Anda di halaman 1dari 1

REVITALISASI TARI TOPENG KEMINDU KUTAI KARTANEGARA ING

MARTADIPURA KALIMANTAN TIMUR


Revitalization of Kemindu Mask Dance Kutai Kartanegara ing Martadipura East
Kalimantan
Oleh:
Belinda Astriddana1, Nanik Sri Prihatini2, Aris Setiawan3

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangkitkan kembali minat generasi muda
terhadap warisan budaya lokal. Memperkenalkan budaya keraton kepada masyarakat lokal
merupakan sebuah terobosan dalam mempromosikan pariwisata dan melestarikan warisan budaya.
Sebuah dedikasi seni Sultan ke-20, Sultan H. Adi Muhammad Salehuddin II, untuk mengakui
keberadaan Kutai Kartanegara Maligai. Dengan memperbolehkan masyarakat di luar keraton
menarikan tarian klasik Topeng Kemindu. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu
perkembangan yang tidak hanya menciptakan sesuatu yang baru, namun memperbaiki seni tari yang
hampir hilang dan memperoleh sintesa pengetahuan baru. Penelitian ini menggunakan perspektif
fungsionalis dalam mempertimbangkan pertanyaan mengenai makna dan peran tari topeng Kemindu.
Berbagai peran yang dilakukan oleh para penyamar Kemindu dari masa ke masa bertujuan untuk
melestarikan kebudayaan Kedaton Kutai Kartanegara. Jejak akulturasi ini telah berlangsung selama
kurang lebih delapan abad, sejak peninggalan hubungan diplomatik antara kerajaan Kutai-Kartanegara
dan Majapahit. Tak heran jika banyak kesamaan motif, musik, dan kostum gerakan seni ini. Oleh
karena itu, tari topeng Kemindu selalu dipentaskan pada acara-acara publik yang diselenggarakan oleh
sultan di dalam dan di luar keraton, seperti festival Elau, penobatan sultan, dan perayaan ulang tahun
para bangsawan, serta dianggap sebagai warisan budaya kerajaan Kutai-Kartanegara.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian bertajuk ``Revitalisasi Tari Topeng Kemindu, Kutai
Kartanegara ing Martadipura'' telah membawa kebaruan seni pada masyarakat. Kebaruan ini bisa
ditemukan di, Kota Tenggarong, Kalimantan Timur. Saat upacara akbar Sultan Kutai Kartanegara, Anda
bisa menyaksikan tarian topeng Kemindu tanpa terhalang tembok kerajaan. berusaha melestarikan
keberadaan tari klasik yang hilang pada era. Revitalisasi yang dilakukan melalui berbagai proses dan
metode diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat dan daya tarik penonton serta pecinta
seni. Kesimpulannya, dibutuhkan pekerja kreatif yang mampu menciptakan dan menangani
manajemen seni untuk menyadarkan orang akan budaya. Seniman dengan semangat pelestarian yang
tidak mengubah konsep dan gerakan yang dipatenkannya. Bagi warga Tungalong, fenomena tari
topeng merupakan simbol dari, dan sebagai sebuah kesenian daerah merupakan aset budaya yang
sangat dibanggakan oleh. Kebangkitan tari topeng Kemindu memungkinkan kita menunjukkan
perkembangan dan persaingan seni tradisional lainnya. Pembaharuan seni tari ini lahir berkat
persatuan yang diciptakan Kesultanan tanpa membeda-bedakan namun tetap saling menghormati
nenek moyang terdahulu untuk menjaga Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai