Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME DAN TATA CARA KERJA

Oleh :

Akhmad Baihaqi Malik

(2021.5.7.1.00189)

Dosen Pengampu :

Drs. H. Dadang Djuhana, M.pd

UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON FAKULTAS


TARBIYAH PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN SEMESTER V
TAHUN 2023/2024
DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR

Ketika kita memasuki dunia yang begitu kompleks seperti ilmu pengetahuan dan
teknologi, sangat penting untuk memahami mekanisme dan tata cara kerja dari
berbagai proses dan sistem yang mengelilingi kita. Makalah ini bertujuan untuk
membahas topik yang sangat penting ini, yaitu "Mekanisme dan Tata Cara Kerja."

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah wajah dunia kita. Dari proses
sederhana hingga teknologi canggih, kita terus menerus dihadapkan pada
perangkat, mesin, dan sistem yang mengikuti prinsip-prinsip mekanisme yang
mendalam. Memahami dasar-dasar mekanisme dan tata cara kerja sistem-sistem
ini sangat penting, tidak hanya bagi para ilmuwan dan insinyur, tetapi juga untuk
semua orang yang ingin memahami dunia di sekitar kita.

Makalah ini akan membahas konsep dasar mekanisme, seperti tuas, roda gigi, dan
peredam, serta menguraikan berbagai aspek tata cara kerja berbagai sistem yang
ada di berbagai bidang, termasuk mekanik, elektronika, biologi, dan banyak lagi.
Kami akan mencoba menjelaskan dengan jelas dan sederhana sehingga informasi
yang disajikan dapat diakses oleh berbagai latar belakang pembaca.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami bagaimana


dunia ini beroperasi, serta bagaimana kita dapat memanfaatkan pengetahuan ini
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat
menjadi sumber referensi yang berguna bagi pembaca.

PENULIS

KUNINGAN, 2 NOVEMBER 2023

3
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam dunia alam maupun dalam teknologi
yang kita ciptakan, kita seringkali dihadapkan pada berbagai mekanisme dan tata
cara kerja yang kompleks. Mekanisme adalah kunci di balik berfungsinya
berbagai sistem, baik yang terlihat dalam perangkat sehari-hari, mesin industri,
hingga proses biologis yang terjadi dalam tubuh kita. Tanpa pemahaman yang
tepat tentang bagaimana mekanisme ini bekerja, kita akan kesulitan untuk
memahami dunia di sekitar kita.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam mengenai mekanisme


dan tata cara kerja. Ini adalah penjelasan tentang dasar-dasar mekanisme,
bagaimana mekanisme ini digunakan dalam berbagai aplikasi praktis, serta betapa
pentingnya pemahaman tentang tata cara kerja di berbagai disiplin ilmu.

Kita akan memulai dengan memahami prinsip-prinsip dasar mekanisme, seperti


tuas, roda gigi, katrol, dan peredam. Setelah itu, kita akan menjelajahi berbagai
contoh penerapannya dalam dunia nyata, termasuk aplikasi di dunia mesin,
teknologi informasi, biologi, dan masih banyak lagi. Kami akan menunjukkan
bagaimana pengetahuan ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah,
meningkatkan efisiensi, dan menciptakan inovasi.

Semua pembahasan ini akan memberikan wawasan mendalam tentang cara


berfikir mekanik dan proses pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam
berbagai bidang. Semua itu dengan tujuan agar pembaca dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih baik tentang dunia ini dan berkontribusi pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme dan tata cara kerja,
kita dapat meraih potensi yang lebih besar dalam memecahkan masalah yang
kompleks dan memajukan teknologi serta ilmu pengetahuan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan dan Fungsi Tugas

Kedudukan dalam etika profesi manajemen pendidikan merujuk pada peran dan
tanggung jawab etis yang dimiliki oleh para pemimpin dan praktisi pendidikan.
Kedudukan ini menetapkan standar moral yang harus diikuti dalam menjalankan
tugas-tugas mereka. Para pemimpin pendidikan, seperti kepala sekolah,
administrator, guru, dan staf pendidikan, memiliki peran etis yang khusus dalam
mengelola lembaga pendidikan. Kedudukan ini mencakup menjaga hak-hak
siswa, menyediakan lingkungan belajar yang aman, dan memastikan keadilan
dalam pengambilan keputusan.

Kedudukan dalam etika manajemen pendidikan memainkan peran penting dalam


membentuk cara para pemimpin pendidikan berperilaku dan membuat keputusan.
Para pemimpin pendidikan harus mengakui bahwa mereka memiliki tanggung
jawab moral untuk mengarahkan lembaga mereka menuju keberhasilan dan
perkembangan siswa, guru, dan seluruh komunitas pendidikan. Misalnya, seorang
kepala sekolah memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung bagi siswa dan guru, serta memastikan bahwa kebijakan sekolah
sesuai dengan nilai-nilai etika dan norma-norma moral.

Selain itu, peran kedudukan dalam manajemen pendidikan mencakup pembinaan


siswa, pengawasan staf, pengelolaan sumber daya, serta membuat kebijakan
pendidikan yang adil dan bermoral. Kedudukan ini menciptakan landasan moral
yang memandu semua tindakan dan keputusan yang diambil oleh para pemimpin
pendidikan.

Adapun fungsi tugas dalam manajemen pendidikan adalah pelaksanaan praktik


etis yang mendukung peran dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan. Para
pemimpin pendidikan harus menjalankan tugas-tugas mereka dengan integritas,
kejujuran, dan rasa tanggung jawab terhadap siswa, guru, staf, dan komunitas
pendidikan. Ini mencakup tugas-tugas seperti menyediakan bimbingan akademik
dan moral kepada siswa, memastikan perlindungan dan keamanan siswa,
mengelola sumber daya pendidikan dengan efisien dan transparan, serta
merancang dan menerapkan kebijakan yang mempromosikan keadilan dan
moralitas.

Sebagai contoh, fungsi tugas dalam manajemen pendidikan termasuk tugas kepala
sekolah untuk mengawasi pelaksanaan kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai
etika dan tujuan pendidikan. Mereka juga bertanggung jawab atas pengelolaan
dana sekolah secara transparan dan akuntabel, sehingga sumber daya dapat
digunakan sebaik mungkin untuk kepentingan siswa.

5
B. Hubungan Kedudukan dan Fungsi Tugas dalam Etika Profesi Manajemen
Pendidikan

Hubungan antara kedudukan dan fungsi tugas dalam etika profesi manajemen
pendidikan adalah penting untuk menjalankan tugas-tugas manajemen pendidikan
dengan integritas dan etika yang tinggi. Kedudukan menetapkan standar moral
yang harus diikuti, sementara fungsi tugas adalah pelaksanaan konkret dari
standar moral tersebut. Para pemimpin pendidikan harus memahami peran dan
tanggung jawab mereka sesuai dengan kedudukan mereka dan kemudian
menjalankan tugas-tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai etika.Misalnya, seorang
kepala sekolah harus memahami kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan
yang bertanggung jawab atas keberhasilan siswa dan memastikan bahwa setiap
keputusan yang diambil dan tugas yang dijalankan selaras dengan nilai-nilai moral
yang mendasari profesinya. Dengan begitu, para pemimpin pendidikan akan dapat
menciptakan lingkungan pendidikan yang etis, mendukung perkembangan siswa,
dan mencapai tujuan pendidikan dengan integritas.

Dalam manajemen pendidikan, kedudukan dan fungsi tugas dalam etika profesi
adalah pilar yang mendukung profesionalisme, integritas, dan keadilan dalam
semua aspek pendidikan. Mereka menciptakan landasan moral yang kuat untuk
praktik-praktik manajemen pendidikan yang efektif dan bermoral, yang pada
akhirnya berkontribusi pada perkembangan pendidikan yang berkualitas.

