Anda di halaman 1dari 11

2.

Membuat gelembung sabun besar di rumah

Berikut adalah hal yang perlu Mama siapkan untuk eksperimen ini:

1. Siapkan sedotan, air, sabun batang, dan gula


2. Masukkan gula dan sabun yang sudah diiris tipis-tipis ke dalam air
3. Aduk hingga merata
4. Celupkan sedotan ke dalam larutan air sabun dan gula
5. Tiup ujung sedotan untuk membuat gelembung

Dengan percobaan ini, anak Mama dapat memahami kalau


gelembung yang terbuat dari sabun saja tidak cukup kuat untuk
ditiup hingga sangat besar. Dengan menambahkan gula ke dalam
larutannya, gelembung yang ditiup akan dapat mempertahankan
bentuknya lebih lama.

3. Memahami tekanan air

YouTube.com/ Dr. Amit Badola

Ketika belajar tentang kehidupan di laut, anak Mama mungkin


pernah mendengar kalau ikan yang tinggal di laut dalam memiliki
tekanan air yang lebih besar dibandingkan di permukaan.

Namun, seperti apa tekanan air itu? Mama dapat mencontohkan


beda tekanan air dengan menggunakan botol air kemasan yang
sudah kosong.

Berikut adalah hal yang perlu Mama siapkan untuk eksperimen ini:
1. Bolongkan botol dari atas ke bawah menggunakan jarum atau paku
2. Tutup bolongan dengan selotip atau lakban
3. Isi botol plastik dengan air hingga penuh
4. Buka selotip atau lakban yang menutupi lubang pada botol

Air yang di dasar botol akan mengalir lebih deras dibandingkan air
yang dekat dengan tutup botol

Percobaan ini membuktikan pada anak kalau air yang berada di


dasar akan memiliki tekanan yang lebih kuat, dibuktikan dengan air
yang mengalir dengan lebih cepat.

4. Membuat balon terbang di tempat walau tertiup angin

YouTube.com/ ANDREI HUS

Anak mungkin juga pernah mengetahui berat tiap benda. Nah,


eksperimen ini akan menjadi hal yang menarik bagi anak karena
balon yang berisi angin tidak akan terbang tertiup kipas angin.

Berikut adalah hal yang perlu Mama siapkan untuk eksperimen ini:

1. Tiup balon menggunakan mulut


2. Ikat balon
3. Tambahkan penjepit kertas kecil dari besi di bagian ikatan balon
4. Terbangkan balon ke atas kipas angin besar yang cenderung
mengarah ke atas

Balon tidak akan bergerak dan hanya membumbung di tempat


karena balon berisi udara dari paru-paru. Selain itu ada pula penjepit
kertas yang lebih berat dibandingkan angin yang dihembuskan kipas
angin.

5. Membuat warna lain dari warna dasar


YouTube.com/Easy Painting Vered

Eksperimen sederhana lainnya yang dapat Mama lakukan adalah


mencampurkan warna dengan warna lain. Ini akan menjadi
pengetahuan mengenai warna dasar dan cara membuat warna baru
dari warna yang sudah ada.

Berikut ini adalah hal yang perlu Mama siapkan untuk eksperimen
ini:

1. Siapkan cat air atau krayon warna merah atau magenta, biru, dan
kuning
2. Untuk cat air, siapkan piring berwarna putih
3. Untuk krayon, siapkan kertas gambar yang dapat digunakan
4. Di atas piring atau kertas, campurkan warna kuning dan merah
5. Di sebelahnya, campurkan warna biru dan merah
6. Campurkan juga warna kuning dan biru
7. Kalau semua warna dicampur akan menjadi warna coklat

Dengan mempelajari warna dasar, anak jadi dapat memahami


hubungan antar warna dan juga mempelajari cara kerja mesin
pencetak seperti printer yang hanya memiliki empat warna, yaitu
magenta, kuning, biru, dan hitam.

6. Rambut melekat pada balon bila digosok-gosok


YouTube.com/JoJo's Science Show - Kid Science

Pernahkan Mama merasakan listrik statis? Biasanya fenomena


listrik statis terjadi secara tiba-tiba dan dapat terasa menyengat di
kulit. Namun, listrik statis ini dapat dicoba di rumah dengan aman
tanpa sengatan untuk menjadi percobaan sederhana.

Berikut ini adalah hal yang perlu Mama siapkan untuk eksperimen
ini:

1. Siapkan balon atau kertas yang sudah dilaminating dengan plastik


2. Jika menggunakan balon, isi balon dengan udara
3. Gosok-gosok balon atau plastik ke rambut
4. Rambut akan berdiri menempel ke balon atau plastik laminating
tanpa memakai lem

Mungkin anak belum dapat memahami secara penuh alasan di balik


bagaimana rambut dapat menempel ke balon yang sudah digosok ke
kain. Meski begitu, eksperimen ini dapat menjadi trik yang menarik
bagi anak.

7. Melihat bagaimana suara merambat melalui udara

YouTube.com/AKIO TV

Suara seringkali ada di sekitar kita, namun anak mungkin belum


memahami bahwa suara hanyalah getaran yang sampai ke telinga
kita. Mama dapat melakukan percobaan di bawah ini untuk
membuktikan suara menghasilkan getaran ke benda di sekitarnya.
Berikut ini adalah hal yang perlu Mama siapkan untuk eksperimen
ini:

1. Siapkan dua gelas wine yang berisi air di samping satu sama lain
2. Taruh kawat tipis di atas satu gelas
3. Ketuk gelas lain yang tidak memiliki kawat dengan sendok
4. Kawat tipis akan bergerak setelah gelas di sebelahnya diketuk
5. Isi air di tiap gelas dapat berbeda untuk mengganti bunyi suara
gelas ketika diketuk

Dalam percobaan ini, Mama dapat menjelaskan pula suara dapat


dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika sebuah benda bergetar,
udara di sekitarnya juga akan ikut bergetar hingga sampai ke
gendang telinga kita.

Mengenalkan materi sains kepada anak memang tidak lah mudah.


Guru yang bertanggung jawab atas mata pelajaran IPA sebaiknya
mengemas pembelajaran dalam bentuk kegiatan yang
menyenangkan. Tidak hanya lewat buku dengan aktifitas
membaca dan menjawab soal-soal, tingkatkan daya serap siswa
melalui eksperimen atau percobaan sederhana. 10 Ide untuk
projek sains di bawah ini akan menarik sekali dipraktekkan
bersama siswa-siswi SD Anda:

1. Awan dalam Gelas

Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mengetahui proses


kondensasi yang membentuk awan di langit.

Bahan dan alat:

Es batu, air panas, korek api kayu, toples/gelas, dan kantong


plastik.

Langkah-langkah Eksperimen:

· Isi toples atau gelas dengan air panas lalu diamkan 1 menit.

· Sisakan seperempat saja dalam wadah tesebut.


· Nyalakan korek api dan cemplungkan ke dalam air.

· Terakhir letakkan es batu yang sudah dibungkus plastic di atas


gelas/toples. Proses terbentuknya awan akan terjadi setelah itu.

2. Eksperimen Membuat Hujan

Setelah mengetahui awan, kini beralih pada hujan.

Bahan dan alat:

Krim cukur (bukan gel atau busa), air, toples, dan pewarna
makanan yang dilarutkan dalam air.

Langkah eksperimen:

· Masukkan air ke dalam toples.

· Letakkan krim cukur di atas air yang berperan sebagai awan.

· Masukkan pewarna makanan yang nantinya akan melewati


awan-awan. Sembari melakukannya, jelaskan kepada siswa
bagaimana terjadinya hujan.

3. Belajar Berat Jenis (Air dan Garam)

Eksperimen ini akan memudahkanAnda menjelaskan ketika


murid penasaran mengapa kapal laut bisa berjalan di atas air.

Bahan dan alat:

Telur, air, garam dapur, dan gelas.

Langkah eksperimen:

Isi gelas dengan air dan masukkan telur ke dalamnya. Arahkan


anak untuk mengamati telur yang tenggelam. Lalu ambil telurnya,
masukkan beberapa sendok garam. Aduklah hingga benar-benar
larut. Masukkan lagi telur kedalam air. Telur menjadi melayang
dikarenakan ada dorongan dari massa jenis air garam. Kemudian
masukkan lagi lebih banyak garam hingga telur mengambang ke
atas air.

4. Belajar Pembiasan Cahaya dengan Pensil Patah

Ide projek sains ini terbilang paling mudah di antara yang lain.
Apabila Anda kesulitan dalam memberikan pemahaman tentang
pembiasan cahaya, maka ajaklah siswa untuk mengamati
eksperimen ini.

Bahan:

Gelas bening, pensil, dan air.

Langkah eksperimen:

· Masukkan air ke dalam gelas bening .

· Masukkan pensil ke dalamnya.

· Mulailah mengamatinya dari samping bersama murid Anda.


Terjadi pembiasan cahaya yang menyebabkan pensil terlihat
seakan patah.

5. Pasta Gigi Raksasa

Anda juga dapat memberikan PR kepada anak untuk melakukan


eksperimen bersama orang tuanya di rumah. Membuat pasta gigi
raksasa adalah pilihan yang tepat. Selama melakukannya,
pastikan memakai kacamata.

Baha-bahan:

Deterjen bubuk, ragi, cat air, sabun cuci piring (cair), dan glitter.
Langkah eksperimen:

· Kecuali ragi, campur semua bahan menjadi satu adonan.

· Masukkan ragi setelah campuran langkah pertama merata.

· Bahan-bahan tersebut dengan sendirinya akan menjadi busa


pasta yang banyak. Nantinya menjadi pasta gigi raksasa yang
akan membuat anak menjadi excited.

6. Berkenalan dengan Warna

Percobaan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anak warna-


warna primer (merah, biiru, kuning) dan warna sekunder yang
merupakan hasil percampuran warna primer.

Bahan dan alat:

5-7 gelas bening, air bening, dan pewarna makanan (merah, biru,
kuning).

Langkah eksperimen:

· Masukkan ke air ke dalam 3 gelas bening.

· Teteskan 3 jenis pewarna makanan pada gelas berbeda. Minta


anak untuk melakukannya. Jelaskan padanya itulah warna primer.

· Campurlah warna cairan merah dengan kuning, merah dengan


biru, kemudian biru dengan kuning.

· Bimbing anak untuk mengungkap apa yang dilihatnya. Dan itulah


warna-warna sekunder.

7. Mengembangkan Balon dengan Sendirinya

Guna mengetahui bahwa udara selalu ada di sekitar kita, maka


lakukan percobaan sains ini dengan siswa di kelas.
Bahan dan alat:

Minuman bersoda, permen mentos, dan balon.

Langkah eksperimen:

· Satukan permen mentos dengan minuman bersoda.

· Gantilah tutup botol minuman dengan balon. Pastikan tidak ada


yang berlubang.

· Diamkan beberapa saat karena perlahan-lahan balon akan


mengembang tanpa ditiup.

8. Pelangi dalam Botol

Pada umumnya anak-anak akan gembira riang ketika melihat


pelangi di langit. Menjadi ide yang menarik jika Anda mengajak
para siswa membuat pelangi sendiri di dalam kelas.

Bahan dan alat:

Toples kaca, madu, sabun cair pencuci piring berwarna hijau,


pewarna makanan (merah, ungu, biru), minyak zaitu, pipet dan
alkohol.

Langkah eksperimen:

· Tuangkan madu ke dalam toples sebagai lapisan terbawah.


Pastikan bagian dalam toples benar-benar kering. Madu tidak
boleh belepotan ke bagian sisi-sisi toples.

· Kemudian tuang sabun pencuci priring di atas madu.

· Pewarna makanan berwarna ungu dan biru dicampur dengan air


kemudian dituang ke dalam toples.

· Masukkan minyak zaitun.


· Campurkan pewarna makanan berwarna merah dengan alkohol.
Setelah itu masukkan ke dalam toples menggunakan pipet agar
tidak lapisan zaitun tidak rusak. Lihatlah hasilnya yang
menciptakan warna-warna pelangi!

9. Bermain Magnet

Magnet mudah ditemukan di sekitar kita. Bermacam-macam


bentuknya terkadang membuat tidak sadar bahwa mengandung
magnet. Ada yang bundar, melengkung, berbentuk U dan lain
sebagainya. Yang paling jelas adalah tempelan di kulkas
keluarga. Mari bermain magnet dengan bahan dan cara berikut ini
untuk mengetahui sifat-sifatnya.

Bahan:

Beberapa magnet, klip kertas berbahan besi, dan gelas bening


berisi air.

Langkah eksperimen:

Tenggelamkan klip besi di dalam gelas yang sudah berisi air.


Perintahkan anak untuk menempelkan magnet ke dinding gelas
bagian luar. Biarkan sejenak semberi terus perhatikan pergerakan
klip di dalam gelas. Klip besi semakin mendekat pada dinding
yang ditempeli magnet. Lalu instruksikan kepada anak agar
menarik klip ke atas menggunakan magnet. Eksperimen ini
menjadikan mereka bisa mengeluarkan magnet dari air tanpa
harus basah.

10. Belajar Bagaimana Jari Bisa Bergerak

Ide projek sains yang terakhir ini membahas tentang salah satu
materi dalam biologi. Dengan eksperimen ini Anda dapat
menjelaskan secara jelas mengapa kita manusia bisa bergerak,
khususnya jari-jari tangan kita.

Bahan:
Kardus yang dibentuk seperti telapak tangan, pipet seukuran ruas
jari, benang wol, mainan sebagai penahan tali, dan double tip.

Langkah eksperimen:

· Rekatkan pipet menggunakan double tip pada setiap jari.


Buatlah struktur tulang beserta ruas jari dengan pipet tersebut.

· Pasang benang dengan melubangi bagian atas, lalu ikatlah


benang tersebut.

· Tarik benang yang sudah diikat menyesuaikan dengan jari yang


hendak digerakkan. Buatlah seolah kardus berbentuk tangan itu
bergerak

· Sembari melakukan hal tersebut, Anda dapat menjelaskan


bahwasanya jari tangan bisa bergerak meskipun tidak berotot.
Hal itu dikarenakan pengaruh saraf yang dimiliki oleh jari. Pesan
yang dikirimkan dari otak melalui saraf menjadikan jari-jari
tangan bisa melakukan pergerakan. Prosesnya yakni dengan
mengencangkan otot tertentu sedangkan otot lainnya diperintah
untuk rileks.

Anda mungkin juga menyukai