Anda di halaman 1dari 5

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

FORMAT PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Nama Mashasiswa : Reza Erlina Cristy

NPM : 202115019

No Tanggal Ruangan Masalah/Kendala Analisis Penyelesaian Masalah


yang dihadapi Kesenjangan
1 27/09/2021 Afiah 4 Pemasangan infus Tidak Dalam jurnal juga disebutkan
yang tidak memakai bahwa perawatt wajib
menggunakan APD secara memakai handscoon selama
handscoon lengkap Tindakan.
Perawat diwajibkan untuk
menggunakan APD untuk
menghindari resiko
keselamatan dan kasehatan
kerja di rumah sakit. Perawat
dalam menjalankan peran
sebagai pemberi asuhan
keperawatan dituntut untuk
menjaga keselamatan diri dari
bahaya serta dampak yang
ditimbulkan yakni dengan
menggunakan proteksi diri,
Perawat berisiko
terkontaminasi dengan
penyakit apabila selama
melakukan interaksi dengan
pasien tidak memperahtikan
tindakan pencegahan
(universal precaution) dengan
menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) seperti sarung
tangan, masker, kacamata,
gaun (Riyanto, 2011). APD
sangat penting dipakai oleh
perawat dalam melaksanakan
tugas, dan memiliki dua fungsi
yaitu untuk kepentingan
perawat sekaligus untuk
kepentingan petugas itu sendiri
(Sari, 2020)
2 5/10/2021 Afiah 2 Pemasangan EKG Tidak sesuai Berdasarkan jurnal
tidak dihitung lead SOP menyebutkan bahwa EKg
1-6 langsung memang harus mengikuti
ditempelkan di standar SOP, Sistem EKG
bagian dada tanpa standart terdiri dari 12 leads (I,
jel/air II, III, aVR, aVL, aVF, V1,
V2, V3, V4, V5 dan V6).
Setiap lead mencatat aktivitas
elektrik jantung dari posisi
anatomi yang berbeda (Evrita
Lusiana Utari ,2016)
Standart clinical EKH
menggunakan teknik 10
elektrode dengan 12 lead yang
ditempatkan pada titik - titik
tubuh tertentu. Teknik ini
digunakan untuk menganalisa
pasien (Evrita Lusiana Utari
,2016)
3 5/10/2021 Afiah 2 Pemasangan Tidak sesuai Prosedur pemasangan kateter
kateter, tidak SOP cara harus sesuai dengan standar
disambungkah pemasangan yang ditentukan, untuk
dahulu selang kateter menjamin dilaksanakannya
kateter dan urine teknik pemasanganyang benar,
bag, sehingga dan di anjurkan dilaksanakan
urine keluar oleh perawat yang
membasahi Kasur telahmendapatkan pelatihan
khusus. Resiko terjadinya
infeksi saluran kemih semakin
tinggi apabila prosedur
pemasangan tidak dilakukan
sesuai dengan standar.
kateter dapat menyebabkan
infeksi saluran perkemihan.
Buruknya praktik cuci tangan
pada personel kesehatan,
cairan irigasi yang
terkontaminasi dan
teknikkateterisasi yang tidak
benar dapat berdampak
terjadinya infeksi saluran
kemih (Diny, Irianto, Rahmad
2020)
4 7/10/2021 Afiah 2 Tidak mencuci Tidak Cara paling efektif untuk
tangan sebelum menerapkan mencegah terjadinya infeksi
bertemu dan 5 moment nosokomial adalah dengan
msetelah bertemu mencuci menjalankan kewaspadaan
pasien tangan universal yang salah
satunya adalah dengan
melakukan hand hygiene
melalui cuci tangan mencuci
tangan merupakan teknik
mendasar yang dapat
dilakukan untuk
menghilangkan sebagian
besar mikroorganisme yang
ada ditangan. Sebuah
penelitian
mengungkapkan bahwa
dengan mencuci tangan
dapat menurunkan 20-40%
kejadian infeksi nosocomial.
Menurut Notoadmodjo
(2010)
pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Pengetahuan
diperlukan sebagai
dukungan dalam
menumbuhkan rasa
percaya diri maupun sikap
dan perilaku sehari–hari,
sehingga dapat dikatakan
bawha
pengetahuan merupakan
fakta yang mendukung
tindakan seseorang. Maka
perlu adanya peningkatan
pengetahuan
seorang perawat untuk
mencuci tangan 5 moment
sebagai upaya pencegahan
infeksi nosokomial yang
dilakukan secara periodik
Ketika seorang perawat
disiplin dalam mencuci
tangan, maka jumlah kuman
pada tangan perawat itu
akan rendah, karena
kandungan zat dalam
sabun aseptis mencuci
tangan bisa menurunkan
jumlah kuman pada
tangan. (Della Nanda 2019)

Anda mungkin juga menyukai