal: proses pembentukan daerah
masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan air; tangkapan air, demografi, dsb. Serta pengembangan
teknologi baru dalam konservasi air dan
Mengembangkan berbagai program berbasis perlindungan lingkungan;
komunitas “menolong diri sendiri”. Proyek khusus Pengembangan dan penerapan peralatan/
bagi peningkatan komunitas lokal dalam penyediaan kelengkapan pengambilan keputusan (decission
air, lingkungan, kualitas air, mitigasi bencana, dsb. support tools) termasuk sistem GIS, model hidrologi
dan hidraulik serta kelengkapan analisis lainnya.
TUJUAN
TUJUAN
Mencapai kesadaran tinggi bagi masyarakat local
berkenaan dengan masalah konservasi, pemanfaatan
dan perlindungan sumber daya alam (termasuk hak Tercipta dan tersedianya data base tentang tanah
dan tanggung jawab mereka) dalam WS; dan sumber daya air serta dalam format
memberikan kemudahan bagi semua pihak untuk
Masyarakat lokal memperoleh kesempatan dan me n gakses dalam ran gka mem fasili tasi
ruang untuk berpartisipasi nyata dalam perencanaan kesinambungan pengelolaan sumber daya air dalam
dan pengelolaan sumber daya air dalam WS; WS;
Menciptakan kondisi baik institusi, finansial dan Menerapkan metode partisipasi masyarakat dalam
kapasitas komunitas lokal untuk terlibat dalam pengumpulan dan veri fikasi data (bila
usulan terkait dengan penyediaan air, layanan memungkinkan);
sanitasi serta pengelolaan watershed dan limbah. Menerapkan pola pengelolaan efektif dengan cara
“custodianship” atas data set mengenai air dan
daerah tangkapan air terkait.
Menciptakan penggunaan data bersama yang efektif
antara berbagai lembaga didalam WS dan dengan
lembaga pusat.
Memiliki model dan kelengkapan pengambilan
keputusan (decission support tools) termasuk yang
dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan dan
pengembangan proyek, monitoring dan evaluasi
pengelolaan sumber daya air.
Memiliki program penelitian untuk mengisi
kekosongan pengetahuan mengenai air, proses
terkait dengannya dan berbagai skenario yang
direncanakan.
Pengelolaan Program merupakan “bidang kunci” program spesifik lainnya. Mekanisme bertujuan untuk menjamin
persetujuan rekomendasi dari Steering Committee yang dilaksanakan di dalam sub komponen yang diperlukan,
bersamaan dengan laporan dan pengawasan yang efektif agar Pemerintah Indonesia dan ADB dapat menjamin bahwa
dananya telah dibayarkan sesuai dengan perencanaan dan tepat pada waktunya. Selain itu, pertukaran informasi
antara proyek-proyek komponen akan memperbaiki kinerja secara keseluruhan dan meminimalkan terjadinya
tumpang tindih.
TUJUAN
Terciptanya hubungan secara efektif diantara para pihak yang berkepentingan dalam program dan Tim dalam
menangani komponen-subproyeksehingga hasilnya (keluaran) sejalan dengan kebutuhan para pihak;
Terciptanya koordinasi yang efektif diantara komponen untuk mengusung pertukaran informasi dan kerjasama,
perbaikan kinerja keseluruhan dan meminimalkan usaha sia-sia karena tumpang tindih; dan
Terciptanya monitoring dan laporan yang akurat dan tepat dalam kinerja program investasi Proyek, termasuk
pengelolaan keuangan. Monitoring dan evaluasi akan dimasukan dalam pembentukan dan pengelolaan dari
sistim pengelolaan kinerja Roadmap.
1.5 Pengembangan Kebijakan Tarif dan Alokasi Air 2.1 Rehabilitasi Saluran Tarum Barat (WTC) untuk
yang Tepat serta Partisipasi yang Seimbang Antar Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Air
Perkiraan Biaya: $ 45.13 Juta
Stakeholder - Perkiraan Biaya: $ 1.5 Juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Pembahasan kebijakan tarif air yang berlaku saat ini dan Pembangunan bendungan da n waduk di sungai Cibebe r;
pengembangan kebijakan struktur tarif yang baru, yang
mampu mencerminkan biaya pengiriman air serta Rehabilitasi sis tem irigasi untuk dis tribusi air;
mendorong adanya insentif pe nggunaan air yang rasional; Pembangunan be ndungan pembagi Sadawarna di sungai
Pembahasan instrumen kebijakan alokasi air kepada Cipunegara dan terowongan untuk mengalirkan air dari
pemanfaat air (lintas sektor; hulu dan hilir) dan regulasi suatu tempat di sebelah hulu waduk Cibebe r guna
yang terkait dengan pemanfaatan air, yang berlaku saat ini; meningkatkan aliran air agar memungkinkan mengairi
sawah yang akan ditingkatkan luasnya;
Pembahasan kebijakan terkait dengan partisipasi
stakeholder (khususnya komunitas) dalam pe rencanaan Kemungkinan pembangunan Mini Hydropowe r sebagai
dan pengelolaan sum ber daya air dan pe ngembangan ke- bagian dari s istem pem bagian air;
bijakan baru serta mekanisme pendekatan yang lebih Penguatan kelembagaan untuk Pengelolaan Irigasi
seimbang untuk seluruh stakeholde r: institusi peme rinta h, Partisipatif dianta ra para pe tani;
LSM dan komunitas secara keseluruha n). Mengembangkan rencana-rencana untuk meningkatkan
manajemen daerah tangkapan dibagian hulu dari waduk.
