Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMBANGUNAN IMTAQ DAN IPTEK

DI SUSUN OLEH :
NAMA : YUL CHAIDIR HIDAYAT
NPM : CA216112175
JURUSAN : ADMINISTRASI PUBLIK S1
MATA KULIAH : ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
DOSEN : ABDOEL KHOIR, S.SOS., MM

INSTITUT STIAMI PINANG KOTA TANGERANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana. Makalah ini berisikan tentang Pembangunan IMTAQ dan IPTEK.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

Bab II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IMTAQ


2.2 Pengertian IPTEK
2.3 Pengertian Pembangunan
2.4 Peran IMTAQ dalam Pembangunan Masyarakat Madani
2.5 Peran IPTEK dalam Pembangunan Masyarakat Madani
2.6 Akidah IMTAQ sebagai dasar IPTEK

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal.

Masyarakat Madani secara teoritis didefinisikan sebagai masyarakat berperadaban tinggi dan
maju yang berbasiskan pada: nilai-nilai, norma, hukum,tekhnologi, moral yang ditopang oleh
keimanan;menghormati pluralitas; bersikap terbuka dan demokratis; dan bergotong royong
menjaga kedaulatan negara.

Iptek dalam kehidupan manusia memanglah telah membawa perubahan yang sangat besar.
Karenanya kini semua dapat terfasilitasi dengan lebih mudah dan modern. Namun walau
pengaplikasiaannya mendatangkan kemajuan bagi kehidupan masyarakat tetap saja harus
mempertimbangkan segala entitas yang ada dalam lingkungan diluarnya. Pengaplikasian
IPTEK harus sesuai dengan peraturan yang ada dan memperhatikan segala dampak buruk
yang dapat ditimbulkan bagi manusia sebagai pengaplikasinya ataupun dengan lingkungan
sebagai area pengaplikasiaannya.

Secara operasional dalam konteks Indonesia, pengertian genuin di atas perlu dipadukan
dengan
Fakta kondisional masyarakat Indonesia di masa kini yang terikat dalam IPTEK dan IMTAQ
yang semua harus dijalankan dengan seimbang . Agar membawa kemaslahatan bagi
kemajuan umat manusia dalam kehidupan bangsa sehingga pembangunan yang terencana
pun dapat terealisasi dengan baik dan sempurna.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian IMTAQ
2. Pengertian IPTEK
3. Pengertian Pembangunan
4. Peran IMTAQ dalam Pembangunan Masyarakat Madani
5. Peran IPTEK dalam Pembangunan Masyarakat Madani
6. Akidah IMTAQ sebagai dasar IPTEK

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian IMTAQ


2. Untuk mengetahui Pengertian IPTEK
3. Untuk mengetahui Pengertian Pembangunan
4. Untuk mengetahui Peran IMTAQ dalam Pembangunan
5. Untuk mengetahui Peran IPTEK dalam Pembangunan
6. Untuk mengetahui Akidah IMTAQ sebagai dasar IPTEK

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IMTAQ

Dalam bahasa Arab IMAN artinya ialah percaya sedangkan menurut istilah ialah
mempercayai, membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam
perbuatan. Dengan demikian, pengertian IMAN kepada ALLAH SWT adalah membenarkan
dengan hati, kemudian kita mengakuinya dengan lisan atau diikrarkan serta dibuktikan dengan
perbuatan kita dengan nyata bahwa kebenaran adanya Tuhan yaitu ALLAH SWT.

Jadi, seorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang beriman) apabila memenuhi ketiga
tadi. Apabila seseorang mengakuinya melalui lisan atau telah diikrarkan tetapi di dalam hatinya
tidak mempercayai kebenaran adanya ALLAH SWT dan tidak dibuktikan dengan amal
kehidupan sehari-harinya maka orang itu tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna.
Karena ketiga unsur tadi adalah sebuah satu kesatuan yang harus dilaksanakan.

Taqwa / takwa ini dalam bahasa Arab berarti menjaga diri dari siksaan ALLAH SWT
dengan mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya (yang telah ditentukan).
Dalam artian sempit ialah takut, tidak hanya cukup untuk takut saja tetapi kita juga harus ridho
(menerima dan ikhlas) dengan segala apa yang telah ditentukan-NYA untuk kita.

2.2 Pengertian IPTEK

IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana dari akronim
tersebut mempunyai artinya sendiri, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun Teknologi.
Istilah ilmu yang dikemukakan di atas berbeda dengan istilah pengetahuan. Ilmu diperoleh
melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemology. Jadi, epistemology merupakan pembahasan
bagaimana mendapatkan pengetahuan.

