Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/2
Klinik Pratama 015/SOP/KPGH/VIII/2023
Griya Husadhi
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
8 AGUSTUS 2023 Klinik Pratama Griya Husadhi
SPO

dr. I Dewa Ayu Putu Mas Narisuari,S.Ked

PENGERTIAN Tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai


hilangnya kesadaran.

TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam memberikan pelayanan anestesi


kepada pasien di Klinik.

KEBIJAKAN Peraturan Penanggung Jawab Klinik Pratama Griya Husadhi Nomor 44 Tahun 2023
tentang Pedoman Pelayanan Klinik Pratama Griya Husadhi
REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/1983/2022 Tentang Standar Akreditasi Klinik.
PROSEDUR Anestesi lokal dengan menggunakan lidokain.
a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan:
• Lidocain 2% atau pehacain
• Spuit jarum suntik 1 ml atau 3 ml
• Kapas alcohol 70%
• Larutan Iodin Povidon 10%
b. Petugas mempersiapkan pasien :
• Identitas pasien
Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan yang akan dilakukan
dengan pengisian lembar persetujuan tindakan medis (informed consent)
c. Mempersilakan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman.
c. Langkah-langkah anestasi lokal dengan lidokain (pehacain)
• Teknik Infiltrasi : penyuntikan lidokain langsung diarahkan di
sekitar tempat lesi, luka, atau insisi. Cara yang sering digunakan
adalah blokade lingkar dan obat disuntikan intradermal atau
subkutan.
• Teknik Field Block : Obat ditempatkan pada cabangcabang sarat
yang lebih besar mengelilingi daerah tindakan
• Teknik Block saraf : Obat ditempatkan pada batang sarat yang
besar,sehingga daerah yang dilayani (distal) sarat yang
bersangkutan akan teranestesi.

Prosedur I (Teknik Infiltrasi): Untuk lesi-lesi permukaan


(superfisialis)
d. Bersihkan sekitar luka dengan antiseptik
e. Tusukan jarum suntik biasa menyusur kulit secara subkutan
f. Lakukan aspirasi
g. Bila tidak masuk pembuluh darah obat disuntikkan perlahan- lahan sambil
mencabut jarum
h. Pada saat mencabut jarum selanjutnya pada jaraktertentu,dilakukan aspirasi
kembali dan penyuntikkan, demikian seterusnya sampai daerah yang
dimaksud selesai dianestesi
i. Dilakukan pengurutan pada tempat yang telah dianestesi agar zat anestetik
merata sambil menunggu kerja obat.
Prosedur II (Teknik Field Block) : Digunakan pada pengangkatanlesi
kecil hingga sedang.
a. Bersihkan sekitar luka dengan antiseptik
b. Masukan jarum suntik, arahkan pada satu sisi daerah yang akandianestesi
c. Lakukan aspirasi
d. Suntikkan obat sambil jarum ditarik mundur
e. Tarik jarum tapi tidak sampai habis lalu suntikan ke arah yang
bersudut dengan arah suntikan pertama (sisi lain dari lesi)

f. Lakukan aspirasi
g. Suntikan obat sambil jarum ditarik mundur
h. Ulangi prosedur diatas pada benjolan satunya
i. Ujung-ujung suntikan pada kedua sisi harus bertemu denganujung
suntikan yang dibuat pada benjolan lainnya
j. Bila perlu, berikan suntikan pada lapisan yang lebih dalam ataupada
jaringan di bawah lesi.
Prosedur III (Teknik Blok Saraf) : Biasa digunakan untuk tindakanyang
agak luas .
a. Bersihkan sekitar luka dengan antiseptik
b. Masukan jarum suntik pada daerah proksimal dari daerah yang akan
dilakukan tindakan
c. Tanyakan pada pasien apakan merasa kesemutan pada saat jarum
ditusukkan ( jika merasa kesemutan berarti posisi suntikan sudah tepat)
d. Setelah suntikan selesai, lakukan masase (pijatan pada daerah suntikan
untuk membantu penyerapan obat
e. Alihkan perhatian pasien misalnya dengan diajak bicara sambil melakukan
tes apakah obat sudah bekerja, dengan menusukdaerah yang akan dilakukan
tindakan dengan benda tajam seperti jarum
f. Bila pasien tidak kesakitan, berarti blok berhasil.
Prosedur IV (Dengan Spray)
a. Petugas mengidentifikasi daerah yang akan dilakukan Tindakan medis yang
memerlukan anestesi lokal dengan spray
b. Petugas mencuci tangan, kemudian memakai sarung tangan
c. Petugas membersihkan luka pasien dengan larutan Iodin Providon
d. Petugas melakukan anestesi pada daerah yang akan dilakukan tindakan
medis dengan ethyl chloride dengan meneteskan/disemprotkan pada daerah
yang akan dilakukan tindakan menurut kebutuhan dengan jarak semprot 30
cm
e. Setelah pasien teranestesi kemudian petugas melakukan
tindakan medis.
Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Ruang Tindakan

Anda mungkin juga menyukai