Anda di halaman 1dari 2

Nama : Merlyn Wahyu Mayritza

NIM : 414231115
Kelas : PDB-102

Resume Pengembangan Diri Melalui Peningkatan Soft Skil Dan Komunikasi Mata
Kuliah Komunikasi Dan Pengembangan Diri

Kita adalah orang-orang yang hebat. Selama ini kita hanya melihat kehebatan orang lain yang
tanpa kita sadari sebenarnya juga kita mempunyai kehebatan lain yang mungkin saja jauh lebih hebat
dibandingkan orang lain. Kita sebagai mahasiswa Universitas Airlangga harus bisa terbang tinggi untuk
mencapai sebuah kesusksesan dimasa depan. Saat ini Universitas Airlangga saat ini telah menduduki
peringkat 345 di World University Ranking (WUR). Oleh karena itu, untuk mencapai sebuah
kesuksesan tersebut kita dari awal harus mengembangkan softskill dan hardskill kita. Softskill memang
yang paling utama dalam pengembangan diri kita. Meskipun hardskill kita sangat bagus, pengembangan
diri pada softskill lebih penting dalam diri kita. Karena hardskill hanya menjadi prasyarat pada posisi
tertentu, sedangkan softskill lebih penting dalam pengembangan kita. Dalam kuliah tamu tersebut
Beliau telah melakukan survei bagaimana kualitas lulusan perguruan tinggi yang diharapkan oleh dunia
kerja, berdasarkan data hasil survei beliau mengatakan bahwa yang dibutuhkan dalam dunia kerja
adalah pengembangan softskill kita sedangkan hardskill hanya dijadikan sebuah indeks prestasi.
Sehingga kita harus mengembangkan soft skills kita sejak dini, karena jika tidak maka kita tidak akan
belajar diluar dengan situasi yang lama dan penyesuaian diri yang sangat lama. Salah satu caranya
adalah dengan tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu yaitu mahasiswa yang setelah kuliah langsung
pulang. Kita harus menjadi mahasiswa yang aktifis dengan banyak berkomunikasi. Menjadi ketua BEM
Universitas, ketua BEM Fakultas, ketua BEM Jurusan, ketua HIMA dan menjadi ketua-ketua yang
lainnya atau menjadi seorang MC, hal yang dilakukan itu semua sudah bisa melatih kita dalam
berkomunikasi. Selain itu kita juga harus dilatih dalam bekerjasama antar tim karena tidak mungkin
kita akan sendiri dalam membentuk kepanitiaan. Kerjasama antar tim juga memberikan pelatihan
terhadap komunikasi kita antar sesama tim, dengan melakukan musyawarah ketika menyelesaikan suatu
masalah atau memberikan arahan-arahan yang baik agar tim selalu kompak.
Semua hal itu harus kita dasari juga dengan etika yang baik dan perlunya motivasi yang tinggi
untuk menyelesaikan studi. Jadi kebutuhan pengembangan diri dalam soft skill dan komunikasi sangat
diperlukan untuk kesuksesan didalam studi maupun setelah studi. Kita harus terbiasa dengan perilaku-
perilaku yang membuat kita bisa mengembangkan softskill kita. Kebiasaan yang pertama adalah be
proaktif yaitu menjadikan mahasiswa yang aktif terhadap kondisi. Ketika ada masalah kita harus lebih
tanggap dalam menyelesaikan solusi dalam permasalahan tersebut. Jika belum menemukan solusi kita
harus meminta pendapat atau masukan kepada orang lain agar bisa saling membantu satu sama lain.
Dengan begitu masalah tersebut bisa terselesaikan. Proaktif yang selanjutnya adalah sebagai mahasiswa
harus menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dengan begitu kita akan dengan mudah belajar cepat
menyelesaikan tugas. Kedua adalah kita harus memiliki impian mau jadi apa. Apapun impian yang kita
inginkan harus menjadikan kita sebuah motivasi untuk menjadi mahasiswa yang terbang tinggi
mencapai kesuksesan. Jangan pantang menyerah dalam usaha, selalu optimis ketika melakukan suatu
hal dan tidak perlu membanding-bandingkan dengan impian orang lain. Ketiga adalah kita harus
mendahulukan yang utama. Sebagai mahasiswa yang paling utama adalah belajar mengembangkan
hardskill dan softskill. Jika ada hal lain seperti berkumpul dengan teman, jalan-jalan, main game,
menonton film dan lain-lain itu semua bisa dilakuan jika mempunyai waktu senggang saja. Jadi, yang
diuatamakan adalah menjadi mahasiswa yang aktif dalam pembelajaran. Yang selanjutnya adalah kita
harus senantiasa berpikir Think Win-Win solution. Think Win-Win solution itu sendiri adalah kerangka
pikir dan hati yang selalu berusaha memperoleh keuntungan bersama dalam setiap interaksi manusia.
Contohnya adalah saat beriwausaha kita ambil contoh yang mudah saja seperti pemilik usaha dengan
pembeli (costumer) yang tengah nego harga barang. Pembeli ingin potongan harga sebesar 25%, namun
pemilik usaha atau penjual tidak bersedia karena jika dipotong sebesar 25%, maka tidak ada laba.
Setelah negosiasi dan diberi penjelasan, maka disepakati lah harga dengan potongan harga sebesar 10%.
Yang terakhir adalah pahami prespektif dari orang lain, kita harus memahami mengapa orang itu
berpendapat seperti itu jangan hanya orang lain yang memahami apa yang kita pikirkan.

Anda mungkin juga menyukai