Anda di halaman 1dari 12

OPTIMALISASI PERBAIKAN TEKNIK DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA

GANGGUAN PENYULANG SUTM 20 KV

Disusun oleh :
IRIANTO PURBOWA SISO
9312028SY

UJI PORTOFOLIO KOMPETENSI


2023

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT


UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN TIMIKA
I. ABSTRAK

Distribusi tenaga listrik adalah bagian penyaluran tenaga listrik dari system pembangkit
menuju sampai ke pelanggan. Dalam distribusi tenaga listrik dikenal dua jaringan distribusi,
yaitu jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi sekunder. Jaringan distribusi primer
merupakan jaringan tengangan menengah (JTM) dengan tegangan 11 kV atau 20 kV.
Sedangkan jaringan sekunder merupakan jaringan tegangan menengah (JTR) dengan
tegangan sebesar 380 V untuk 3 fasa dan 220 V untuk 1 fasa.

Sebelum disalurkan ke pelanggan umum, energi listrik jaringan tegangan menengah


(JTM) dengan tegangan sebesar 20 kV, terlebih dahulu diturunkan tegangannya menjadi
380/220 V yang merupakan tegangan aman dan cocok untuk peralatan-peralatan listrik.
Tegangan tersebut diturunkan dengan menggunakan transformator daya step down yang
ada di gardu distribusi. Namun, untuk pelanggan industri seperti pabrik, tidak jarang mereka
membutuhkan energi listrik dengan tegangan menengah (20 kV) karena sudah memiliki alat
untuk menurunkan tegangannya sendiri.

Pada sistim tenaga listrik untuk menyalurkan daya dari pembangkit tenaga listrik ke
konsumen diperlukan suatu jaringan tenaga listrik yang terdiri dari saluran transmisi dan
distribusi. Salah satu penyaluran daya saluran distribusi adalah Saluran Udara Tegangan
Menengah SUTM 20 KV. Masalah utama dalam menjalankan fungsi jaringan distribusi
tersebut adalah mengatasi gangguan dengan cepat, mengingat gangguan yang terbanyak
dalam sistem tenaga listrik terdapat dalam jaringan distribusi, khususnya pada jaringan
tegangan menengah 20 KV. Istilah keandalan jaringan distribusi menggambarkan keamanan
jaringan distribusi, penghindaran dari gangguan-gangguan yang menyebabkan sebagian
besar pemadaman jaringan distribusi khususnya pada jaringan tegangan menengah 20 KV,
yaitu akibat alam (petir, angin, hujan, binatang) dan sebagian lagi adalah kerusakan
peralatan. Agar jaringan distribusi tidak mengalami gangguan atau kerusakan, harus
diadakan pemeliharaan berkala pada jaringan distribusi dengan cara pemeriksaan dan
mengganti peralatan atau komponen.

II. LATAR BELAKANG

Penyulang di ULP Timika Jaya memiliki panjang penyulang sebesar 219 kms dengan
total 6 penyulang, yang dimana banyak melayani di area perkampungan dan kondisi
geografis yang didominasi dengan hutan dan rawa menyebabkan perlunya strategi dan
penanganan khusus. Di sisi lain sebagian dari peyulang Timika Jaya masih menggunakan
kabel All Aluminium Alloy Conductors (A3C), yang artinya konduktor tidak berisolasi dan
dapat menyebabkab gangguan sesaat maupun temporer dari faktor luar.
Target jumlah kali gangguan SUTM periode tahun 2023 untuk UP3 Timika adalah
sebesar 51 kali, sedangkan target untuk ULP Timika Jaya adalah sebesar 29 kali dari
komulatif januari sampai desember 2023. Untuk realisasinya masih tercapai pada periode
awal semester 1 tahun 2023 yang dimana realisasinya sebesar 15 kali. Namun untuk
menjaga kehandalan dan kontinuitas jaringan harus ada penurunan setiap bulannya, Oleh
karena itu perlu dilakukan upaya-upaya dalam menurunkan gangguan tersebut. Salah satu
upaya yang dilakukan dalam menurunkan nilai gangguan SUTM terutama gangguan sesaat
dan gangguan temporer.

III. URAIAN MAKALAH

3.1 Perumusan Masalah

Untuk memudahkan dalam mencari akar permasalahan dan solusi terkait permasalahan
tentang gangguan di Timika Jaya, maka penulis menggunakan metode Root Cause Problem
Solving (RCPS). Berikut penjelasanya pada gambar dibawah ini:

Gangguan

Internal External

Kerusakan pada Penurunan Kualitas Pemasangan Tidak Layang Layang, Tiang


Binatang Pohon Petir
Komponen JTM Isolsi Tahanan Sesuai Standar Siluman

Rubah kontruksi dan


Optimal Inpeksi Media Pemasangan Cover, Sosialisasi/Membuat Menambah
Scejul Pemeloiharaan melakukan Pengawasan Uprating ke AAACS
Alat Penghalang ditiang. Surat Himbauan Pemasangan LLPD
Pemasangan Baru

Gambar 1. RCPS Gangguan Timika Jaya

3.2 Matriks Prioritas

Dari pemaparan gambar RCPS diatas penyebab gangguan adalah :

1. Kerusakan pada komponen JTM


2. Penurunan kualitas tahanan isolasi
3. Pemasangan tidak sesuai standar.
4. Binatang
5. Pohon
6. Layang layang /Tiang siluman.
7. Petir.
Setelah mengetahui akar permasalahan yang terjadi, kemudian dilakukan perumusan ide
perbaikan dengan ide-ide perbaikan yaitu :

1. Schejul pemeliharaan.
2. Optimal inpeksi media alat.
3. Rubah kontruksi dan melakukan pengawasan pemasangan baru.
4. Pemasangan cover, penghalang ditiang
5. Uprating ke kawat bungkus isolasi (AAACS)
6. Sosialisasi / membuat surat himbauan.
7. Menambah pemasangan LLPD

No ASPEK IDE KEMUDAHAN DAMPAK


PERMASALAHAN TEROBOSAN/PERBAIKAN IMPLEMENTASI
1 Kerusakan pada Schejul pemeliharaan EASY HIGH
komponen JTM

2 Penurunan Optimal inspeksi EASY HIGH


kualitas tahanan media alat
isolasi
3 Pemasangan tidak Rubah kontruksi dan EASY HIGH
sesuai standart melakukan
pengawasan baru.
4 Binatang Pemasangan cover, MEDIUM HIGH
penghalang ditiang

5 Layang layang/ Sosialisasi/membuat EASY MEDIUM


Tiang siluman surat humbauan
6 Pohon Uprating kawat ke HARD HIGH
AAACS
7 Petir Menambah usulan HARD HIGH
pemasangan LLPD

Tabel 1. Data Ide Perbaikan


Berikut Matriks Prioritasi dapat dilihat di bawah ini :

Gambar 2. Matriks Prioritas

Dari matriks prioritisasi dapat dilihat klasifikasi kemudahan implementasi dan dampak
dari implementasinya yaitu :
1. Schejul pemeliharaan.
2. Optimal inpeksi media alat.
3. Rubah kontruksi dan melakukan pengawasan pemasangan baru.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Masalah

Permasalahan yang timbul dalam bidang distribusi jaringan ini di titik beratkan pada bagian
pemeliharaan jaringan, yaitu berbagai gangguan yang timbul pada jaringan Saluran Udara
Tegangan Menengah beserta dampak yang terjadi terhadap jaringan tersebut. Dimana
gangguan yang terjadi pada jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) ini sangat
penting untuk dipahami karena dengan banyaknya gangguan akan menyebabkan resiko
yang tidak baik terhadap performance operasi sistem distribusi tenaga listrik dan kualitas
pelayanan beban di sisi pelanggan, selain itu dikhawatirkan berbahaya bagi keselamatan
manusia dan lingkungan.

4.2 Gangguan yang terjadi pada SUTM


Dalam operasi sistem tenaga listrik terjadinya gangguan tidak dapat dihindarkan
terutama pada jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM). Adapun gangguan
tersebut dikarenakan adanya kejadian secara acak dalam sistem yang dapat berupa
berkurangnya kemampuan peralatan, meningkatnya beban dan lepasnya peralatan-
peralatan yang tersambung ke sistem Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
Diantaranya gangguan yang sering terjadi pada jaringan Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) adalah gangguan hubung singkat fasa-fasa atau satu fasa tanah.

Adapun berbagai gangguan yang terjadi pada jaringan Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
 Kerusakan komponen JTM

Gambar 3. Kerusakan pada komponen JTM

 Penurunan kualitas tahanan isolasi.


Sambaran petir yang mengenai jaringan (flash over) menyebabkan penurunan tahanan
isolasi pada peralatan JTM.Karena ujung tiang biasanya lebih tinggi maka diharapkan
sambaran langsung jarang terjadi, kalau pun terjadi dan tahanan tanah tiang cukup tinggi,
bisa flashover ke konduktor fasa menyebabkan gangguan.

Gambar 4. Isolator Flash Over


 Pemasangan tidak sesuai standart
Pada Peralatan yang tidak sesuai dengan standar dapat mengakibatkan panas (over
heat) pada titik sambungan di keypoint LBS (Load Breaker Swich) yang dimana kabel
dari Incoming menggunakan kabel AAACS penampang150 mm bertemu dengan
penampang 70 mm sehingga arus yang dilewati tidak sesuai. Pada kasus ini banyak
terjadi di keypoint penyulang dan dapat menyebabkan gangguan yang sifatnya temporer.
Hal yang dilakukan membuat jadwal pemeliharaan dan diganti dengan yang sesuai agar
tidak menimbulkan kejadian berulang.

Gambar 5. Gangguan kerusakan akibat over heat

 Menempelnya layang-layang pada kabel jaringan dan Tiang milik orang lain.

Untuk gangguan ini bisa dilakukan atau diatasi dengan membuat note dilampiran ketika
membuat jadwal pemeliharaan sehingga masyarakat akan tahu bahaya dan risiko
bermain layangan dekat jaringan SUTM. Tiang TELKOM yang mengenai jaringan akan
diberi surat teguran agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Gambar 6. Gangguan akibat layang - layang dan Tiang

Binatang

Burung, kelelawar, kodok besar, ular bisa menjadi penyebab gangguan hubung
singkat 1 fasa ke tanah, 2 fasa bahkan 3 fasa. Pada gangguan ini banyak terjadi
didaerah perkampungan dan di line percabangan yang dimana masih menggunakan
kabel AAAC 70 mm.

Gambar 7. Gangguan akibat binatang


 Pohon / dahan yang menempel atau sandar di SUTM
Untuk kegiatan pemeliharaan ini bisa dikategorikan dibilang cukup mudah dengan
membuat surat atau sosialisasi kepada masyarakat. Surat himbauan merupakan
salah satu sarana yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan perabasan/
pemangkasan pohon. Surat tersebut dicetak, kemudian dikirim kepada elemen
pemerintahan sampai ke elemen masyarakat. Tujuannya agar seluruh komponen
masyarakat dapat mendukung kegiatan perabasan pohon berupa kerelaan hati
apabila pohon milik mereka akan dirabas bahkan ditebang jika kondisinya sudah
mendekati konduktor SUTM 20 kV milik PLN. Kemudian disisi lain ada beberapa
pemilik pohon yang tidak mengizinkan untuk dilakukan pemangkasan alasannya
karena pohon yang berproduktif, sehingga alternatif yang diberikan yaitu berupa
kompensi pohon. Namun solusi untuk alternatif ini kurang efektif karena beberapa
kasus yang terjadi ketika diberikan kompensasi pohon untuk dikemudian hari ada
menanam pohon lagi dibawah jaringan dan akan menjadi bumerang bagi PLN
sendiri. Dan yang kedua hal diketahui akan disosialisasi lagi kepada yang lain
bahwasanya PLN mempunyai kompensasi pohon sehingga berdampak untuk
mengikuti.

Gambar 8. Gangguan akibat pohon


 Petir yang menyambar
Sambaran petir yang mengenai jaringan (flash over) menyebabkan penurunan
tahanan isolasi pada peralatan JTM dan mengakibat gangguan temporer maupun permanen.
Kondisi ini bisa terjadi apabila petir saring menyambar dan untuk pentananhan arester yang
kurang bagus. Apa lagi ditambah dengan maraknya pencurian kabel DC pentannahan
arester sehingga arester tidak bekerja dengan maksimal. Maka dari itu untuk titik yang rawan
terhadap petir bisa dipasang LLPD (Line Lightning Protection Device). Untuk perinsip kerja
pada peralatan ini ketika petir menyambar di SUTM, tegangan lebih akan dibuang ke udara
sehingga sangat membantu dan tidak perlu menggunakan kawat DC sebagai pentanahan

Gambar 9. Gangguan akibat petir

4.2 Pemantauan dan Evaluasi


Dari pelaksanaan pemeliharaan yang telah dilakukan dapat terlihat penurunan terhadap nilai
gangguan yang terjadi di PLN ULP Timika Jaya. Penurunan angka gangguan dapat terlihat
pada tabel perbandingan dibawah ini.

Tabel 2. Perbandingan Jumlah Gangguan


Dec Realisasi Gangguan 2023
Oct

Aug

Total Smt 1

Mei

Mar

Jan
0 2 4 6 8 10 12 14 16

9 Total 8 E-4 Per-Bulan 7 E-3 Per-Bulan 6 E-2 Per-Bulan 5 E-1 Per-Bulan


4 I-4 Per-Bulan 3 I-3 Per-Bulan 2 I-2 Per-Bulan 1 I-1 Per-Bulan

Berdasarkan tabel diatas terlihat jumlah gangguan sesaat dan gangguan akibat sentuhan
pohon (E-1) mengalami penurunan. Jika di semester 1 angka gangguan akibat sentuhan
pohon sebesar 14 kali, tampak di semester 2 mengalami penurunan menjadi 1 kali (per
tanggal 25 September 2023). Begitu juga dengan gangguan sesaat yang mengalami
penurunan dari 15 kali gangguan menjadi 3 kali gangguan sesaat (per tanggal 25 September
2023).

4.3 Dampak akibat gangguan SUTM


Dengan adanya sambaran petir yang mengenai jaringan, ranting pohon yang menempel pada
kabel jaringan dan benang layang-layang yang menempel atau melilit kabel jaringan maka
akan berdampak terjadinya arus lebih (over current) yang disebabkan hubung singkat fasa-
fasa. Terjadinya over current akan membuat sistem relay proteksi atau pengaman jaringan
bekerja. Apabila sering terjadi arus berlebih atau hubung singkat maka semakin sering pula
relay proteksi bekerja dengan demikian akan sesering itu pula trafo daya menerima hubung
singkat, dimana akan memperpendek umur trafo daya tersebut.
Selain itu dampak yang paling berbahaya adalah terputusnya kawat netral.
Dimana dampak tersebut adalah:
Dampak terhadap kerja Ground Fault Relay (GFR)
Dengan banyaknya kawat netral yang terputus menyebabkan arus gangguan ke tanah
menjadi lebih kecil dari arus setting peralatan proteksi yang terpasang. Dengan demikian
impedansi urutan nol saluran akan menjadi lebih besar daripada jaringan saat kondisi normal.
Hal ini akan sangat membahayakan manusia dan juga bisa menyebabkan kerusakan pada
peralatan yang tersambung ke sistem akibat tidak bekerjanya relay proteksi.
Dampak terhadap peralatan pelanggan dari pengaruh sambaran petir.
Sambaran petir terhadap jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) bisa
menimbulkan arus gangguan yang sangat besar. Dan dengan putus atau hilangnya kawat
netral apabila jaringan tersambar petir maka akan menyebabkan tegangan menjadi besar dan
tegangan ini berpotensi merusak peralatan pelanggan.

V. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan berbagai penjelasan yang telah disampaikan ada bab-bab sebelumnya. maka
dapat disimpulkan :

1. Pembangunan serta pemeliharaan jaringan agar dapat dilaksanakan secara terjadwal


untuk mencegah potensi gangguan serta padam meluas akibat ganguuan demi
tercapainya kualitas dan continuetas pelayanan yang lebih baik ke pelanggan.
2. Jaringan yang menggunakan AAAC lebih rentan terhadap gangguan sentuh.
3. Gangguan yang sering timbul pada jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM) adalah gangguan hubung singkat fasa-fasa atau satu fasa tanah.
4. Dampak yang terjadi akibat gangguan hubung singkat tersebut adalah terjadi arus
lebih (over current). Dimana over current ini dapat berbahaya bila alat proteksi relay
(pengaman arus lebih) tidak berfungsi dengan semestinya, dikarenakan berkurangnya
kemampuan peralatan maupun perbuatan tangantangan yang tidak bertanggung
jawab seperti pencurian peralatan sistem jaringan.
5. Pemecahan masalah gangguan pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
yaitu dengan melakukan pemeliharaan jaringan secara berkala dan pengawasan
jaringan dari pencurian peralatan sistem jaringan.

B. USULAN DAN REKOMENDASI


1. Pengusulan untuk uprating AAAC ke AAACS harus dapat terealisasi untuk
meminimalisir gangguan akibat terjadinya tegangan sentuh.
2. Usulan untuk penambahan LLPD sangat diprioritaskan dimana Timika memiliki
potensi intensitas petir yang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai