LAPORAN AKHIR
MODUL II
Naufal Priambodo
2206819810
KELOMPOK 3
FAKULTAS TEKNIK
DEPOK
FEBRUARI 2024
2.1. TUJUAN PRAKTIKUM
● Mengetahui prinsip kerja metode IR Spektrofotometer
● Mengetahui cara pembuatan spectra molekul
● Menentukan gugus fungsi dalam senyawa organik berdasarkan pita serapan
karakteristiknya
Saat “Infra red” melewati sampel, sebagian radiasi diserap, dan kita dapat
mengamati vibrasi dan rotasi dari molekul. Vibrasi yang terjadi ada
bermacam-macam, seperti vibrasi rentangan, vibrasi lipatan, wagging, dan
sebagainya.
Kedudukan relatif atom yang berubah secara terus menerus, merupakan akibat
dari vibrasi yang bermacam-macam. Untuk molekul sederhana, jumlah dan jenis
vibrasi nya dapat dengan mudah ditentukan. Beberapa jenis vibrasi yang dikenal
antara lain:
Pada metode ini, terdapat daerah radiasi inframerah. Daerah radiasi sinar
inframerah terbagi menjadi 3 antara lain:
Gambar 2.1 Jenis-jenis transmitan
2.3. MESIN INSTRUMEN
2.4. PROSEDUR
Alat dan bahan:
● Mesin FTIR
● Komputer dengan software
● Tisu
● Aquades
● Sampel
Langkah-langkah:
1. Wadah sampel diisi dengan aquades lalu dibersihkan menggunakan lap
hingga wadah sampel benar-benar bersih.
2. Pada komputer, klik icon background untuk mengkalibrasi alat dan
tunggu hingga mencapai 100%
3. Setelah dilakukan kalibrasi, kemudian sampel diletakkan pada mesin
FTIR
4. Setelah itu, mengklik icon scan pada komputer
5. Kemudian, alat disesuaikan hingga mendapatkan peak yang bagus pada
komputer
6. Hasil percobaan ditampakkan pada komputer, berupa spektrum yang
kemudian dianalisis lebih lanjut
2.5. CARA MEMBACA
Gambar 2.3 Merupakan grafik dari hasil pengujian FTIR. Pada grafik tersebut
terdapat sumbu-x yang menunjukkan gelombang dalam satuan cm-1 dan sumbu-y
yang menunjukkan persentase transmitan. pada grafik tersebut ada yang disebut
sebagai daerah fingerprint, yaitu daerah dari rentan panjang gelombang 400-1500
cm-1 dimana kita tidak perlu menganalisis daerah tersebut. kita analisis adalah
setiap puncak grafik yang menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda yang
disebabkan adanya interaksi dengan spektrum IR.
Untuk dapat membaca grafik tersebut dengan baik, sebelumnya kita harus terlebih
dahulu menentukan peak yang terbentuk pada panjang gelombang lalu
menentukan peak tersebut berada pada daerah apa.
Gambar 2.4 Gambar ikatan wavenumber
Setelah mengetahui peak yang terjadi, dapat ditentukan ikatan apa yang terjadi
pada spektrum yang terbentuk. Selain itu terdapat intensitas peak yang juga
penting dalam menentukan ikatan yang terbentuk. Terdapat 3 intensitas, yaitu :
● Strong/Kuat (s): puncaknya tinggi, transmisi rendah (0-35 %)
● Medium/Sedang (m): puncaknya dan transmisi sedang (75-35%)
● Weak/Lemah (w): puncak rendah, transmisi tinggi (90-75%)
Pada grafik tersebut hal utama yang akan kita analisis adalah setiap puncak grafik
yang menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda yang disebabkan adanya
interaksi dengan spektrum IR yang membentuk sebuah gugus fungsi.
b. Hasil
Berdasarkan data yang dipaparkan dari bentuk grafik, saya
mengambil hipotesis bahwa ada 3 buah peak pada percobaan
tersebut. Pada peak pertama dengan gelombang dengan rentang
bilangan gelombang 1637-1638 cm-1 persentase transmisi 70,89%
2.7. REFERENSI
● Modul Praktikum Karakterisasi Kimia Material 2024
● Introduction to Fourier Transform Infrared Spectrometry. 2001.
● Cara menentukan senyawa berdasarkan spektra IR | Analisis Spektra IR
https://www.youtube.com/watch?v=3AB8eBaJhnM
● Literatur Vogel Kualitatif
● https://www.ilmukimia.org/2014/02/golongan-amina.html