Anda di halaman 1dari 9

i

KATA PENGANTAR

Kami mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah-
Nya yang besar sehingga Komite PRA Charitas Hospital Belitang dapat menyelesaikan Laporan
Triwulan ke I Pengendalian Resistensi Antimikroba mulai Bulan Januari sampai Maret tahun 2022.
Laporan ini merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi pelaksanaan pengukuran
mutu Komite PRA. Diharapkan dapat dijadikan sarana untuk memantau dan mengevaluasi
pencapaian program Pengendalian Resistensi Antimikroba Charitas Hospital Belitang

Terima kasih,

Hormat kami,
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………….. iii
A. PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1

B. SASARAN KEGIATAN………………………………………………………………. 1

C. TUJUAN KEGIATAN…………………………………………………………………. 1

D. PELAKSANAAN KEGIATAN………………………………………………………... 1

E. EVALUASI KEGIATAN PROGRAM………………………………………………... 2

1. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik secara kualitatif……….. 2

2. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik secara kuantitatif……… 4

F. PENUTUP……………………………………………………………………………… 6

iii
LAPORAN EVALUASI
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
CHARITAS HOSPITAL BELITANG
TRIWULAN I TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien di rumah sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu rumah sakit yang
memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman. Resiko terjadinya kesalahan medis yang
dialami pasien di rumah sakit sangat besar. Besarnya risiko dipengaruhi beberapa faktor antara
lain lamanya pelayanan, keadaan pasien, kompetensi dokter serta prosedur dan kelengkapan
fasilitas. Kejadian risiko yang mengakibatkan pasien tidak aman sebagian besar dapat dicegah
dengan beberapa cara. Salah satu yang bisa dilakukan adalah penggunaan antibiotik secara
bijak dan benar. Diharapkan pengendalian resistensi antibiotika dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan khususnya penanganan kasus-kasus infeski serta mampu meminimalkan
risiko terjadinya kesalahan medis yang dialami pasien di rumah sakit.

B. SASARAN KEGIATAN
Pasien Charitas Hospital Belitang

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Menurunkan konsumsi antibiotik, yaitu berkurangnya jumlah dan jenis jenis antibiotik
yang digunakan sebagai terapi empiris maupun definitif
2. Meningkatkan penggunaan antibiotik secara rasional (kategori nol, Gyssens) dan
menurunnya penggunaan antibiotik tanpa indikasi (kategori lima, Gyssens)

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Melakukan sosialisasi kepada staf tenaga kesehatan, pasien, dan keluarga tentang program
pengendalian resistensi antimikroba
2. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik secara kualitatif
3. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik secara kuantitatif

1
4. Melakukan forum kajian penyakit infeksi terintegrasi

E. EVALUASI KEGIATAN PROGRAM


1. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik secara kualitatif
a. Pelaksanaan Surveilans pola penggunaan antibiotik secara kualitatif
1) Audit Pola Penggunaan antibiotik secara kualitatif Triwulan ke I tahun 2022

Analisis Kualitas Penggunaan Antibiotik Bangsal Bedah


Triwulan I/Th 2022
Januari Februari Maret

70,00%
60,00%
50,00%
PERSENTASE

40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
O I II III IV V VI
Januari 40,98% 0,00% 0,00% 26,22% 0,00% 33,00% 0,00%
Februari 30,77% 0,00% 0,00% 38,46% 0,00% 31,00% 0,00%
Maret 58,75% 0,00% 0,00% 17,50% 0,00% 24,00% 0,00%
KATEGORI GYSSENS

b. Analisa :
1) Audit penggunaan antibiotik secara kualitatif dilakukan 1 kali dalam sebulan
sesuai dengan yang direncanakan 1 kali dalam sebulan
2) Audit dilakukan oleh KPRA bersama Dokter Umum
3) Hasil audit dilakukan secara objektif
4) Yang dilakukan audit adalah penggunaan antibiotic
5) Hasil kualitas penggunaan antibiotik terbesar pada bulan Januari 2022 adalah
kategori gyssens golongan 0 sebanyak 40,98% yang artinya penggunaan
antibiotic secara tepat dan rasional sebanyak 40,98%. Sebanyak 26,22% kategori
gyssens golongan IIIB yang artinya penggunaan antibiotk terlalu singkat dan

2
kategori gyssens golongan V sebynyak 33% yang artinya sebanyak 33% tidak
ada indikasi penggunaan antibiotik.
6) Hasil kualitas penggunaan antibiotik terbesar pada bulan Februari 2022 adalah
kategori gyssens golongan 0 sebanyak 30.77% yang artinya penggunaan
antibiotic secara tepat dan rasional sebanyak 30.77%. Sebanyak 38.46% kategori
gyssens golongan IIIB yang artinya penggunaan antibiotk terlalu singkat dan
kategori gyssens golongan V sebanyak 31% yang artinya sebanyak 31% tidak
ada indikasi penggunaan antibiotik.
7) Hasil kualitas penggunaan antibiotik terbesar pada bulan Maret 2022 adalah
kategori gyssens golongan 0 sebanyak 58.75% yang artinya penggunaan
antibiotik secara tepat dan rasional sebanyak 58.75%. Sebanyak 17.50% kategori
gyssens golongan IIIB yang artinya penggunaan antibiotik terlalu singkat dan
kategori gyssens golongan V sebanyak 24% yang artinya sebanyak 31% tidak
ada indikasi penggunaan antibiotik.

c. Rencana tindak lanjut

Audit kualitatif harus dilakukan secara kontinu untuk melihat perkembangan tren
penggunaan antibiotik sehingga kedepannya dapat memberikan manfaat guna dalam
peningkatan penggunaan antibiotik yang rasional dan pengendalian resistensi
antibiotik.

3
2. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik secara kuantitatif
a. Pelaksanaan Surveilans pola penggunaan antibiotik secara kualitatif
1) Audit penggunaan antibiotik secara kuantitatif Triwulan ke I Tahun 2022

DDD Antibiotik KSM Bedah


Triwulan I/Th 2022
120%

100%

80%
PERSENTASE

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret
Ceftriaxone 70% 63,49% 107,38%
Cefixime 1,37%
Metronidazole 4,48% 25,00% 26,01%
Gentamicin 0,13%
Cefoperazone 16,04% 50,79% 39,63%
Ciprofloxacin 5,97%
Sulbactam 65,07% 51,57%
Meropenem 6,34%
BULAN

Ceftriaxone Cefixime Metronidazole Gentamicin


Cefoperazone Ciprofloxacin Sulbactam Meropenem

b. Analisa:
1) Audit penggunaan antibiotik secara kuantitatif dilakukan 1 kali dalam sebulan
sesuai dengan yang direncanakan 1 kali dalam sebulan
2) Audit dilakukan oleh KPRA
3) Hasil audit dilakukan secara objektif.
4) Yang dilakukan audit adalah penggunaan antibiotic

4
5) Hasil analisis kuantitas penggunaan antibiotik terbesar bulan januari 2022 adalah
ceftriaxone 376.16 DDD/100-patient-days dengan persentase 70.18%. Total DDD
penggunaan seluruh antibiotik bangsal pediatric bulan januari 2022 yaitu 102.66%
6) Hasil analisis kuantitas penggunaan antibiotik terbesar bulan februari 2022 adalah
sulbactam 82 DDD/100-patient-days dengan persentase 65.079 %. Total DDD
penggunaan seluruh antibiotik bangsal pediatric bulan februari 2022 yaitu 210.71%
7) Hasil analisis kuantitas penggunaan antibiotik terbesar bulan maret 2022 adalah
ceftriaxone 238.4 DDD/100-patient-days dengan persentase 107.38 %. Total DDD
penggunaan seluruh antibiotik bangsal bedah bulan maret 2022 yaitu 224.61%.

c. Rencana tindak lanjut

Audit kuantitatif harus dilakukan secara kontinu untuk melihat perkembangan tren
penggunaan antibiotik sehingga kedepannya dapat memberikan manfaat guna dalam
peningkatan penggunaan antibiotik yang rasional dan pengendalian resistensi antibiotik.

c. Melakukan forum kajian penyakit terintegrasi

Forum kajian penyakit terintegrasi belum dilakukan oleh Komite PRA karena
keterbatasan staf tenaga kesehatan. Akan dilakukan pada kegiatan Komite PRA dalam
bentuk laporan Triwulan II 2022

5
F. PENUTUP
Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, selalu diperhatikan strategi pengendalian
resistensi antimikroba. Strategi tersebut tercantum dalam program yang dijalankan di rumah sakit.
Program PRA RS Charitas Hospital Belitang bisa berjalan dengan baik karena komitmen yang bisa
dilaksanakan oleh semua staf tenaga kesehatan di rumah sakit.
Maka tetap dituntut untuk selalu menjalankan program PRA untuk menurunkan penggunaan
antibiotik tanpa indikasi. Agar setiap staf tenaga kesehatan mampu menjalankan program tersebut
maka dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan sosialisasi, serta
monitoring dan evaluasi dari program yang dijalankan.

Belitang, 05 April 2022


Ketua KPRA

dr. Sabar Widodo, Sp. PK.

Anda mungkin juga menyukai