Anda di halaman 1dari 6

POKOK-POKOK HUKUM ADMINISTRASI NEGARA BESERTA FUNGSINYA

Gusti Fakhri Aidil Nazif


Universitas Tanjungpura
Email : e1031201047@student.untan.ac.id

Abstrak
Indonesia yang merupakan negara hukum yaitu menuntut adanya peranan dan fungsi hukum secara
stabil dan dinamis yang mampu mengatur berbagai kepentingan tanpa meninggalkan ide dasarnya yaitu
keadilan. Dalam kajian sejarah, perkembangan tipe negara hukum membawa konsekuensi terhadap
peranan hukum administrasi negara dimana semakin sedikit campur tangan negara dalam kehidupan
masyarakat maka akan semakin kecil atau sedikit pula peranan hukum administrasi negara didalamnya,
begitupun sebaliknya dengan semakin intensifnya campur tangan negara akan semakin besar pula
peranan hukum administrasi negara di dalamnya.
Kata kunci: hukum,administrasi,negara

PANCASILA AS INDONESIA’S MODERN DEFENSE PARADIGM

Abstract
Indonesia, which is a state of law, demands a stable and dynamic legal role and function that
is able to regulate various interests without leaving the basic idea of justice. In historical
studies, the development of the type of rule of law has consequences for the role of state
administrative law where the less intervention the state has in people's lives, the smaller or less
role of state administrative law will be in it, and vice versa with the more intensive state
intervention, the greater the role of the state will be. state administrative law in it. Keywords:
law, administration, state
Keywords: law,administration,state
PENDAHULUAN terbitnya suatu Keputusan Tata Usaha Negara
atau sikap diamnya, oleh masyarakat dianggap
Ilmu Hukum Administrasi Negara
telah melanggar ketentuan perundang-undangan
berkaitan dengan sejarah kemunculan negara
diatas, maka pemerintah – oleh undang-undang
hukum (Rechtstaat) khususnya Eropa
tersebut selanjutnya disebut Badan atau Pejabat
Kontinental yang berbeda dengan konsep Rule
tata Usaha Negara – dapat menggugat secara
of Law pada Anglo saxon. Pada umumnya
tertulis ke Peradilan Tata Usaha Negara.
Hukum Administrasi Negara merupakan bagian
Tujuan dibentuknya peradilan tata
dari hukum publik, yakni hukum yang mengatur
usaha negara adalah sebagai pengendali yuridis
tindakan pemerintah dan mengatur hubungan
terhadap tindakan-tindakan badan/pejabat tata
antara pemerintah dengan warga negara atau
usaha negara, baik secara preventif maupun
hubungan organ pemerintah.Istilah
secara represif. Secara preventif dimaksudkan
”pemerintah” digunakan dalam dua pengertian,
adalah untuk mencegah terjadinya tindakan-
Pertama dalam arti luas, adalah kegiatan negara
tindakan badan/pejabat tata usaha negara yang
dalam melaksanakan kekuasaan politik dan,
melawan hukum dan merugikan masyarakat,
Kedua dalam arti sempit, adalah meliputi
sedangkan secara represif ditujukan terhadap
kegiatan negara kecuali tugas pembuatan
tindakan-tindakan badan/pejabat tata usaha
undang-undang dan peradilan. Pemerintah
negara yang melawan hukum dan merugikan
dalam arti sempit (bestuur) mempunyai
masyarakat harus dijatuhi sanksi. Selain itu
pengertian sama dengan administrasi. Istilah
tujuan peradilan tata usaha negara adalah juga
”administrasi” dan ”pemerintah” sudah umum
untuk memberikan perlindungan hukum bagi
digunakan baik oleh pemerintah maupun
badan/pejabat tata usaha negara itu sendiri
masyarakat. Di Amerika Serikat digunakan
apabila telah bertindak benar sesuai dengan
istilah the administrasion untuk pengertian
peraturan hukum yang berlaku.
keseluruhan pemerintahan, termasuk
Akan tetapi tidak semua tindakan
presiden.Menurut Utrecht, dalam Hukum
pemerintah dapat menjadi kompetensi Peradilan
Administrasi Negara terkandung 2 (dua) aspek,
Tata Usaha Negara. Tindakan pemerintah yang
yaitu:
tidak masuk kompetensi Peradilan Tata Usaha
1.Aturan-aturan hukum yang mengatur
Negara selanjutnya akan menjadi kompetensi
dengan cara bagaimana alat-alat perlengkapan
Peradilan Umum. Sehubungan dengan itu
negara itu melakukan tugasnya, dan
mengundang pertanyaan apakah yang menjadi
2.Aturan-aturan hukum yang
ukuran keabsahan suatu tindakan pemerintah
mengatuhubunganhukum (rechtsbetreking) ant
jika dihubungkan dengan ketentuan Peradilan
ara alat perlengkapan administrasi atau
Tata Usaha Negara. Hal ini menjadi penting
pemerintah dengan para warganegaranya.Salah
bagi perumusan dan isi suatu keputusan yang
satu prinsip dalam Negara Hukum
akan dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata
adalah Wetmatigheid Van Bestuur atau
pemerintahan berdasarkan peraturan Usaha Negara sehingga keputusan atau
perundang-undangan atau dengan kata lain tindakan Pejabat Tata Usaha Negara sah
setiap tindakan hukum pemerintah, baik dalam secara hukum.
menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi
pelayanan, harus berdasarkan pada wewenang PEMBAHASAN
yang diberikan oleh peraturan perundang-
undangan yang diberlakukan.
Pengertian Administrasi Negara
Dengan dikeluarkannya Undang- Keputusan / kesepakatan pengasuh mata
undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun kuliah Hukum Administrasi Negara di Cibulan
1986 yang diubah dengan Undang-undang tanggal 26 – 28 Maret 1973 sebelumnya
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 istilahnya Hukum Tata Pemerintahan dengan
tentang Peradilan Tata Usaha Negara[3], maka alasan :
selain harus memperhatikan ketentuan 1. HAN dapat menjangkau Hukum Tata
perundang-undangan yang berlaku, pemerintah Pemerintahan, Hukum Tata Usaha
dalam melaksanakan tindakan hukum harus Negara
pula memperhatikan Asas-asas Umum 2. Pengertian HAN lebih luas
Pemerintahan yang Baik (AAUPB).Apabila 3. Istilah administrasi berasal dari
tindakan pemerintah yang diwujudkan dalam bahasa latin administrare lebih
mencerminkan fungsi daripada negara fungsi, dan tingkah laku para Pejabat
modern sesuadah PD II daripada istilah Administrasi Negara.
Tata Pemerintahan Van Wijk-Konjnenbelt dan P. de Haan
Administrasi dalam bahasa Cs. Mengatakan HAN meliputi :
Inggris administer adalah kombinasi kata-kata a) Mengatur sarana bagi penguasa
bahasa Latin addan ministrare yang berarti to untuk mengatur dan mengendali-kan
serve / melayani. Jadi to administer adalah to masyarakat;
manage / to direct mengelola atau memerintah. b) Mengatur cara – cara partisipasi
Berikut berbagai pendapat terkait dengan warga negara dalam proses pen-gaturan dan
pengertian Hukum Administrasi: pengendalian tersebut;
1)E. Utrecht mengetengahkan “HAN c) Perlindungan hukum (rechtsbe-
(hukum pemerintahan) adalah men-guji sherming);
hubungan hukum istimewa yang diadakan akan d) Menetapkan norma-norma
memungkinkan para pejabat (Ambsdrager) fundamental bagi penguasa untuk pemerintahan
administrasi negara melakukan tugas mereka yang baik (algemene beginselen van behoorlijk
yang khusus”. Selanjutnya E, Utrecht men- bestuur).
jelaskan bahwa “HAN adalah yang mengatur
sebagian lapagan pekerja-an administrasi Tujuan hukum admnistrasi negara:
negara. 1. Memberikan batasan dan ke-wenangan
2)Cornelis Van Vollenhouven : HAN terhadap Pejabat Administrasi Negara;
ialah kesemua kaidah-kaidah hukum yang 2.Memberikan perlindungan terhadap rakyat
bukan hukum tata negara mate-riil, bukan atau badan hukum perdata dari tindakan
hukum perdata materiil dan bukan hukum sewenang-wenang Pejabat Administrasi
pidana materiil (Teori residu). Negara.
3)J.M Baron de Gerando : hukum
administrasi adalah peraturan-pera-turan yang Objek studi hukum administrasi negara
mengatur hubungan timbal balik antara 1.Objek Material
pemerintah dan rakyat (Le droit administratif a Yang dimaksud adalah manusia yaitu
pour object le regles qui regissent les rapports aparat pemerintah atau aparat administrasi
recip-roques de I’administration avec les Negara sebagai pihak yang memerintah dan
administres). warga masyarakat atau badan hokum privat
4)Prof. Mr.J. Oppenheim : Hukum ad- sebagai pihak yang diperintah. Antara kedua
ministrasi negara adalah keseluruhan aturan- belah pihak ada hubungan hukum publik.
aturan hukum yang harus menjalankan 2.Objek Formal
kekuasaannya. Jadi pa-da asasnya mengatur Adalah perilaku atau kegiatan atau
negara dalam keadaan bergerak (staat in keputusan hokum badan pemerintah, baik yang
beweging). bersifat peraturan maupun yang bersifat
5)Dr.Mr.H.J Romijn : Hukum admini- ketetapan.
strasi negara adalah keseluruhan aturan-aturan
hukum yang mengatur negara dalam keadaan
Sumber-sumber hukum admnistrasi
bergerak.
6)Prajudi Atmosudirdjo : HAN adalah negara
hukum mengenai seluk beluk adminis-trasi Pengertian Sumber hukum adalah segala
negara (HAN heteronom) dan hukum yang sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
dicipta atau merupakan hasil buatan mengikat dan memaksa, sehingga apabila
administrasi negara (HAN otonom). aturan-aturan tersebut dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi
pelanggarnya.
Hakekat dan cakupan HAN
Sumber hukum sendiri menurut Prof. Dr.
Hakekat HAN mengatur hubungan
Sudikno, SH sering dipergunakan dalam
hukum antara Pemerintah dengan war-ganya
beberapa arti seperti berikut ini:
serta memberikan perlindungan hukum kepada
1. Sebagai asas hukum, yaitu sesuatu yang
masyarakat atau warga negaranya dari tindakan
merupakan permulaan hukum,
sewenang-wewenang aparatur Pemerintah.
misalnya kehendak Tuhan, akal
Cakupan HAN (Prajudi Atmo-sudirdjo) :
manusia, jiwa bangsa.
adalah HAN mengatur we-wenang, tugas,
2. Menunjukan sumber hukum ter-dahulu undang-undang yang tidak se-derajat
yang memberikan bahan-bahan kepada mengatur obyek yang sama dan saling
hukum yang sekarang berlaku. Sebagai bertentangan maka hakim harus
sumber berlakunya yang memberikan menerapkan undang-undang yang lebih
kekuatan penguasa, masyarakat. tinggi dan me-nyatakan undang-undang
3. Sebagai sumber dari mana hukum dapat yang lebih rendah tidak mengikat (lex
diketahui misalnya dokumen dokumen, superior derogat legi inferiori).
undang-undang, batu bertulis. 3. Undang-undang yang khusus menge-
4. Sebagai sumber terbentuknya hukum sampingkan undang-undang yang
atau sumber yang menimbulkan bersifat umum (lex specialis derogat
hukum. legi generali)
Sumber hukum pada hakekatnya dapat 4. Undang-undang tidak dapat diganggu
dibedakan menjadi 2, yaitu gugat.
Sumber hukum materiil dan Sumber
hukum formal. Kebiasaan
Termasuk dalam sumber hukum formal Kebiasaan adalah perbuatan manusia
adalah : yang dilakukan berulang-ulang. Ke-biasaan
 Undang-undang tersebut diterima oleh masya-rakat sehingga
 Kebiasaan masyarakat ber-anggapan memang harus
 Yurisprodensi berlaku demikian kalau tidak berbuat demikian
 Traktat (perjanjian antar negara) merasa berlawanan dengan kebiasa-an dan
 Perjanjian merasa melakukan pelang-garaan terhadap
 Doktrin hukum. Beberapa syarat tertentu, yaitu :
1. Adanyan perbuatan tertentu yang
Undang-undang dilakukan secara berulang-ulang dalam
Undang-undang adalah peraturan negara masyarakat tertentu.
yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara 2. Adanya keyakinan hukum dari
yang berwenang dan mengikat masyarakat. masyarakat yang bersangkutan.
Undang-undang dibedakan menjadi dua, yaitu : Contoh : kebiasaan perjanjian bagi hasil
1. Undang-undang dalam arti materiil antara pemilik sawah dengan penggarapnya.
Adalah setiap peraturan perundang-
undangan yang isinya mengikat Yurisprudensi
langsung kepada masyarakat umum. Menurut ketentuan pasal 22 AB jo pasal
2. Undang-undang dalam arti formal 14 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970
Adalah setiap peraturan perundang bahwa seorang hakim tidak boleh menolak jika
yang dibentuk oleh alat perlengkap-an diminta memutuskan suatu perkara dengan
negara yang berwenang melalui tata alasan karena belum ada aturan hukumnya.
cara dan prosedur yang ber-laku. Dari kenyataan yang demikian dapat
Undang-undang dalam arti formal pada dimengerti dalam praktek peradilan bahwa
hakikatnya adalah keputusan alat hakim adalah pembentuk undang-undang.
perlengkapan negara yang karena cara Ada dua macam yurisprodensi yaitu :
pem-bentukannya disebut undang- 1. Yurisprudensi tetap ialah keputusan
undang. hakim yang terjadi karena rangkai-an
Asas berlakunya undang-undang: keputusan serupa dan dijadikan dasar
Undang-undang tidak boleh berlaku atau patokan untuk memutuskan suatu
surut; perkara (standar arresten);
1. Undang-undang yang berlaku 2. Yurisprudensi tidak tetap ialah ke-
kemudian membatalkan undang- putusan hakim terdahulu yang bukan
undang terdahulu sejauh undang- standar arresten.
undang itu mengatur hal yang sama (lex
posterior derogat legi priori).
2. Undang-undang yang dibuat oleh
penguasa yang lebih tinggi mem-
punyai derajat yang lebih tinggi,
sehingga apabila ada dua macam
Traktat Doktrin
Traktat sebagai hukum formal harus Pendapat para sarjana hukum yang
disetujui oleh DPR kemudian baru diratifikasi merupakan doktrin adalah sumber hukum,
oelh Presiden dan setelah itu baru mengikat tempat hakim dapat menemuk-an hukumnya.
terhadap negara peserta dan warga negaranya. Ilmu hukum adalah sum-ber hukum tetapi ilmu
Traktat yang memerlukan persetujuan hukum bukan hukum karena tidak mempunyai
DPR adalah traktat yang mengandung materi kekuat-an mengikat sebagai hukum seperti
sebagai berikut : undang-undang.
1. Soal-soal politik atau soal-soal yang Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar
dapat mempengaruhi haluan politik 1945 perihal sistem Pem-erintahan Negara
luar negeri misalnya perubahan ditegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang
wilayah. berdasar atas hukum (Rechtsstaat), tidak
2. Perjanjian kerjasama berdasarkan kekuasaan belaka (Machtsstaat).
ekonomi,pinjaman. 1. Pancasila sebagai sumber hukum
3. Soal-soal yang menurut UUD dan Pancasila merupakan sumber dari segala
sistem perundang-undangan kita harus sumber hukum.
diatur dengan bentuk undang-undang Maksudnya adalah sebagai pandangan hidup,
misalnya soal kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita
kewarganegaraan,kehakiman. kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa,
perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian
Perjanjian nasional dan mondial, cita-cita politik mengenai
Perjanjian (overeenkomst) adalah suatu sifat, bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral
peristiwa dimana dua orang atau lebih saling mengenai kehidupan kemasyarakatan dan
berjanji untuk mela-kukan atau tidak melakukan keagamaan sebagai pengejewantahan dari budi
perbuatan tertentu. nurani manusia.
Perjanjian adalah sah apabila meme-nuhi Pancasila mewujudkan dirinya dalam:
syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam 1. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agst 1945
pasal 1320 KUH Perdata, yaitu : 2. Dekrit 5 Juli 1959
1. Orang yang mengadakan perjanjian 3. UUD
garus cakap dalam arti mampu 4. Supersemar
membuat perjanjian (orang dewasa, Sumber hukum dalam arti formal:
tidak sakit ingatan); Bentuk tempat hukum itu dibuat menjadi
2. Ada kata sepakat atau persesuaian positip oleh instansi pemerintah yang
kehendak antara para pihak yang berwenang. Antara lain:
bersangkutan; UUD, Ketetapan MPR, Undang-Undang,
3. Mengenai obyek tertentu; Perpu, PP, Kepres, Instruksi Menteri, Surat
4. Dasar yang halal atau kausa. Menteri.

Disamping unsur-unsur yang harus SANKSI DALAM HUKUM


dipenuhi ada juga asas-asas dalam perjanjian, ADMINISTRASI NEGARA
yaitu :
1. Asas konsensualisme adalah perjanji- Paksaan pemerintah(Bestuusdwang)
an itu telah terjadi apabila telah ada Paksaan tidak selalu dalam bentuk
konsensus antara pihak-pihak yang fisik melainkan pemaksaan terlatak pada
mengadakan perjanjian. kenyataan bahwa warga yang dipandang lalai
2. Asas kebebasan berkontrak artinya oleh kekuasaan pemerintah yang sah menurut
seseorang bebas untuk mengadakan hukum dipaksa memenuhi undang-undang.
perjanjian bebas mengenai apa yang Paksaan pemerintah berbeda dengan pengenaan
diperjanjikan bebas pula menentukan pidana. Bestuusdwang lebih menekankan pada
bentuk perjanjiannya. pelaksaan undang-undang bukan pada
3. Asas pacta sunt servanda maksudnya pelanggarnya. Dengan pertimbangan sebagai
adalah bila perjanjian telah disepakati berikut:
berlaku mengikat para pihak yang 1. Kepentingan umum yang dirugikan
bersangkutan sebagai undang-undang. dengan keadaan illegal misalnya
pencmaran lingkungan.
2. Kepentingan pencegahan pengauh
preseden. Saran
3. Kepentingan pihak ketiga Adanya suatu yang perlu kita
perhatikan dalam kegiatan administrasi yaitu
Penarikan kembali keputusan-keputusan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan
Terhadap dua hal suatu keputusan yang tidak melanggar dari proses administrasi
menguntungkan dapat ditarik kembali dengan tersebut unutk mencapai suatu produk suatu
pertimbangan: penetapan ataupun keputusan yang di hasilkan
1. Yang berkepentingan tidak memenuhi agal menghasilkan keputusan yang bijaksana,
pembatasan-pembatasan, syarat-syarat dan kebijaksana tersebut akan berdampak bagi
atau ketentuan peraturan perundang- kehidupan bermasyarakt yang tentram
undangan yang dikaitkan dengan
subsidi atau pembayaran. DAFTAR PUSTAKA
2. Yang berkepentingan pada waktu
mengajukan permohonan untuk Hadjon, Philipus M., dkk. 1994. Pengantar
mendapatkan izin, subsidi atau Hukum Administrasi Indonesia. Surabaya:
pembayaran telah memberikan data Gadjah Mada University Press.
yang tidak benar atau tidak lengkap jika
data tersebut diberikan secara benar HR, Ridwan. 2007. Hukum Administrasi
atau lengkap berindikasi keputusan Negara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
akan berlainan.
Triwulan, Titik & Ismu Gunadi Widodo. 2011.
Pengenaan denda administrative Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara
Undang-undang memberikan Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia.
wewenang membebankan biaya-biaya yang Jakarta: Kencana.
berhubungan langsung dengan
pelaksanaan bestuursdwang pada pelanggar. Hadjon, Philipus M., dkk. 1994. Pengantar
Undang-undang member kemungkinan Hukum Administrasi Indonesia. Surabaya:
menagih biaya dengan surat paksa Gadjah Mada University Press.
(dwangbewel).
HR, Ridwan. 2007. Hukum Administrasi
SIMPULAN DAN SARAN Negara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Simpulan
1. Hukum administrasi Negara muncul
karena adanya pemerintahan yang
mengatur Negara. Perkembangan
hukum administrasi Negara selalu
berubah-ubah sesuai dengan keadaan
Negara hukum tersebut.
2. Sistematika & Kodifikasi Hukum
Administrasi Negara di Indonesia
belum ada karena kodifikasi di
Indonesia masih dalam proses
pemindahan hukum dari belanda ke
Indonesia, sehingga sekarang hanya
terdapat KUHAN (Kerangka Umum
Hukum Administrasi Negara)
3. Asas-asas yang berkaitan dengan
Hukum Administrasi Negara ada 3
yaitu Asas Yuridikitas, Asas Legalitas,
dan Asas Diskresi. Asas-asas ini
mengkontrol Penjabat Administrasi
Negara dalam menjalankan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai