Anda di halaman 1dari 5

TATA TERTIB KERJA

Tata tertib kerja adalah seperangkat aturan dan pedoman yang ditetapkan dalam suatu
organisasi, perusahaan, atau lingkungan kerja untuk mengatur perilaku dan aktivitas
karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

Tujuan utama dari tata tertib kerja adalah menciptakan lingkungan kerja yang teratur,
efisien, aman, dan produktif. Aturan-aturan ini bertujuan untuk mengendalikan
perilaku dan interaksi antara karyawan, serta menjaga agar pekerjaan dapat berjalan
lancar dan efektif.

Tata tertib kerja penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional, aman,
dan efisien. Menerapkan tata tertib kerja yang baik dapat membantu organisasi
mencapai tujuan mereka sambil menjaga keadilan, kedisiplinan, dan kesejahteraan
karyawan.

Poin penting yang diatur dalam tata tertib kerja

Berikut beberapa hal penting yang biasanya diatur dalam tata tertib kerja, antara lain:

1. Disiplin

Tata tertib kerja biasanya mencakup aturan-aturan mengenai kehadiran, keterlambatan,


cuti, dan ketertiban dalam bekerja. Hal ini mencakup jam kerja, kebijakan cuti, izin,
dan tindakan yang akan diambil jika aturan ini dilanggar.

2. Etika dan Perilaku

Aturan mengenai etika dan perilaku di tempat kerja sangat penting. Ini mencakup
bagaimana karyawan harus berperilaku terhadap sesama karyawan, atasan, pelanggan,
dan mitra bisnis. Hal ini juga dapat mencakup aturan tentang penggunaan teknologi,
seperti internet, komunikasi elektronik, dan media sosial.

3. Keamanan

Tata tertib kerja seringkali mencakup pedoman keamanan, seperti aturan penggunaan
peralatan pelindung diri (APD), penanganan bahan berbahaya, tindakan darurat, dan
perlindungan data dan informasi penting.
4. Kode berpakaian

Beberapa organisasi memiliki kebijakan tentang pakaian yang sesuai untuk lingkungan
kerja. Kode berpakaian ini mungkin bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan
budaya organisasi.

5. Komunikasi

Tata tertib kerja juga dapat mencakup aturan mengenai komunikasi di tempat kerja,
seperti protokol komunikasi formal dan informal, serta etika komunikasi yang
mencakup penggunaan bahasa yang sopan dan menghormati.

6. Tugas dan Tanggung Jawab

Aturan-aturan ini menjelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan,


termasuk prosedur dan tanggung jawab terkait pekerjaan mereka.

7. Hukuman atau Sanksi

Tata tertib kerja juga mencakup konsekuensi atau sanksi jika karyawan melanggar
aturan. Sanksi ini dapat berupa peringatan, tindakan disipliner, atau bahkan pemutusan
hubungan kerja.

Mengapa tata tertib kerja itu penting?

Tata tertib kerja sangat penting karena memiliki sejumlah alasan yang berdampak
positif baik pada organisasi maupun individu. Beberapa alasan utama mengapa tata
tertib kerja itu penting adalah sebagai berikut:

1. Kedisiplinan

Tata tertib kerja menciptakan kerangka kerja yang jelas bagi perilaku dan tindakan
karyawan. Hal ini membantu dalam menjaga kedisiplinan di tempat kerja. Karyawan
yang memahami aturan dan tahu bahwa pelanggaran akan berkonsekuensi negatif lebih
cenderung bekerja dengan disiplin.

2. Produktivitas

Dengan memiliki pedoman yang jelas, karyawan dapat bekerja dengan lebih terfokus.
Mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka, menghindari gangguan yang tidak
perlu, dan lebih efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Ini pada akhirnya
meningkatkan produktivitas organisasi.
3. Keamanan

Tata tertib kerja mencakup aturan keamanan yang dirancang untuk melindungi
karyawan dari risiko cedera atau kecelakaan. Hal ini mencakup prosedur penggunaan
peralatan pelindung diri (APD), tindakan darurat, dan penanganan bahan berbahaya.
Keamanan di tempat kerja adalah prioritas, dan tata tertib kerja membantu
mencapainya.

4. Etika dan Profesionalisme

Aturan etika dan perilaku di lingkungan kerja adalah bagian penting dari tata tertib
kerja. Mereka mencakup cara berkomunikasi dengan sesama karyawan, atasan, dan
pelanggan. Hal ini menciptakan lingkungan yang profesional dan membantu menjaga
reputasi organisasi.

