Anda di halaman 1dari 9

PERADILAN

ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM DAN PELAKSANAAN
OLEH: NINING SH.MH
SISTEM
Peradilan AN adalah peradilan yang
menyangkut pejabat-pejabat dan Instansi-
instansi AN, baik yang bersifat “perkara-
perkara pidana atau perdata” dan “perkara
administrasi negara murni” (arti luas PAN).
Peradilan AN adalah peradilan yang
menyelesaikan “perkara- perkara
administrasi negara murni” saja. (arti
sempit).
PERKARA ADMINISTRASI NEGARA MURNI

Adalah suatu perkara yang tidak mengandung


pelanggaran hukum (pidana atau perdata), melainkan
suatu sengketa (konflik) yang berpangkal pada atau
yang mengenai interpretasi suatu pasal atau
ketentuan undang-undang.
PELAKSAAN DI NEDERLAND

Praktek di nederland tentang Peradilan AN menunjuk adanya 2


Pendapat Besar:
1. Naik banding kepada instansi pemerintahan yang lebih
tinggi (“administratief beroep” atau “redres”)
2. Mengajukan keberatan (tuntutan) kepada instansi peradilan
biasa yang berwenang, atau satu badan khusus yang
ditunjuk oleh UU (“administratif rechtspraak”).
DASAR UNTUK BANDING
MENURUT WET 1963
1. Keputusan pangreh berlawanan dengan suatu peraturan
umum.
2. Alat pemerintahan yang mengambil keputusan itu
menyalahgunakan wewenangnya (deteurnement de pouvoir).
3. Pertimbangan dalam mengambil keputusan dianggap tidak
adil.
4. Keputusan dianggap bertentangan dengan azas
pemerintahan yang baik (berginsel van behoorilijik bestuur)
PELAKSANAAN DI ANGLO SAXON

Menurut sistem administrasitive law di anglo saxon (Inggris dan


USA) terkait judicial review system penetapan peraturan
tentang peradilan administrasi yang sifatnya umum nampaknya
tidak diperlukan.
 Judicial review di USA dalam lingkungan Federal Government
terdapat berbagai intitusi yang diserahi wewenang menilai
keputusan alat perlengkapan pemerintah, baik yang
merupakan satu badan peradilan administrasi yang khusus,
(custom court, Board of Taxes appeals, Court of Claime)
sebagai badan khusus Peradilan Administrasi, diluar
organisasi Pemerintahan.
 Di Inggris yang berwenang menjalankan judicial review
terhadap berlaku atau tidaknya tindak pemerintah itu sah
secara hukum, hanya pada Badan Peradilan Tinggi (Superior
Cour t) saja.
OBJEK JUDICIAL REVIEW (DE SMITH)

1. Penuntutan ganti rugi terhadap kesalahan dalam keputusan


pemerintah.
2. Terhadap keputusan yang ternyata melampaui kewenangan
alat pemerintahan yang bersangkutan ( ultra vires)
3. Suatu perbaikan dalam banding terhadap suatu kesesatan
hukum (eror of law).
4. Pembatasan atau pengurangan keputusan-keputusan
pangreh yang berlawanan hukum (unlawful action)
5. Terhadap penahanan seseorang yang tidak berdasarkan
hukum (unlawful detention).
6. Untuk menguatkan suatu ketetapan oleh alat pemerintahan
dengan keputusan hakim.
7. Mengukuhkan suatu kewajiban umum bagi pemerintah
8. Untuk melindungi publik terhadap keputusan yang tidak
berdasarkan hukum.
PENTING !!

Peranan campur tangan langsung administrasi Negara


terhdap kehidupan masyarakat makin bertambah, maka Negara
memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada AN untuk
membatasi kekuasaan dan untuk melindungi masyarakat dari
kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan oleh AN sendiri.
Hingga saat ini Indonesia belum memiliki Pengadilan
Administrasi Negara, walaupun telah ada pengaturannya dalam
UU no. 14/1970 tentang ketentuan- ketentuan pokok
kekuasaan kehakiman, bersama dengan pengadilan di bidang
umum, militer, dan agama.
Peradilan Administrasi Negara di Indonesia sudah berjalan,
tetapi pengadilan Administrasi Negara lah yang belum ada.

Anda mungkin juga menyukai