Anda di halaman 1dari 154

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
101

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Pedoman Observasi

KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI


Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Kegiatan belajar mengajar di kelas
Subyek : Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran
sebelum maupun sesudah memakai E-Handout mata pelajaran PPKn
pada Elemen NKRI dengan Kurikulum Merdeka di kelas X SMA
Negeri 3 Surakarta

No. Konsep Komponen Sub Komponen Item


1. Pembuka Kegiatan Mengkondisikan kesiapan 1
Pembelajaran Pendahuluan peserta didik dan
menyampaikan capaian
pembelajaran
Menyampaikan capaian 2
pembelajaran, tujuan
pembelajaran dan langkah-
langkah pembelajaran
Menguji pengetahuan awal 3
peserta didik (apersepsi)
2. Penggunaan Kegiatan Inti Melakukan kegiatan 4,5,6
Bahan Ajar pemahaman materi dengan
menyimak pemaparan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102

materi menggunakan bahan


ajar
Melakukan kegiatan 7,8,9,10,11,12
pembelajaran student center
learning
Memberikan penugasan 13
sebagai tindak lanjut
pembelajaran
3. Penutup dan Kegiatan Memberikan umpan balik 14
Umpan Balik Penutup terhadap pembelajaran yang
dilakukan
Menutup pembelajaran 15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103

Lampiran 2. Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI
A. Pendahuluan
Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Judul Penelitian : Profil Pelajar Pancasila
: di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Peristiwa : Kegiatan belajar mengajar di kelas


Subyek : Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran
sebelum maupun sesudah memakai E-Handout mata pelajaran PPKn
pada Elemen NKRI dengan Kurikulum Merdeka di kelas X SMA
Negeri 3 Surakarta
B. Petunjuk Penskoran
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang

C. Aspek Pengamatan
Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Indikator/Aspek yang Diamati Hasil Penilaian


dan Skor
1 2 3 4 5
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyiapkan peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104

2. Guru menyampaikan capaian pembelajaran, tujuan


pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan
3. Guru mengajukan pertanyaan dengan tema yang telah
diajarkan sebelumnya atau yang akan dipelajari (apersepsi)
B. Kegiatan Inti
4. Guru memberikan materi menggunakan bahan ajar yang
sesuai
5. Guru mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan Iptek
dan kehidupan nyata
6. Guru menyampaikan materi secara sistematis dan gradual
(dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak)
7. Guru menyajikan topik atau materi yang mendorong
peserta didik melakukan kegiatan mengumpulkan
informasi/data
8. Guru menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk mengasosiaikan/mengolah/menelaah informasi
9. Guru menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk membuat keputusan atau kesimpulan
10. Guru menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk terampil mengkomunikasikan hasil secara lisan
maupun tertulis
11. Guru menstimulus peserta didik untuk bertanya
12. Guru mengecek/memantau perkembangan pembelajaran
peserta didik
13. Guru memberikan penugasan individu atau proyek kepada
peserta didik sebagai tindak lanjut pembelajaran
C. Kegiatan Penutup
14. Guru melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik
15. Guru menutup pembelajaran dengan salam
Jumlah Skor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105

Nilai Akhir Penilaian = Skor Perolehan x 100


90-100 = Sangat Baik Skor Total
70-89 = Baik
50-69 = Cukup Surakarta, Agustus 2022
Observer,
< 50 = Kurang
Nama Lengkap
NIM.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106

Lampiran 3. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


MAPEL PPKn KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

Nama Observer :
NIM :

A. Pendahuluan
Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Judul Penelitian : Profil Pelajar Pancasila
: di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Peristiwa : Kegiatan belajar mengajar di kelas


Subyek : Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran
sebelum maupun sesudah memakai E-Handout mata pelajaran PPKn
pada Elemen NKRI dengan Kurikulum Merdeka di kelas X SMA
Negeri 3 Surakarta
B. Petunjuk Kriteria Penskoran
Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang

C. Aspek Pengamatan
Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107

No. Indikator/Aspek yang Diamati Hasil Penilaian


dan Skor
1 2 3 4 5
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyiapkan peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran
2. Guru menyampaikan capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan
3. Guru mengajukan pertanyaan dengan tema yang telah
diajarkan sebelumnya atau yang akan dipelajari (apersepsi)
B. Kegiatan Inti
4. Guru memberikan materi menggunakan bahan ajar yang
sesuai
5. Guru mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan Iptek
dan kehidupan nyata
6. Guru menyampaikan materi secara sistematis dan gradual
(dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak)
7. Guru menyajikan topik atau materi yang mendorong
peserta didik melakukan kegiatan mengumpulkan
informasi/data
8. Guru menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk mengasosiaikan/mengolah/menelaah informasi
9. Guru menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk membuat keputusan atau kesimpulan
10. Guru menyajikan kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk terampil mengkomunikasikan hasil secara lisan
maupun tertulis
11. Guru menstimulus peserta didik untuk bertanya
12. Guru mengecek/memantau perkembangan pembelajaran
peserta didik
13. Guru memberikan penugasan individu atau proyek kepada
peserta didik sebagai tindak lanjut pembelajaran
C. Kegiatan Penutup
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108

14. Guru melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan


melibatkan peserta didik
15. Guru menutup pembelajaran dengan salam
Jumlah Skor

Nilai Akhir
90-100 = Sangat Baik Penilaian = Skor Perolehan x 100
70-89 = Baik Skor Total
50-69 = Cukup
< 50 = Kurang
Surakarta, Agustus 2022
Observer,

Nama Lengkap
NIM.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109

Lampiran 4. Lembar Hasil Observasi I


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112

Lampiran 5. Lembar Hasil Observasi II


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115

Lampiran 6. Lembar Hasil Observasi III


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118

Lampiran 7. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi


Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian Kurikulum Merdeka dalam
Pembelajaran PPKn
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

No. Rumusan Konseptual Operasional Indikator


Masalah
1. Bagaimana E-handout PPKn E-Handout ini Pengembangan
Pengembangan merupakan bahan termasuk salah satu E-Handout
E-Handout ajar tertulis yang bagian dari sistem E- PPKn kelas X
PPKn pada berbasis digital Learning yang pada Elemen
Elemen NKRI berisikan ringkasan dalam bentuk NKRI yang
yang materi dari pembelajarannya Berorientasi
Berorientasi berbagai sumber memanfaatkan Profil Pelajar
Profil Pelajar yang relevan media elektronik, Pancasila di
Pancasila di dengan kompetensi sehingga dalam Sekolah
kelas X SMA dasar yang dibuat penerapannya dapat Penggerak
Negeri 3 guru untuk menjadi memuat tulisan,
Surakarta ? pedoman dan gambar, audio,
membantu peserta maupun video untuk
didik dalam proses memudahkan peserta
pembelajaran didik belajar.
PPKn.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119

2. Bagaimana Kelayakan Kelayakan Kelayakan


Kelayakan Pengembangan E- pengembangan e- Pengembangan
Pengembangan Handout PPKn handout esensinya E-Handout
E-Handout mengacu pada yaitu pada PPKn kelas X
PPKn pada prinsip bahan ajar praktiknya harus pada Elemen
Elemen NKRI yaitu prinsip mampu mendukung NKRI yang
yang relevansi (materi penerapan Berorientasi
Berorientasi harus terkait kurikulum di Profil Pelajar
Profil Pelajar dengan pecapaian sekolah. Dalam Pancasila di
Pancasila di kompetensi dasar menerapkan Sekolah
kelas X SMA dan standar Kurikulum Merdeka, Penggerak
Negeri 3 kompetensi), sekolah diberikan
Surakarta ? prinsip konsistensi keleluasaan dan
(memiliki materi kemandirian untuk
yang sama dengan memberikan proyek
kompetensi dasar pembelajaran yang
yang harus relevan dan dekat
dikuasai oleh dengan lingkungan
peserta didik) dan sekolah dengan
prinsip kecakupan memusatkan pada
(membantu peserta keaktifan peserta
didik untuk didik.
menguasai
kompetensi dasar).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120

Lampiran 8. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang


Judul Penelitian : Berorientasi Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi
Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Peristiwa : Pengimplementasian Kurikulum Merdeka dalam


Pembelajaran PPKn
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

No. Indikator Informan Pertanyaan


1. Pengembangan Guru PPKn 1. Apa yang Anda ketahui mengenai
E-Handout kelas X SMA bahan ajar ?
PPKn kelas X Negeri 3 2. Apa yang Anda ketahui mengenai
pada Elemen Surakarta bahan ajar pendamping modul ?
NKRI yang 3. Bagaimana pengimplementasian
Berorientasi pembelajaran PPKn menggunakan
Profil Pelajar Kurikulum Merdeka ?
Pancasila di 4. Apakah terdapat perbedaan dalam
Sekolah proses pembelajaran PPKn antara
Penggerak menggunakan Kurikulum 2013
dan Kurikulum Merdeka ?
5. Apa saja bahan ajar yang
digunakan dalam pembelajaran
PPKn ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121

6. Apakah e-handout sudah


digunakan dalam pembelajaran
PPKn ?
7. Apa saja kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran PPKn
menggunakan Kurikulum
Merdeka ?
8. Bagaimana upaya mengatasi
kendala dalam
mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka pada pembelajaran
PPKn ?
9. Bagaimana hasil belajar peserta
didik setelah menggunakan e-
handout ?
10. Apakah e-handout dapat
memudahkan peserta didik belajar
dalam pembelajaran PPKn ?

Kepala 1. Sejak kapan SMA Negeri 3


Sekolah Surakarta menjadi sekolah
SMA Negeri penggerak ?
3 Surakarta 2. Apakah terdapat perbedaan dalam
proses pembelajaran antara
menggunakan Kurikulum 2013
dan Kurikulum Merdeka ?
3. Apakah terdapat kesulitan dalam
mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka ?
4. Bagaimana upaya sekolah
mengatasi hambatan atau kesulitan
dalam mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka ?
5. Bagaimana Proyek Pelajar
Pancasila yang diterapkan di
sekolah ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122

6. Apa saja strategi sekolah untuk


mengupayakan peserta didik agar
berkarakter Profil Pelajar
Pancasila ?
7. Apakah sudah ada bahan ajar
pendamping modul yang
disediakan oleh sekolah ?
8. Apakah e-handout sudah
digunakan dalam pembelajaran ?

Peserta didik 1. Bagaimana proses pembelajaran


kelas X SMA PPKn di kelas ?
Negeri 3 2. Apa saja bahan ajar yang
Surakarta digunakan guru dalam
pembelajaran PPKn ?
3. Bagaimana proyek pelajar
Pancasila yang diterapkan di
sekolah ?
4. Apa saja kendala yang dihadapi
peserta didik dalam pembelajaran
PPKn ?
5. Bagaimana upaya mengatasi
kendala dalam
mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka pada pembelajaran
PPKn ?
6. Bagaimana hasil belajar peserta
didik setelah menggunakan e-
handout ?
7. Apakah e-handout dapat
memudahkan peserta didik belajar
dalam pembelajaran PPKn ?
8. Apa kesan saat pembelajaran
PPKn menggunakan e-handout ?

2. Kelayakan Guru PPKn 1. Bagaimana tampilan e-handout


Pengembangan kelas X SMA PPKn ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123

E-Handout Negeri 3 2. Bagaimana konten materi pada e-


PPKn kelas X Surakarta handout PPKn ?
pada Elemen 3. Apakah penggunaan e-handout
NKRI yang PPKn dapat menambah motivasi
Berorientasi belajar peserta didik ?
Profil Pelajar 4. Apakah penggunaan e-handout
Pancasila di PPKn dapat memudahkan peserta
Sekolah didik belajar ?
Penggerak 5. Bagaimana aksesibilitas e-handout
PPKn ?
6. Apa saja kekurangan e-handout
PPKn ?
7. Apa saja kelebihan e-handout
PPKn ?
8. Bagaimana kesan peserta didik
terhadap e-handout PPKn ?
9. Apakah ada kritik dan saran
terhadap e-handout PPKn ?
10. Bagaimana tingkat kesulitan
lembar kerja peserta didik ?

Kepala 1. Bagaimana tampilan e-handout


Sekolah PPKn ?
SMA Negeri 2. Bagaimana konten materi pada e-
handout PPKn ?
3 Surakarta
3. Apakah penggunaan e-handout
PPKn dapat menambah motivasi
belajar peserta didik ?
4. Apakah penggunaan e-handout
PPKn dapat memudahkan peserta
didik belajar ?
5. Bagaimana aksesibilitas e-handout
PPKn ?
6. Apa saja kekurangan e-handout
PPKn ?
7. Apa saja kelebihan e-handout
PPKn ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124

8. Bagaimana kesan peserta didik


terhadap e-handout PPKn ?
9. Apakah ada kritik dan saran
terhadap e-handout PPKn ?
10. Bagaimana tingkat kesulitan
lembar kerja peserta didik ?

Peserta didik 1. Bagaimana tampilan e-handout


kelas X SMA PPKn ?
Negeri 3 2. Bagaimana konten materi pada e-
handout PPKn ?
Surakarta
3. Apakah penggunaan e-handout
PPKn dapat menambah motivasi
belajar peserta didik ?
4. Apakah penggunaan e-handout
PPKn dapat memudahkan peserta
didik belajar ?
5. Bagaimana aksesibilitas e-handout
PPKn ?
6. Apa saja kekurangan e-handout
PPKn ?
7. Apa saja kelebihan e-handout
PPKn ?
8. Bagaimana kesan peserta didik
terhadap e-handout PPKn ?
9. Apakah ada kritik dan saran
terhadap e-handout PPKn ?
10. Bagaimana tingkat kesulitan
lembar kerja peserta didik ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125

Lampiran 9. Lembar Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA

Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi Profil Pelajar


Pancasila di Sekolah Penggerak

(Studi Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Responden :

Jabatan :

Hari/Tanggal :

Tempat :

No. Butir Pertanyaan Jawaban Responden


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126

Lampiran 10. Transkrip Wawancara Guru PPKn SMA Negeri 3 Surakarta


TRANSKRIP WAWANCARA

Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi Profil Pelajar


Pancasila di Sekolah Penggerak

(Studi Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Responden : Ibu Dra. Lilyk Marliyati

Jabatan : Guru PPKn Kelas X SMA Negeri 3 Surakarta

Hari/Tanggal : Rabu, 5 Oktober 2022

Tempat : Perpustakaan SMA Negeri 3 Surakarta

No. Butir Pertanyaan Jawaban Responden


Pengembangan E-Handout PPKn kelas X pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak
1. Bagaimana Pertama, yang saya dapet itu bahwa ada perubahan
pengimplementasian materi yang signifikan, sekarang materi pokok dari
pembelajaran PPKn PPKn kelas X, XI, dan nantinya XII itu yang kita
menggunakan tahu sebagai 4 (empat) pilar kehidupan berbangsa
Kurikulum Merdeka ? dan bernegara itu jadi, 1. Pancasila, 2. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, kemudian 3. Bhinneka Tunggal Ika, dan 4.
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Bagaimana perbedaan Perbedaan saya kira tidak banyak perbedaan yang
dalam proses begitu besar. Jadi, secara garis besar bahwa ada
pembelajaran PPKn kesamaan terutama adalah dalam hal pembelajaran
antara menggunakan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127

Kurikulum 2013 dan itu bertitik berat pada siswa, guru hanya sebagai
Kurikulum Merdeka ? fasilitator.
Kalau perbedaan tadi, terutama tentang materi lalu
tentang istilah-istilah. Dulu dalam kurikulum 2013,
ada Silabus, ada RPP, sekarang istilahnya Capaian
Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan
Modul Pembelajaran.
3. Apa saja kendala yang Menurut saya, tidak ada kendala yang berarti. Jadi,
dihadapi dalam semuanya kan berjalan sesuai prosesnya. Jadi, kami
pembelajaran PPKn guru itu tinggal menyesuaikan apa yang diminta
menggunakan dalam kurikulum dan kita hanya kemudian
Kurikulum Merdeka ? mengumpulkan materi-materi itu, menyusun
perangkat pembelajarannya dan menyampaikan
pembelajaran di kelas itu lancar-lancar saja
menurut saya.
4. Bagaimana Jadi, proyek itu dimulai dari kelas X. Ini kami
pengimplementasian sudah tahun kedua, jadi sesuai dengan Profil Pelajar
Proyek Penguatan Pancasila, yang ini kelas X itu tentang kearifan
Profil Pelajar Pancasila lokal. Jadi, 1 kelas dibagi menjadi 6 kelompok
dalam Kurikulum dimana dalam satu kelas itu ada 3 pembimbing, 1
Merdeka ? wali kelas dan 2 pembimbing lain itu dari mapel
yang lain. Nah, anak secara urut gitu ada panduan
dari sekolah tentang proyek sekolah yang
dikerjakan oleh anak. Ada urutannya, di mana nanti
setiap minggu itu sekolah membuat jadwal. Anak
harus bagaimana pada harinya, kan itu harinya
Selasa, Rabu, Kamis. Jadi, hari Selasa anak harus
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128

apa, hari Rabu anak harus mengerjakan apa, hari


Kamis anak harus mengerjakan apa.
Nah, kemarin anak-anak tentang kearifan lokal itu
anak-anak milih dalam kelas saya itu ada yang
milih kunjungan, kan kearifan lokal terkait dengan
apa yang menjadi ciri khas Kota Solo. Anak-anak
ada yang ke Museum Radya Pustaka kemudian ke
Kampung Batik Kauman terus dia mencari info-
info, dia mendalami tentang es kapal, tentang
bakmi jowo ke Pasar Gede.
Jadi, anak itu didekatkan dengan realita
sesungguhnya yang ada di sekitar dia yang
mungkin dia sering temui tetapi dia kurang begitu
apa ya misalnya terkait makanan gitu, cuma
menikmati saja tidak tahu latar belakang atau
bagaimana pemiliknya itu merintisnya. Nah, anak
lalu mengetahui dari situ dan muaranya nanti anak-
anak akan melakukan pameran proyek sosial. Jadi,
nanti ada pameran yang biasanya dilakukan di aula
sebagai puncak dari proyek sekolah semester ini.
5. Apa saja kendala yang Namanya kendala itu ada ya, namanya ini kan hal
dihadapi dalam baru. Kami di tahun kedua dan yang dikerjakan itu
pengimplementasian hal-hal yang selalu berbeda misalnya kearifan lokal
Proyek Penguatan dulu tentang ini sekarang tentang ini, jadi semuanya
Profil Pelajar Pancasila harus apa ya learning by doing (belajar sekaligus
pada Kurikulum juga langsung mengerjakan) dan kendala itu bisa
Merdeka ? diatasi dengan kerja bersama maka bisa diatasi dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129

anak bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman


baru.
Jadi, kendala misalnya anak mengerjakan hal yang
baru itu kan pasti ya belum paham dan itu tugas
kami untuk memandunya, maka setiap minggu itu
ada itu tadi panduan-panduan apa yang harus
dikerjakan anak, pembimbing harus bagaimana
gitu, lalu pokoknya bagaimana bisa berjalan
baiknya.
6. Berapa kali 2 atau 3 kali dalam setahun.
implementasi Proyek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka
dalam satu tahun ?
7. Bagaimana tema dalam Ada tema, sekolah nanti yang menentukan,
pengimplementasian misalnya nanti kelas X Kearifan lokal. Kemarin,
Proyek Penguatan kelas XI Bangunlah Jiwa Raga Kami, ketika itu
Profil Pelajar Pancasila kami muaranya mengundang praktisi kesehatan,
bisa dipilih bebas atau ada dokter dari Puskesmas Purwodiningratan untuk
sudah ada ketentuan ? tampil di sekolah menjelaskan kesehatan yang erat,
yang dekat dengan kehidupan remaja.
8. Bagaimana bahan ajar Bahan ajar terutama materi pokoknya menurut saya
PPKn dalam baik, karena inti pembelajaran Pancasila ya 4 pilar
pengimplementasian itu, lalu kami sudah dapatkan apa yang namanya
Kurikulum Merdeka ? panduan guru, jadi semua ada di panduan, guru
harus bagaimana. Dalam PPKn misalnya, model
pembelajaran apa yang disarankan dalam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130