1.6 Pengembangan Suatu Peningkatan Rencana
Wilayah Sungai Citarum untuk Pengelolaan WS Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu - Perkiraan Biaya: $ 2.1 Juta (Sumber: Fase 3)
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Membahas pola pengembangan dan pengelolaan sum ber 2.2 Meningkatkan Sumber Air untuk Irigasi
daya air di WS Citarum; (Cipancuh) - Perkiraan Biaya: $ 6.41 Juta
Bersama de ngan stakeholder, mengembangkan pola WS
strategis dalam upaya meningkatkan keterpaduan OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
pengelolaan sum ber daya air; Rehabilitasi Bedungan Cipancuh berikut bangunan-
Mengembangkan dan menerapkan mekanisme monitoring bangunan pele ngkap, termasuk tambahan pintu-pintu
pola WS dengan lembaga yang bertanggung jawab dan gerak pada puncak pelimpah dan me ninggikan tubuh
melaporkannya pada pemerintah untuk pe rbaikan lebih bendungan untuk meningkatkan tinggi jagaan banjir;
lanjut. Penguatan kelembagaan untuk Partisipasi Pengelolaan
Irigasi diantara para pe tani;
1.7 Peningkatan Kapasitas Organisasi Dalam Mengembangkan rencana meningkatkan pengelolaan
Penilaian Lingkungan - Perkiraan Biaya: $ 0.4 Juta daerah tangkapan hujan di bagian hulu dari waduk.
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: 2.3 Meningkatkan Sumber Air untuk Irigasi
Menetapkan program AMDAL dengan pe ndekatan WS; (Ciherang) - Perkiraan Biaya: $ 5.41 Juta
memberikan pe latihan dan bim bingan pada pe rencana
proyek dan stakeholder berkaitan dengan penilaian OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
dampak proyek, pembahasan dan monitoring sejalan
dengan EARP; Pembangunan Bendungan Telagaherang berikut bangunan
-bangunan pele ngkap di sungai Cihe rang;
Peningkatan kapasitas untuk para manager dan s taf teknik
yang bertanggung jawab pada impleme ntasi AMDAL . Rehabilitasi sis tem pembagian a ir untuk irigasi yang ada;
Memperkuat/meningkatkan kelembagaan untuk partisipasi
pengelolaan irigasi diantara para pe tani;
Penyiapan rencana-re ncana untuk meningkatkan
pengelolaan dae rah tangkapan air di bagian hulu waduk.
2.4 Peningkatan Sumber Daya Air Bandung dan 2.7 Meningkatkan Sumber Air untuk Irigasi
Pemanfaatan Lain Melalui Transfer Antar WS (Ciherang) - Perkiraan Biaya: $ 56.4 juta
(Intern-Basin) - Pe rkiraan Biaya: $ 190 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Pembangunan Bendungan Telagaherang berikut bangunan
Pembangunan Be ndung di Cibutarua; -bangunan pele ngkap di sungai Cihe rang;
Pembangunan waduk Santosa di sungai Cilaki; Rehabilitasi sis tem pembagian a ir untuk irigasi yang ada;
Pembangunan te rowongan penyalur air sepanjang 4,5 km; Mem pe rk ua t/m e ningka tka n ke le mbagaa n untuk
Pembangunan waduk dibagian hulu Be ndung Tamiang partisipasi pengelolaan irigasi diantara para peta ni;
Cangkir diperlukan penggantian untuk irigasi disebe lah Penyiapan renca na-re ncana untuk meningkatkan
hilir Be ndung Cibutarua; pengelolaan dae rah tangkapan air di bagian hulu waduk.
Mengembangkan perjanjian yang sedang berjalan antar
Kabupaten tentang alokasi biaya dan pengaturan
pendanaan untuk air yang digunakan. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
(Sumber: Master Plan 1997)
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
(Sumber: PPTA Fase 1 Sub Project #9) 2.8 Perbaikan Irigasi Cisangkuy
Perkiraan Biaya: $ 65.5 juta
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air 2.10 Perencanaan Teknis Detail untuk Peningkatan
(Sumber: PPTA Fase 1 Sub Project #10) Sumber Air Baku Bandung - Perkiraan Biaya: $ 1.2 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
2.6 Meningkatkan Sumber Air untuk Irigasi
Membuat pilihan proses seleksi pe ndorong pemangku
(Cipancuh) - Pe rkiraan Biaya: $ 65.7 juta kepentinga n untuk me ningkatkan ke te rsediaan
penyediaan air baku ke Bandung da lam rangka memenuhi
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: kebutuhan air Pe rmukiman, Perkotaan dan Industri
sampai tahun 2025;
Rehabilitasi Bedungan Cipancuh berikut bangunan-
bangunan pelengkap, termasuk tambahan pintu-pintu Pelaksanaan pengukuran secara cepat dan studi-studi
gerak pada puncak pe limpah dan meninggikan tubuh kelayakan (kaji ulang dan pem utakhiran studi-studi
bendungan untuk meningkatkan tinggi jagaan banjir; kelayaan sebelumnya) agar dapat me nyususn daftar
pendek dari kemungkinan-kemungkinan potensi yang
Penguatan kelembagaan untuk Partisipasi Pe ngelolaan paling memenuhi;
Irigasi diantara para pe tani;
Penyiapan studi-studi kelayakan terinci (te rmasuk
Mengembangkan rencana meningkatkan pengelolaan pendanaan, analisa dampak lingkungan dan rencana aksi
daerah tangkapan hujan di bagian hulu dari waduk. pemindahan permukiman, dll) mendahului penyiapan
laporan-la poran pengkajian sub proyek .
2.11 Alternatif Penyediaan Air untuk Peningkatan 2.14 Penelitian Alternatif Penyediaan Air Baku
Sumber Air Bandung - (Perkiraan Biaya akan dihitung untuk Bekasi dan Karawang - Perkiraan Biaya: $ 1.0 juta
sesuai Skema Usulan di Bawah)
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: Menyusun proses se leksi dari pilihan-pilihan pemilik
Disain teknis terinci untuk pilihan-pilihan yang dite tapkan.; kepentingan untuk me ningkatkan ketersediaan pasok air
baku ke Bekasi dan Karawang guna mencukupi kebutuha n
Penyiapan dokumen-dokumen te nder; pe nentuan kontrak; air bagi perm ukiman, perkotaan dan industri sampai tahun
Konstruksi dan pengawasan. 2025;
Melaksanakan penelitihan secara cepat dan pra s tudi
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air kelayakan (kaji ulang dan pemutakhiran se tiap s tudi
kelayakan sebelumnya) agar dapat menyusun dafta r
(Sumber: Master Plan 1997) pendek pote nsi piliha n yang paling sehat/meme nuhi;
Penyiapan studi kelayakan yang terinci (termasuk
2.12 Pengembangan Air Perm ukaan di Daerah pembiayaan, analisa dampak lingkungan, rencana induk
Tangkapan Air Hulu Sungai Cikapundung pemindahan pe nduduk, dll) kearah penyiapan laporan-
Perkiraan Biaya: $ 34.7 juta laporan penila ian sub proyek.
2.17 Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Air Bawah 2.21 Modernisasi Irigasi untuk Saluran Tarum
Tanah WS Citarum Secara Berkesinambungan Barat (WTC) - Perkiraan Biaya: $ 50.9 million
Perkiraan Biaya: $ 5.0 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: Rehabilitasi jaringan saluran (saluran se cunde r, saluran
(Tergantung pada manfaat dari rencana aksi studi tertie r) da n prasarana-prasarana pe ngatur air;
pengembangan biaya hanya sebagai indikasi) Pemasangan perlengkapan ala t ukur bangunan
pengambilan;
2.18 Meningkatkan Pelaksanaan Peraturan Perkuatan kelembagaan dalam mengikutse rtaan
Pengelolaan Air Bawah Tanah di Bandung Secara pengelolaan irigasi diantara para pe tani.
Berkesinambungan - Pe rkiraan Biaya: $ 0.6 juta
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: (Sumber: PPTA Fase 1 Sub Projects #2 dan #5)
Kaji ulang atas kerangka kerja dan pera turan yang ada
untuk pengelolaan air tanah di daerah Bandung;
2.22 Pening katan Sistem Pelayanan dan
Evaluasi pelaksanaan peraturan yang ada dan identifikasi Modernisasi Irigasi dari Saluran Tarum Timur
perbedaan-pe rbedaannya;
(ETC) - Perkiraan Biaya: $ 126.2 juta
Pengembangan strategi dan rencana aksi untuk
meningkatkan efectivitas peraturan penggunaan air tanah,
meliputi rekomendasi untuk me rubah kerangka kerja serta OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
peraturan yang ada; Rehabilitasi Saluran Ta rum T imur, me liputi penggalian
dan pembuangan e ndapan-enda pan dan perbaikan se rta
Pengembangan mekanisme pengamatan dan evaluasi
perkuatan tanggul-tanggul;
Capacity building untuk dinas-dinas yang terlibat dalam
Rehabilitasi saluran-saluran sekunde r dan ters ier se rta
pengelolaan air tanah.
prasarana dan sa rana pengaturan air;
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Pemasangan perlengkapan ala t ukur bangunan
pengambilan;
(Sumber: PPTA Fase 1 Sub Project #18)
Perkuatan kelembagaan untuk keikutan pengelolaan
irigasi diantara para peta ni.
2.19 Peningkatan Penyediaan Air Baku untuk
Kabupaten Bandung - Perkiraan Biaya: $ 32.8 juta Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
(Sumber: PPTA Fase 1 Sub Projects #3 dan #6)
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Pembangunan banguna n pengambilan baru dan fasilitas 2.23 Pening katan Sistem Pelayanan dan
penyaluran untuk ratikulasi air minum;
Modernisasi Irigasi dari Saluran Tarum Utara
Mengkaji ulang kebijakan tarif air yang sedang be rlaku da n
mengembangkan struktur ta rif baru yang mencerm inkan (NTC) - Perkiraan Biaya $ 95.1 juta
biaya penyaluran yang lebih baik dan menyediakan
insentif untuk pemafaatan air yang lebih rasional di daera h OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Bandung. Rehabilitasi Saluran Tarum Utara, meliputi penggalian
dan pembuangan e ndapan-endapan, perbaikan se rta
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air perkuatan tanggul-tanggul;
(Sumber: Master Plan 1997) Rehabilitasi saluran-saluran sekunder dan tersie r se rta
bangunan pengatur air;
2.20 “Proyek 2” Saluran Tarum Barat Pemasangan perlengkapan ala t ukur bangunan
Perkiraan Biaya: $ 860.0 juta pengambilan;
Perkua tan kele mbagaan guna me ngikutsertaan
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: pengelolaan irigasi diantara para pe tani.
Kaji ulang penelitian-pe nelitian se belumnya pada piliha n
untuk pemipaan air dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta;
Studi kelayakan untuk pilihan yang ditentukan;
Perencanaan teknis te rinci;
Pembangunan.
2.24 Pengembangan Strategi dan Pilihan 3.1 Pengembangan Strategi dan Kunci Kebijakan
Pengelolaan Permintaan dan Konservasi Air Guna untuk Pengelolaan Sumber Daya Air
Memenuhi Kebutuhan Industri dan Rumah Tangga Perkiraan Biaya: $ 1.08 juta
Perkiraan Biaya: $ 0.5 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: Pengembangan kebijakan untuk pene tapan harga air yang
Pengembangan dan pene rapan stra tegi-strategi dan aksi- sesuai, pemanfaatan air be rsama, keseimbangan partisipasi
aksi kesadaran dalam perlindungan air yang muncul anta ra stakeholder;
masyarakat dan industri-industri; Pengembangan stra tegi dan pilihan untuk pe ngelolaan
Pengembangan dan pene rapan stra tegi-strategi dan aksi- kebutuhan konservasi air te rutama untuk penggunaan air
aksi daur ulang air industri (me liputi pengaturan dan upaya untuk rumah tangga dan indus tri;
-upaya teknologi) dan bantuan pada industri-indus tri untuk Pengembangan sistem lisensi dan hak pengusahaaan air
menerapkan teknologi daur ulang; untuk pe ngguna air pemukaan. Kajian ulang tentang
kebijakan alokasi air dan optimisasi pengoperasian
Pengembangan dan pene rapan stra tegi-strategi dan aksi- infrastruktur pengontrol air di wilayah sungai utama dan
aksi untuk meminimalkan kehilangan-kehilangan dari
untuk pengoperasian s ungai di wilayah sungai tersebut.
sistem re ticulasi air;
Kaji ulang kebijakan tarif air saat ini dan mengembangkan
struktur pebiayaan yang lebih baik mence rminkan biaya 3.2 Pengembangan Strategi dan Kunci Kebijakan
penyaluran dan membe rikan rangsangan untuk untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Kajian Ulang
penggunaan air yang rasional. Prioritas Alokasi dan Optimalisasi Peraturan
Operasi untuk Sub-Sub Basin Utama Meliputi
2.25 Pengembangan Manajemen Aset yang Telah Sistem Operasi Sungai/Waduk Secara Keseluruhan
Ditingkatkan serta Prosedur Operasional dan Perkiraan Biaya: $ 0.9 juta
Pemeliharaan untuk Prasarana dan Sarana Hidrolik
Perkiraan Biaya: $ 1.0 juta OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Kaji ula ng efektifitas pengaturan pembagian air (termasuk
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: air yang di export ke Jakarta);
Pengembangan suatu pe ncatatan aset dan sis tem Pengembangan kebijakan yang telah di mutakhirkan untuk
pemantauan untuk prasarana dan sa rana hidrolis da n pemakaian air bersama diantara para pemanfaat air di
sistem pemilhan prioritas kegiatan pemeliha raan; wilayah sungai, termasuk Jakarta, meliputi mekanisme
Pengenalan rencana ope rasi yang jelas dan dapa t pemecahan konflik/pe rselisihan yang efektif;
dipertanggung jawabkan untuk penyaluran air baku untuk Penentuan keperlua n aliran lingkungan untuk
irigasi, permukiman, pe rkotaan dan industri. mempertahankann kualitas air, demikian pula untuk
pembilasan sedimen dan mengurangi salinitas di bagian
hilir;
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengembangan aturan-a turan pengope rasian yang tela h
(Sumber: Master Plan 1997) dimutakhirkan secara te pat, meliputi sistem pengoperasia n
sungai/waduk secara keseluruhan;
2.26 Tenaga Listrik Rajamandala (Citarum Kaji ulang atas prioritas pengalokasian da n prosedur yang
Disebelah Hilir Waduk Saguling) jelas pemanfaatan a ir bersama dalam masa-masa
kekeringan.
Perkiraan Biaya: $ 164.3 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Kaji ula ng penelitian-penelitian sebe lumnya te rhadap
pilihan-pilihan untuk te naga listrik;
Feasibility study da ri opsi pilihan;
Detil desain engineering;
Konstruksi.
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Me-review pe nelitian terda hulu mengenai pembanguna n
tenaga listrik;
Feasibility study da ri opsi pilihan;
Detil desain engineering;
Konstruksi.
Area Kunci – Ringkasan Intervensi
13
Perlindungan Lingkungan Perlindungan Lingkungan
(Sumber: PPTA Fase 3) (Sumber: PPTA Fase 3)
4.5 Penghutanan Kembali Produktif (2): Awal 4.8 Pengelolaan Kawasan Lindung di Wilayah
Pelaksanaan - Perkiraan Biaya: $ 0.9 juta Sungai Citarum - Pe rkiraan Biaya: $ 4.2 juta
Perlindungan Lingkungan
Perlindungan Lingkungan (Sumber: PPTA Fase 3)
(Sumber: PPTA Fase 3)
4.9 Alternatif Mekanisme Pembiayaan untuk
4.6 Peningkatan Pengaturan Masa Pemanfaatan Aktivitas Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Oleh
Pada Lahan Pedesaan Bersama Perum Perhutani Masyarakat Secara Lestari di Wilayah sungai
Perkiraan Biaya: $ 0.2 juta Citarum - Pe rkiraan Biaya: $ 0.2 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Melaksanakan penelitian lapangan untuk pa ra pemukin
ditanah tinggiI/pegunungan (38.000 keluarga) yang
dipindahkan dalam program “La rangan tum pangsari di
kemiringan > 42 dera jad, 20Mei 2003” untuk memastikan
alternatif mata pe ncaharian yang sesuai dan les tari;
Preferens i Broker untuk grup para pem ukim ini bagi tana h
Perum Perhutani dan memfasilitasi mata pencaharian yang
lebih disukai pada tanah yang disewa ini.
4.10 Pengelolaan Zona Tepian Sungai untuk 4.12 Pengembangan dan (Awal) Pelasanaan
Mengurangi Bebasn Sedimen di Sungai-Sungai Rencana Monitoring Pencemaran Air untuk Daerah
Perkiraan Biaya: $ 1.0 juta Bandung - Pe rkiraan Biaya: $ 1.2 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
4.11 Pengelolaan Erosi Secara Terpadu untuk
Bekasi Hulu, Citarum Hulu dan Cipunegara Hulu Perencanaan teknis te rinci untuk rehabilitasi fasilitas
pengolahan air kotor dan air limbah yang telah ada da n
Perkiraan Biaya: $ 20.0 juta untuk pembangunan fasilitas baru;
Penyiapan dokumen tende r dan pelulusan kontrak;
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Konstruksi dan pengawasan.
Peng embanga n dan pelaksa naa n pe ngenda lia n
pendayagunaan lahan di daerah terjal dan insentif sis tem
untuk para pe tani untuk mengadops i praktek-praktek Perlindungan Lingkungan
pertanian secara be rkesinmabungan; (sumber: PPTA Fase 3)
Pengendalian eros i dan tanah longsor di dae rah kritis, 4.14 Pengembangan dan (Awal) Pelaksanaan
termasuk pembangunan di daerah le reng bukit
(penanaman, terasering, saluran drainase, penopang Rencana Monitoring Pencemaran Air untuk Daerah
dinding dan sebagainya). Bekasi dan Karawang - Perkiraan Biaya: $ 1.2 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Pengumpulan data dan pemetaan;
Aspek kelembagaan, peraturan pe r-undang- undangan,
pelaksanaan undang-undang seca ra efektif.;
Peningkatan dalam operasi dan efis iensi pada insta lasi
pengolahan air limbah (pabrik-pabrik, rumah sakit);
Kepedulia n masyarakat dan program pemahaman untuk
pembuangan lim bah;
Pembangunan pe rcontohan pusat-pusat sanitasi
masyarakat, penyederhanaan sistem air kotor masyarakat
dan sistem sekolah sanitasi;
Capacity building;
Pengembangan rencana monitoring pencema ran air da n
investasi proyek untuk memungkinkan pelaksanaan dala n
Area Kunci – Ringkasan Intervensi Tranch be rikutnya.
16
Perlindungan Lingkungan Pengelolaan Bencana
(Sumber: PPTA Fase 1 Sub-Project #17) (Sumber: PPTA Fase 4)
4.15 Pengembangan dan Pelaksanaan Strategi dan 5.1 Pengelolaan Banjir di Hulu Sungai Citarum -
Rencana Aksi Pengelolaan Limbah Padat untuk Perkiraan Biaya: $ 0.7 juta
Daerah Bandung, Bekasi, Cikarang dan Karawang -
Perkiraan Biaya: $ 13.7 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: Penyelesaian studi mode l sungai (1 dimens i);
Pelaksanaan dari penyelenggaraan yang telah di tingkatkan Pengembangan model dataran banjir 2 (dua) dime nsi. Studi
(pengelolaan yang memenuhi) da ri undang-undang yang desain dengan pem odelan;
ada tentang pembuangan limba h padat dan penguata n Pembaharuan s trategi pengelolaan banjir yang telah
mekanisme peraturan seperti yang diperlukan; tersedia. Pene ntuan dampak pada pe rencanaan spasial dan
Pendidikan umum pada permasalahan pembuangan regional;
limbah;
Formulasi perencanaan ope rasi dan pe rawatan.
Pembentukan mekanisme biaya bersama yang adil da n Mempersiapkan TOR untuk detail pe rencanaan dari pihak
efektif untuk pengumpulan dan pembuangan limba h lain dan pelaksanaan poyek 2 (dua).
padat;
Pembentukaqn sis tem pengumpulan te rpisah da n
meningkatkan proses daur ulang untuk limbah padat; Pengelolaan Bencana
Pengembangan daerah “land-fill” (gali-timbun) dan praktek (Sumber: PPTA Fase 1 Sub-Project #8)
untuk pembuangan lim bah tanpa daur ulang;
Pembentukan sistem conservasi dan pemantauan untuk 5.2 Pengelolaan Bencana Terkait dengan Air Secara
daerah land-fill dan penyimpanan sementara daur ulang. Terpadu (Seluruh WS) - Perkiraan Biaya: $ 60.0 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Perlindungan Lingkungan
(Sumber: PPTA Fase 3) Me-review efektifitas strategi pe ngelolaan bencana dan
koordinasi saat ini serta menyusun rekomendasi perba ikan,
khususnya berkaitan de ngan dite rapkannya Dewan Sumbe r
4.16 Peningkatan Kualitas Air di Waduk Saguling, Daya Air WS, serta unit-unit pendukungnya;
Cirata dan Jatiluhur Melalui Pengelolaan Budidaya Mengembangkan dan mengimplementasikan pengawasan
Ikan dan Aktivitas yang Menyebabkan Pencemaran penggunaan lahan yang effektif di kawasan yang rawan
Lainnya - Perkiraan Biaya: $ 1.0 juta bencana;
Relokasi rumah tangga didae rah rawan benca na;
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Mengembangkan dan mengimplementasikan pengawasan
Identifikasi sumber-s umber dan tingkat pencemaran di efektif atas pengambilan pasir dan bebatuan;
Waduk Saguling, Cirata da n Jatiluhur;
Melakukan kampanye kesadaran public dalam pers iapan
Menentukan dampak ekonomi dari pencema ran pada menghadapi bencana;
pemanfaatan lain air (sepe rti Hydropower/Pem bangkit
listrik); Penguatan institusi (peningkatan kapasitas) masing-masing
institusi: monitoring, respons bahaya, evakuasi,
Identifikasi action yang di pe rlukan untuk mengura ngi penyelamatan dan restorasi;
pencemaran;
Penerapan pe ndugaan banjir dan early warning s ystem;
Identifikasi kemungkinan untuk kemungkinan mata
pencaharian untuk petani perikanan dan lainnya yang ada Mengembangkan rencana kontinjensi untuk menghadapi
kemungkinan terkena dampak oleh pengaturan budidaya bencana indus tri yang berdampak pada terkontaminasinya
perikanan dan kegiatan pencemaran lainnya; air sungai.
Pengembangan dan pelaksanaan suatu rencana aksi untuk
mengurangi pencemaran. Pengelolaan Bencana
(Sumber: PPTA Fase 3)
4.17 Strategi Pengelolaan Zona Pantai Secara
Terpadu dan Rencana Aksi untuk Daerah Pantai 5.3 Pengelolaan Banjir Anak Sungai Bekasi
Citarum - Pe rkiraan Biaya$ 0.9 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
4.18 Pelaksanaan Rencana Aksi Pengelolaan Zona Menginvestigasi pilihan pe ngelolaan banjir untuk anak
Pantai Terpadu - Pe rkiraan Biaya: $ 10.0 juta sungai Cipunegara;
[Tergantung pada manfaat dari studi pengelolaan rencana Mengembangkan rekomendasi untuk pe ngelolaan banjir
aksi. dan mitigasi dari dampak banjir;
Pelaksanaan rekomendasi.
5.4 Pengelolaan Banjir Anak Sungai Bekasi 5.8 Meriview Keamanan Bendungan di Dalam WS -
Perkiraan Biaya: $ 1.2 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Menginvestigasi pilihan pe ngelolaan banjir untuk anak
sungai Bekasi; Me-review standar keamanan be ndungan di Indonesia saat
ini dan jika dipandan perlu, menyusun rekomendasi untuk
Mengembangkan rekomendasi untuk pe ngelolaan banjir penyempurnaan;
dan mitigasi dari dampak banjir; Me-review model auditing kelembagaan untuk keamanan
Pelaksanaan rekomendasi. bendungan, menyusun laporan dan menindak lanjuti dan
bila diperlukan membuat rekomendasi perbaikan;
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
[Tergantung pada hasil pilihan strategi]
6.3 Dukungan Bagi Prakarsa Masyarakat dan LSM 7.1 Sistem Dukungan Keputusan untuk
dalam Perbaikan Air Minum dan Sanitasi untuk Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Citarum
Masyarakat Pedalaman dan Perkotaan - Perkiraan Biaya: $ 5.16 juta
Perkiraan Biaya: $ 1.9 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: Pengembangan model kualitas air;
Mengindentifikasi LSM yang berpotensi yang dapat Pengelolaan s istem untuk waduk dan aliran sungai di
memfasilitasi pa rtisipasi masyarkat dalam perputaran
wilayah sungai Citarum;
keseluruhan proyek;
Mensosialisasikan dan meningkatkan kepedulia n, Pengembangan mode l keseimbangan air dan sis tem
alokasi air untuk wilayah sungai Citarum;
ketetapan kebutuhan masyarakat;
Pemilihan aset masyarakat berdasarkan ekonomi sosial Pengembangan mode l analisis air hujan untuk daera h
tangkapan air;
dan krite ria kesehatan dan indikator lainnya;
Mengkonfirma sika n komitme n ma syaraka t dan Pengembangan basis data spasial berbasis GIS dan data
terkait dengan la han di wilayah sungai, yang
kemampuan untuk be rpartisipasi; dikoordinasikan dengan sis tem informasi geografis lain di
Membentuk tim pelksanaan masyarakat; bawah sistem yang telah dikembangkan.
Mengidentifikasi masalah masayarakat dan analisa pilihan
teknis; Pemberdayaan Masyarakat
Penyediaan ketrampilan pe latihan be rdasarkan prioritas (Sumber: PPTA Fase 3)
masyarakat, asset-aset dan kebutuhan untuk menghasilkan
pendapatan da n kesempatan dalam bekerja; 7.2 Meningkatkan Kualitas Monitoring Air Sungai
Penyediaan akses ke kota dan pasar-pasar yang mengarah dan Waduk - Perkiraan Biaya: $ 1.9 juta
langsung ke pelaksaan ketrampilan yang diperoleh;
Membentuk proposal da n rencana aksi masyarakat; OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Pembayaran dana-dana dan konstruksi skema yang Membuat definisi lingkup pengelolaan sum ber daya air
disetujui; berkualitas (misal: sub-wate rsheds) berdasar pada azas
penggunaan lahan dan sifat serta ancaman atas kualitas
Skema OM yang lengkap dan sosialisasi dan dukunagan air; menetapkan paramete r kualitas air me nurut area,
pelatihan pada pe rubahan s ikap yang higienis; menerapkannya dalam program air bers ih yang berjala n
Memfasilitasi pelaksanaan kesehatan, air dan sanitasi saat ini (PROKASIH dan SUPERKASIH);
terkait de ngan proyek/ program. Mengembangkan rencana monitoring kualitas air untuk
setiap area pe ngelolaan yang digambarkan dalam
6.4 Membangun dan Mendukung Forum parameter prioritas; dalam hal ini: Terapkan m onitoring
Stakeholders Wilayah Bandung Dalam Kerangka sebagai aktivitas pengelolaan – yakinkan bahwa data
monitoring kualitas air digunakan untuk mendukung
Dewan Sumber Daya Air atau Balai Besar Citarum program peningkatan kualitas. (ketegasan penerapa n
Perkiraan Biaya: $ 0.3 juta peraturan, insentif, kesadaran dan pa rtis ipasi masyarakat);
Kem ba ngka n standa r dan pe ra tura n/ pe tunjuk
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS: pengambilan sampe l untuk air dan sedimen, ana lisa
Bekerjasama dengan Dewan Sumber Daya Air WS Citarum laboratorium, bank data dan pelaporan (termasuk
atau Bala i Besar menetapkan komposisi dan mandat da ri pemanfaatannya untuk mendukung proses pengambila n
forum s takeholders; keputusan);
Secara legal praktikal mene tapkan keberadaan forum; Menerapkan kualitas laboratorium air melalu skema sistem
akreditasi (berpatokan pada laboratorium yang sudah
Memberikan dukungan (keuangan dan advokasi) pada diakui kualitasnya), menarik investasi sektor swas ta dalam
forum untuk pe riode selama 2 (dua) tahun. pelayanan laboratorium;
Menjalankan pengembangan kapasitas (sumbe r daya
manusia dan teknologi) untuk beberapa laboratorium
terpilih.
8.2 Monitoring dan Evaluasi Secara Independen - Pe rkiraan Biaya: $ 1.31 juta
OUTPUT UTAMA/AKTIVITAS:
Memonitor proses, efektivitas dan efesiens i dalam pe ncapaian hasil,
manfaat dan dampak fisik dan keuangan Roadmap;
Mengkaji dan melaporkan kemajuan Roadmap rencana program dan
koordinasi inte r-lembaga kepada Tim Pengarah Nasional Pembangunan
SDA;
Pembentukan membe ntuk s uatu Sis tim Monitoring Kine rja Roadmap
(Roadmap Pe rformance Monitoring System) untuk keseluruhan investasi
Roadmap;
Memonitor tingkat dan pemenuhan partisipasi para pihak dalam
perencanaan, pelaksanaan dan m onitoring aktivitas proyek;
Monitoring dampak sosial, lingkungan dan ekonomi termasuk penetapan
tolok ukur (benchmark) menggunakan sistim data dan informasi yang ada
dari peme rintah;
Menilai dampak dan manfaat dari sistem informasi pengelolaan data SDA;
Mengembangkan suatu mekanisme untuk mengajus pengaturan
pelaksanaan dan konsep Roadmap.
SINGKATAN
Perbandingan Mata Uang
(per 19 Juni 2008) ADB — Asian Development Bank
AWP — Annua l Work Plan
Satuan Mata Uang — Indonesia Rupiah (IDR) BAPPENAS — Nationa l Planning and Development Agency
IDR 1.00 = $ 0.00011 BBWSC — Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
$ 1.00 = IDR 9.300 CRB — Citarum R iver Basin
CSO — Civil Society Organization
DGWR — Directorate General of Water Resources
DMI — Domestic, Manufacturing and Indus trial
EA — Executing Agency
EARF — Environmental Assess ment and Review Framework
EIA — Environmental Impact Assess ment
FFA — Framework Financing Agreement
GEF — Global Env ironmental Facility
GIS — Geographica l Information System
IA — Implementing Agency
IEE — Initia l Environmental Facility
IWRM — Integrated Water Resources Management
LSM — Lembaga Swadaya Masyarakat
MDG — Millennium Development Goa l
MFF — Multitrance Financing Facility
MOF — Ministry of Fina nce
NGO — Non - Government Organization
NSCWR — Nationa l Steering Committee for Water Resources
NTC — North Tarum Cana l
OCR — Ordinary Capital Resources
OM — Operationa l and Maintanance
PIM — Participation Irrigation Management
PIU — Project Implementa tion Unit
PJT 2 — Perum Jasa T irta 2
PCMU — Program Coordinator a nd Management Unit
RBO — River Basin Organization
RCMU — Roadmap Coordination and Management Unit
RPMS — Roadmap Performance Management System
SEA — Strategic Environmental Assessment
WFPF — Water Financing Partnership Facility
WS — Wilayah Sungai
WTC — Water Tarum Cana l