Sedangkan pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan
metode ilmiah, sifatnya dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan
empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan akal sehat (common
sense) yang disertai mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang diperoleh tanpa penalaran) dan
wahyu (merupakan pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada para nabi atau utusan-Nya).

2.3 Pengertian Pembangunan


Pembangunan adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara
sadar dan terencana.
Berikut beberapa pendaat para ahli tentang pembangunan : Portes (1976) mendefenisiskan
pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses
perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

2.4 Peran IMTAQ dalam Pembangunan Masyarakat Madani

Manusia adalah jantung peradaban. Karena Masyarakat Madani Indonesia adalah masyarakat
berperadaban tinggi dan maju yang berbasiskan pada nilai-nilai, norma,hukum, moral yang
ditopang oleh keimanan; menghormati pluralitas; bersikap terbuka dan demokratis; dan
bergotong royong menjaga kedaulatan negara. Kalau kita karakterisasi lebih lanjut, maka
pertama, unsur manusia menjadi obyek dan subyek. Kedua, ruh dari peradaban madani
adalah religiusitas-keimanan. Ketiga, tujuannya adalah kesejahteraan, keadilan, martabat
adalah nilai-nilai luhur yang merupakan diferensiasi dari nilai keimanan. Dengan demikian
domain peradaban madani ekuivalen dengan domain Imtaq sendiri, karenanya peran Imtaq
menjadi urgen, strategis dan dominan dalam pembangunan peradaban Indonesia Madani.

Pertama, karena membangun peradaban madani ini bertumpu pada manusia sebagai obyek
sekaligus subyek (aktor), maka pembangunan manusia ini perlu dijalankan secara terpadu
Antara sisi brain (aqliyah), mind (qolbiyah), dan body (jasadiyah). Pada titik inilah pentingan
Imtaq-spiritualitas-religiusitas. Membangun kecerdasan manusia Indonesia, kesalehan sosial,
dan kemajuan budaya menuju peradaban madani atau dalam bahasa yang lebih operasional,
menghapus kebodohan, kekerasan sosial, dan keterbelakangan budaya. Sebab kita
memandang kebodohan (rendahnya kualitas pendidikan), kekerasan (hilangnya kesantunan
dan kedamaian dalam menyelesaikan segala bentuk konflik), serta keterbelakangan
(kemandegan dan kejumudan) sebagai musuh sosial bangsa memerlukan kecerdasan bukan
hanya dari sisi intelektual/rasional (IQ), namun juga mencakup sisi emosional (EQ) dan
spiritual (SQ), agar sempurnalah sosok manusia Indonesia yang kita citakan (insan kamil).
Sisi emosional dan spiritual perlu mendapat perhatian yang memadai dalam proses
pembangunan manusia Indonesia ke depan. Manusia yang cerdas paripurna itu akan lebih
mampu menanggung beban dan menghadapi segenap cobaan hidup (adversity quotient/AQ)
dalam menggerakkan roda dan sebagai subyek pembangunan bangsa.

Kedua, ruh dari peradaban madani adalah keimanan. Manusia yang cerdas tidak
hanyamemikirkan kepentingan dan keselamatan dirinya sendiri, tetapi memikirkan
kepentingan dankeselamatan masyarakat umum.

Ketiga, tujuan akhir dari peradaban Indonesia madani adalah kesejahteraan, keadilan,
martabatdll. yang merupakan nilai-nilai luhur diferensiasi dari nilai keimanan. Manusia
madani berperan untuk menanggulangi krisis identitas dan moralitas bangsa; mengubah
kondisi keterbelakanganmenjadi kemajuan budaya.

2.5 Peran IPTEK dalam Pembangunan Masyarakat Madani

Pembangunan peradaban material sangat bertumpu pada pembangunan Iptek. Iptek adalah
engine for tommorow. Agar pembangunan Iptek memiliki dampak nyata bagi pembangunan
peradaban, maka ia harus bersinergi dan terintegrasi serta membentuk Sistem Inovasi .

1. Pertama Iptek adalah hasil olah akal-budi yang mengelola ide menjadi penemuan
(invention).Penemuan ini akan menemui maknanya yang utuh dalam praksis (praxis)
ketika menghasilkannilai tambah (value added) secara ekonomi-sosial-hankam.
Proses value creation inilah yangkita sebut sebagai inovasi (innovation). Dengan
demikian, Iptek akan bermanfaat dalam praksiskehidupan ketika ia telah tumbuh
menjadi inovasi.

2. Kedua, Iptek adalah hasil olah akal-budi yang mengelola ide melalui suatu proses
pembelajaran(learning) yang terus-menerus melintasi ruang-waktu generasi. Ide dapat
merambat(menginspirasi), berkembang, dan saling menguatkan. Karenanya iklim
yang kondusif bagipenumbuhsuburan ide adalah ruang yang memungkinkan bagi
interaksi, sinergi, share dari ide-ide. Jaringan (network) yang membentuk sistem
untuk mengelola ide menjadi inovasi adalahsebuah keniscayaan. Dengan demikian,
pembangunan inovasi menuntut pendekatan sistem.

3. Ketiga, Reformasi adalah proses yang mengokohkan demokratisasi yang berujung


padapeningkatan kesadaran publik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kesadaran inimenghasilkan peningkatan aspirasi dan kontribusi (peran) masyarakat
dalam pembangunannasional. Karenanya pendekatan para pihak (multi stake holders)
dalam mengelolapembangunan menjadi prasyarat yang makin menonjol. Dengan
demikian pembangunan Iptek akan lebih diorientasikan untuk memperhatikan
kebutuhan masyarakat (demand driven oriented),ketimbang mengembangkan
pendekatan yang berat ke arah supply push technology (marketpull).

4. Keempat, perkembangan global yang makin cepat, kesadaran publik yang makin
tinggi, sertadiferensiasi tugas komponen negara yang semakin tajam menuntut
redefinisi peran Negara.Semakin maju suatu bangsa, maka peran Negara harus
semakin efisien pada wilayah-wilayahstrategis saja. Dengan demikian, negara akan
lebih diposisikan menjadi stabilisator, fasilitatordan dinamisator.
Pelaku utama perubahan (transformasi) adalah masyarakat. Karenanya diffusion oriented
yangmenyebarkan hasil-hasil riset dan teknologi ke dalam masyarakat, sehingga dapat
langsungdimanfaatkan untuk kepentingan daya saing industri, layanan masyarakat atau
national securitymenjadi lebih mendapat prioritas.Dengan demikian, kunci sukses untuk
mengintegrasikan Iptek dengan peradaban masyarakatmadani adalah inovasi. Kita
memerlukan inovasi untuk memerangi kebodohan, kemiskinan, danuntuk memacu
pertumbuhan menjadi bangsa yang terhormat, maju dan kompetitif.

2.6 Akidah IMTAQ sebagai dasar IPTEK

Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis
segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh
Rasulullah SAW dalam surat Al-Mujaddilah ayat 11:

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Membangun peradaban Indonesia Madani memerlukan dukungan Imtaq dan Iptek. Karenasudah
sangat jelas pilar utama masyarakat madani adalah SDM-manusia. Manusia yang terdiri
dari darah dan daging, dapat tegak berdiri hanya dan hanya jika ―ruh‖ ada di dalamnya.
Kekuatan ruh menjelma dalam akal (rasio) dan hati (mind). Itulah mengapa Imtaq dan Iptek
menjadi kepakan dua sayap, yang harus mengembang secara harmonis, sebab yang kita
inginbangun adalah peradaban yang digusung oleh manusia yang memiliki Integritas (Ilahiyah-
Insaniyah-Wathoniyah), Akseptabilitas dan Profesionalitas manusia yang punya kredibilitas
(intelek sekaligus religius). Pembangunan peradaban madani bukan hanya memerlukan
kecerdasan akali tetapi juga qolbi ,bukan hanya rasional-intelektual, tetapi juga sarat aturan
moral-spiritual.

3.2 Saran

Dalam mengemban peradaban Indonesia madani kita mesti mempunyai integritas yang
tinggi,baik dalam aspek moralitas (ilahiyah), humanitas (insaniyah) maupun nasionalitas
(wathoniyah),sehingga kita memiliki vision, value dan commitment yang kokoh.

DAFTAR PUSTAKA
http://fikri8495.blogspot.com/2013/09/apa-sih-itu-imtaq-imtaq-adalah.html

https://www.scribd.com/doc/97682344/Eranan-Imtaq-Dan-Iptek-Dalam-Membangun-Peradaban-
Indonesia-Madani

https://www.scribd.com/doc/210482735/Berbagai-Aspek-Perkembangan-Iptek-Dalam-
Pembangunan-Dan-Lingkungan

https://tafsirq.com/58-al-mujadilah/ayat-11

Anda mungkin juga menyukai