pembelajaran lalu asesmen atau evaluasi seperti apa


untuk PPKn. Semua itu sudah diterangkan dan ada
panduan-panduannya, sehingga kami tinggal
mengimprovisasi saja di lapangan dengan melihat
kondisi riil anak-anak. Jadi, baik menurut saya baik
sebagai pelaksana di lapangan.
9. Bagaimana asessmen Jadi dalam PPKn, namanya evaluasi selalu ada 3
pembelajaran PPKn (tiga) hal evaluasi yaitu penilaian sikap; misalnya,
dalam dengan observasi guru, jurnal, penilaian diri,
pengimplementasian penilaian antar sesama siswa. Kemudian, penilaian
Kurikulum Merdeka ? kognitif atau pengetahuan itu bisa tertulis, bisa lisan
bisa penugasan formatif dan sumatif, kalau formatif
kan seperti ulangan harian, kalau sumatif seperti
penilaian akhir semester. Penilaian keterampilan itu
tidak banyak perubahan, biasa pakai ada penilaian
praktek, anak bisa ada diskusi kelompok, bisa buat
apa dan mengerjakan apa gitu misalnya simulasi,
kemudian praktek projek tadi yang include projek
sekolah tadi dan portofolio, bisa diketahui
kumpulan tugas anak-anak itu seperti apa, jadi tetep
sama ada tiga nilai itu ada di dalamnya.
10. Bagaimana model Modelnya itu tadi, intinya saya melibatkan siswa,
pembelajaran yang banyak melibatkan siswa itu, ya kadang hanya
diterapkan guru dalam jelaskan sedikit lalu anak, saya minta interaksi
pembelajaran PPKn ? dengan guru dengan siswa dengan temannya, dia
maju sampaikan pendapatnya, jadi saya ndak
banyak. Kalau ceramah akan selalu ada kan mba
misalnya ada sinkronus dan asinkronus ya ndak, itu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131

kan selalu ada ketika mengawali, tetapi dalam


pembelajarannya saya selalu sampaikan bahwa
anak menjadi pusat pembelajaran bukan guru, jadi
misalnya, ada anak itu bagaimana pendapatmu
tentang pernyataan ini? lalu ada anak sampaikan,
minta yang lain lagi berikan pendapatmu yang lain
yang berbeda. Jadi itu sih yang saya lakukan.
Siswanya yang aktif begitu bu ? iya betul.
Anak tidak hanya mendengarkan, kalau
mendengarkan nanti anak jadi pasif.
Sering diskusi, presentasi ? Iya betul.
Bagus kok anak-anak kalau diminta presentasi gitu.
Pernah ikut ya mbak Septi. Padahal kemarin itu
presentasi sederhana yang ndak pakai LCD, yang
ndak pakai PPT tapi sudah gayeng gitu kan, anak-
anaknya kritis. Jadi, teknologi bagus, penting, tapi
tidak selalu dalam setiap pembelajaran harus pakai
itu menurut saya, tetep saja sentuhan guru itu tetap
penting kan ya mba ya.
11. Apa saja media yang Ya, PPT, lalu saya buatkan rangkuman anak itu,
digunakan guru dalam saya ketik saya buatkan rangkuman terus saya
pembelajaran PPKn ? kirimkan di sini jadi buku juga, karena kemarin
belum dapat, saya kirimkan di sini. Jadi, apa saja
yang dapat memantu pembelajaran itu menjadi
lebih baik dan lebih lengkap.
12. Apakah perlu buku Kumpulan tugas-tugas gitu, anak saya anggap
portofolio untuk portofolio itu, kan anak tugas itu saya minta
pembelajaran PPKn dikerjakan di buku tidak pernah disobekan jadi itu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132

dalam implementasi sekaligus bisa portofolio dan itu runtut mulai dari
Kurikulum Merdeka ? bagian 1 Pancasila kemarin ada berapa tugas,
sekarang kemudian bagian 2 Undang-Undang
Dasar, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, jadi semua itu runtut disitu jadi
portofolio.
13. Apa saja bahan ajar Kalau buku, yang dari Kementerian Pendidikan
yang digunakan dalam Riset dan Teknologi, lalu saya biasa gunakan media
pembelajaran PPKn ? elektronik, media cetak atau buku-buku lain yang
misalnya dari televisi, internet, koran-koran,
semuanya, karena PPKn harus aktual dan faktual.
Kalau bahan ajar itu nggak bakal kekurangan
karena kan selalu ada peristiwa baru yang bisa
menjadi contoh riil dalam pembelajaran, jadi bisa
selalu update.
14. Apa saja bahan ajar Kami mencari sendiri, tetapi kalau bahan ajar
pendamping modul misalnya referensi ada kok disini (buku guru PPKn
yang digunakan dalam dari Kemendikbudristek kurikulum merdeka)
pembelajaran PPKn ? referensinya apa referensinya apa itu sudah
dicantumkan, jadi misalnya sumber utama, sumber
pengayaan itu ada. Jadi, kami bisa memakai ini bisa
juga mencari yang lebih baru dari yang tercantum
dalam buku. Jadi sudah ada panduan, enaknya itu
bisa menjadi pegangan betul.
15. Apakah E-Handout Karena ini sudah offline, kami sudah tatap muka,
sudah digunakan dalam jadi kami lebih banyak pakai yang cetak karena
pembelajaran PPKn ? kami bisa ketemu langsung. Jadi, kami pakai online
itu misalnya seperti hal-hal yang tadi misalnya o ini
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
133

referensi video ini dishare tentang misalnya


penugasan atau info-info ke siswa yang sifatnya 12
kelas itu maka online, tapi kalau dalam
pembelajaran paling pakai kertas-kertas soal.
16. Bagaimana strategi Pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Siswa
guru PPKn agar yang aktif, guru hanya sebagai fasilitator.
pengimplementasian
E-Handout PPKn
dalam pembelajaran
PPKn berjalan efektif ?
17. Bagaimana Saya pikir yang dia harus berpatokan pada materi.
pengembangan bahan Jadi, materi itu harus sesuai dengan 4 (empat) pilar
ajar ataupun bahan ajar itu, lalu seperti yang katakan tadi sampaikan hal-hal
pendamping modul yang aktual, faktual atau yang kontekstual, karena
yang sesuai standar PPKn itu kita mengajar PPKn, materi itu hanya
pendidikan, khususnya sebagai landasan pemikiran. Nah, muara dari PPKn
pada mata pelajaran itu pada perubahan sikap, perilaku siswa menjadi
PPKn ? baik jadi kalau masalah materi atau komponen yang
ada buat saja seperti yang disampaikan dalam
kurikulum, dalam capaian pembelajaran yang
dikaitkan dengan hal-hal yang praktis atau
kontekstual tadi.
18. Bagaimana urgensi Iya, pasti anak seneng, karena itu tadi ada teknologi
pengembangan bahan di dalamnya, ada materi lain yang bisa dibuka, ada
ajar ataupun bahan ajar video yang bisa ditonton. Kita itu kan relatif seneng
pendamping modul melihat gambar bergerak kan mba jadi itu pasti
dalam pembelajaran anak lebih seneng dan guru juga akan lebih kreatif
PPKn ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
134

itu, kan guru harus selalu belajar, harus memulai


belajar untuk mengajar di kelas.
Akan selalu ada model-model yang lebih menarik,
lebih baru dengan pembelajaran PPKn. Apalagi
bagi orang muda kan harus lebih kreatif ya mbak.
Orang muda lebih dekat dengan teknologi, maka
saya selalu berharap guru-guru PPKn yang baru
yang muda-muda itu harus kreatif. Pokoknya kita
harus kreatif, jangan sampai anak itu punya
persepsi bahwa PPKn itu membosankan, tidak
menarik jangan. Jadi, ketika kita mengajar itu tidak
kok masuk kelas terus langsung definisi, pengertian
demokrasi misalnya, macam-macam demokrasi
ndak, buat ilustrasi demokrasi itu seperti apa.
Misalnya, bicara tentang ideologi bukan lalu tiba-
tiba kita masuk definisi ideologi, macam-macam
ideologi tapi buat analogi yang itu erat kaitannya
dengan keseharian anak-anak, misalnya kamu itu
bangun pagi, dimandikan sama ibu terus dandan
sarapan ke sekolah kadang masih kantuk masih
capek harus berangkat sampai nanti, kamu di
sekolah paling ndak 17 tahun, kamu sekolah untuk
jadi Sarjana S1. Nah, kamu itu menjalaninya
selama 17 tahun sok-sok bosen, sok-sok capek tapi
kamu tetep menjalaninya, kamu merasa bahwa di
depan itu ada sesuatu yang baik yang menjadi
harapan bahwa kehidupan itu menjadi lebih baik
karena sekolah. Ideologi itu seperti itu misalnya,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135

jadi ya guru harus kreatif ya mba, saya harapkan


guru-guru muda seperti itu.
19. Bagaimana Pernah liat kemarin waktu di undang Pak Hendry,
pengembangan bahan kayaknya saya punya deh, dia membuat sama Bu
ajar ataupun bahan ajar Widya Noventari. Saya lihat itu bagus materinya
pendamping modul tentang hak asasi manusia dikirimkan kok kemarin,
sejauh ini, khususnya tentang Aktualisasi Nilai-Nilai Toleransi. Jadi
pada mata pelajaran bentuk aplikasi diinstal di HP. Pasti anak lebih
PPKn ? seneng ya.
20. Bagaimana Anak yang patuh, lalu dia bertanggung jawab
karakteristik peserta dengan tugasnya lalu dia kreatif, kritis. Jadi, ya
didik di SMA Negeri 3 guru harus bisa menghandel karakter-karakter
Surakarta ? seperti itu agar anak bisa tumbuh dengan tumbuh
kembang yang baik dalam bantuan kami.
21. Apakah terdapat kelas Ini belum, sebentar lagi terbentuk. Iya masih sama
akselerasi di SMA Jadi kelas X itu 2 kelas nanti dia kalau akselerasi itu
Negeri 3 Surakarta ? hanya 4 semester ya. Jadi nanti kayak gini ni kelas
X ada 2 kelas, kelas XII 2 kelas. Kelas XI ndak ada,
kan 2 tahunan ini, tapi kalau dalam rapotnya tetep
sama 1-6 semesternya. Cuma yang ini 4 bulanan
yang regular kan 6 bulanan. Kalau dulu akselerasi,
anak masuk kan memang dia daftarnya aksel kalau
sekarang anak masuk masih umum, nah kemudian
melalui berbagai tes dengan tes pengetahuan, dari
psikologi, IQ dan tes lain-lain, baru nanti kemudian
terbentuk 2 kelas 4 semester Namanya bukan
akselerasi lagi tapi percepatan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
136

22. Bagaimana jalur Jalur masuk kelas X ada zonasi, afirmasi, sama
penerimaan peserta prestasi. Kalau yang paling banyak zonasi, karena
didik kelas X di SMA memang ada Batasan, kalau prestasi 20%, kalau
Negeri 3 Surakarta ? zonasi kan minimal 55%, namanya minimal kan
bisa naik dan satu lagi afirmasi. Seluruh Indonesia
sama. Kelas X melalui tes tadi bisa tidak ada
pemisahan, semua campur.

Kelayakan Pengembangan E-Handout PPKn kelas X pada Elemen NKRI yang


Berorientasi Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak
1. Bagaimana tampilan E- Tampilannya saya lihat baik, cukup deh, isinya hal-
Handout PPKn ? hal yang poin kemudian dikembangkan ada link
yang bisa diklik kemana larinya itu bagus. Anak
akan tertarik karena di dalamnya ada teknologi ya
ndak, jadi tidak hanya tulisan saja tapi dengan itu
anak bisa buka ini buka ini, jadi bisa mengasyikkan
itu tadi.
2. Bagaimana konten Saya lihat cukup itu mba. Memang betul harus
materi pada E-Handout materi pokoknya saja, agar apa ? pertama, guru
PPKn ? bisa kemudian mengembangkannya lebih banyak
dan yang kedua kalau sudah menyangkut materi
pokok itu kan sudah benar kan mba, jadi sudah
sesuai dengan yang disampaikan. Ketika
membuatnya mba Septi membuka capaian
pembelajaran, alur pembelajaran kan di dalamnya
sudah ada pokok materi ya ndak, ada kata kunci
disitu. Jadi, saya pikir sudah mengena.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
137

3. Bagaimana penyajian Sudah bagus


sistematika materi E-
Handout PPKn ?
4. Bagaimana informasi Iya sudah cukup, informasi sudah memadai.
yang terdapat dalam E- Sebenarnya orang mengajar itu kan gak usah kita
Handout PPKn ? banyak omong itu, kita sampaikan banyak-banyak,
tapi kita sampaikan poin-poinnya saja, biar anak itu
mengenal dan diharapkan dia akan apa selalu
mengingatnya kemudian selalu melakukannya kan
mba. Kalau kita terlalu banyak bicara teori, nanti
anak itu akan sibuk dengan teorinya, belajar untuk
ulangan lalu lupa dan anak malas membaca.
5. Apakah penting Penting-penting, jadi tadi agar anak tidak
penggunaan E- membosankan agar tidak selalu bicara tentang teks,
Handout PPKn pada itu kan salah satu cara agar anak tertarik, anak tidak
pembelajaran PPKn ? jenuh, maka dicari bentuk-bentuk lain selain yang
selama ini konvensional gitu kan mba. Bagus itu,
apalagi kita di era digital dan yang diajar itu anak-
anak milenial yang katanya multitasking ya suka
browsing kemana-mana.
6. Apakah penggunaan E- Pasti ya menjadi lebih baik to mba, kemarin
Handout PPKn dapat namaya pre-test kan anak-anak belum tau apa-apa,
menambah motivasi sekarang diberi materi pelajari setelah itu ada.
belajar peserta didik ? Tapi saya biasa begini deh, ketika saya memulai
sebuah pembelajaran, minggu kemarin anak itu
sudah saya perintahkan baca ini materi, saya sudah
siapkan poinnya apa saja yang kamu harus baca,
yang kamu harus jawab poinnya di situ. Jadi ketika
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
138

anak masuk kelas itu paling tidak dia 25% sudah


ngerti tentang materi gitu ya. Itu mungkin yang
menjadi e-handout itu bagus untuk agar ada bentuk
lain tidak sekedar anak itu fokus pada buku aja.
7. Apakah penggunaan E- Iya betul, mempermudah.
Handout PPKn dapat
memudahkan peserta
didik belajar ?
8. Bagaimana Sudah baik mba, cukup gitu saja. Jadi tadi lho kita
aksesibilitas E- nggak usah banyak-banyak berikan sesuatu, dua
Handout PPKn ? atau tiga tapi mengena dan itu menunjang dalam
proses pembelajaran.
9. Apa saja kekurangan Tadi lho mba yang warnanya merah, terlalu
E-Handout PPKn ? mencolok atau karena merahnya itu terlalu
dominan, jadi nggak harus satu penuh gitu tapi
kecil, si merahnya kecil saja karena kan lalu
tulisannya hitam kan, jadi kecil merah nggak usah
besar ada putih, kan kita sudah tau mba bahwa ini
konsepnya itu merah putih gitu lho.
Saya juga minta anak-anak sampuli buku
catatannya, buku tuganya itu merah putih itu anak-
anak pada punya semua dan itu saya nilai lho mba.
Saya lihat bagaimana kalian mengerjakannya untuk
sampai pada ini kan kamu harus beli ke sana, harus
kerjakan, harus nyampung. Nah, yang saya hargai
itu karaktermu nomor satu, perjuanganmu, karena
ada juga anak yang belum bikin, tapi sekarang
sudah semua. Warnanya ditentukan merah putih,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
139

harus sama besarnya, kerapiannya, setelah itu


dikasih identitas, beri kemudian sampul plastik,
jadi ada tiga langkah yang harus dikerjakan dan itu
menurut saya ada pendidikan karakter di dalamnya
gitu.
10. Apa saja kelebihan E- Kelebihan lain selain yang sudah disebutkan, tadi
Handout PPKn ? ya ada teknologi tadi terus kreatif dan pasti
sungguh-sungguh, saya menghargai kesungguhan
itu. Setau saya itu PPKn banget mba, jadi saya
melihat sesuatu itu tidak selalu pada hasil tapi saya
bayangkan proses mengerjakannya yang pasti ada
kesungguhan di situ, ada tanggung jawab, ada
ketelitian, kehati-hatian. Lha, itu juga sangat saya
hargai.
Begitu juga ketika menilai anak-anak, untuk
mendapat nilai PPKn baik kamu cukup menjadi
anak yang baik gitu. Padahal, namanya baik itu kan
komponennya banyak termasuk rajin belajar kan
baik gitu.
11. Apakah ada kritik dan Kan sudah baik to mbak septi, lanjutkan saja ke
saran terhadap E- tahap berikutnya. Namanya saja belajar kan selalu
Handout PPKn ? ada kurang lebihnya ya mbak tapi itu tadi saya
menghargai proses panjenengan ketika
mengerjakan.
12. Bagaimana evaluasi Baik.
pemahaman peserta
didik pada E-Handout
PPKn ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
140

13. Bagaimana pengaruh Lebih baik mba.


E-Handout PPKn
terhadap hasil belajar
peserta didik dalam
pembelajaran PPKn ?
14. Apakah pengembangan Iya betul.
E-Handout PPKn
mampu menjawab
kebutuhan belajar
peserta didik dalam
pembelajaran PPKn ?
15. Bagaimana kesan Sudah baik mba.
terhadap E-Handout
PPKn ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
141

Lampiran 11. Transkrip Wawancara Waka Kurikulum SMA Negeri 3


Surakarta
TRANSKRIP WAWANCARA

Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi Profil Pelajar


Pancasila di Sekolah Penggerak

(Studi Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Responden : Bapak Wardi, S.Pd.

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 3 Surakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2022

Tempat : Lobby SMA Negeri 3 Surakarta

No. Butir Pertanyaan Jawaban Responden


1. Bagaimana Jadi, kalau kita sekolah penggerak tepatnya sekolah
pengimplementasian yang sudah mengimplementasikan kurikulum
pembelajaran merdeka, secara konsep, pembelajarannya ada
menggunakan sedikit perubahan itu tentang paradigma baru, di
Kurikulum Merdeka ? mana pembelajaran lebih ditekankan berpusat
kepada peserta didik, jadi peserta didik lebih aktif
dalam belajar konstruksi ilmu yang dipelajari, itu
salah satunya.
Dari sisi guru, jadi guru merdeka itu dalam mencapai
suatu KD tertentu, menjelaskan materi tertentu, itu
kan sudah ditentukan 3.1, 3.2 sampai 3.10 pokoknya
4.1, 4.2 sampai 4.10. Tetapi, kalau dalam kurikulum
merdeka, guru diberi keleluasan untuk membuat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
142

yang namanya Alur Tujuan Pembelajaran, kenapa


dibuat keleluasan ? karena beda,, kalau dulu ada
istilah KD (Kompetensi Dasar) sekarang ada CP,
kalau CP itu berupa paragraf, kalau KD kan jelas dari
Sabang sampai Merauke semua sekolah, semua guru
harus itu urutannya. Tetapi kalau kurikulum merdeka
karena paragraf, maka guru MGMP sekolah harus
menganalisis CP, setelah analisis CP nanti menyusun
TP-TP, jadi TP 1, TP 2, TP 3 dan seterusnya yang
disebut dengan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran).
Jadi, sekolah diberi kewenangan untuk mengelola,
membuat draf roadmap pembelajarannya sendiri itu
bedanya, jadi disebut merdeka salah satunya
merdeka yang itu.
2. Bagaimana perbedaan Kalau secara pembelajaran ada dua kegiatan yaitu
dalam proses tentang kegiatan intrakurikuler dan kegiatan projek.
pembelajaran PPKn Jadi, bedanya dengan K13 salah satunya itu, jadi ada
antara menggunakan kegiatan intrakurikuler itu pembelajaran untuk
Kurikulum 2013 dan mencapai atau menuju capaian pembelajaran tertentu
Kurikulum Merdeka ? dan dilaksanakan di kegiatan intrakurikuler tatap
muka dan ada yang namanya Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila, di mana Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila itu mengarah ke 7 (tujuh) tema, jadi
tidak terkait dengan mapel tetapi mengarah ke tema,
tetapi jamnya mengambil dari 20-30 % jam mapel,
jadi semisal seperti agama itu 108 JP per tahun itu
ada 36 JP yang harus digunakan untuk projek
sedangkan yang 72 JP digunakan untuk kegiatan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
143

intrakurikuler yang tadi untuk ngajar itu salah satu


yang membedakan.
Banyak sekali perbedaannya, tadi mulai CP tadi terus
istilah-istilahnya kalau dulu RPP Namanya modul
ajar sekarang, terus kalau dulu silabus sekarang
namanya ATP dan konsep paradigma
pembelajarannya serta asesmennya yang lain, jadi
guru boleh asesmen tidak harus tes tulis, portofolio
itu bisa, unjuk kerja juga bisa atau aksi-aksi yang lain
jadi itu menilai dari itu, karena nilainya nanti tidak
ada nilai psikomotor, nilai kognitif, adanya ya nilai
satu tok. Kalau K-13 kan ada nilai psikomotor
sendiri, kognitif sendiri. Kalau Kurikulum merdeka
nilainya cuma satu, nilai psikomotor, kognitif,
maupun sikap digabung menjadi satu.
3. Bagaimana Untuk waktunya diminta, untuk proyek ada tetapi
implementasi Proyek sekali lagi saya tekankan tidak ada terkait dengan
Penguatan Profil mapel jadi projek itu temanya contoh Bhinneka
Pelajar Pancasila ? Tunggal Ika, Kearifan Lokal dan seterusnya itu,
Rekayasa Teknologi itu tema jadi ngarahnya kesana
tetapi waktunya nanti jamnya itu digunakan 20
sampai 30% untuk projek tadi dan itu sekolah diberi
kewenangan mau pakai blok atau pakai reguler.
Kalau blok itu kabeh wutuh ya nanti 3 minggu bulan
September, Oktober ini tidak ada KBM itu untuk
projek yang pertama. Besok mungkin bulan
Desember atau Januari awal untuk projek yang kedua
dan seterusnya, mungkin sekitar bulan April untuk
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
144

projek yang ketiga selama 3 minggu tidak ada KBM


itu kalau dengan blok, tapi kalau reguler bisa setiap
minggu muncul jam projek bedanya itu, mungkin di
jam terakhir bisa, mungkin hari Jum’at saja bisa tapi
intinya setiap minggu ada secara umum begitu
kerjanya.
Projek intinya 3 tahun harus selesai 7 projek tema
tadi, masalah sekolah mau formasinya kelas 10-3,11-
3, 12-1 atau 3-2-2 itu tergantung sekolah ya itu
kewenangan sekolah.
Jadi namanya aja Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, jadi yang dikuatkan adalah karakter, jadi
intinya, contoh saya kasih simpel contoh tentang
temanya kearifan lokal, yang pertama kan harus
tentang dulu mengerti apa kearifan lokal, terus
jenisnya apa saja, fungsinya apa saja karena banyak
yang salah persepsi kalau kearifan lokal dikiro nggor
sing barang-barang koyok tari, terus museum keris,
keraton Surakarta, mungkin sangiran itu tidak salah,
itu kearifan lokal juga tetapi tidak hanya itu, bisa
dalam bentuk budaya tadi, bisa bentuk bangunan,
bisa dalam bentuk koyo batik itu, bisa dalam bentuk
makanan, dalam bentuk tari itu ya kearifan lokal,
makanan itu juga termasuk kearifan lokal contoh
klepon, ngerti klepon ta? Tahu, tidak semua daerah
ada kan ya, tetapi dan anak muda sekarang kan tidak
familiar dengan itu, maka itu termasuk kearifan lokal
yang harus kita uri-uri kalau bahasa Jawanya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
145

Nah, dari situ kan anak akhirnya bermacam-macam


karena basicnya projek itu kelompok, mereka
masing-masing membawa masalah, mungkin satu
kelompok ada 6 orang misalnya 6 siswa, 1 tertarik
tentang museum keris, 1 tertarik keraton, satunya
makanan, satunya tentang mungkin itu tarian dan
seterusnya, intinya anak bisa beda-beda, makanya
mereka juga nanti ada proses untuk diskusi yang
diangkat kelompok tersebut itu apa, itu namanya
topik, nanti topiknya mengerucut, kalau tema
ditentukan sekolah, tema itu tapi kalau topik itu beda,
topik tadi bisa makanan, bisa keraton, bisa tari-tarian,
bisa wayang orang dan seterusnya, tapi nah proses itu
kan upaya anak mengangkat tentang makanan
misalnya, makanan seperti klepon dan seterusnya itu
apa kan artinya dia turun ke lapangan, mencari data
o klepon masalahnya ini, ternyata dikalangan anak
muda banyak yang tidak tahu, rasanya tidak cocok
dengan kekinian ya itu terus pedagangnya mungkin
orang-orang yang sudah sepuh yang secara
pemasaran tidak bisa, jualnya mungkin ditempat-
tempat yang dipasar-pasar kan harusnya idealnya
kalau itu memang makanannya bagus, warisan
leluhur kan harus seperti apa, nah itu antara realita
dan impian seperti apa ya, kesenjangan itulah yang
nanti akan dibahas oleh peserta didik dari kelompok
tersebut o ya ternyata karena klepon itu 1. Banyak
anak yang anak muda yang tidak tahu, tadi kan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
146

masalahnya banyak to, tempatnya jualnya dipasar


dari situkan akan kelihatan, o ya ternyata anak ini
masalahnya masing-masing nah disitulah nanti
kompetensi atau potensi kelompok dimaksimalkan
disitu kalau anak mindah pasar kan ra mungkin to,
anak mau memberi tempat di suatu tempat kan ndak
mungkin, maka yang mungkin apa, ya mungkin
membuat pamflet tentang makanan itu aksi nyatanya
supaya dikenal gimana? disebar lewat WA, Medsos,
membuat Tiktok tentang makanan, membuat video
tentang makanan, dia ngambil yang mana tergantung
kelompoknya sesuai dengan kemampuan kelompok
tersebut, lha itu salah satu bentuk aksi nyata
mengatasi kesenjangan tadi itu salah satu projek mba
disitukan anak berpikir dia melihat sesuatu yang
tidak pas dan terus memberi solusi walaupun
solusinya sesuai dengan kemampuan dia, kalau anak
sekarang membuat tiktok kan jagoan, jadi itu nggih.
Nah, disitulah makanya projek itu penguatan
akhirnya kan anak menyadari o iya ternyata perlu
juga anak-anak sekarang juga perlu dikenalkan
karena mungkin kalau setelah merasakan ternyata
enak ya mungkin perlu dimodifikasi, nah itu contoh
gambaran sekilas projek seperti itu.
4. Bagaimana tindak Mereka harus membuat namanya aksi nyata tadi,
lanjut dari Proyek berupa tadi dan semuanya didokumentasikan, dari
Penguatan Profil diskusi jadi dia masalah tadi ke lapangan
Pelajar Pancasila ? didokumentasikan dan semua hasil-hasil kerja
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
147

mereka kita ada LK-LK lembar kerja setiap


pertemuan itu dijadikan sebagai portofolio termasuk
juga aksi. Nah, setelah itu nanti diending mereka
membuat panen raya atau gelar karya dari apa yang
mereka lakukan, hasil karya setelah selesai hasil
karya terus dia mereka merefleksi apa yang
dilakukan itu sudah sesuai belum dimensi Profil
Pelajar Pancasilanya apa yang itu ditemu anak.
Penilaiannya nanti, yang menilai guru pendamping
atau wali kelas. Kalau projek istilahnya ada guru
pendamping atau psikiator projek nanti yang menilai
dari yang dinilai kan karakter jadi nanti nilainya tidak
berupa angka 80, 90, ndak seperti Raport TK, PAUD
sudah berkembang, mulai berkembang-berkembang.
Penilaiannya berupa narasi, karena itu kan kualitatif,
jadi seperti itu. Kemudian, ada pameran. Kalau yang
tahun ini belum, rencana nanti tanggal 25 atau 28
Oktober, tetapi kalau tahun dulu ya sudah.
5. Bagaimana Kita sudah tahun kedua, yang kelas XI sekarang,
implementasi tema dulu kelas X nya sudah 3 tema; Kearifan Lokal, terus
projek yang sudah Bhinneka Tunggal Ika, terus Rekayasa dan
dilaksanakan sejauh Teknologi itu. Kelas XI ini nanti Bangun Jiwa dan
ini di SMA Negeri 3 Raga temanya, yang kelas X sama yang seperti kelas
Surakarta ? X waktu yang kelas 11 sekarang temanya kayak kelas
XI kemarin. Kelas XII belum, karena kurikulum
merdeka kita baru kelas X dan XI yang kelas XII
masih kurikulum 2013.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
148

6. Apakah ada kelas Akselerasi sudah ditiadakan, jadi itu salah satu
Akselerasi di SMA bentuk layanan SKS bisa lulus 2 tahun, itu bukan
Negeri 3 Surakarta ? aksel tapi layanan.

7. Bagaimana penerapan Kalau e-raport kita sudah menggunakan aplikasi dan


e-raport di SMA bapak/ibu guru sudah menggunakan beberapa,
Negeri 3 Surakarta ? mungkin kurang lebih hampir 10 tahun ya lebih,
sudah 7 tahun diawal-awal dulu termasuk yang PSP
ini juga sudah menggunakan ada e-raport.
8. Bagaimana penerapan Jadi itu layanan, jadi kita memberi layanan anak
Sistem SKS di SMA sesuai dengan roh kurikulum merdeka juga
Negeri 3 Surakarta ? diferensiasi layanan, ada anak yang mungkin
kecepatannya diajarke pisan sudah bisa ya udah itu
layanan cepat bisa, ada anak yang butuh waktu
standar, ada anak yang mungkin lama, maka layanan
SKS itu melayani sesuai kesiapan belajar peserta
didik, jadi kalau anak sudah siap misalnya dijelaskan
1 jam 2 bab ya sudah tidak masalah, tapi ada juga 1
jam 1 bab saja sudah, nah kita layani itu, sehingga di
SMA 3 itu ada yang lulus 2 tahun, yang lainnya rata-
rata lulus 3 tahun, bahkan ada yang 4 tahun juga.
9. Bagaimana kegiatan Secara kegiatan ekstrakurikuler tidak ada perubahan,
ekstrakurikuler pada sama seperti K13, hanya saja mungkin bedanya sama
implementasi yang dulu, ada tambahan Projek Penguatan Profil
Kurikulum Merdeka ? pelajar Pancasila tadi, itu tambahannya. Untuk
ekstranya ndak ada perubahan.
10. Bagaimana kelebihan Kelebihan :
dan kekurangan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
149

implementasi Kalau kurikulum merdeka mungkin pengembangan


Kurikulum Merdeka TP tadi kalau kurikulum K13 sudah disediakan dari
di SMA Negeri 3 kementerian itu ya mungkin.
Surakarta ? Kalau sekarang kan harus mengembangkan sendiri
itu ya mungkin, tetapi secara positifnya Kurikulum
Merdeka itu;
1. Relevan dengan keadaan sekarang, jadi anak-anak
sekarang itu kan tuntutannya untuk bisa mandiri
walaupun mungkin transisi dari pandemi tapi
harapannya begitu.
2. Materi kurikulum merdeka itu pengennya lebih
simpel sederhana tetapi mendalam, tidak harus
banyak tetapi hanya dangkal, kurikulum merdeka
inginnya seperti itu mendalam jadi itu kelebihannya.
dan kalau kurikulum 2013 kelas X sudah dijuruskan
IPA, IPS, Bahasa tetapi kalau kurikulum merdeka
kelas X semuanya dapat materi yang sama kelas XI
ada mapel pilihan, mapel pilihan itu bukan
penjurusan, bisa saja saya milih fisika, kimia, sama
sosiologi, ekonomi itu boleh sesuai minat anak.
Kekurangan :
Kalau kekurangan kurikulum merdeka yang
mungkin jadi masalah itu adalah implementasinya,
banyak sekolah itu yang tidak ada pelatihan dari
kepala sekolah, kurikulum maupun itu terutama yang
IKN, kalau sekolah penggerak ada
pelatihan/pendampingan tetapi yang mandiri-
mandiri itu implementasi, tetapi belajarnya lewat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
150

platform merdeka mengajar, lewat youtube lah


ibaratnya, itu mungkin yang jadi kendala sehingga
banyak persepsi yang kadang tidak sesuai tetapi
bagusnya itulah memberi ruang ke sekolah dan guru
untuk menginovasi dalam proses pembelajaran.
11. Apa saja kendala Kalau sekarang relatif sudah ndak begitu. Kalau pas
yang dihadapi dalam di awal dulu luar biasa kendalanya, karena kita yang
pembelajaran baru pertama mengimplementasikannya. Terus
menggunakan secara regulasi juga belum, masih berkembang,
Kurikulum Merdeka ? berjalan dan juga kondisi dulu yang pandemi apa
yang idealisme juga yang kita laksanakan juga
terbatas ya. Kalau sekolah penggerak itu harus proses
seleksi, jadi nanti seleksinya yang seleksi malah
sekolah tapi kalau yang IKN yang
mengimplementasikan kurikulum merdeka ada dua
pilihan. Kalau sekolah penggerak otomatis ya, kita
PSP 1 sudah 2 tahun, yang PSP 2 kemarin baru tahun
ini, kelas X sekarang itu seleksinya seperti yang dulu
kepala sekolah tetapi sekolah-sekolah yang bukan
sekolah penggerak implementasinya itu mengisi
aplikasi di Kemendikbud nanti akan ada
rekomendasi; mandiri berubah, mandiri belajar atau
mandiri berbagi. Itu ya, implementasinya nanti
seperti itu semua guru dan kepala sekolah ngisi nanti
akan keluar rekomendasi itu.
12. Bagaimana Kalau sekarang sudah luar biasa perkembangannya
pengembangan bahan mba banyak, kalau awal-awal dulu bedakan ya, kalau
yang awal dulu kendalanya itu, tapi kalau sekarang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
151

ajar dalam Kurikulum sudah banyak, karena sudah ada yang mengupload,
Merdeka ? inovasi semua. Tapi intinya memang transisi
paradigma guru ngajar itu kan juga tidak mudah
yang dulu guru ngajar, yang anak-anak juga sama
dulu yang anak-anak dijelaske sekarang rung dong
kan gitu to termasuk orang tua, guru sing apik sing
nggarai yo
Tetapi sekarang kan ndak, intinya itu, itukan butuh
pemahaman bersama, nah disitu mungkin salah satu
yang perlu kita antisipasi, karena wong tuwo, bocah
itu ya ngertine yo masih masih seperti itu guru sing
ngajar e penak sing njelaske ndludur koyo metode
satu arah ngono kuwi to padahal kan harapannya
pembelajaran paradigma baru sekarang bisa
mengonstruksi sendiri anak-anak itu sehingga betul-
betul paham tapi itu kan transisi, kurikulum memang
perlu penyesuaian semuanya sehingga bagi yang
cocok yo seneng tapi kalau ndak yo tadi, itu mungkin
salah satu yang menjadi tantangan permasalahan.
13. Apakah dari Iya, guru itu diwajibkan untuk mengakses namanya
pemerintah ada platform Merdeka Mengajar yang disitu ada
tuntutan bagi guru rekapannya setiap sekolah bahkan daerah, dari SD
untuk sampai guru SD, SMP, SMA rekapannya yang sudah
mengembangkan mengakses itu sampai topik apa sampai materi apa
sesuai kompetensinya itu ada, ada datanya. Itu tidak hanya SMA, semua
? guru level dan itu akan menjadi salah satu rapor di
suatu sekolah atau suatu daerah kota/kabupaten dan
sebagainya, jadi kalau dulu guru ada pelatihan luring,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
152

daring, sekarang dengan online, kayak kamu belajar


online dulu.

14. Bagaimana bahan ajar Kalau di aplikasi platform merdeka belajar, secara
yang digunakan pada materi sudah, modul ajar sudah, tetapi masih perlu
pembelajaran dalam pengembangan dan tidak semua mapel juga ada. Iya
Kurikulum Merdeka ? kalau bukunya ada, buku-buku panduannya, buku
siswa, buku guru itu ada.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
153

Lampiran 12. Transkrip Wawancara Peserta Didik kelas X SMA Negeri 3


Surakarta
TRANSKRIP WAWANCARA

Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi Profil Pelajar


Pancasila di Sekolah Penggerak

(Studi Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)

Responden : Sheila Davy Angelica dan Eleonora Karennina Firmanti

Jabatan : Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 3 Surakarta

Hari/Tanggal : Jum’at, 7 Oktober 2022

Tempat : Perpustakaan SMA Negeri 3 Surakarta

No. Butir Pertanyaan Jawaban Responden


Pengembangan E-Handout PPKn kelas X pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak
1. Bagaimana - Kalau di sekolah ini menurut aku biasa saja,
pengimplementasian gurunya kurang interaksi dengan murid, terus
pembelajaran PPKn pelajarannya kayak monoton ya udah kita cuma
menggunakan mengulang itu-itu saja, dari teman-teman ke
Kurikulum Merdeka ? gurunya itu juga sedikit, jadi banyak yang gak
ndengerin kata-katanya atau tadi malah tidur
dipojokan, tetapi kita itu pernah bu berkelompok
habis itu mempresentasikan itu, nah disitu ada
perdebatan dan itu tu malah membuat teman-teman
tertarik untuk jadi nimbrung tentang hal tersebut,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
154

aktif menjawab begitu, pokoknya lebih enak


kelompok gitu.
- Menurut saya agak sulit ya bu, karena mungkin
dari gurunya kadang jarang memberi penjelasan
hanya berpatok pada buku yang sudah kita rangkum.
Nah, mungkin kan juga dilihat dari personalitinya
per murid kan beda kan bu, ada yang perlu
dijelaskan lagi, ada yang dari teksnya saja sudah
paham. Nah, kalau menurut saya itu kurang rada
interaktif karena tidak ada penjelasan sama sekali
hanya berpatok pada buku-buku secara tekstual.
Kemonotonan itu tadi ya. Yah pada intinya sama
kayak yang ada dibuku itu kurang variatif. Kesannya
PPKn lagi, mungkin bisa dibilang pembelajaran
yang bikin ngantuk jatuhnya, tetapi kalau itu
menurut saya tergantung pada gurunya, cara
menyampaikannya. bukan pelajarannya.
Pembelalajaran PPKn setiap minggu ada 1 kali di
hari Rabu, 2 JP, jadi sekitar 1,5 jam. Pada setiap
pertemuannya ada tugas, disuruh merangkum gitu
aja nanti terus ditinggal. Pertemuan berikutnya
dicek, udah ya udah.
2. Bagaimana perbedaan Pembelajaran di kelas 7, termasuk Pembelajaran
dalam proses PPKn menggunakan Kurikulum Merdeka.
pembelajaran PPKn
antara menggunakan
Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
155

3. Apa saja kendala yang Kalau menurut saya balik lagi ke penjelasan ya bu,
dihadapi dalam karena itu satu hal yang paling utama dalam
pembelajaran PPKn penyampaian pembelajaran, kalau lainnya kita bisa
menggunakan adaptasi sendiri, dalam artian lainnya kita bisa baca-
Kurikulum Merdeka ? baca sendiri. Kalau saya kan tipikal orang yang suka
ndengerin daripada saya harus nyatet dan mbaca
sendiri gitu sih. Jadi, kan beda-beda tiap orang.
Penjelasan itu harus diutamakan minimallah, kan
seminggu sekali.
4. Bagaimana upaya Sejauh ini tidak ada bikin kelompok untuk belajar
mengatasi kendala bareng, soalnya semangat belajarnya tidak terlalu
dalam tinggi.
mengimplementasikan Kalau lihat presentasi kalian itu hebat banget. Itu
Kurikulum Merdeka kemarin yang saya bilang salah satu tugas kelompok
pada pembelajaran ya itu bu, pas itu memang kalau dibanyakin gitu,
PPKn ? enak bu. Itu salah satu yang saya bilang kemarin pas
itu banyak, enak sih, hidup. Menurut saya saling
tanya – jawab, itu tu yang mengemukakan yang itu-
itu saja, dari dulu itu saja dan kebetulan mereka satu
kelompok proyek kami, yang aktif cuma itu-itu aja,
jadi bisa dipilih. Sebenarnya kita itu juga suka kalau
ada yang didiskusikan, menyatakan
pendapat/argumen cuman mereka itu tidak mau
aktif. Dulu itu saya sampai pernah dibilang, kok
yang njawab kamu-kamu aja, ya mohon maaf kalau
kamu mau menjawab ya sudah silahkan. Soalnya
sampai gurunya ini kok gak njawab to, gini-gini,
nanti kenanya ke kelas. Jadi gak merata interaksinya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
156

itu dan kebetulan mereka yang aktif itu satu


kelompok projek kami, kebanyakan pada kurang
interaksi. Kalau cuma tekstual apalagi kalau anak-
anak jaman sekarang gak bisa jalan harus benar-
benar aktif gitu ya interaksinya.
5. Bagaimana Perbanyakin diskusi, interaksi, sama pakai media
pembelajaran PPKn yang buat mereka kayak menarik wow begitu, sama
yang semestinya jangan kebanyakan tugas, karena apa kalau dilihat
diterapkan di zaman dari zaman sekarang adanya globalisasi perlu
sekarang ? penerapan norma, lebih ke ini aja ya biar langsung
tahu penerapan dalam kehidupan sehari-hari itu
seperti apa/apa sih gitu, jadi biar murid-murid itu
tidak ada yang berfikiran halah kayak gini aja untuk
ke depannya, orang gak pakai ini sesuai keadaan
gitu kenapa sesuai keadaan, kehidupan gitu ya
secara nyatanya ini lhoo.
6. Pembelajaran PPKn Baru sekali tok dan untuk nilainya kebanyakan tidak
sudah ulangan berapa tuntas, tetapi kebetulan saya tuntas.
kali ?
7. Apakah ada remidi Ada remidi, minggu depan. Minggu depan itu kita
bagi peserta didik yang menilaikan catatan sama remidi itu tadi. Mungkin
tidak tuntas dalam kalau tentang remidi. Kenapa banyak yang remidi
ulangan PPKn ? sekelas, karena menurut saya dari subjektivitas
muridnya itu sendiri bu, kadang kurang persiapan
belajar kayak nggampangke istilahe dan gak ada
persiapan. Sistem ulangannya gak dadakan, ada
pemberitahuan dulu. Soal ulangannya itu dari yang
kita buat sendiri, tetapi ada beberapa yang soalnya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
157

itu, saya akui bu Lilyk kalau membuat soal agak-


agak ini sih bertingkat gitu, iya sulit. HOTS gitu.
Jadi, benar-benar yang ini benar gak ya apalagi
kalau misalnya penerapan Pancasila bu, itu kan juga
susah kan, ini masuk sila ke berapa apalagi sila
kedua sama sila kelima itu kan mirip-mirip bu. Jadi
kek ini sebenarnya masuk yang mana, rata-rata
banyak yang salah dibagian situ bu. Kalau lainnya
itu lebih ke hafalan kan bu. Jadi, pada dasarnya itu,
kalian belum paham, karena dari penjelasan gurunya
kurang itu mungkin ya.
8. Apakah di SMA Belum kita, gak ada UTS katanya, itu sebenarnya
Negeri 3 Surakarta kita juga digantung sih bu soalnya 1 guru sama guru
sudah melaksanakan lain itu beda jawabannya jadi gak ada informasi
UTS ? pastinya gitu, kita masih mempertanyakan, kita
takutnya gini lho bu, kita gak persiapan tiba-tiba h-
berpa langsung dikasih tau. Jadi ya otomatis nilai
kita gak bisa benerin dong. Ulangan sebelum-
sebelumnya itu juga kadang ada yang tuntas ada
yang nggak sama deadlinenya mepet-mepet gitu.
9. Bagaimana pesan dan Pesan :
kesan pembelajaran Teman-teman lebih aktif berargumen biar
PPKn ? wawasannya luas agar jadi tidak terkesan monoton,
bosan, mengantuk.

Kesan :
Kalau pelajarannya sendiri saya suka,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
158

Karena PPKn itu kebanyakan argumen ya bu, seru


kayak menurut kita gimana gitu dan kebanyakan
berisikan tentang penjelasan. Sebenarnya suka,
sukanya banget, soalnya saya lebih pilih menulis
banyak dan menjelaskan banyak daripada
menghitungkan kalau dari saya seperti itu,
Sebenarnya saya suka, jadi PPKn sebenarnya salah
satu pelajaran yang paling saya suka tetapi tidak
tahu kenapa di SMA ini nilai saya PPKn sangat amat
gitu jadi saya harus nyalahin siapa, saya sendiri atau
emang saya gak paham ketika dijelasin atau gimana.
Soalnya materinya kan itu-itu aja ya bu sebenarnya;
BPUPKI, PPKI, Pancasila, UUD. Sama ini
beradaptasi dengan cara pembelajaran murid dan
juga zaman apalagi zaman jadi kayak bukan cuman
murid aja yang menyesuaikan tetapi guru juga harus
menyesuaikan kita.
10. Apa saja bahan ajar Buku PPKn itu dari sekolah. Kalau sebelumnya itu
yang digunakan dalam ada pdf.
pembelajaran PPKn ? Cuma itu aja, ya kemarin ada effort dikitlah yang pas
ulangan itu kan pakai lembaran soa ya cuma itu.
Jadi, nggak dikasih rangkuman, rangkuman dari
ngerangkum sendiri.
Buku PPKn itu dari sekolah/sendiri-sendiri ? Dari
sekolah.
Kalau sebelumnya waktu pandemi itu ada pdf
Yah pada intinya sama kayak yang ada dibuku itu,
kurang variatif .
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
159

Kesannya PPKn lagi, mungkin bisa dibilang


pembelajaran yang bikin ngantuk jatuhnya tapi
kalau itu menurut saya tergantung pada gurunya,
cara menyampaikannya.
11. Bagaimana media - PPT gak pernah bu. Hanya BSI terus kita
pembelajaran yang rangkum nanti maju kayak buat ini dah dicatet
diterapkan guru pada belum, biasanya gitu penilaiannya.
mata pelajaran PPKn ?
12. Bagaimana model Cuma itu ya, merangkum? Iya, sebenarnya kalau
pembelajaran yang dilihat-lihat, diinget-inget kembali.
diterapkan guru pada Sempet sih bu menjelaskan cuman tidak mengkaji
mata pelajaran PPKn ? secara keseluruhan materi kayak diulang-ulang
doang. Jadi pas bagian ini dibahas lagi gitu,
sekarang bahas unit 4, besok minggu depan ya udah
masih mbahas unit 4 lagi.
Intinya masih perlu penjelasan lagi,
Dalam kurikulum merdeka, menuntut siswanya
lebih aktif, mungkin tugas saja, karena dari pikiran
guru pasti seperti itu padahal perlu penjelasan juga
seperti itu.
13. Apakah E-Handout Belum pernah pakai E-Handout.
sudah digunakan
dalam pembelajaran
PPKn ?
14. Apa saja kekurangan -
dan kelebihan
pengimplementasian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
160

E-Handout dalam
pembelajaran PPKn ?
15. Bagaimana strategi -
guru PPKn agar
pengimplementasian
E-Handout PPKn
dalam pembelajaran
PPKn berjalan efektif
?
16. Bagaimana penilaian Diskusi, ulangan. Keaktifan juga, siapa yang mau
dalam pembelajaran maju pasti dapat nilai plus. Kalau itu banyak yang
PPKn ? tertarik sih bu, termasuk saya. Iya, berburu nilai
plus, karna kadang kita itu tahu kalau ulangan pasti
susah mendapat nilai 100. Semisal nilai kita jelek di
ulangan minimal kita harus aktif, minimal nilai PR
kita rajin lah gitu, biar ada keseimbangan. Pasti ada
PR dan tugas untuk mapel PPKn. Biasanya ketua
kelas di WA diingetin lagi sama guru PPKn
tugasnya apa-apa terus dikirim ke teman-teman.
17. Bagaimana Kita ambil Batik di Gunawan Setiawan Kauman,
pengimplementasian disitu kita baru proses pembuatan produk ya,
Proyek Penguatan kemarin kita udah buat, sudah print juga tinggal
Profil Pelajar mempresentasikannya. Harusnya hari ini presentasi
Pancasila ? tetapi karena hari ini IPS biasanya kosong, jadi
biasanya Selasa, Rabu, Kamis itu pas jadwalnya
IPS. Per kelompok 6 orang, 1 kelas 6 kelompok.
Setiap kelompok ambilnya beda-beda, intinya
temanya Kearifan Lokal, ada banyak misalnya,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
161

kayak di Radya Pustaka, Sriwedari, ada juga Pasar


Triwindu itu juga ada, tetapi kemarin kebanyakan
kuliner ya bu, jajanan, es kapal, bakmie jawa, es
yang di Pasar Gede itu lho pokoknya tentang
makanan tradisional.
Jadi masih proses ya yang proyeknya ini ? Iya,
penyelesaian akhir kan besuk akhir bulan ya, ada
pamerannya itu, jadi kayak kita apa sih dari produk
kita, terus apa aja yang kita dapat dari penelitian,
membuat foto, video, dan sebagainya, itu nanti kita
tampilkan pas pameran Kalau tidak akhir ya
pertengahan bulan Oktober sepertinya, masih
simpang siur juga, karena jadwal belum bisa
dipastikan.
Kita aja kemarin nunggu proposal itu bentukannya
kayak gimana bentukannya baru 2 mingguan ini
baru tau. Jadi, sebelumnya saya sudah tanya-tanya
kek, bu ini buat proposalnya gimana ? Iya nak nanti
dikasih tau, tunggu saja tunggu saja. Nah, kan kalau
kita digantungin bingung gitu kan bu, apalagi kalau
membuat proposal itu gak kayak cuma 1 hari atau 2
hari, pasti butuhnya lama apalagi kita harus ada
agendanya juga yang kayak foto itu.
Untuk proyeknya ini sudah berjalan 2 bulan lebih,
dari awal MPLS kita mulainyakan, Juli-Agustus-
September hampir 3 bulanan. Bulan Oktober
rencana mau ada pameran itu. Cukup lama.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
162

Kemudian pembimbingnya, ada Bu Lilyk (PPKn),


Pak Yuli (Agama Islam) dan Bu Ika (Kimia).
Dari ketiga guru itu beda-beda bu caranya. Jadi apa
yang dikatakan antara satu guru dengan guru
lainnya, yang disampaikan itu beda, Setiap harinya
beda. Selasa Bu lilyk, Rabu Pak Yuli, Kamis Bu Ika,
jadi tergantung harinya bukan per kelompok
membimbingnya, kalau per kelompok gitu kita lebih
enak penjurusannya. Kalau misalnya tiga gini kan
kita juga bingung, kita mau konsul ke siapa karena
setiap hari beda, konsepnya beda, masing-masing
guru beda dalam membimbing / mengarahkan, kan
bingung kitanya.
18. Bagaimana kendala Dari segi proyek, waktu, waktunya mepet juga, kita
yang dihadapi dalam banyak kegiatan setelah pulang sekolah jadi untuk
pengimplementasian kumpul 1 kelompok itu susah. 1 kelompok itu beda-
Proyek Penguatan beda, 6 orang ini semuanya repot, aktivis semua,
Profil Pelajar rumahnya jauh-jauh dari sini, ada yang deket cuman
Pancasila ? mayoritas jauh (Michelle, Nina, Sheila) jadi susah.
Paling gak seminggu harus ketemu berapa kali ?
Paling pas IPS aja bu, pas ada waktu luang. Soalnya
kalau saya weekend pasti tidak bisa. Pusing juga,
ketemunya susah, karena pada sibuk satu sama lain.
Kelayakan Pengembangan E-Handout PPKn kelas X pada Elemen NKRI yang
Berorientasi Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak.
1. Bagaimana tampilan Kalau ini sudah bagus, cuman ini mba maaf
E-Handout PPKn ? warnanya yang merah dan hitam ini kurang anu,
kontras. Jadi buat temen-temen yang pakai
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
163

kacamata harus lebih ekstra, kurang nyaman aja


dibaca gitu. Warna sebaiknya lebih soft terus
tulisannya jangan hitam biar nggak mati warnanya.
2. Bagaimana konten Sudah bagus sih bu, poin-poin pentingnya aja. Pas
materi pada E- ulangan bisa inget nih bu, oh pas mbaca yang
Handout PPKn ? bentuknya ini, kayak imajinasi gitu. Gambar-
gambarnya juga mempermudah kita, ilustrasinya
bagus.
3. Bagaimana penyajian Bentuknya sudah pas sih bu, unik, cuma mungkin
sistematika materi E- kurang gedhe dikitlah tulisannya jadi harus
Handout PPKn ? diperbesar dulu gitu bu, lainnya sudah bagus sih bu
itu.
4. Bagaimana informasi Sudah cukup, baik sih bu.
yang terdapat dalam E-
Handout PPKn ?
5. Apakah penting - Sangat penting menurut saya, karena biar murid
penggunaan E- atau kitanya lebih ke poinnya dalam apa yang
Handout PPKn pada harus kita pelajari. Kalau semisal dari bener-bener
pembelajaran PPKn ? dari buku bse itu kan masih ada penjelasan yang
Bagaimana urgensinya panjang yang sebenarnya gak terlalu penting tetapi
? kita harus baca, tetapi dengan e-handout ini,
hafalan kita jadi lebih ringkas, lebih ke poinnya
aja, lebih mudah untuk diingat gitu, penting
banget.
- Penting banget sih bu, apalagi kan kalau kayak
gini kita kan belajarnya jadi lebih fokus ya, jadi
gak terus semuanya kita pelajari, nanti kita gak
paham sama materinya dan pas ulangan malah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
164

membuat nilai kita jelek gitu. Jadi, lebih


mempermudah kita banget, apalagi lebih praktis
juga dan simpel. Anak-anak jaman sekarang kan
sukanya yang simpel-simpel.
6. Apakah penggunaan Iya menambah, karena mempermudah bener.
E-Handout PPKn
dapat menambah
motivasi belajar
peserta didik ?
7. Apakah penggunaan Iya, mempermudah.
E-Handout PPKn
dapat memudahkan
peserta didik belajar
dalam pembelajaran
PPKn ??
8. Bagaimana Menurut saya pakai link aja sih bu, soalnya kan
aksesibilitas E- temen-temen itu kan pasti perlu penyimpanan yang
Handout PPKn ? besar. Kadang memorinya ada yang penuh. Soalnya
itu jadi alasan yang banyak membuat nggak buka
materi. Jadi, kalau saran dari saya lebih baik dibuat
link. Jadi biar aksesnyaa lebih gampang aja gitu.
9. Apa saja kekurangan Ukuran font, kontras warnanya udah sih itu.
E-Handout PPKn ?
10. Apa saja kelebihan E- Bentuknya unik-unik bu, jadi mudah dipahami bisa
Handout PPKn ? gampang niteni kalau bahasa jawane. Bentuknya ini
jadi mudah dipahami sih, jadi kek kita mana yang
penting, kita bisa tau.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
165

11. Apakah ada kritik dan Tidak bu, mungkin ada animasi bergerak, kalau gak
saran terhadap E- bisa animasi bergerak, ini sudah cukup, ilustrasinya
Handout PPKn ? cukup mewakilkan.
12. Bagaimana evaluasi Sudah baik, bu.
pemahaman peserta
didik pada E-Handout
PPKn ?
13. Apakah Iya, karena mempermudah belajar.
pengembangan E-
Handout PPKn
mampu menjawab
kebutuhan belajar
peserta didik dalam
pembelajaran PPKn ?
14. Bagaimana pengaruh Mungkin akan meningkat, bu.
E-Handout PPKn
terhadap hasil belajar
peserta didik dalam
pembelajaran PPKn ?
15. Bagaimana kesan Sangat mudah dipahami, unik. Iya, belajar dengan
terhadap E-Handout cara baru ya, sangat membantu.
PPKn ? Ya tadi bu lebih menjurus ke materi aja sih, lebih
mudah memahami materi, karena berisi poin-poin.
Pasti kan kalau mengembangkan materi itu kan bisa
pakai kata-kata kita sendiri yang penting kita tahu
poinnya itu pasti bisa gitu.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
166

Lampiran 13. Kisi-Kisi Pedoman Angket Penelitian

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN

Judul Penelitian Pengembangan


: E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian E-Handout PPKn pada Kurikulum Merdeka
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas X
Lokasi Penelitian: SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

No Indikator Aspek Penilaian Item


1. Pengembangan E-Handout PPKn kelas Substansi E- 1, 2, 3
X pada Elemen NKRI yang Handout
Berorientasi Profil Pelajar Pancasila di
Sekolah Penggerak

2. Kelayakan Pengembangan E-Handout Manfaat E-Handout 4, 5, 6


PPKn kelas X pada Elemen NKRI yang
Berorientasi Profil Pelajar Pancasila di
Sekolah Penggerak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
167

Lampiran 14. Pedoman Angket Penelitian

PEDOMAN ANGKET PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi


Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian E-Handout PPKn pada Kurikulum
Merdeka
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
168

Lampiran 15. Lembar Angket Penelitian

LEMBAR PENDAPAT BAHAN AJAR E-HANDOUT OLEH PESERTA DIDIK

Nama :
Kelas :

Sekolah :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda check (√) dan berikan
alasan secara singkat !

1. Apakah uraian materi dalam e-handout PPKn disajikan secara runtut dan sistematis
?
 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

2. Apakah informasi pendukung dalam e-handout PPKn disampaikan dengan jelas dan
menarik ?
 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

3. Apakah penyajian e-handout PPKn dikemas dengan inovatif dan kreatif ?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

4. Apakah e-handout PPKn mendorong rasa ingin tahu Anda?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

5. Apakah e-handout PPKn menambah pemahaman Anda tentang PPKn?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
169

6. Apakah e-handout PPKn menambah motivasi belajar PPKn Anda?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................
7. Apakah penting penggunaan e-handout pada pembelajaran PPKn ?
 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

8. Apakah e-handout PPKn memiliki aksesibilitas yang memadai ?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

9. Apakah e-handout PPKn yang dikembangkan memiliki kelebihan ?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

10. Apakah e-handout PPKn yang dikembangkan memiliki kekurangan ?


 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

11. Apakah evaluasi dalam e-handout PPKn dapat mengukur kompetensi peserta didik
?
 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

12. Apakah ada kritik dan saran terhadap pengembangan e-handout PPKn ?
 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

13. Apakah ada kesan terhadap pengembangan e-handout PPKn ?


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
170

 Ya  Tidak
Alasan : ...................................................................................................
.................................................................................................................

Komentar dan saran :


.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

Surakarta, Agustus 2022


Peserta didik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
171

Lampiran 16. Hasil Angket Penelitian

Respon Peserta Didik Kelas X SMA terhadap Pengembangan E-Handout


PPKn

No. Aspek Pendapat Peserta Didik


1. Uraian Materi Runtut dan sistematis, karena banyak materi yang
disampaikan secara rinci. Dalam E-Handout yang
dibagikan oleh guru. Memuat pembelajaran baru
yang menyenangkan. (90 %)
2. Informasi Jelas dan menarik, karena ada pemaparan contoh
Pendukung dan gambar, ilustrasinya bagus, banyak, dan dari
bentuknya mudah dipahami. Jadi sangat amat
menarik. (80 %)
3. Penyajian Inovatif dan kreatif, karena jarang ada handout
dalam bentuk elektronik/gform. Warnanya
nyaman di mata jadi pada saat belajar tidak
membuat pusing. (85 %)
4. Dorongan Rasa Ya, karena materi belum ada, namun jiwa saya
Ingin Tahu kompetitif ingin mendapat nilai bagus,sehingga
saya searching google dan juga bentuknya
dikemas menarik membuat saya semakin
tertantang dalam menaklukkan materi. (85 %)
5. Pemahaman Ya, karena soal handout kemarin sangatlah detail
terhadap PPKn sehingga mendorong saya untuk browsing di
internet dan meningkatkan tingkat kepahaman
saya terhadap materi, jadi lebih fokus pada satu
titik fokus sehingga membuat lebih paham
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
172

materi. Sehingga lebih efisien dalam waktu


pembelajaran. (80 %)
6. Urgensi Ya, penting, karena untuk mengukur seberapa
Penggunaannya paham peserta didik terhadap materi yang
pada Pembelajaran diajarkan dan agar murid dapat lebih fokus pada
PPKn materi yang diajarkan sehingga meminimalisir
adanya mis communications. (90 %)
7. Peningkatan Ya, jiwa kompetitif saya melunjak, karena
Motivasi Belajar tampilan menariknya. (90 %)
PPKn
8. Aksesibilitas Ya memadai, karena jaman sekarang,sangat
jarang ditemukan orang yang tidak menggunakan
handphone,kalaupun tidak punya, bisa pinjam
komputer sekolah. Mudah diakses dan jumlah
ukuran file nya kecil sehingga tidak membebani
RAM HP. (95 %)
9. Evaluasi Soalnya terlalu berat, tapi tidak apa-apa, karena
sebagai bahan referensi dan tolak ukur siswa agar
dapat lebih baik. (80 %)
10. Kesan Sangat mendorong jiwa kompetitif karena ada
scorenya dan juga karena hal baru yang menarik
dan membuat saya lebih tertarik. (95 %)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
173

Lampiran 17. Lembar Angket Penelitian Studi pendahuluan Via Google Form

Gaya Belajar Peserta Didik

No. Pernyataan Gaya Jawaban


Belajar Ya Tidak
1. Apakah Anda lebih berfokus pada Visual
penglihatan sehingga lebih nyaman
dengan pembelajaran yang
menggunakan warna-warna ?
2. Apakah Anda lebih mudah mengingat Audio
sesuatu melalui indera pendengaran ?
3. Apakah Anda lebih menyenangkan Kinestetik
belajar yang melibakan gerak tubuh ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
174

Lampiran 18. Hasil Angket Penelitian Studi pendahuluan Via Google Form

Gaya Belajar Peserta Didik

No. Pernyataan Gaya Jawaban


Belajar
1. Apakah Anda lebih berfokus pada Visual 80 %
penglihatan sehingga lebih nyaman
dengan pembelajaran yang
menggunakan warna-warna ?
2. Apakah Anda lebih mudah mengingat Audio 10 %
sesuatu melalui indera pendengaran ?
3. Apakah Anda lebih menyenangkan Kinestetik 10 %
belajar yang melibakan gerak tubuh ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
175

Lampiran 19. Kisi-Kisi Pedoman Studi Dokumen

KISI-KISI STUDI DOKUMEN

Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang


Berorientasi Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi
Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian E-Handout PPKn pada Kurikulum
Merdeka
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

A. Petunjuk Pelaksanaan
1. Data yang diambil dari dokumen disesuaikan dengan topik penelitian
2. Dokumen yang menjadi rahasia instansi/lembaga tidak dipaksa untuk
meminjam atau memperolehnya

B. Data-data Analisis Dokumen


1. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PPKn Kelas X SMA Negeri 3 Surakarta
2. Capaian Pembelajaran (CP) PPKn Fase E Kelas X SMA Negeri 3 Surakarta
3. Modul Ajar PPKn Elemen NKRI Kelas X SMA Negeri 3 Surakarta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
176

Lampiran 20. Pedoman Studi Dokumen

STUDI DOKUMEN
A. Pendahuluan
Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian E-Handout PPKn pada Kurikulum
Merdeka
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

B. Petunjuk Kriteria Penskoran


Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang

C. Aspek Analisis Alur Tujuan Pembelajaran


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Komponen Alur Tujuan Pembelajaran Skor/Nilai


(ATP) 1 2 3 4 5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
177

1. Terdapat Identitas ATP (Satuan Pendidikan,


Jenjang/Kelas, Mata Pelajaran, Fase Pembelajaran,
Tahun Pelajaran, Guru Mata Pelajaran)
2 Terdapat 4 (empat) Elemen Pembelajaran (Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI)
3. Terdapat Capaian Pembelajaran
4. Terdapat Tujuan Pembelajaran
5. Terdapat Profil Pelajar Pancasila
6. Terdapat Kata Kunci
7. Terdapat Glosarium
8. Terdapat Alokasi Waktu
9. Terdapat Materi/Domain
10. Terdapat Model/Metode Pembelajaran
11. Terdapat Sumber Belajar
12. Terdapat Asessmen
Jumlah skor

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
178

D. Aspek Analisis Capaian Pembelajaran


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Komponen Capaian Pembelajaran Skor/Nilai


1 2 3 4 5
1. Terdapat Identitas Capaian Pembelajaran (Satuan
Pendidikan, Jenjang/Kelas, Semester, Mata Pelajaran,
Elemen Pembelajaran, Fase Pembelajaran)
2. Terdapat 4 (empat) Elemen Pembelajaran (Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI)
3. Terdapat Deskripsi pada Masing-Masing Elemen
4. Kesesuaian dengan Mata Pelajaran
5. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran
6. Kesesuaian dengan Jenjang/Kelas
Jumlah skor

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
179

E. Aspek Analisis Modul Ajar


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !
No. Komponen Modul Ajar Skor/Nilai
1 2 3 4 5
A. Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat Satuan Pendidikan, Jenjang/Kelas,
Semester, Program/Program Keahlian, Mata
Pelajaran, Elemen, Fase, Alokasi Waktu, Jumlah
Pertemuan, Profil Pelajar Pancasila, Model
Pembelajaran, Jumlah Peserta Didik, Penyusun
B. Perumusan Capaian Pembelajaran
2. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Kesesuaian dengan Elemen Pembelajaran
4. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran
C. Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran
5. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Kesesuaian dengan Elemen Pembelajaran
7. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran
D. Perumusan Indikator
8. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar dan Capaian
Pembelajaran
9. Kesesuaian Penggunaan Kata Kerja Operasional
dengan Kompetensi yang Diukur
10. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Sikap
11. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Pengetahuan
12. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Keterampilan
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
13. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi
14. Kesesuaian Perumusan dengan Aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree
F. Pemilihan Sarana dan Prasarana
15. Kesesuaian dengan Ruang Kelas
16. Kesesuaian dengan Kebutuhan Belajar Peserta Didik
17. Kesesuaian dengan Mata Pelajaran
G. Pemilihan Materi Ajar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
180

18. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran


19. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
20. Keruntutan Uraian Materi Ajar
H. Pemilihan Sumber Belajar
21. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
22. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran
23. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
24. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
I. Pemilihan Media Belajar
25. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
26. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran
27. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
28. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
J. Metode Pembelajaran
29. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
30. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
31. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
K. Model Pembelajaran
32. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
33. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
34. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
L. Skenario Pembelajaran
35. Menampilkan Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan
Penutup dengan Jelas
36. Kesesuaian Kegiatan dengan Pendekatan Scientific
(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasikan Informasi, Mengkomunikasikan)
37. Kesesuaian dengan Metode Pembelajaran
38. Kesesuaian Kegiatan dengan Sistematika/Keruntutan
Materi
39. Kesesuaian Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup dengan Cakupan
Materi
M. Rancangan Penilaian Authentic
40. Kesesuaian Bentuk, Teknik dan Instrumen dengan
Indikator Pencapaian Kompetensi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
181

41. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen


Penilaian Sikap
42. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen
Penilaian Pengetahuan
43. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen
Penilaian Keterampilan
N. Refleksi Pembelajaran
44. Kesesuaian dengan Profil Pelajar Pancasila
45. Kesesuaian dengan Materi Ajar
46. Kesesuaian dengan Model Pembelajaran
O. Pemilihan Daftar Pustaka
47. Kesesuaian dengan Materi Ajar
48. Kebaruan Referensi
49. Kesesuaian dengan Kurikulum

Jumlah skor

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
182

Nilai Akhir
90-100 = Sangat Baik Penilaian = Skor Perolehan
70-89 = Baik Skor Total x 100
50-69 = Cukup
< 50 = Kurang

Surakarta, Oktober 2022

Penilai,

Nama Lengkap
NIM.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
183

Lampiran 21. Lembar Studi Dokumen

STUDI DOKUMEN
A. Pendahuluan
Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian E-Handout PPKn pada Kurikulum
Merdeka
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

B. Petunjuk Kriteria Penskoran


Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang

C. Aspek Analisis Alur Tujuan Pembelajaran


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Komponen Alur Tujuan Pembelajaran Skor/Nilai


(ATP) 1 2 3 4 5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
184

1. Terdapat Identitas ATP (Satuan Pendidikan,


Jenjang/Kelas, Mata Pelajaran, Fase Pembelajaran,
Tahun Pelajaran, Guru Mata Pelajaran)
2 Terdapat 4 (empat) Elemen Pembelajaran (Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI)
3. Terdapat Capaian Pembelajaran
4. Terdapat Tujuan Pembelajaran
5. Terdapat Profil Pelajar Pancasila
6. Terdapat Kata Kunci
7. Terdapat Glosarium
8. Terdapat Alokasi Waktu
9. Terdapat Materi/Domain
10. Terdapat Model/Metode Pembelajaran
11. Terdapat Sumber Belajar
12. Terdapat Asessmen
Jumlah skor

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
185

D. Aspek Analisis Capaian Pembelajaran


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Komponen Capaian Pembelajaran Skor/Nilai


1 2 3 4 5
1. Terdapat Identitas Capaian Pembelajaran (Satuan
Pendidikan, Jenjang/Kelas, Semester, Mata Pelajaran,
Elemen Pembelajaran, Fase Pembelajaran)
2. Terdapat 4 (empat) Elemen Pembelajaran (Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI)
3. Terdapat Deskripsi pada Masing-Masing Elemen
4. Kesesuaian dengan Mata Pelajaran
5. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran
6. Kesesuaian dengan Jenjang/Kelas
Jumlah skor

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
186

E. Aspek Analisis Modul Ajar


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !
No. Komponen Modul Ajar Skor/Nilai
1 2 3 4 5
A. Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat Satuan Pendidikan, Jenjang/Kelas,
Semester, Program/Program Keahlian, Mata
Pelajaran, Elemen, Fase, Alokasi Waktu, Jumlah
Pertemuan, Profil Pelajar Pancasila, Model
Pembelajaran, Jumlah Peserta Didik, Penyusun
B. Perumusan Capaian Pembelajaran
2. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Kesesuaian dengan Elemen Pembelajaran
4. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran
C. Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran
5. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Kesesuaian dengan Elemen Pembelajaran
7. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran
D. Perumusan Indikator
8. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar dan Capaian
Pembelajaran
9. Kesesuaian Penggunaan Kata Kerja Operasional
dengan Kompetensi yang Diukur
10. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Sikap
11. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Pengetahuan
12. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Keterampilan
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
13. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi
14. Kesesuaian Perumusan dengan Aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree
F. Pemilihan Sarana dan Prasarana
15. Kesesuaian dengan Ruang Kelas
16. Kesesuaian dengan Kebutuhan Belajar Peserta Didik
17. Kesesuaian dengan Mata Pelajaran
G. Pemilihan Materi Ajar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
187

18. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran


19. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
20. Keruntutan Uraian Materi Ajar
H. Pemilihan Sumber Belajar
21. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
22. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran
23. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
24. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
I. Pemilihan Media Belajar
25. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
26. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran
27. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
28. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
J. Metode Pembelajaran
29. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
30. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
31. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
K. Model Pembelajaran
32. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran
33. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific
34. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik
L. Skenario Pembelajaran
35. Menampilkan Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan
Penutup dengan Jelas
36. Kesesuaian Kegiatan dengan Pendekatan Scientific
(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasikan Informasi, Mengkomunikasikan)
37. Kesesuaian dengan Metode Pembelajaran
38. Kesesuaian Kegiatan dengan Sistematika/Keruntutan
Materi
39. Kesesuaian Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup dengan Cakupan
Materi
M. Rancangan Penilaian Authentic
40. Kesesuaian Bentuk, Teknik dan Instrumen dengan
Indikator Pencapaian Kompetensi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
188

41. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen


Penilaian Sikap
42. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen
Penilaian Pengetahuan
43. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen
Penilaian Keterampilan
N. Refleksi Pembelajaran
44. Kesesuaian dengan Profil Pelajar Pancasila
45. Kesesuaian dengan Materi Ajar
46. Kesesuaian dengan Model Pembelajaran
O. Pemilihan Daftar Pustaka
47. Kesesuaian dengan Materi Ajar
48. Kebaruan Referensi
49. Kesesuaian dengan Kurikulum

Jumlah skor

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
189

Nilai Akhir
90-100 = Sangat Baik Penilaian = Skor Perolehan
70-89 = Baik Skor Total x 100
50-69 = Cukup
< 50 = Kurang

Surakarta, Oktober 2022

Penilai,

Nama Lengkap
NIM.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
190

Lampiran 22. Lembar Hasil Studi Dokumen

STUDI DOKUMEN
A. Pendahuluan
Judul Penelitian : Pengembangan E-Handout pada Elemen NKRI yang Berorientasi
Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Penggerak (Studi Pada Mata
Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta)
Peristiwa : Pengimplementasian E-Handout PPKn pada Kurikulum
Merdeka
Subyek : Kepala Sekolah, Guru PPKn kelas X dan Peserta didik kelas
X
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 3 Surakarta
Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai penerapan E-Handout
dalam mata pelajaran PPKn yang berfokus pada Elemen NKRI
Kelas X di SMA Negeri 3 Surakarta yang berorientasi Profil Pelajar
Pancasila pada Sekolah Penggerak

B. Petunjuk Kriteria Penskoran


Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup
Skor 2 = Kurang
Skor 1 = Sangat Kurang

C. Aspek Analisis Alur Tujuan Pembelajaran

Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Komponen Alur Tujuan Pembelajaran Skor/Nilai


(ATP) 1 2 3 4 5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
191

1. Terdapat Identitas ATP (Satuan Pendidikan, √


Jenjang/Kelas, Mata Pelajaran, Fase Pembelajaran,
Tahun Pelajaran, Guru Mata Pelajaran)
2 Terdapat 4 (empat) Elemen Pembelajaran (Pancasila, √
UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI)
3. Terdapat Capaian Pembelajaran √
4. Terdapat Tujuan Pembelajaran √
5. Terdapat Profil Pelajar Pancasila √
6. Terdapat Kata Kunci √
7. Terdapat Glosarium √
8. Terdapat Alokasi Waktu √
9. Terdapat Materi/Domain √
10. Terdapat Model/Metode Pembelajaran √
11. Terdapat Sumber Belajar √
12. Terdapat Asessmen √
Jumlah skor 54

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
192

D. Aspek Analisis Capaian Pembelajaran


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !

No. Komponen Capaian Pembelajaran Skor/Nilai


1 2 3 4 5
1. Terdapat Identitas Capaian Pembelajaran (Satuan √
Pendidikan, Jenjang/Kelas, Semester, Mata Pelajaran,
Elemen Pembelajaran, Fase Pembelajaran)
2. Terdapat 4 (empat) Elemen Pembelajaran (Pancasila, √
UUD NRI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI)
3. Terdapat Deskripsi pada Masing-Masing Elemen √
4. Kesesuaian dengan Mata Pelajaran √
5. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran √
6. Kesesuaian dengan Jenjang/Kelas √
Jumlah skor 27

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
193

E. Aspek Analisis Modul Ajar


Silahkan beri tanda centang () pada bagian skor yang menurut Anda sesuai !
No. Komponen Modul Ajar Skor/Nilai
1 2 3 4 5
A. Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat Satuan Pendidikan, Jenjang/Kelas, √
Semester, Program/Program Keahlian, Mata
Pelajaran, Elemen, Fase, Alokasi Waktu, Jumlah
Pertemuan, Profil Pelajar Pancasila, Model
Pembelajaran, Jumlah Peserta Didik, Penyusun
B. Perumusan Capaian Pembelajaran
2. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi √
3. Kesesuaian dengan Elemen Pembelajaran √
4. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran √
C. Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran
5. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi √
6. Kesesuaian dengan Elemen Pembelajaran √
7. Kesesuaian dengan Fase Pembelajaran √
D. Perumusan Indikator
8. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar dan Capaian √
Pembelajaran
9. Kesesuaian Penggunaan Kata Kerja Operasional √
dengan Kompetensi yang Diukur
10. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Sikap √
11. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Pengetahuan √
12. Kesesuaian Rumusan dengan Aspek Keterampilan √
E. Perumusan Tujuan Pembelajaran
13. Kesesuaian dengan Indikator Pencapaian Kompetensi √
14. Kesesuaian Perumusan dengan Aspek Audience, √
Behaviour, Condition, dan Degree
F. Pemilihan Sarana dan Prasarana
15. Kesesuaian dengan Ruang Kelas √
16. Kesesuaian dengan Kebutuhan Belajar Peserta Didik √
17. Kesesuaian dengan Mata Pelajaran √
G. Pemilihan Materi Ajar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
194

18. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran √


19. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik √
20. Keruntutan Uraian Materi Ajar √
H. Pemilihan Sumber Belajar
21. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran √
22. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran √
23. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific √
24. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik √
I. Pemilihan Media Belajar
25. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran √
26. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran √
27. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific √
28. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik √
J. Metode Pembelajaran
29. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran √
30. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific √
31. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik √
K. Model Pembelajaran
32. Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran √
33. Kesesuaian dengan Pendekatan Scientific √
34. Kesesuaian dengan Karakteristik Peserta Didik √
L. Skenario Pembelajaran
35. Menampilkan Kegiatan Pendahuluan, Inti, dan √
Penutup dengan Jelas
36. Kesesuaian Kegiatan dengan Pendekatan Scientific √
(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasikan Informasi, Mengkomunikasikan)
37. Kesesuaian dengan Metode Pembelajaran √
38. Kesesuaian Kegiatan dengan Sistematika/Keruntutan √
Materi
39. Kesesuaian Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan, √
Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup dengan Cakupan
Materi
M. Rancangan Penilaian Authentic
40. Kesesuaian Bentuk, Teknik dan Instrumen dengan √
Indikator Pencapaian Kompetensi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
195

41. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen √


Penilaian Sikap
42. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen √
Penilaian Pengetahuan
43. Kesesuaian antara Bentuk, Teknik dan Instrumen √
Penilaian Keterampilan
N. Refleksi Pembelajaran
44. Kesesuaian dengan Profil Pelajar Pancasila √
45. Kesesuaian dengan Materi Ajar √
46. Kesesuaian dengan Model Pembelajaran √
O. Pemilihan Daftar Pustaka
47. Kesesuaian dengan Materi Ajar √
48. Kebaruan Referensi √
49. Kesesuaian dengan Kurikulum √

Jumlah skor 219

Catatan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
196

Nilai Akhir
90-100 = Sangat Baik Penilaian = Skor Perolehan x 100
70-89 = Baik Skor Total
50-69 = Cukup
< 50 = Kurang

Surakarta, 10 Oktober 2022

Penilai,

Septiana Rushelawati

NIM. K6418064
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
197

Lampiran 23. Kisi-Kisi Pedoman Tes Tertulis

KISI-KISI SOAL TES TERTULIS


HOTS

Jenjang Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : PPKn
Kurikulum : Merdeka
Kelas : X
Jumlah Soal : 25
Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG)

No Capaian Ke Ele Materi Indikator No Bentu


Pembelajaran las men (Unit) Soal Soa k Soal
l
1. Mengidentifikasi X NK • Paham - Peserta didik 1- PG
beberapa contoh RI Kebangsaan, dapat 25
kasus wilayah yang Nasionalisme menanalisis
diperebutkan dan Menjaga paham
berdasarkan fakta NKRI kebangsaan,
dan regulasi, nasionalisme
menemukan • NKRI dan dan menjaga
beberapa praktik baik Kedaulatan NKRI
dan sikap menjaga ke Wilayah
utuhan NKRI yang - Peserta didik
telah dilakukan oleh • Sengketa dapat
orang/kelompok Batas menanalisis
sebelumnya. Wilayah NKRI dan
antara kedaulatan
wilayah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
198

2. Memahami konsep Indonesia


sistem pertahanan dengan - Peserta didik
dan keamanan Malaysia dapat
nasional, dan menanalisis
mengidentifikasi sengketa
peran Indonesia batas
sebagai negara wilayah
kesatuan dalam antara
pergaulan Indonesia
antarbangsa dan dengan
negara di dunia. Malaysia
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
199

Lampiran 24. Pedoman Tes Tertulis

1. Paham kebangsaan adalah paham demokrasi yang memiliki cita-cita


kesejahteraan sosial yang bersumber pada rasa keadilan dan menghendaki
kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dengan demikian, paham kebangsaan
berakar pada…
a. Asas Kedaulatan Rakyat
b. Asas Kebersamaan
c. Asas Kerukunan
d. Asas Keadilan
e. Asas Keselarasan
Jawaban : A

2. Paham kebangsaan dibangun berdasarkan semangat kebersamaan yang tidak


hanya pada satu wilayah/daerah tertentu, tetapi mencakup keseluruhan daerah.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh...
a. Moh. Yamin
b. Otto Bauer
c. Soekarno
d. Ernest Renan
e. Soepomo
Jawaban : C

3. Rumusan konsep kebangsaan disampaikan oleh Soekarno dalam pidatonya


pada tanggal...
a. 21Juni 1946
b. 1 Juni 1945
c. 11 Juni 1946
d. 21 Juni 1945
e. 1 Juni 1946
Jawaban : B

4. Perhatikan tabel berikut !


1. Cinta tanah air 2. Rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan
negara
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
200

3. Mengutamakan kepentingan 4. Menjunjung tinggi rasa


pribadi di atas kepentingan kesukuan daerah
golongan
5. Berjiwa pembaharu tidak 6. Bergaul dengan golongan
kenal menyerah tertentu

Berdasarkan tabel di atas, yang termasuk ciri-ciri sikap nasionalisme yaitu …


a. 1,4,6
b. 2,3,5
c. 1,2,5
d. 2,3,4
e. 1,3,6
Jawaban : C

5. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta tanah air serta berupaya untuk
menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga negara kepada
pemerintah merupakan…
a. Ciri-ciri sikap nasionalisme
b. Implementasi sikap nasionalisme
c. Urgensi sikap nasionalisme
d. Tujuan sikap nasionalisme
e. Dampak sikap nasionalisme
Jawaban : D

6. Negara memiliki kebenaran politik yang berasal dari budaya bersama dan
bukan dari sifat keturunan seperti ras, warna kulit dan lainnya merupakan
bentuk nasionalisme…
a. Nasionalisme Agama
b. Nasionalisme Kenegaraan
c. Nasionalisme Etnis
d. Nasionalisme Budaya
e. Nasionalisme Kewarganegaraan
Jawaban : D

7. Nasionalisme dimana negara memiliki kebenaran politik dari keikutsertaan


rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik, merupakan bentuk
nasionalisme...
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
201

a. Nasionalisme Etnis
b. Nasionalisme Budaya
c. Nasionalisme Kewarganegaraan
d. Nasionalisme Agama
e. Nasionalisme Kenegaraan
Jawaban : C

8. Nasionalisme dan paham kebangsaan berkaitan satu sama lain. Hubungan


antara nasionalisme dan paham kebangsaan tersebut yaitu…
a. Paham kebangsaan menghambat pada sikap nasionalisme
b. Paham kebangsaan mengantarkan pada sikap nasionalisme
c. Nasionalisme menghilangkan paham kebangsaan
d. Nasionalisme mengantarkan pada paham kebangsaan
e. Paham kebangsaan meningkatkan rasa nasionalisme
Jawaban : B

9. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang


berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang. Pernyataan tersebut merupakan amanat yang termuat
pada…
a. Pasal 28A Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
b. Pasal 30 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
c. Pasal 36A Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
d. Pasal 25A Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
e. Pasal 31 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Jawaban : D

10. Wilayah Indonesia yang berada pada kawasan perbatasan darat dengan negara
lain yaitu...
a. NTT, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur
b. Papua, Sulawesi Utara, NTB, Bali
c. Kalimantan Barat, Maluku, NTB, NTT
d. Aceh, Sulawesi Tenggara, Papua, Kepulauan Riau
e. Maluku, NTT, Sumatera Barat, Kalimantan Utara
Jawaban : A
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
202

11. Regulasi berikut yang tidak mengatur tentang batas wilayah negara Indonesia
yaitu...
a. Permendagri No.76 Tahun 2012
b. Pasal 25AUUD NRI Tahun 1945
c. UU No.43 Tahun 2008
d. MoU Indonesia-Malaysia Tahun 1973
e. Traktat Paris
Jawaban : E

12. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan terjadi pada saat masa pemerintahan
presiden...
a. Soeharto
b. Susilo Bambang Yudhoyono
c. Joko Widodo
d. Megawati Soekarnoputri
e. B.J Habiebie
Jawaban : D

13. Urgensi regulasi batas wilayah suatu negara yaitu...


a. Memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap batas wilayah
suatu daerah
b. Mengurangi usaha pertahanan dan keamanan suatu negara
c. Mempermudah upaya intervensi kekuasaan ke negara lain
d. Membentengi adanya peperangan dari negara lain
e. Mengupayakan keselamatan warga negara
Jawaban : A

14. Letak geografis Indonesia berada pada posisi antara dua benua dan dua
samudera yaitu…
a. Benua Asia & Amerika serta Samudera Hindia & Pasifik
b. Benua Asia & Australia serta Samudera Hindia & Arktik
c. Benua Eropa & Australia serta Samudera Hindia & Pasifik
d. Benua Asia & Eropa serta Samudera Arktik & Pasifik
e. Benua Asia & Australia serta Samudera Hindia & Pasifik
Jawaban : E
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
203

15. Letak Indonesia yang strategis, seringkali menyebabkan konflik dengan


negara tetangga. Akan tetapi, dari sekian negara tetangga yang ada, Indonesia
sering berkonflik dengan negara…
a. Timor Leste
b. China
c. Malaysia
d. Singapura
e. Papua Nugini
Jawaban : C

16. Perseteruan yang terjadi di Ambalat antara Indonesia dan Malaysia terus
terjadi karena terkait letak wilayahnya. Letak Blok Ambalat yaitu berada di…
a. Laut Sulawesi atau Selat Makassar
b. Kalimantan Timur
c. Laut Jawa
d. Selat Maluku
e. Sabah, Malaysia
Jawaban : A

17. Di bawah ini yang bukan termasuk dasar hukum kesepakatan patok batas
wilayah Indonesia dan Malaysia dari masa penjajahan hingga kemerdekaan
yaitu...
a. Konvensi Belanda-Inggris tahun 1891
b. Kesepakatan Belanda-Inggris tahun 1915
c. Konvensi Belanda-Inggris tahun 1928
d. MoU Indonesia-Belanda tahun 1973
e. Konvensi Paris 1977
Jawaban : E

18. Perairan Natuna menjadi incaran banyak negara tetangga. Klaim atas Perairan
Natuna pernah dilakukan oleh China & Malaysia. Padahal berdasarkan
UNCLOS, ujung selatan Laut Cina Selatan adalah ZEE Indonesia yang dinamai
Laut Natuna Utara sejak 2017. Berdasarkan UNCLOS tersebut, hak Indonesia
terhadap Laut Natuna Utara yaitu...
a. Indonesia memegang kendali semua aktivitas pelayaran
b. Indonesia memiliki hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumber daya alam
c. Negara lain yang melintas harus lapor kepada Indonesia
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
204

d. Indonesia berhak mengatur hukuman kepada tawanan asing


e. Indonesia berhak menjaga pertahanan dan keamanan wilayah
Jawaban : B

19. Wilayah Pulau Sebatik di bagian Utara merupakan wilayah negara Malaysia
sedangkan di bagian selatan masuk wilayah teritorial Indonesia. Hal tersebut
dapat menjadi sengketa perbatasan apabila tidak diperhatikan serius oleh
pemerintah karena alasan berikut yaitu...
a. Pulau Sebatik merupakan pulau terluar di Indonesia
b. Garis batas wilayah negara di Pulau Sebatik sangat canggih
c. Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik hanya
berupa patok, tidak ada garis perbatasan yang benar-benar jelas
d. Pulau Sebatik rawan terjadi bencana alam
e. Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik
Jawaban : C

20. Sengketa atas Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan antara Indonesia dan Malaysia
terjadi sejak tahun 1967 hingga akhirnya pada tahun 2002 Mahkamah
Internasional memutuskan bahwa kepemilikan pulau tersebut jatuh pada
Malaysia. Urgensi dari hal tersebut yaitu...
a. Indonesia lalai mengawasi dan mengurus pulau-pulau kecil terluar
b. Pentingnya regulasi batas wilayah negara, terutama mengenai pulau-
pulau terluar
c. Generasi bangsa harus ikut terlibat dalam menjaga NKRI
d. Perbedaan persepsi terkait beberapa perjanjian
e. Perlunya upaya sistem pertahanan dan keamanan negara
Jawaban : B

21. Indonesia dalam menghadapi konflik sengketa wilayah negara, selalu


mengupayakan dengan cara...
a. Perang
b. Negosiasi
c. Aklamasi
d. Damai
e. Deklamasi
Jawaban : D
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
205

22. Berkaitan dengan batas negara antara negara Malaysia dan Indonesia, asas
hukum internasional uti possidetis juris mengandung makna ...
a. Indonesia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan Malaysia mewarisi
wilayah Inggris
b. Malaysia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan Indonesia mewarisi
wilayah Inggris
c. Indonesia dan Malaysia mewarisi wilayah Belanda
d. Malaysia dan Indonesia mewarisi wilayah Inggris
e. Malaysia ataupun Indonesia tidak mewarisi wilayah Inggris dan
Belanda
Jawaban : A

23. Berikut ini yang bukan termasuk dalam isi MoU Indonesia dan Belanda tahun
1973 tentang kesepakatan-kesepakatan penyelenggaraan survei dan penegasan
batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia, yaitu…
a. Tahapan pelaksanaan pembangunan
b. Penentuan area prioritas serta dukungan satuan pengamanan
c. Keimigrasian serta logistik dan komunikasi
d. Pembiayaaan serta ketentuan bea dan cukai
e. Organisasi the joint techncial committee serta prosedur survei
Jawaban : A

24. Berkaitan dengan wilayah antara Indonesia dengan Malaysia, asas hukum
internasional pacta tertiis nec nocent nec prosunt bermakna…
a. Indonesia dan Malaysia berhak saling memiliki wilayah kekuasaannya
b. Indonesia dan Malaysia tidak dianggap berhak memiliki serta tidak
dapat dimintai pertanggungjawaban atas Traktat London
c. Indonesia maupun Malaysia berhak memiliki serta dapat dimintai
pertanggungjawaban atas Traktat London
d. Indonesia maupun Malaysia berhak memiliki tetapi tidak dapat
dimintai pertanggungjawaban atas Traktat London
e. Indonesia maupun Malaysia tidak dianggap berhak memiliki tetapi
dapat dimintai pertanggungjawaban atas Traktat London
Jawaban : B

25. Berikut ini yang termasuk faktor penyebab terjadinya sengketa batas laut
antara Indonesia dan Malaysia dalam perspekif hukum internasional yaitu…
a. Tidak adanya perbedaan konsepsi dalam penentuan batas laut
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
206

b. Kejelasan aturan secara yuridis mengenai batas-batas wilayah laut


Indonesia dengan negara tetangga
c. Lebihnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap batas laut dan
pulau-pulau kecil terluar
d. Inkonsistensi Malaysia terhadap aturan Konvensi Hukum Laut 1982
e. Adanya perbatasan kawasan darat langsung dengan negara Malaysia
Jawaban : D
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
207

Lampiran 25. Analisis Butir Soal Tes Tertulis

ANALISIS BUTIR SOAL


BENTUK TES PILIHAN GANDA
A. Identitas
Nama Sekolah : SMA NEGERI 3 SURAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn )
Kls/Peminatan/Program : X / SMA /
No. Soal : 1-25

B. Kriteria Penskoran
1=sangat buruk; 2=buruk; 3=cukup; 4=baik; 5 =sangat baik

Skor
No. Aspek yang Ditelaah
1 2 3 4 5
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban homogen dan logis.
3. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.
B. Konstruksi
4. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
6. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
7. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi.
9. Panjang pilihan jawaban relatif sama.
10. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di
atas salah” atau “semua jawaban di atas benar" dan sejenisnya.
11. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya.
12. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
C. Bahasa
13. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya.
14. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
208

Skor
No. Aspek yang Ditelaah
1 2 3 4 5
15. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
*) Diisi tanda centang(√) jika memenuhi, atau tanda silang (X) jika tidak memenuhi.
Penilaian: SP/ST x 100
Perolehan Hasil Penilaian :
Surakarta,
Agustus 2022
Penelaah,

Nama
NIP.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
209

Lampiran 26. Hasil Analisis Butir Soal Tes Tertulis

Hasil Analisis Butir Soal

No. Aspek yang Ditelaah Skor


1 2 3 4 5
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator. √
2. Pilihan jawaban homogen dan logis. √
3. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar. √
B. Konstruksi
4. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas. √
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan √
pernyataan yang diperlukan saja.
6. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban. √
7. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif √
ganda.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √
dan berfungsi.
9. Panjang pilihan jawaban relatif sama. √
10. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua √
jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas
benar" dan sejenisnya.
11. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
12. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √
sebelumnya.
C. Bahasa
13. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √
bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing
sesuai kaidahnya.
14. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. √
15. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang √
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
Total 72

Penilaian = Skor Perolehan x 100 % = 72/75 x 100 % = 96 % (Sangat Baik)


Skor Total
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
210

Lampiran 27. Hasil Tes Tertulis

N Nama Butir Soal Jumla


o. h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
1. Katarina 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 20
Egeina
Artadinata
Mahadewi
2. Naufal Al 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Ghazali
3. Devano Luky 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 20
Mahendra
4. Georgius 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Riilovean
Rizzo Putra
5. Moses Putra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Rahardika
6. Calista 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
Nathania
7. Badai Satria 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 12
Putra Utomo
8. Ferdinan Farid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Nugroho
9. Stephen Adi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 16
Nugroho
1 Marcellinus 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22
0. Diego A
1 Gabriella 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 15
1. Prisca Sekar
Ayu
1 Destara Reno 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 11
2. Tinanta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
211

Lampiran 28. Lembar Validasi Ahli Materi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
212

Lampiran 29. Lembar Validasi Ahli Bahasa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
213

Lampiran 30. Lembar Validasi Praktisi Pembelajaran


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
214

Lampiran 31. Modul Ajar PPKn

MODUL AJAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

I. Informasi Umum
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Surakarta
Mata Pelajaran : PPKn
Jenjang/Fase/Kelas : SMA/E/X
Alokasi Waktu : 8 x Pertemuan
Tahun Ajaran : 2022/2023
Elemen : Negara Kesatuan Republik Indonesia
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak
Mulia, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri,
Bernalar Kritis, Kreatif
Model Pembelajaran : Collaborative Learning
Jumlah Siswa : 36 Siswa
Penyusun : Septiana Rushelawati

II. Tujuan Pembelajaran


Capaian Pembelajaran (CP) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
• Peserta didik dapat mengidentifikasi 10.D.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi sengketa batas
beberapa contoh kasus wilayah yang wilayah Indonesia dengan negara tetangga melalui fakta
diperebutkan berdasarkan fakta dan dan regulasi dengan tepat.
regulasi, menemukan beberapa 10.D.2 Peserta didik dapat menyajikan contoh kasus sengketa
praktik baik dan sikap menjaga wilayah antara Indonesia dengan negara tetangga melalui
keutuhan NKRI yang telah dilakukan informasi berita dengan benar.
oleh orang/kelompok sebelumnya. 10.D.3 Peserta didik dapat menghargai upaya mempertahankan
NKRI melalui penyelesaian konflik dengan penuh
• Peserta didik juga dapat memahami tanggung jawab.
konsep sistem pertahanan dan 10.D.4 Peserta didik dapat mendukung praktik baik dan sikap
keamanan Nasional, dan menjaga keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh
mengidentifikasi peran Indonesia orang/kelompok sebelumnya melalui keteladanan
sebagai negara kesatuan dalam founding fathers dengan benar.
pergaulan antar bangsa dan negara di 10.D.5 Peserta didik dapat mendemontrasikan wilayah Negara
dunia. Kesatuan Republik Indonesia melalui penyajian video
NKRI dengan tepat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
215

10.D.6 Peserta didik dapat menganalisis hambatan, tantangan,


gangguan dan ancaman melalui pelaksanakan sistem
pertahanan dan keamanan NKRI dengan tepat.
10.D.7 Peserta didik dapat menelaah konsep system
pertahanan dan keamanan melalui buku PPKn
dengan tepat.
10.D.8 Peserta didik dapat mengembangkan sikap nasionalisme
melalui rasa cinta tanah air dengan sungguh-sungguh.
10.D.9 Peserta didik dapat mempresentasikan peran Indonesia
sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antar bangsa
dan negara di dunia melalui usaha pertahanan NKRI
dengan tepat.

III. Kompetensi Awal


➢ Siswa menghayati nilai-nilai cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari
➢ Siswa memiliki pemahaman terkait nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
➢ Siswa memiliki keterampilan menyampaikan pendapat disertai alasan yang logis

IV. Profil Pelajar Pancasila


A. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
• Penghayatan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
• Mentaati perintah dan menjahi larangan agama yang dianutnya
• Perwujudan ke dalam akhlak yang mulia: • Akhlak beragama • Akhlak pribadi •
Akhlak kepada manusia • Akhlak kepada alam • Akhlak bernegara
B. Berkebhinekaan Global
• Mengenal dan menghargai budaya
• Komunikasi dan interaksi antar budaya
• Refleksi dan tanggungjawab terhadap pengalaman kebinekaan
• Berkeadilan sosial
C. Bergotong Royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
216

D. Mandiri
• Pemahaman diri dan situasi
• Regulasi diri
E. Bernalar Kritis
• Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
• Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
• Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri
F. Kreatif
• Menghasilkan gagasan yang orisinal
• Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
• Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

V. Pemahaman Bermakna
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun oleh ide-ide besar dari para pendiri bangsa.
Wilayah Indonesia sangatlah luas yang terdiri dari ribuan pulau baik pulau besar maupun
kecil. Selain itu, letak Indonesia sangat strategis yang berbatasan dengan negara lain baik
batas darat maupun batas laut.

VI. Pertanyaan Pemantik


Bagaimana mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia di era saat ini ?