Kedudukan dan fungsi tugas dalam etika profesi manajemen pendidikan adalah
saling terkait dan saling menguatkan. Kedudukan etika menciptakan kerangka
kerja moral yang memberikan arah dan standar moral bagi para pemimpin
pendidikan. Kedudukan ini mengidentifikasi nilai-nilai yang harus dijunjung
tinggi dalam berbagai konteks pendidikan, dan itu adalah fondasi etika dalam
profesinya.

Fungsi tugas, di sisi lain, adalah implementasi konkret dari kedudukan etika. Ini
adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh para pemimpin pendidikan untuk
menjalankan tugas-tugas mereka dengan integritas dan moralitas yang tinggi
sesuai dengan panduan yang ditetapkan oleh kedudukan. Para pemimpin
pendidikan harus menjalankan tugas-tugas mereka sesuai dengan nilai-nilai etika
yang mendasari profesinya.

Kedudukan dan fungsi tugas dalam etika manajemen pendidikan menciptakan


keselarasan moral yang penting dalam menjaga integritas dan moralitas
pendidikan. Mereka memastikan bahwa para pemimpin pendidikan mengambil
tindakan yang mendukung keadilan, kejujuran, dan kesejahteraan siswa, dan
bahwa setiap keputusan yang diambil adalah bermoral dan sesuai dengan nilai-
nilai etika.

6
Etika profesi dalam manajemen pendidikan memiliki peran penting dalam
menentukan baik buruknya sikap seorang profesional dalam bertindak sesuai
aturan yang berlaku. Etika profesi pendidikan berfungsi sebagai aturan prinsip
serta norma moral yang menjadi dasar penyelenggaraan tugas dan layanan
profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orang tua siswa
sekolah dan rekan sesama guru, organisasi sesama pendidikan, dan pemerintah
berdasarkan nilai-nilai agama. edudukan dalam etika profesi pendidikan mengacu
pada status atau posisi seseorang dalam profesi pendidikan, seperti guru atau
manajer pendidikan. Sementara itu, fungsi tugas mengacu pada tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan profesi pendidikan, seperti
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.

Berikut adalah fungsi dan tujuan penetapan kode etik manager pendidikan dan
guru secara lebih lengkap :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
4. Meningkatkan kualitas dan martabat profesi guru.
5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi guru.
6. Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kemudian, dalam menjalankan tugas-tugas sebagai seorang profesional


pendidikan, seorang guru harus memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Menjaga hubungan baik dengan orang tua dan masyarakat sekitar untuk
membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
2. Menampilkan performansinya secara profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan jalur pendidikan formal, baik
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, maupun pendidikan
menengah.
3. Memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
nasional.
4. Mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
5. Menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
6. Memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.

7
7. Menjalankan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Dengan memperhatikan hal tersebut seorang professional pendidikan dapat


menjalankan tugasnya dengan baik dan mematuhi etika profesi pendidikan.

C. Disiplin Kode Etik Perkantoran

Disiplin kode etik perkantoran adalah ketaatan dan penghormatan terhadap kode
etik yang berlaku dalam suatu instansi atau organisasi. Kode etik perkantoran
merupakan pedoman, sikap, dan perilaku yang harus dipegang oleh pegawai
dalam melaksanakan tugas dan pergaulan hidupnya sehari-hari. Kode etik ini
bertujuan untuk menjaga disiplin dan etika kerja pegawai, serta meningkatkan
kualitas pelayanan publik.

Penerapan kode etik dan disiplin kerja sangat penting dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Pegawai harus mematuhi kode etik dan disiplin kerja
yang berlaku, serta menjaga integritas dan profesionalisme dalam melaksanakan
tugasnya. Ketaatan terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah
bersatu dengan pikiran, jiwa, dan perilaku pegawai.

Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan, dan apa yang harus
dihindari. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Pelanggaran terhadap kode etik dapat dijatuhi sanksi hingga pencabutan profesi
serta hak dan kewajiban sebagai pegawai. Oleh karena itu, pegawai harus
mematuhi kode etik yang berlaku dan menjalankan tugasnya dengan baik.

Dalam kaitannya dengan profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang
menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan
nilai-nilai profesional suatu profesi yang diterjemahkan ke dalam standar perilaku
anggotanya. Nilai profesional paling utama adalah keinginan untuk memberikan
pengabdian kepada masyarakat.

Dalam penerapan kode etik perkantoran, pegawai harus memperhatikan beberapa


hal, seperti menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, menampilkan
performansinya secara profesional, memelihara hubungan profesi semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan nasional, mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya, menciptakan suasana kerja yang baik, dan
menjalankan kebijakan pemerintah dalam bidang kerjanya.

Implementasi disiplin kode etik perkantoran dapat dilakukan dengan beberapa


cara, antara lain:

8
1. Memahami kode etik yang berlaku, pegawai harus memahami kode etik
yang berlaku di instansi atau organisasi tempatnya bekerja. Hal ini penting
agar pegawai dapat mematuhi aturan dan tata cara yang berlaku dalam
melaksanakan tugas dan pergaulan hidup sehari-hari.
2. Menjaga disiplin kerja, pegawai harus menjaga disiplin kerja dengan
mematuhi tata tertib dan norma-norma yang berlaku, seperti masuk dan
pulang kerja tepat waktu. Hal ini akan meningkatkan kinerja pegawai dan
kualitas pelayanan publik.
3. Menjaga integritas dan profesionalisme, pegawai harus menjaga integritas
dan profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan mematuhi kode etik yang berlaku, menjaga hubungan
baik dengan masyarakat sekitar, dan menampilkan performansinya secara
profesional.
4. Meningkatkan mutu dan martabat profesi, pegawai harus mengembangkan
dan meningkatkan mutu dan martabat profesi dengan memperhatikan kode
etik yang berlaku. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan dan
pengembangan diri, serta menjalankan kebijakan pemerintah dalam bidang
kerjanya.
5. Menciptakan suasana kerja yang baik, pegawai harus menciptakan suasana
kerja yang baik dengan menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan
atasan, serta menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Hal ini
akan meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan publik.
6. Menjalankan kebijakan pemerintah, pegawai harus menjalankan kebijakan
pemerintah dalam bidang kerjanya dengan memperhatikan kode etik yang
berlaku. Hal ini akan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
memperkuat integritas dan profesionalisme pegawai.

Dalam implementasi disiplin kode etik perkantoran, penting bagi pegawai


untuk memahami kode etik yang berlaku, menjaga disiplin kerja, menjaga
integritas dan profesionalisme, meningkatkan mutu dan martabat profesi,
menciptakan suasana kerja yang baik, dan menjalankan kebijakan pemerintah
dalam bidang kerjanya. Dengan demikian, pegawai dapat memperkuat
integritas dan profesionalisme, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Berikut contoh disiplin kode etik perkantoran :

9
Gambar 1.1

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Nurhuda, M. -B. (2017). Etika profesi guru. yogyakarta: DEEPUBLISH.

Dr. Sidiq Umar, M. A. (2018). Etika & Profesi Keguruan. Tulungagung-jawa timur: STAI
Muhammadiyah Tulungagung.

Dr.H. Akhmad Ramli, M. (2022). Etika profesi kependidikan. samarinda: Universitas Islam
Negeri Samarinda Kalimantan Timur.

Nita, A. (2018). PENERAPAN KODE ETIK DAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PUSDIKLAT
PERDAGANGAN BERDASARKAN PERATURAN KEMENTRIAN PEDAGANGAN.
laporan magang, 22-26.

11

Anda mungkin juga menyukai