Arsitektur Prilaku Privasi Dan Ruang Per
Arsitektur Prilaku Privasi Dan Ruang Per
PENDAHULUAN
Jadi, ruang personal ibarat balon atau tabung sebuah balon yang menyelubungi kita
membatasi orang lain dan tabung tersebut dapat membesar maupun mengecil tergantung
dengan siapa kita berhadapan.
Sama seperti manusia, binatang juga dapat membatasi ruang personal yang
mereka miliki terhadap yang lainnya. Namun, lain halnya dengan binatang yang
melakukan reaksi terhadap sesuatu yang dirasa menggangunya berdasarkan naluri
(instinct), manusia melakukan reaksi berdasarkan rasio atau pemikiran dalam mengontrol
prilakunya.
1. Jenis kelamin
Heska dan Nelson (1972) mengatakan bahwa salah satu penentu perbedaan yang
bergantung pada diri individu itu sendiri adalah jenis kelamin. Wanita ataupun
pria sama-sama membuat jarak dengan lawan bicara. Semakin akrab
hubungannya dengan lawan bicaranya maka semakin kecil jarak ruang
personalnya.
Gifford (1982), pada pria keakraban sesama jenis tidak berpengaruh pada
ruang personalnya. Pada umumnya, hubungan pria dengan pria mempunyai jarak
ruang personal yang terbesar, diikuti hubungan antara wanita dan wanita, dengan
ruang personal terbesar adalah antara lawan jenis. Altman (1975) mengemukakan
bahwa salah satu kemungkinan perbedaan besarnya ruang personal dalam kaitan
dengan jenis kelamin ini lebih disebabkan oleh perbedaan dalam sosialisai antara
pria dan wanita daripada karena perbedaan biologis.
2. Umur
Pada umumya, semakin bertambah umur seseorang, semakin besar jarak ruang
personal yang akan dikenakannya pada orang-orang tertentu (Hayduk,1983).
Ruang personal pertama kali akan muncul pada usia remaja. Usia 12 tahun
merupakan usia yang menyerurapi ruang personal orang dewasa.
3. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian berpengaruh pada ruang personal, orang dengan kepribadian
eksternal (merasa bahwa segala sesuatu lebih ditentukan oleh hal di luar dirinya.)
memerlukan ruang personal lebih dibandingkan dengan orang bertipe internal
( merasa bahwa segala sesuatu ditentukan oleh hal di dalam dirinya). Orang
dengan kepribadian introver (tidak mudah berteman dan pemalu) memerlukan
ruang personal lebih besar. Sedangkan ekstrover ( orang yang budah berteman )
memerlukan ruang personal lebih kecil.
1. Faktor Personal
Marshall mengatakan bahwa perbedaan dalam latar belakang pribadi akan
berhubungan dengan kebutuhan akan privasi. Dalam penelitiannya bahwa anak-
anak yang tumbuh dalam suasana rumah yang sesak akan lebih memilih keadaan
yang anonym dan reserve saat ia dewasa. Sedangkan orang yang menghabiskan
sebagian besar waktunya di kota akan lebih memilih keadaan anonym dan
intimacy. Selain itu Walden dkk menemukan adanya perbedaan jenis kelamin
dalam privasi.
2. Faktor Situasional
Kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa
besar lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri.
Peneliti Marshall tentang privasi dalam rumah tinggal, menemukan bahwa tinggi
rendahnya privasi di dalam rumah antara lain disebabkan oleh seting rumah.
3. Faktor Budaya
Setiap budaya tidak ditemukanadanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang
diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan
privasi. Tidak ada keraguan bahwa perbedaan masyarakat menunjukan variasi
yang besar dalam jumlahprivasi yang dimilki anggotanya.
Seorang mahasiswi
yang memiliki privasi
tersendiri dalam
kegiatan presentasi.
Hal ini ditunjukkan
dengan focus
pandangannya yang ke
arah laptop
Mahasiswa ini
mendapatkan ruang
privasi yang lebih lebar
pula, ditunjukkan
dengan melebarkan
tangannya kearah
samping
Gambar 3.3.Seting Situasi Lingkungan
Golongan 2
Keinginan merahasiakan diri sendiri (anonimity). Privasi yang diperoleh
ketika berada di antara sesama, di daerah orang lain sehingga seorang
bebas berprilaku berbeda dengan yang biasa dilakukannya, tapi tidak ingin
diketahui identitasnya. Dalam objek studi yang kami lakukan, tidak ada
jenis privasi ini dalam kegiatan presentasi yang berlangsung. Karena
memang semua mahasiswa telah mengenal satusama lain.
Mahasiswa ini
menutup diri akan
lingkungan disekitar
yang sedang
melakukan kegiatan
presentasi dengan cara
duduk menyendiri
3.1 KESIMPULAN
Dari ke 2 hal teresebut semua saling berhubungan semua ini adalah contoh yang
ada dalam setiap diri masing masing individu ke 2 hal ini membentuk karakter individu
dan mempengaruhi prilaku seseorang yang menjadi ke arah positif maupun negatif semua
tergantung bagaimana individu menyikapinya, antara privasi maupun ruang personal. Hal
ini juga dapat menggambarkan hubungan antara individu dengan dunia luar, bagaimana
cara dia berinteraksi dengan orang lain dan dapat menjalani hubungan baik. Dari 2 hal ini
karakter setiap individu akan terlihat secara natural karena secara tidak langsung mereka
menceritakan hal apa saja yang di bagikan kepada publik dan yang tidak, bagaimana
ruang gerak mereka dalam ruang personalnya. Jadi, ruang personal sebagai media
penghubung antar individu yang sekaligus menjadi batas tak nyata, sedangkan ruang
privasi adalah keinginan dari individu itu sendiri yang ingin membatasi individu antara
individu atau sekelompok orang untuk membatasi diri dari lingkungan sekitar.
Dari hasil studi objek mengenai hubunganprivasi terhadap prilaku individu pada
kondisi perkuliahan presentasi didapatkan bahwa banyak mahasiswa yang nyaman
dengan privasi masing-masing disaat pelaksanaan presentasi. Dimana saat kegiatan
presentasi mahasiswa dapat menentukan privasi tersendiri, seperti pada keingiinan untuk
duduk menyendiri dengan tujuan untuk mendapatkan barrierprrivasi yang nyaman.
3.2 SARAN
Dari penjabaran materi diatas, dapat disimpulkan ruang personal dan privasi
sangat penting dalam mendesain sebuah lingkungan yang berarsitektur. Seorang
arsitektur yang professional setidaknya dapat mewadahi suatu ruang personal sesuai
prilaku manusia umumnya. Dari hal teersebutlah seorang arsitek dapat memberikan rasa
nyaman pada pengguna ruang tersebut.
Privasi seseorang dapat dijadikan panduan khusus untuk membangun lingkungan
yang sesuai, mendesain bangunan yang dapat memenuhi kaidah arsitektur dan prilaku.
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_34502_Inf_Policy_Privacy.pdf
http://yulierizkiutami.blogspot.co.id/2011/04/privasi-ruang-personal-personal-
space.html