VII. Sarana Prasarana


1. HP/laptop
2. Akses internet
3. Lcd proyektor, pointer
4. Buku Referensi PPKn
5. Papan tulis/spidol

VIII. Target/Sasaran Peserta Didik


1. Siswa regular
IX. Jumlah Peserta Didik
1. 36 siswa
X. Ketersediaan Materi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
217

1. Materi pengayaan : kondisional


2. Materi remedial : kondisional

XI. Model Pembelajaran


• Pembelajaran tatap muka dengan model pembelajaran Collaborative Learning

XII. Materi Ajar

A. Paham Kebangsaan, Nasionalisme, dan Menjaga NKRI

the founding fathers

Saya minta saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan saudara-saudara Islam lain: maafkanlah saya memakai perkataan
“kebangsaan” ini! Sayapun orang Islam. Tetapi saya minta kepada saudara- saudara, janganlah saudara-saudara salah
faham jikalau saya katakan bahwa dasar pertama buat Indonesia ialah dasar kebangsaan.

Ernest Renan Otto Bauer. Sebagai saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo katakan kemarin, maka tuan adalah
orang bang- sa Indonesia, bapak tuanpun adalah orang Indonesia, nenek tuanpun bangsa Indonesia, da- tuk-datuk
tuan, nenek-moyang tuanpun bangsa Indonesia. Di atas satu kebangsaan Indonesia, dalam arti yang dimaksudkan oleh
saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo itulah, kita dasarkan negara Indonesia.

Apakah yang dinamakan bangsa? Apakah sya- ratnya bangsa?


Upaya menjawab pertanyaan yang diajukannya itu, di sinilah terlihat wawasan kebangsaan
Soekarno yang begitu luas. Ia pada awalnya ingat dan mengutip pendapat tokoh terkemuka
bernama Ernest Renan dan Otto Bauer. Menurut Renan syarat bangsa ialah “kehendak akan bersatu”. Perlu
orang-orangnya merasa diri bersatu dan mau bersatu. Ernest Renan menyebut syarat bangsa: “le desir d’etre ensemble”,
yaitu kehendak akan bersatu. Menurut definisi Ernest Renan, maka yang menjadi bangsa, yaitu satu gerombolan manusia
yang mau bersatu, yang merasa dirinya bersatu. Kalau kita lihat definisi orang lain, yaitu definisi Otto Bauer, di dalam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
218

bukunya “Die Nationali- tatenfrage”, disitu ditanyakan: “Was ist eine Nation?” dan jawabnya ialah: “Eine Nation ist eine
aus chiksals-gemeinschaft erwachsene Charaktergemeinschaft”. Inilah menurut Otto Bauer satu natie. (Bangsa adalah
satu persatuan perangai yang timbul karena persatuan nasib).

Kemarin, kalau tidak salah, saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo, atau Moenandar, mengatakan tentang “Persatuan antara
orang dan tempat”. Persatuan antara orang dan tempat, tuan-tuan sekalian, persatuan antara manusia dan tempatnya!
Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan! Tidak dapat dipisahkan rakyat dari bumi yang ada di bawah kakinya. Ernest
Renan dan Otto Bauer hanya sekedar melihat orangnya. Mereka ha- nya memikirkan “Gemeinschaft”nya dan perasaan
orangnya, “l’ame et desir”. Mereka hanya mengingat karakter, tidak mengingat tempat, tidak mengingat bumi, bumi
yang didiami manu- sia itu, Apakah tempat itu?

Tempat itu yaitu tanah air. Tanah air itu adalah satu kesatuan. Allah s.w.t membuat peta dunia, menyusun peta dunia.
Kalau kita melihat peta dunia, kita dapat menunjukkan di mana”kesa- tuan-kesatuan” disitu. Seorang anak kecilpun,
jikalau ia melihat peta dunia, ia dapat menun- jukkan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan. Pada
peta itu dapat ditunjukkan satu kesatuan gerombolan pulau-pulau di antara 2 lautan yang besar, lautan Pacific dan
lautan Hindia, dan di antara 2 benua, yaitu benua Asia dan benua Australia. Seorang anak kecil dapat mengatakan,
bahwa pulau-pulau Jawa, Sumatera, Borneo, Selebes, Halmaheira, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku, dan lain-lain pulau
kecil di an- taranya, adalah satu kesatuan

nation Nation
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
219
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
220

B. NKRI DAN KEDAULATAN WILAYAH


Wilayah Indonesia ini Jadi Rebutan Negara Lain,

defacto dejure

hange of title effective


occupation
effective occupation terra
nullius
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
221

coast guard

nine dash line

nine dash line

party

C. SENGKETA BATAS WILAYAH ANTARA INDONESIA DENGAN MALASYIA


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
222

Memorandum of Understanding
Minutes of
the First Meeting of the Joint Malaysia-Indonesia Boundary Committee
Minutes of the Second Meeting of the Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee

Joint Survey on Demarcation,

uti possidetis
juris, Uti possidetis juris

Traktat London

pacta
tertiis nec nocent nec prosunt

Traktat London
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
223

watershed

The Joint Technical


Committee

XIII. Kegiatan Pembelajaran Utama


Pengaturan Peserta Didik Metode
Berkelompok & Individu Ceramah, Diskusi, Presentasi, Penugasan
(Collaborative Learning)

XIV. Assesment (Penilaian) ; Diagnostik


1. Assesmen Diagnostik Kognitif
- Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
224

KISI-KISI SOAL

TES TERTULIS

Jenjang Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : PPKn

Kurikulum : Merdeka
Kelas :X

Jumlah Soal : 25

Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG)

No Capaian Kelas Elemen Materi Indikator Soal No Bentuk


Pembelajara (Unit) Soal Soal
n
1. Mengidentifik X NKRI • Paham - Disajikan soal, peserta 1 Pilihan
asi beberapa Kebangsaan, didik dapat menganalisis Ganda
contoh kasus Nasionalisme definisi nasionalisme (PG)
wilayah yang dan Menjaga dengan tepat.
diperebutkan NKRI - Disajikan soal, peserta 2
berdasarkan didik dapat menelaah
fakta dan definisi paham
regulasi, kebangsaan menurut ahli
menemukan dengan tepat.
beberapa - Disajikan soal, peserta 3
praktik baik didik dapat menganalisis
dan sikap rumusan konsep
menjaga ke kebangsaan dengan
utuhan NKRI tepat.
yang telah - Disajikan tabel, peserta 4
dilakukan oleh didik dapat
orang/kelomp mengorganisasaikan ciri-
ok ciri sikap nasionalisme
sebelumnya. dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 5
didik dapat menganalisis
tujuan sikap
nasionalisme dengan
tepat.
- Disajikan soal, peserta 6
didik dapat menafsirkan
bentuk
nasionalismedengan
tepat.
- Disajikan soal peserta 7
didik dapat menelaah
hubungan nasionalisme
dan paham kebangsaan
dengan tepat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
225

- Disajikan soal, peserta 8


didik dapat menganalis
perilaku yang
mencerminkan rasa
nasionalisme dengan
tepat.

• NKRI dan - Disajikan soal, peserta 9


Kedaulatan didik dapat menelaah
Wilayah dasar hukum tentang
wilayah kedaulatan
Indonesia dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 10
didik dapat menguraikan
letak geografis Indonesia
dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 11
didik dapat menguraikan
regulasi batas wilayah
Indonesia dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 12
didik dapat menguraikan
kawasan perbatasan darat
Indonesia dengan tepat.
2. Memahami - Disajikan soal, peserta 13
konsep sistem didik dapat menguraikan
pertahanan pulau terluar Indonesia di
dan keamanan Jawa Tengah dengan
nasional, dan tepat.
mengidentifik - Disajikan soal, peserta 14
asi peran didik dapat menanalisis
Indonesia urgensi regulasi batas
sebagai negara wilayah negara dengan
kesatuan tepat.
dalam - Disajikan soal, peserta 15
pergaulan didik dapat menganalisis
antarbangsa prinsip pengelolaan
dan negara di wilayah perbatasan
dunia. Indonesia dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 16
didik dapat menelaah
penyebab klaim negara
lain atas wilayah
Indonesia dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 17
didik dapat menganalisis
lepasnya Pulau Sipadan
dan Ligitan dengan tepat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
226

- Disajikan soal, peserta 18


didik dapat menelaah
letak Blok Ambalat
dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 19
didik dapat menganalisis
hak kedaulatan Indonesia
terhadap Laut Natuna
Utara dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 20
didik dapat menelaah
upaya penyelesaian
konflik sengketa wilayah
Indonesia terhadap
negara lain dengan tepat.
- Sengketa - Disajikan soal, peserta 21
Batas didik dapat menganalisis
Wilayah sengketa wilayah
antara Indonesia dan Malaysia
Indonesia dengan tepat.
dengan - Disajikan soal, peserta 22
Malaysia didik dapat menafsirkan
asas hukum internasional
dengan tepat.
- Disajikan soal, peserta 23
didik dapat menguraikan
isi MoU Indonesia dan
Belanda tahun 1973
dengan tepat.

- Disajikan soal, peserta 24


didik dapat menelaah
faktor penyebab
terjadinya sengketa batas
laut antara Indonesia
dengan Malaysia dalam
perspekif hukum
internasional dengan
tepat.
- Disajikan soal, peserta 25
didik dapat menganalisis
Peta Malaysia 1979
dengan tepat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
227

KUNCI JAWABAN & PEMBAHASAN

TES TERTULIS

1. Suatu sikap politik dari masyarakat dan bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, wilayah, serta kesamaan
cita-cita dan tujuan merupakan definisi…

a. Fanatisme
b. Nasionalisme
c. Etnosentrisme
d. Patriotisme
e. Primordialisme

Jawaban : B

Pembahasan :

Nasionalisme ialah suatu sikap politik dari masyarakat dan bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan,
wilayah, serta kesamaan cita-cita dan tujuan.

Jadi, jawaban yang tepat yaitu “b.) Nasionalisme”

2. Paham kebangsaan dibangun berdasarkan semangat kebersamaan yang tidak hanya pada satu wilayah/daerah
tertentu, tetapi mencakup keseluruhan daerah. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh...

a. Moh. Yamin

b. Otto Bauer

c. Soekarno

d. Ernest Renan

e. Soepomo

Jawaban : C

Pembahasan :

Pada tanggal 1 Juni 1945 saat sidang BPUPKI, Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang mengandung rumusan
konsep kebangsaan. Konsep kebangsaan yang disampaikan beliau yaitu bahwa paham kebangsaan dibangun
berdasarkan semangat kebersamaan yang tidak hanya pada satu wilayah/daerah tertentu, tetapi mencakup
keseluruhan daerah.

Jadi, jawaban yang tepat adalah “c.) Soekarno ”

3. Rumusan konsep kebangsaan disampaikan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal...

a. 21 Juni 1946

b. 1 Juni 1945
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
228

c. 11 Juni 1946

d. 21 Juni 1945

e. 1 Juni 1946

Jawaban : B

Pembahasan :

Pada tanggal 1 Juni 1945 saat sidang BPUPKI, Ir. Soekarno menyampaikan pidato yang mengandung rumusan
konsep kebangsaan. Konsep kebangsaan yang disampaikan beliau yaitu bahwa paham kebangsaan dibangun
berdasarkan semangat kebersamaan yang tidak hanya pada satu wilayah/daerah tertentu, tetapi mencakup
keseluruhan daerah.

Jadi, jawaban yang tepat adalah “b.) 1 Juni 1945”

4. Perhatikan tabel berikut !

7. Cinta tanah air 8. Rela berkorban demi kepentingan


bangsa dan negara
9. Mengutamakan kepentingan pribadi di 10. Menjunjung tinggi rasa kesukuan
atas kepentingan golongan daerah
11. Berjiwa pembaharu tidak kenal 12. Bergaul dengan golongan tertentu
menyerah

Berdasarkan tabel di atas, yang termasuk ciri-ciri sikap nasionalisme yaitu …

a. 1,4,6

b. 2,3,5

c. 1,2,5

d. 2,3,4

e. 1,3,6

Jawaban : C

Pembahasan :

Sikap nasionalisme ditunjukkan dengan ciri-ciri :

▪ Adanya persatuan dan kesatuan bangsa ▪ Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan
▪ Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional mendirikan suatu negara merdeka di mana kekuasaan
▪ Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional tertinggi berada di tangan rakyat
▪ Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran, sehingga
pendidikan memiliki peranan penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa
Jadi, jawaban yang tepat adalah “c.) 1,2,5”
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
229

5. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta tanah air serta berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau
tuntutan berlebihan dari warga negara kepada pemerintah merupakan…

a. Ciri-ciri sikap nasionalisme

b. Implementasi sikap nasionalisme

c. Urgensi sikap nasionalisme

d. Tujuan sikap nasionalisme

e. Dampak sikap nasionalisme

Jawaban : D

Pembahasan :

Tujuan sikap nasionalisme, antara lain :

1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta 4. Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau
terhadap tanah air dan bangsa. tuntutan berlebihan dari warganegarakepada
2. Membangun hubungan yang rukun dan pemerintah.
harmonis antar individu dan masyarakat. 5. Menumbuhkan semangata rela berkorban bagi tanah
3. Membangun dan mempererat tali persaudaraan air dan bangsa.
antar-sesama anggota masyarakat. 6. Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan
musuh,baik dari luar maupun dari dalam negeri.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “d.) Tujuan sikap nasionalisme”

6. Nasionalisme dimana negara memiliki kebenaran politik dari keikutsertaan rakyatnya, kehendak rakyat, atau
perwakilan politik, merupakan bentuk nasionalisme...
a. Nasionalisme Etnis
b. Nasionalisme Budaya
c. Nasionalisme Kewarganegaraan
d. Nasionalisme Agama
e. Nasionalisme Kenegaraan
Jawaban : C
Pembahasan :
Nasionalisme Kewarganegaraan ialah nasionalisme dimana negara memiliki kebenaran politik dari
keikutsertaan rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “c.) Nasionalisme Kewarganegaraan”

7. Nasionalisme dan paham kebangsaan berkaitan satu sama lain. Hubungan antara nasionalisme dan paham
kebangsaan tersebut yaitu…
a. Paham kebangsaan menghambat pada sikap nasionalisme
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
230

b. Paham kebangsaan mengantarkan pada sikap nasionalisme


c. Nasionalisme menghilangkan paham kebangsaan
d. Nasionalisme mengantarkan pada paham kebangsaan
e. Paham kebangsaan meningkatkan rasa nasionalisme
Jawaban : B
Pembahasan :
Nasionalisme dan paham kebangsaan berkaitan satu sama lain yaitu bahwa internalisasi konsep kebangsaan
melahirkan semangat nasionalisme.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “b.) Paham kebangsaan mengantarkan pada sikap nasionalisme”

8. Berikut ini yang bukan perilaku yang mencerminkan rasa nasionalisme yaitu…
a. Lebih menyukai berbagai produk produksi dalam negeri
b. Mengikuti gotong royong di daerah tempat tinggal
c. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
d. Melestarikan budaya hanya pada kelompok/golongan tertentu
e. Menghargai perbedaan-perbedaan dalam masyarakat
Jawaban : D
Pembahasan :
Perilaku yang mencerminkan rasa nasionalisme, antara lain :
- Lebih menyukai berbagai produk produksi dalam negeri
- Mengikuti gotong royong di daerah tempat tinggal
- Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Menghargai perbedaan-perbedaan dalam masyarakat
Jadi, jawaban yang tepat adalah “d.) Melestarikan budaya hanya pada kelompok/golongan tertentu”

9. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah
yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. Pernyataan tersebut merupakan amanat
yang termuat pada…
a. Pasal 28A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Pasal 30 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
c. Pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
d. Pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
e. Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jawaban : D
Pembahasan :
Berkaitan dengan wilayah kedaulatan Indonesia, Pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
231

Jadi, jawaban yang tepat adalah “d.) Pasal 25A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”

10. Letak geografis Indonesia berada pada posisi antara dua benua dan dua samudera yaitu…
a. Benua Asia & Amerika serta Samudera Hindia & Pasifik
b. Benua Asia & Australia serta Samudera Hindia & Arktik
c. Benua Eropa & Australia serta Samudera Hindia & Pasifik
d. Benua Asia & Eropa serta Samudera Arktik & Pasifik
e. Benua Asia & Australia serta Samudera Hindia & Pasifik
Jawaban : E
Pembahasan :
Letak Indonesia sangat strategis. Secara geografis Indonesia berada pada posisi antara dua benua yaitu Benua
Asia di sebelah utara & Benua Australia di sebelah selatan serta dua samudera yaitu Samudera Hindia di
sebelah barat & Samudera Pasifik di sebelah timur.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “e. Benua Asia & Australia serta Samudera Hindia & Pasifik.”

11. Regulasi berikut yang mengatur tentang batas wilayah negara Indonesia yaitu...
a. Permendagri Nomor 76 Tahun 2012
b. Pasal 28A UUD NRI Tahun 1945
c. UU Nomor 41 Tahun 2008
d. MoU Indonesia-Malaysia Tahun 1970
e. Traktat Paris
Jawaban : A
Pembahasan :
Regulasi berikut yang mengatur tentang batas wilayah negara Indonesia, antara lain :
a. Permendagri Nomor 76 Tahun 2012 d. MoU Indonesia-Malaysia Tahun 1973
b. Pasal 25A UUD NRI Tahun 1945 e. Traktat London
c. UU Nomor 43 Tahun 2008
Jadi, jawaban yang tepat adalah “a. Permendagri Nomor 76 Tahun 2012.”

12. Wilayah Indonesia yang berada pada kawasan perbatasan darat dengan negara lain yaitu...
a. NTT, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur
b. Papua, Sulawesi Utara, NTB, Bali
c. Kalimantan Barat, Maluku, NTB, NTT
d. Aceh, Sulawesi Tenggara, Papua, Kepulauan Riau
e. Maluku, NTT, Sumatera Barat, Kalimantan Utara
Jawaban : A
Pembahasan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
232

Kawasan perbatasan darat Indonesia dengan negara lain berada di 4 wilayah yaitu NTT berbatasan dengan
Timor Leste, Papua berbatasan dengan Papua Nugini, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur berbatasan
dengan Malaysia.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “a. NTT, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur”

13. Indonesia memiliki beberapa pulau kecil terluar. Pulau terluar Indonesia yang terletak di Jawa Tengah yaitu…
a. Deli
b. Alor
c. Nusakambangan
d. Sekatung
e. Fani
Jawaban : C
Pembahasan :
Pulau kecil terluar Indonesia kurang lebih berjumlah 92 pulau yang tersebar di 17 provinsi. Di Provinsi Jawa
Tengah terdapat 1 pulau kecil terluar yaitu Pulau Nusakambangan.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “c. Nusakambangan”

14. Urgensi regulasi batas wilayah suatu negara yaitu...


a. Memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap batas wilayah suatu daerah
b. Mengurangi usaha pertahanan dan keamanan suatu negara
c. Mempermudah upaya intervensi kekuasaan ke negara lain
d. Membentengi adanya peperangan dari negara lain
e. Mengupayakan keselamatan warga negara
Jawaban : A
Pembahasan :
Regulasi batas wilayah suatu negara sangat penting yaitu Memberikan kejelasan dan kepastian hukum
terhadap batas wilayah suatu daerah.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “a. Memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap batas wilayah suatu
daerah”

15. Berikut ini yang bukan termasuk prinsip pengelolaan wilayah perbatasan di Indonesia adalah…
a. Prinsip Kesejahteraan, Keamanan, dan Lingkungan
b. Prinsip Manajemen Berbasis Wilayah yang Berorientasi Problem and Area Focus
c. Prinsip Menggiring Berbagai Inputs Pembangunan ke Lokasi-lokasi Prioritas
d. Prinsip Visi dan Misi yang Didukung dengan “Strategi 7 Re”
e. Prinsip Pengelolaan Pemukiman Berencana
Jawaban : E
Pembahasan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
233

Prinsip pengelolaan wilayah perbatasan di Indonesia, antara lain :


- Prinsip Kesejahteraan, Keamanan, dan Lingkungan
- Prinsip Manajemen Berbasis Wilayah yang Berorientasi Problem and Area Focus
- Prinsip Menggiring Berbagai Inputs Pembangunan ke Lokasi-lokasi Prioritas
- Prinsip Visi dan Misi yang Didukung dengan “Strategi 7 Re”
- Prinsip Desain Manajemen yang Bertumpu pada 4 Komponen Pokok dalam Satu Kesatuan Fungsi
(Peneapan Kebijakan Program, Perencanaan Kebutuhan Anggaran, Koordinasi Pelaksanaan,
Evaluasi dan Pengawasan Perbatasan)
Jadi, jawaban yang tepat adalah “e. Prinsip Pengelolaan Pemukiman Berencana”

16. Wilayah perbatasan sebenarnya memiliki arti yang sangat vital dan strategis. Akan tetapi, pulau-pulau kecil
terluar sering diklaim oleh negara lain kepemilikannya. Hal tersebut disebabkan karena alasan berikut yaitu...
a. Wilayah perbatasan memiliki objek wisata yang indah
b. Pulau kecil terluar Indonesia sangat banyak
c. Perbatasan antara Indonesia dan negara lain hanya berupa patok, tidak ada garis perbatasan yang benar-
benar jelas
d. Pulau kecil terluar letaknya jauh dari Indonesia
e. Wilayah perbatasan Indonesia tidak memiliki pos penjagaan
Jawaban : C
Pembahasan :
Wilayah perbatasan antara Indonesia dan negara lain hanya berupa patok, tidak ada garis perbatasan yang
benar-benar jelas. Oleh karenanya, yang disatu sisi sebenarnya memiliki arti yang sangat vital dan strategis,
pulau-pulau kecil terluar sering diklaim oleh negara lain kepemilikannya.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “c. Perbatasan antara Indonesia dan negara lain hanya berupa patok, tidak ada
garis perbatasan yang benar-benar jelas”

17. Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan terjadi pada saat masa pemerintahan Presiden...
a. Soeharto
b. Susilo Bambang Yudhoyono
c. Joko Widodo
d. Megawati Soekarno Putri
e. B.J Habiebie
Jawaban : D
Pembahasan :
Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan terjadi pada tahun 2002 ketika Mahkamah Internasional memutuskan
kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh kepada Malaysia atas dasar bukti sejarah dan asas pengelolaan
efekif, yang mana saat itu Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “d. Megawati Soekarno Putri”
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
234

18. Perseteruan yang terjadi di Ambalat antara Indonesia dan Malaysia terus terjadi karena terkait letak
wilayahnya. Letak Blok Ambalat yaitu berada di…
a. Laut Sulawesi atau Selat Makassar
b. Kalimantan Timur
c. Laut Jawa
d. Selat Maluku
e. Johor, Malaysia
Jawaban : A
Pembahasan :
Sengketa Ambalat antara Indonesia dan Malaysia berkaitan tentang wilayah kedaulatan negara. Akan tetapi,
sebenarnya secara geografis Blok Ambalat ini terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “a. Laut Sulawesi atau Selat Makassar”.

19. Perairan Natuna menjadi incaran banyak negara tetangga. Klaim atas Perairan Natuna pernah dilakukan oleh
China & Malaysia. Padahal berdasarkan UNCLOS, ujung selatan Laut Cina Selatan adalah ZEE Indonesia
yang dinamai Laut Natuna Utara sejak 2017. Berdasarkan UNCLOS tersebut, hak Indonesia terhadap Laut
Natuna Utara yaitu...
a. Indonesia memegang kendali semua aktivitas pelayaran
b. Indonesia memiliki hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam
c. Negara lain yang melintas harus lapor kepada Indonesia
d. Indonesia berhak mengatur hukuman kepada tawanan asing
e. Indonesia berhak menjaga pertahanan dan keamanan wilayah
Jawaban : B
Pembahasan :
Laut Cina Selatan adalah wilayah ZEE Indonesia yang dinamai Laut Natuna Utara sejak 2017. Berdasarkan
UNCLOS tersebut, Indonesia memiliki hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya
alam di Laut Natuna Utara.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “b. Indonesia memiliki hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumber daya alam”.

20. Indonesia dalam menghadapi konflik sengketa wilayah negara selalu mengupayakan dengan cara...
a. Perang
b. Invasi
c. Aklamasi
d. Damai
e. Konfrontasi
Jawaban : D
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
235

Pembahasan :
Indonesia dalam menghadapi konflik sengketa wilayah negara selalu mengupayakan dengan cara damai serta
menghindari jalan kekerasan seperti perang dan sebagainya.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “d. Damai”.

21. Wilayah yang menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia yang berupa suatu gugusan karang yang berada
di bawah permukaan laut, yaitu…
a. Sengketa Pulau Ligitan
b. Sengketa Pulau Sipadan
c. Sengketa Blok Ambalat
d. Sengketa Pulau Sebatik
e. Sengketa Karang Unarang
Jawaban : E
Pembahasan :
Sengketa Karang Unarang ialah sengketa tentang wilayah yang menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia
yang berupa suatu gugusan karang yang berada di bawah permukaan laut.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “e. Sengketa Karang Unarang”.

22. Berkaitan dengan batas negara antara negara Malaysia dan Indonesia, asas hukum internasional uti possidetis
juris mengandung makna ...
a. Indonesia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan Malaysia mewarisi wilayah Inggris
b. Malaysia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan Indonesia mewarisi wilayah Inggris
c. Indonesia dan Malaysia mewarisi wilayah Belanda
d. Malaysia dan Indonesia mewarisi wilayah Inggris
e. Malaysia ataupun Indonesia tidak mewarisi wilayah Inggris dan Belanda
Jawaban : A
Pembahasan :
Uti possidetis juris berarti suatu negara yang baru dapat mewarisi kekayaan dan wilayah negara penguasa
sebelumnya. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa Indonesia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan
Malaysia mewarisi wilayah Inggris. Hal ini telah menjadi hal lumrah dan kebiasaan yang diakui secara
internasional dan diterapkan di banyak negara bekas jajahan.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “a. Indonesia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan Malaysia mewarisi wilayah
Inggris”.

23. Berikut ini yang bukan termasuk dalam isi MoU Indonesia dan Belanda tahun 1973 tentang kesepakatan-
kesepakatan penyelenggaraan survei dan penegasan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia, yaitu…
a. Tahapan pelaksanaan pembangunan
b. Penentuan area prioritas serta dukungan satuan pengamanan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
236

c. Keimigrasian serta logistik dan komunikasi


d. Pembiayaaan serta ketentuan bea dan cukai
e. Organisasi the joint techncial committee serta prosedur survei
Jawaban : A
Pembahasan :
MoU Indonesia dan Belanda tahun 1973 berisi tentang kesepakatan-kesepakatan penyelenggaraan survei dan
penegasan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia, di antaranya yaitu organisasi The Joint Technical
Committee, penentuan area prioritas, prosedur survei, tahapan pelaksanaan, pembiayaan, dukungan satuan
pengamanan, logistik dan komunikasi, keimigrasian, serta ketentuan bea dan cukai.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “a. Tahapan pelaksanaan pembangunan”.

24. Berikut ini yang termasuk faktor penyebab terjadinya sengketa batas laut antara Indonesia dan Malaysia dalam
perspekif hukum internasional yaitu…
a. Tidak adanya perbedaan konsepsi dalam penentuan batas laut
b. Kejelasan aturan secara yuridis mengenai batas-batas wilayah laut Indonesia dengan negara tetangga
c. Lebihnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap batas laut dan pulau-pulau kecil terluar
d. Inkonsistensi Malaysia terhadap Aturan Konvensi Hukum Laut 1982
e. Adanya perbatasan kawasan darat langsung dengan negara Malaysia
Jawaban : D
Pembahasan :
Faktor penyebab terjadinya sengketa batas laut antara Indonesia dan Malaysia dalam perspekif Hukum
Internasional, yaitu :
- Adanya perbedaan konsepsi dalam penentuan batas laut.
- Tidak ada kejelasan aturan secara yuridis mengenai batas-batas wilayah laut Indonesia dengan negara
tetangga.
- Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap batas laut dan pulau-pulau kecil terluar.
- Inkonsistensi Malaysia terhadap Aturan Konvensi Hukum Laut 1982.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “d. Inkonsistensi Malaysia terhadap Aturan Konvensi Hukum Laut 1982”.

25. Peta yang diterbitkan pada tanggal 21 Desember 1979 melalui Kedutaan RI di Kuala Lumpur yang
menggambarkan wilayah Malaysia secara eksesif yaitu…
a. Peta Malaysia 1997
b. Peta Indonesia 1979
c. Peta Malaysia 1979
d. Peta Indonesia 1997
e. Peta Malaysia-Indonesia 1979
Jawaban : C
Pembahasan :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
237

Peta Malaysia 1979 ialah Peta yang diterbitkan pada tanggal 21 Desember 1979 melalui Kedutaan RI di Kuala
Lumpur yang menggambarkan wilayah Malaysia secara eksesif.
Jadi, jawaban yang tepat adalah “c. Peta Malaysia 1979”.

RUBRIK PENILAIAN
TES TERTULIS

Skor Benar = 4
Skor Salah = 0
Skor Tidak Dijawab = 0

Penilaian = Skor Perolehan x 100


Skor Total
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
238

2. Assesmen Diagnostik Non Kognitif


- Penilaian Sikap : Observasi
Lembar Observasi

Mata pelajaran : PPKn


Kelas / Semester : X
Tahun Pelajaran : 2022/2023
No. Aspek Pengamatan Kriteria Penilaian Keterangan
1 2 3 4 5 (Poin)
1. Datang tepat waktu
2. Mengerjaan tugas yang diberi
guru
3. Bekerjasama dalam kerja
kelompok
4. Berpenampilan sopan dan rapi
5. Menolong teman yang
mengalami musibah
6. Pergaulan terhadap teman dan
guru
7. Tanggap terhadap isu-isu aktual
PPKn
8. Peduli terhadap kelestarian
lingkungan sekolah
9. Keikutsertaan dalam upacara
bendera
10. Keikutsertaan dalam kegiatan
ekstrakurikuler
11. Keikutsertaan dalam kegiatan
jum’at bersih dan sehat
12. Keikutsertaan dalam kegiatan
lomba-lomba PKn
13. Keikutsertaan dalam kegiatan
pentas seni
14. Keterlibatan dalam kerusuhan
siswa
15. Keanggotaan dalam geng-geng
tetentu
16. Keterlibatan dalam aksi sosial
Jumlah

Keterangan:
1 = Sangat Baik ; 2 = Baik ; 3 = Cukup ; 4 = Kurang ; 5 = Kurang Sekali
Pedoman Penskoran ;
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
239

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


N= 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

- Penilaian Keterampilan : Presentasi

Lembar Penilaian Presentasi


No. Aspek Kriteria Penilaian Skor Skor
Penilaian Max Perolehan
1 2 3
1. Penyajian
a. Persiapan 3
b. Penyampaian 3
materi
c. Penggunaan 3
alat bantu
d. Penguasaan 3
materi
e. Kerjasama / 3
Partisipasi
f. Kesempatan 3
pada audien
g. Waktu 3
h. Tempat 3
penyajian
materi
2. Bahasa
a. Ketepatan 3
tata bahasa
3. Sikap Presentasi
a. Berpakaian 3
sopan dan
rapi

b. Ekspresi 3
Personal

Jumlah

Rubrik Penilaian Presentasi


No. Aspek Kriteria Penilaian Skor Skor
Penilaian Max Perolehan
1 2 3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
240

1. Penyajian
a. Persiapa Kesiapan Kesiapan Kesiapan 3
n dari 1 segi; dari 2 segi; dari 3 segi;
materi / materi & materi,
penyaji / alat penyaji atau penyaji dan
bantu materi & alat alat bantu
bantu
b. Penyam Materi Materi Materi 3
paian disampaikan disampaikan disampaikan
materi sekilas poin-poin secara
besarnya gamblang
saja
c. Penggun Tidak Menggunaka Menggunaka 3
aan alat menggunaka n alat bantu n alat bantu
bantu n alat bantu manual LCD
Proyektor
d. Penguas Membaca Ada sedikit Membaca 3
aan materi sama pengembang dengan
materi persis an materi pengembang
dengan yang dari materi an materi
tertampil di yang tertulis selain yang
ppt di ppt tertulis di ppt
e. Kerjasa Dipresentasi Dipresentasi Dipresentasi 3
ma / kan oleh 1 kan oleh kan oleh
Partisipa orang sebagian semua
si termasuk anggota anggota
pada sesi kelompok kelompok
diskusi termasuk termasuk
pada sesi pada sesi
diskusi diskusi
f. Kesemp Tidak Hanya Memberi 3
atan memberi memberi kesempatan
pada kesempatan kesempatan pada audien
audien pada audien pada 1-2 untuk
untuk audien untuk berpartisipas
berpartisipas berpartisipas i sebanyak-
i i banyaknya
g. Waktu Melebihi 20 Melebihi 5- Sesuai 3
menit dari 15 menit dari dengan
alokasi alokasi alokasi
waktu yang waktu yang waktu yang
ditentukan ditentukan ditentukan
h. Tempat Sulit Hanya dapat Dapat 3
penyajia dijangkau dijangkau dijangkau
n materi audien oleh oleh semua
beberapa audien
audien
2. Bahasa
a.Ketepata Menggunaka Menggunaka Menggunaka 3
n tata n bahasa n bahasa n bahasa
bahasa yang tidak yang kurang yang t sesuai
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
241

sesuai sesuai dengan


dengan dengan kaidah
kaidah kaidah kebahasaan
kebahasaan kebahasaan yang baik
yang baik yang baik dan benar
dan benar dan benar
3. Sikap Presentasi
a. Berpakai Berpakaian Berpakaian Berpakaian 3
an sopan sembarangan kurang sopan dan
dan rapi sopan dan rapi
rapi
b. Ekspresi Intonasi, Intonasi, Intonasi, 3
Personal mimik, mimik, mimik,
pelafalan, pelafalan,ger pelafalan,
gerak tubuh ak tubuh gerak tubuh
tidak jelas cukup jelas jelas
Jumlah

XV. Persiapan Pembelajaran


Pertemuan 1 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)
No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis, dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran, ide
pendiri negara tentang dasar negara
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan konsep-konsep asas dasar negara oleh para tokoh ( Moh.
Yamin, Supomo dan Sukarno) secara berurutan
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
242

3. Kegiatan penutup 10’


1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 2 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran, ide
pendiri negara tentang dasar negara
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan konsep-konsep asas dasar negara menurut panitia
Sembilan
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 3 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
243

1. Kegiatan pendahuluan 10’


1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran,
penerapan Pancasila dalam konsep berbangsa dan bernegara
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan, tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 4 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran,
penerapan Pancasila dalam konsep berbangsa dan bernegara
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
244

3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi


yang terkait dengan, peluang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 5 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran,
penerapan Pancasila dalam konsep berbangsa dan bernegara
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan, tantangan Pancasila di duinia yang saling mendukung
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
245

2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,


program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 6 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran,
penerapan Pancasila dalam konsep berbangsa dan bernegara
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan, peluang Pancasila di duinia yang saling mendukung
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 7 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
246

3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran, konsep
proyek gotongroyong dalam kewarganegaraan
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan, konsep gotongroyong dalam kewarganegaran
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa
3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuai dengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

Pertemuan 8 (Model Pembelajaran: Collaborative Learning)


No Langkah-langkah Persiapan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan pendahuluan 10’
1. Guru membuka pelajaran bersama dengan siswa dengan melakukan, berdoa
bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya, mengecek kehadiran
2. Membuat kesepakatan bersama tentang pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan pembelajaran, buku, HP, laptop, LCD, papan tulis dll
2. Kegiatan inti 70’
1. Guru mengkondisikan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran, konsep
proyek gotongroyong dalam kewarganegaraan
2. Siswa menyiapkan buku utama PPKn dan buku sumber penunjang
pembelajaran lainya sesuai dengan tema yang dipelajari pada pertemuan itu
3. Siswa mempelajari, menyajikan, mempresentasikan, mendiskusikan materi
yang terkait dengan, implementasi gotongroyong dalam kewarganegaran
4. Siswa menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut dan membuat catatan,
ringkasan dalam buku untuk memudahkan dipelajari lebih lanjut secara luring
5. Siswa mengerjakan latihan yang sudah disampaikan secara mandiri, dan
mengumpulkan tugas/latihan pada pertemuan hari itu atau minggu berikutnya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
247

sesua dengan kesepakatan bersama guru dan siswa


3. Kegiatan penutup 10’
1. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran, membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling sesuaidengan hasil belajar peserta
didik
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

XVI. Refleksi Guru


1. Guru telah menyampaikan materi pembelajaran tentang perumusan asas dasar negara
oleh para tokoh pendiri negara
2. Guru menamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dna bernegara
3. Guru memberikan tantangan dan peluang kepada siswa dalam pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila serta implentasi dalam bergotong royong

XVII. Refleksi siswa


1. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran terkait elemen Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Siswa melakukan post-test pada materi pembelajaran elemen Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3. Siswa mengamalkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

XVIII. Kriteria untuk Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Assesmentnya


1. Penilaian pengetahuan
a. Dilakukan secara lisan dan tertulis
1) Bagaimana latar belakang pembentukan/perumusan asas dasar negara merdeka
?
2) Bagaiman tindak lanjut dari panitia Sembilan tentang rumusan asas dasar negara
merdeka ?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
248

3) Bagaimana penerapan Pancasila dalam konteks kehidupan berbangsa dan


bernegara ?
4) Apakah masyarakat di lingkungan sekitar perilakunya sudah sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila ?
5) Pada era digital sekarang ini, bagaimana peluang penerapan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan palajar?
6) Apa saja tantangan bagi para pelajar dalam menerapkan Pancasila pada era
digital seperti saat ini ?
2. Penilaian keterampilan
a. Memberikan tugas membuat makalah untuk dipresentasikan dalam bentuk PPT
b. Pengamatan pada saat diskusi kelas/kelompok
3. Penilaian sikap
a. Dilakukan dengan mengadakan pengamatan sikap, perilaku pada saat pembelajaran
dan di luar pembelajaran pada saat di sekolah
b. Mengamati perilaku pergaulan dengan sesama teman dan berinteraksi dengan guru
selama di sekolah

XIX. Pertanyaan Refleksi untuk Peserta Didik


1. Bagaimana menurut pendapat Anda materi yang dipelajari pada tema tersebut ?
2. Adakah kesulitan dalam mempelajari materi tersebut, bagaimana penjelasanmu ?
3. Bagaimana saran/pendapat untuk lebih mudah mempelajarai materi tersebut ?
4. Bagaimana keterlibatan, peran teman-teman di kelas dalam proses belajar mengajar ?

XX. Daftar Pustaka


1. Ali Abdul Waid, ddk 2021, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X,
Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
2. Yusnawan lubih dkk, 2018, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X,
Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan Republik Indonesia,Klaten, macanan jaya
3. Yusnawan lubih dkk, 2018, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas XI,
Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan Republik Indonesia,Klaten, macanan jaya
4. Yusnawan lubih dkk, 2018, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas XII,
Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan Republik Indonesia,Klaten, macanan jaya
5. Sumber lain dari media sosial dan elektronik,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
249

Lampiran 32. Produk E-Handout PPKn Elemen NKRI kelas X SMA


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
250
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
251
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
252

Lampiran 33. Foto Kegiatan


Gambar 1. Observasi Awal Kegiatan Pembelajaran PPKn

Gambar 2. Observasi Lanjutan Kegiatan Pembelajaran PPKn


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
253

Gambar 3. Kegiatan Pembelajaran PPKn menggunakan e-handout

Gambar 4.Wawancara kepada Guru PPKn SMA Negeri 3 Surakarta


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
254

Gambar 5. Wawancara kepada Waka Kurikulum SMA Negeri 3 Surakarta

Anda mungkin juga menyukai