Śri Wijaya Mahadewi - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Śri Wijaya Mahadewi - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Satu-satunya prasasti sebagai sumber sejarah ratu ini adalah prasasti Gobleg, Pura Desa II (905
Saka). Ratu ini memberi izin kepada penduduk desa Air Tabar, yang merupakan pamong kuil
Indrapura di Bukittunggal di wilayah desa Air Tabar, untuk memperbaharui prasastinya
(mabharin pandaksayan na). Ratu ini tidak menggunakan identitas dinasti Warmadewa.
Keadaan ini mengundang timbulnya sejumlah pendapat. Berdasarkan terpakainya kata Śri Wijaya
dalam gelar sang ratu, P.V. van Stein Callenfels (1924:30) berpendapat bahwa kemungkinan ratu
itu berasal dari kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Dengan kata lain, hal itu menunjukkan adanya
perluasan kekuasaan Sriwijaya ke Bali. Pada tahun 1950, dalam artikelnya yang berjudul ”De
Stamboom van Erlangga”, J.L. Moens menghubungkan ratu itu dengan kerajaan Jawa Timur.
Damais secara lebih tegas mengemukakan bahwa ratu itu adalah putri MPu Sindok yang bernama
Sri Isana Tunggawijaya. Pendapatnya itu didasarkan pada adanya jabatan-jabatan wadihati,
makudur, dan pangkaja yang disebutkan dalam prasasti ratu itu, di samping sejumlah jabatan
tinggi yang telah lazim di Bali. Ketiga jabatan itu sangat khas dalam kerajaan di Jawa.
Ratu Sri Wijaya Mahadewi diduga mangkat pada tahun 911 Saka (989 M). Tampuk pemerintahan
di Bali kemudian dipegang oleh pasangan Sri Gunapriyadharmapatni dan Sri Dharmodayana
Warmadewa.[1]
Referensi
1. Dawan, Lanang (Sabtu, 14 Mei 2011). "ŚRI WIJAYA MAHADEWI". PEMECUTAN-BEDULU-
MAJAPAHIT. Diakses tanggal 2019-11-19.
Lihat pula
Wangsa Warmadewa
Daftar raja Bali
Daftar pustaka
Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto: Sejarah nasional Indonesia: untuk
SMP. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
https://id.wikipedia.org/wiki/Śri_Wijaya_Mahadewi 1/1