5. Reduksi Konflik

Dengan memiliki pedoman yang jelas, tata tertib kerja dapat mengurangi potensi
konflik di antara karyawan. Aturan ini bisa menjadi referensi yang obyektif ketika ada
perbedaan pendapat atau masalah di tempat kerja, mengurangi ketegangan dan
perdebatan yang tidak perlu.

6. Kualitas Pekerjaan

Tata tertib kerja mencakup pedoman tugas dan tanggung jawab. Dengan memahami
apa yang diharapkan dari mereka, karyawan dapat bekerja dengan lebih fokus dan
meningkatkan kualitas pekerjaan yang mereka lakukan.

7. Penggunaan Sumber Daya yang Bijak

Tata tertib kerja membantu mencegah penyalahgunaan sumber daya perusahaan,


seperti aset fisik, teknologi, dan informasi. Ini membantu menjaga keuangan
perusahaan dan mencegah kerugian yang disebabkan oleh tindakan yang tidak sesuai.

8. Citra Organisasi yang Baik

Organisasi yang memiliki tata tertib kerja yang baik cenderung memiliki citra yang
baik di mata karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Citra positif
ini dapat membantu dalam mempertahankan pelanggan, menarik bakat-bakat terbaik,
dan menjaga hubungan yang baik dengan pihak luar.
9. Kepatuhan Hukum

Sebagian besar peraturan dalam tata tertib kerja juga bersifat hukum. Mematuhi aturan
ini penting untuk menghindari sanksi hukum, sanksi perusahaan, atau tuntutan hukum
yang bisa merugikan organisasi.

10. Kesejahteraan Karyawan

Tata tertib kerja yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan. Ini mencakup
menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman, yang pada gilirannya
dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental karyawan serta kebahagiaan mereka di
tempat kerja.

Contoh tata tertib kerja

Berikut adalah contoh-contoh tata tertib kerja yang umum ditemukan di berbagai
lingkungan kerja:

1. Jam Kerja dan Kehadiran:

• Karyawan diharapkan untuk datang tepat waktu dan mengikuti jam kerja yang
telah ditentukan.
• Prosedur untuk melaporkan keterlambatan atau absen harus diikuti.
• Kebijakan cuti dan izin harus diikuti sesuai peraturan yang berlaku.

2. Etika Komunikasi:

• Karyawan diharapkan untuk berkomunikasi dengan sopan dan menghormati


sesama karyawan, atasan, dan pelanggan.
• Penggunaan bahasa atau perilaku yang mengganggu atau diskriminatif tidak
diizinkan.
• Kebijakan penggunaan media sosial dan komunikasi elektronik di tempat kerja.

3. Kode Berpakaian:

• Karyawan diharapkan untuk berpakaian sesuai dengan kebijakan perusahaan,


yang bisa mencakup pakaian formal atau pakaian kasual tergantung pada jenis
pekerjaan.

4. Keamanan dan Keselamatan:

• Pedoman penggunaan peralatan pelindung diri (APD) yang wajib digunakan di


tempat kerja.
• Prosedur tindakan darurat dan evakuasi dalam situasi kebakaran atau bencana
lainnya.
• Larangan merokok atau mengonsumsi alkohol di tempat kerja.

5. Penggunaan Teknologi dan Sumber Daya:

• Kebijakan penggunaan perangkat komputer, internet, dan email.


• Cara mengakses dan menggunakan data, termasuk perlindungan data pribadi
dan rahasia perusahaan.
• Pedoman penggunaan peralatan dan aset perusahaan.

6. Tugas dan Tanggung Jawab:

• Deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing karyawan.


• Prosedur pelaporan masalah atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas.

7. Konflik dan Penyelesaian Masalah:

• Prosedur untuk melaporkan konflik di tempat kerja atau masalah terkait perilaku
karyawan.
• Cara penyelesaian konflik, mungkin melalui mediasi atau pertemuan dengan
manajemen.

8. Disiplin dan Sanksi:

• Konsekuensi jika aturan tata tertib kerja dilanggar, seperti peringatan tertulis,
pengurangan gaji, atau pemutusan hubungan kerja.
• Proses penyelidikan dan hak untuk pembelaan jika karyawan dikenai tindakan
disipliner.

9. Kesejahteraan Karyawan:

• Program kesejahteraan karyawan, seperti program kesehatan, cuti hamil, atau


perawatan anak.
• Cara melaporkan masalah kesejahteraan dan mendapatkan bantuan.

10. Ketentuan Tambahan:

• Hal-hal lain yang perlu diatur berdasarkan kebutuhan organisasi, seperti


peraturan parkir, pembagian tugas, atau prosedur untuk pengadaan barang.

Tri Cahyono
SM Keuangan

Anda mungkin juga menyukai