Schistosoma haemotobium
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
BANDA ACEH
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah “schistosoma haematobium” yang berisikan
tentang trematoda darah.Tujuan penulisan Tugas Makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas yang telah diberikan. Saya selaku pembuat tugas ini menyadari bahwa Tugas Makalah ini
jauh dari kesempurnaan untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
lebih baik dimasa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2
1.1 Latar belakang .................................................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Schistosoma Haematobium ........................................................................................ 3
2.2 Morfologi dan Daur Hidup ............................................................................................................ 3
2.3 Siklus Hidup Schistosoma Haematobium ...................................................................................... 3
2.4 Aspek Klinis ................................................................................................................................. 6
2.5 Diagnosis ....................................................................................................................................... 5
2.6 Pengobatan ................................................................................................................................... 7
2.7 Epidemiologi dan Pencegahan ...................................................................................................... 7
BAB III ..................................................................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................................................................. 8
3.1 kesimpulan .................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian schistosoma haematobium?
2.Untuk mengetahui morfologi dan daur hidup?
3.Untuk mengetahui siklus hidup schistosoma haematobium?
4.Untuk mengetahui aspek klinis?
5.Untuk mengetahui diagnose?
6.Untuk mengetahui pengobatannya?
7. Untuk mengetahui epidemiologi dan pencegahan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mula-mula schistosomiasis menyakiti orang melalui kulit dalam bentuk cercaria
yang mempunyai ekor berbentuk seperti kulit manusia,parasit tersebut mengalami
transformasi yaitu dengan cara membuang ekornya dan berubah menjadi cacing.Cacing
cercaria (berbentuk infektif daric acing schistosoma) menginfeksi dengan cara menembus
kulit pada waktu manusia masuk ke dalam air yang mengandung cercaria.Waktu yang
diperlukan untuk infeksi adalah 5-10 menit.Setelah serkaria menembus kulit,larva ini
kemudian masuk ke dalam kapiler darah,mengalir dengan aliran darah masuk ke jantung
kanan,lalu paru dan kembali ke jantung kiri,kemudian masuk ke system peredaran darah
besar,ke cabang-cabang vena portae dan menjadi dewasa di ahti
Setelah deawasa cacing ini Kembali ke vena portae dan vena kandung kemih dan
kemudian betina bertelur setelah berkopulasi.Cacing betina meletakkan telur di pembuluh
darah.Telur dapat menembus keluar dari pembuluh darah,bermigrasi di jaringan dan akhirnya
masuk ke lumen usus atau kandung kemih untuk kemudian ditemukan didalam tinja atau
urin.Telur menetas di dalam air dan larva yang keluar disebut mirasisdium.Mirasidium ini
kemudian masuk ke tubuh keong air dan berkembang menjadi cercaria.
Siklus:/schistosoma Haematobium
Cacing dewasa hidup di vena sekitar vesica urinaria, uterus dan daerah pelvis → telur keluar dari
tubuh bersama urie → di dalam air telur menetas → keluar mirasidium → masuk ke hospes
perantara → berkembang menjadi sporokista → keluar dari hospes perantara → menjadi
cercaria → penetrasi ke kulit manusia → ikut sirkulasi darah → menuju jantung, paru-paru,
4
kembali ke jantung → masuk sirkulasi darah arteri → menjadi dewasa di vena sekitar vesica
urinaria, uterus dan daerah pelvis.
2.5 Diagnosis
Diagnosis skistosomiasis vesikalis pada dasarnya sama dengan skistomiasis
lainnya.Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam urin atau dalam biopsi mukosa
kandung kemih.Diagnosis penunjang dilakukan dengan pemeriksaan darah yang menunjukkan
5
eosinophilia dan hasil tes aldehid positif.Tes intradermal di lakukan dengan anti gen dari hati
keong yang terinfeksi.
Diagnosis pasti infeksi schistosoma haematobium pada pasien dewasa merupakan
tantangan yang penting secara klinis.Orang dewasa yang terinfeksi kronis mengeluarkan sedikit
telur melalui urin,yang sering kali terlewatkan saat metode diagnostis saat ini digunakan.
2.6 Pengobatan
Sebelum dilakukan pengobatan kemoterapi untuk skistosomiasis,sebaiknya dilakukan
perbaikan gizi penderita.Pada kasus schistosoma haematobium,obat yang memberi hasil sangat
efektif adalah kalium dan antimonium tartrat secara intravena pada dosis maksimum dan
teratur.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Schistosoma haematobium adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat
anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit schistosmiasis. Schistosmiasis yang
disebabkan oleh schistosoma haematobium memiliki prevalensi yang tinggi di daerah tropis dan
subtropics,khusunya di lingkungan dengan social ekonomi rendah tanpa persediaan air yang
aman untuk dikonsumsi serta sani tasi yang buruk.Diagnosis schistosmiasis ditegakkan dengan
menemukan telur di dalam tinja atau jaringan biopsi hati dan biopsy rectum.Tidak ada vaksin
untuk mencegah infeksi ini sehingga pencegahan menjadi sangat penting seprti menghindari
kontak dengan air pada daerah endemik schistomiasis.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
9