Meylisa Anggarini
Retno Dwi A
2022
Kasus 2 Keperawatan gerontik
Kakek. S (63 th) lahir di Bogor pada 2 Januari 1959, pendidikan terakhir SLTA, beragama
islam, masuk ke panti werda karena sudah tidak memiliki keluarga lagi. Klien mengatakan
peranya saat ini hanya sebagai dirinya sendiri, karena sudah tidak punya keluarga. Klien
sudah 5 tahun tinggal di panti, pasien masuk panti pada 1 Maret 2017 sebelumnya klien
menumpang ditempat temannya berinisial Tn.K yang beralamat di Kp.Pisang, RT 1 RW 3
Cilangkap Jakarta Timur. Orang yang terdekat dengan pasien adalah temanya tersebut.
Selama ini klien mengatakan dari muda pekerjaannya kuli bongkar muat di pelabuhan.
Setelah berusia 50 tahun, klien baru berhenti sebagai kuli bongkar muat dan berjualan koran
dijalan.
Klien mengatakan pola persepsi dan konsep dirinya adalah pasien memandang dirinya positif,
tidak ada penyelesan pada usia nya, orang lain mengenal dirinya pun sebagai seseoarng yang
baik dan cenderung mudah bergaul.
Klien mengatakan pernah mengalami kecelakaan sebelum masuk panti werda, klien menjadi
korban tabrak lari dan kaki sebelah kanan klien patah namun karena klien tidak memiliki
biaya, kaki klien hanya dibawa ke klinik patah tulang saja tidak dilakukan operasi. Saat
dilakukan pengkajian oleh perawat.
klien mengatakan sudah setahun ini nyeri pada kakinya kambuh lagi, terasa ngilu dan seperti
diremas-remas, nyeri hilang timbul terutama pada malam sampai pagi hari, skala nyeri 4.
Klien mengatakan sudah satu minggu nyeri dikaki tidak hilang. Tapi klien masih dapat
bermobilisasi tetapi tidak bisa berjalan jauh, kakinya sakit jika dibawa jalan sehingga aktifitas
klien lebih banyak duduk atau tiduran saja. Klien mengatakan untuk beribadah sholat selama
ini klien duduk, klien tidak mau menggunakan alat bantu berjalan karena menurut klien
dirinya terlihat seperti orang cacat jika menggunakan kruk. Klien mengatakan akhir-akhir ini
malam sulit untuk tidur apalagi merasakan kakinya sakit, siang juga tidak bisa tidur, bisa tidur
hanya sekitar 3-4 jam sehari.
Klien mengatakan riwayat sakit pada keluarga adalah dahulu ibu nya sakit magh kronis, dan
ayah nya pernah mengalami sakit hipertensi. Untuk istri pasien sudah meninggal, dahulu
pernah sakit tipes selama 1 minggu.
Klien tidak mempunyai riwayat imunisasi, dan tidak ada alergi terhadap obat-obatan ataupun
makanan. Klien memliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu. Klien tidak punya masalah
rematik, asma, dan katarak. Sistem penciuman pasien masih normal, masih bisa mencium bau
bauan atau wangi wangian, Sistem pengecapan pasien normal, pasien masih bisa merasakan
ras amakanan seperti asin, asam, pahit, manis. Klien tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
BJ I dan II reguler, suara napas normal vesikuler, dada simetris, nyeri tekan negatif. Hobi
klien adalah membuat keset, klien sebelum masuk panti aktif mengikuti kegiatan pengajian di
rumah. Aktivitas ibadah klien adalah pengajian senin, rabu dan jumat, sholat 5 waktu
berjamaah. Jika klien sedang merasa sedih, klien akan berdoa kepada Allah tentang kesedihan
yang dirasakan. Klien selalu berdoa agar diberikan umur yang panjang dan bisa bermanfaat
sebelum meninggal. Jika hari libur, pasien sering bernyanyi bersama temanya dengan gitar.
Klien minum 2000 ml sehari, BAK 5-7 kali/hari warna keruh, BAB 1 kali/hari warna kuning
kecoklatan dengan bau khas, Klien mandiri dalam (BAB/BAK), berpindah, ke kamar kecil,
BAK/BAB masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri, berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk,
bangkit dari kursi sendiri, makan 3 kali sehari dengan menu nasi, sayur, ikan, tempe. Klien
menghabiskan makan pagi dan sorenya, karena menurut klien makanan bisa membuatnya
sehat. makan pasien mengambil makan dari piring dan menyuapinya sendiri, Pasien
mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan pakaian, mengancingkan baju.
Aktivitas klien selama dipanti mengerjakan keset setiap hari senin dan rabu, tetapi untuk
beberapa minggu ini tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut. Kesadaran compos mentis,
keadaan umum baik. kooperatif dengan perawat saat ditanya mengenai pengkajian, pasien
aktif menjawab, Rambut klien bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut merata. Mata normal,
tidak ada gangguan penglihatan, katarak (-), konjungtiva anemis, sklera anikterik.
Pendengaran agak sulit, klien mengatakan sudah tidak terlalu mendengar, bicara dengan klien
harus kencang baru klien mendengar. Terdapat serumen pada telinga. Hidung bersih, polip
(-), mulut bersih, gigi beberapa tanggal, lidah sedikit kotor, Cappilary reffil < 3 detik, sianosis
(-), distensi vena jugularis (-), irama jantung reguler, sesak napas kadang-kadang jika tekanan
darahnya tinggi dan setelah beraktivitas berlebih, pasien bernafas tidak menggunakan alat
bantu pernafasan seperti cuping hidung, Kulit kering, kendur, lesi (-), skabies (-), kuku
panjang dan hitam pada kaki dan tangan, tidak ada operasi bekas luka, Tidak ada distensi
abdomen salifa normal, muntah tidak ada, tidak ada nyeri perut, bising usus normal 15 x/m,
tidak ada diare, tidak konstipasi dan tidak kembung, akral hangat, inkontinensia urin (-), tidak
ada masalah berkemih, tidak ada nyeri saat berkemih. Warna urine keruh, tidak ada darah,
tidak ada dislokasi, riwayat kecelakaan dan jatuh (+). Tidak ada mual, tidak ada muntah,
makan jarang habis, sering cepat merasa kenyang. Riwayat DM 4 tahun lalu (-),
pembengkakan kelenjar getah bening (-). Tidak terdapat distensi kandung kemih.
5555 3333
Terdengar bunyi krepitasi, aktivitas lebih banyak di kamar, klien tampak meringis. Klien
mengatakan jika kakinya sakit oleh klien dipijat dengan menggunakan obat gosok. Patella
terlihat sedikit bengkak, teraba hangat dan terlihat deformitas antara ekstremitas kanan dan
kiri. TTV TD : 140/100 mmHg, N : 100 x/mnt, RR : 20 x/menit, S : 36 C. BB : 70 kg, TB;
170 cm. Klien tampak menguap, mata merah. Klien mandi 2x/hari yaitu pukul 04.00 dan
15.00. Aktivitas klien untuk saat ini terbatas lebih banyak di tempat tidur. Penampilan klien
rapih, aktivitas klien mandiri. Klien tampak berjalan dengan kaki diseret, tidak terdapat klinik
di panti, dan jarak rumah sakit dengan klinik lumayan jauh dengan jarak 6 KM, Kondisi
tempat tinggal pasien terdapat pepohonan didepan kamar panti. lantai kamar dan kamar
mandi bersih namun sedikit licin, penerangan kurang dan penataan ruangan sempit. Klien
sampai saat ini masih merokok, mengkonsumsi kopi 2 gelas perhari. Hasil pengkajian MMSE
dengan skor 25, GDS skor 3, Indeks KATZ dengan skor A, Skor Indeks Barthel 92, MFS
skor 35, MNA 13, APGAR keluarga 10. E4V5M6
Saat ini pasien diberikan obat anti nyeri yaitu : …… obat obatan lain : Paracetamol 3x1 ,
amlodipin 2x1 , dan Ciprofloxacin 2x1.
Tugas :
Buatlah asuhan keperawatan gerontik pada kasus diatas (Pengkajian keperawatan – Evaluasi
keperawatan )
Keterangan :
Kelompok boleh menambahkan data tambahan, jika diperlukan
Untuk Intervensi, Implementasi dan Evaluasi dibuat pada diagnose utama saja.
Implementasi dan evaluasi dibuat 1 hari saja.
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A.DATA BIOGRAFI
1. Nama : Tn.S
5. Agama : Islam
Konraindikasi: hipersensitivitas,
riwayat myasthenia gravis
G. Alergi (Catatan agen dan reaksi spesifik)
Obat-obatan : Tn.S mengatakan tidak ada alergi obat-obatan
FaktorLingkungan : Tn.S mengatakan tidak ada aleri lingkungan seperti dingin, atau panas
Tn.S mengatakan saat ini tidak ada hipertensi, hanya terdapat riwayat hipertensi
pada 5 tahun lalu
b. Rheumatoid
c. Dimensia
Tn.S mengatakan tidak dimensia
d. Diabetes Melitus :
e. Masalah Psikososial :
Aktivitas klien selama dipanti mengerjakan keset setiap hari senin dan rabu,
tetapi untuk beberapa minggu ini tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut.
aktifitas klien lebih banyak duduk atau tiduran saja. Klien mengatakan untuk
beribadah sholat selama ini klien duduk, klien tidak mau menggunakan alat bantu
berjalan karena menurut klien dirinya terlihat seperti orang cacat jika
menggunakan kruk
I. Lingkungan
Kondisi tempat tinggal : Kondisi tempat tinggal pasien terdapat pepohonan didepan kamar
panti
atau lingkungan
Liburan Jika hari libur, pasien sering bernyanyi bersama temanya dengan
menggunakan gitar
K. Sistem Pendukung
Perawat/Dokter/Fisioterapi : terdapat perawat yang dekat dengan pasien, yang
Pola Emiminasi Pasien mandiri dalam eliminiasi, pasien bisa memberishkan genetalianya
sendiri, BAK 5-7 kali/hari, BAB 1 kali
Pola Tidur dan Klien mengatakan akhir-akhir ini malam sulit untuk tidur apalagi
Istrihat merasakan kakinya sakit, siang juga tidak bisa tidur, bisa tidur hanya
sekitar 3-4 jam sehari.
Pola Aktivitas dan Klien tampak berjalan dengan kaki diseret , Klien mengatakan sudah
Istirahat satu minggu nyeri dikaki tidak hilang. Tapi Klien masih dapat
bermobilisasi tetapi tidak bisa berjalan jauh, kakinya sakit jika dibawa
jalan sehingga aktifitas klien lebih banyak duduk atau tiduran saja. Klien
mengatakan untuk beribadah sholat selama ini klien duduk, klien tidak
mau menggunakan alat bantu berjalan karena menurut klien dirinya
terlihat seperti orang cacat jika menggunakan kruk.
Pola Hubungan
dan Peran Klien mengatakan peranya saat ini hanya sebagai dirinya sendiri, karena
sudah tidka punya keluarga.
Pola Sensori dan Klien mengatakan sudah setahun ini nyeri pada kakinya kambuh lagi,
Kognitif terasa ngilu dan seperti diremas-remas, nyeri hilang timbul terutama pada
malam sampai pagi hari, skala nyeri 4. Klien mengatakan sudah satu
minggu nyeri dikaki tidak hilang.
penanggulangan Jika klien sedang merasa seidh, klien akan berdoa kepada Allah tentang
stress dan koping kesedihan yang dirasakan
Personal Hygiene
Personal hygiene pasein dilakukan secara mandiri, seperti mani,
BAB/BAK membersihkan genetalia.
N. PENGKAJIAN FISIK
Keadaan Umum :
keadaan umum pasien baik, Composmentis. kooperatif dengan perawat saat ditanya
mengenai pengkajian, pasien aktif menjawab
Rambut klien bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut merata. Mata normal, tidak
Sianosis, pendengaran agak sulit, klien mengatakan sudah tidak terlalu mendengar,
bicara dengan klien harus kencang baru klien mendengar. Terdapat serumen pada
telinga. Hidung bersih, polip -, mulut bersih, gigi beberapa tanggal, lidah sedikit
kotor.
Leher : tidak terdapat distensi vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar
getah bening.
Cappilary reffil < 3 detik, TD : 140/100 mmHg, N : 100 x/mnt, distensi vena
BAK 5-7 kali/hari, BAB 1 kali/hari, Klien mandiri dalam (BAB/BAK), berpindah,
ke kamar kecil, mandi dan berpakaian, BAK/BAB masuk dan keluar dari kamar
kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri BAK dan BAB seluruhnya
dikontrol sendii, tidak ada nyeri saat berkemih, warna BAB kuning kecoklatan, bau
khas, dan tidak bercampur dengan darah, begitupun BAK warnanya keruh, tidak
ada gangguan sakit atau nyeri saat berkemih, tidak mengalami distensi kandung
kemih, tidak mengalami distensi abdomen seperti asites, inkontinensia urin -, tidak
ada darah
mulut bersih, gigi beberapa tanggal, lidah sedikit kotor, Tidak ada distensi
abdomen, salifa normal, muntah tidak ada, tidak ada nyeri perut, bising usus
normal 15 x/m, tidak ada diare, tidak konstipasi dan tidak kembung
Tidak ada mual, tidak ada muntah, makan jarang habis, sering cepat merasa
kenyang
Terdengar bunyi krepitasi, aktivitas lebih banyak di kamar, klien tampak meringis.
Klien mengatakan jika kakinya sakit oleh klien dipijat dengan menggunakan obat
gosok. Patella terlihat sedikit bengkak, teraba hangat dan terlihat deformitas antara
ekstremitas kanan dan kiri. Aktivitas klien untuk saat ini terbatas lebih banyak di
tempat tidur, klien mengatakan sudah setahun ini nyeri pada kakinya kambuh lagi,
terasa ngilu dan seperti diremas-remas, nyeri hilang timbul terutama pada malam
sampai pagi hari, skala nyeri 4. Klien mengatakan sudah satu minggu nyeri dikaki
tidak hilang. Tapi Klien masih dapat bermobilisasi tetapi tidak bisa berjalan jauh,
kakinya sakit jika dibawa jalan sehingga aktifitas klien lebih banyak duduk atau
tiduran saja. Klien mengatakan untuk beribadah sholat selama ini klien duduk,
klien tidak mau menggunakan alat bantu berjalan karena menurut klien dirinya
terlihat seperti orang cacat jika menggunakan kruk.
5555 3333
Sistem Integumen
Turgor kulit kering, temperature kulit hangat, warna kulit kemerahan, keadaan kulit
kendur, lesi -, skabies -, kuku panjang dan hitam pada kaki dan tangan tidak ada
bekas operasi atau luka, kebersihan terjaga dengan baik, tetapi penampilan tidak
rapi.
Sistem Sensori :
a. Penglihatan :
sklera anikterik. bicara dengan klien harus kencang baru klien mendengar. Terdapat
serumen pada telinga. Hidung bersih, polip -, mulut bersih, gigi beberapa tanggal,
b. Pendengaran
c. Pengecapan
Sistem pengecapan pasien normal, pasien masih bisa merasakan ras amakanan
d. Penciuman
Sistem penciuman pasien masih normal, masih bisa mencium bau bauan atau wangi
wangian
PENGKAJIAN LAINNYA
Short Portable mental Status Questionnaire (SPMSQ / Mini Mental State Exam (MMSE)
Saat dikaji, pasien menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diberikan oleh
perawat, jawaban tidak ada yang salah dan skore pasien menunjukan angka 25,
hal ini menunjukan bahwa pasien tidak ada gangguan fungsi kognitif
Saat dikaji, pasien menjawab dengan cepat dan kooperatif, nilai GDS pasien 3,
Hal ini menunjukan interprestasi Tn.S adalah <5 yaitu tidak ada depresi.
APGAR Keluarga
Saat dikaji nilai skor total pasien pada MFS adalah 35, Hal ini menunjukan
interprestasi Tn.S adalah tidak beresiko jatuh dengan tindakan perawatan dasar,
Pada saat pengkajian dilakukan total nilai yang didapatkan pasien 13, yang
menandakan normal, tidak membutuhkan pengkajian lanjutan.
O. DATA PENUNJANG
Radiologi :
EKG :
Laboratorium :
P.INFORMASI TAMBAHAN
Kesimpulan dari pengkajian ini adalah Tn.S saat ini memiliki riwayat penyakit Hipertensi,
masuk ke panti werda karena sudah tidak memiliki keluarga lagi, Klien pernah mengalami
kecelakaan sebelum masuk panti werda, klien menjadi korban tabrak lari dan kaki sebelah
kanan klien patah namun karena klien tidak memiliki biaya, kaki klien hanya dibawa ke
klinik patah tulang saja tidak dilakukan operasi. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat,
klien mengatakan sudah setahun ini nyeri pada kakinya kambuh lagi, terasa ngilu dan seperti
diremas-remas, nyeri hilang timbul terutama pada malam sampai pagi hari, skala nyeri 4.
Klien mengatakan sudah satu minggu nyeri dikaki tidak hilang. Tapi Klien masih dapat
bermobilisasi tetapi tidak bisa berjalan jauh, kakinya sakit jika dibawa jalan sehingga aktifitas
klien lebih banyak duduk atau tiduran saja. Aktivitas klien selama dipanti mengerjakan keset
setiap hari senin dan rabu, tetapi untuk beberapa minggu ini tidak bisa mengikuti kegiatan
tersebut, Hasil pengkajian MMSE dengan skor 25, GDS skor 3, Indeks KATZ dengan skor A,
Skor Indeks Barthel 92, MFS skor 35, MNA 13, APGAR keluarga 10. E4V5M6.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO:
- Deformitas antara
ekstremitas kanan dan kiri.
- Klien mengatakan
mempunyai riwayat
kecelakaan dan jatuh
DO:
- Deformitas antara
ekstremitas kanan dan kiri.
DO:
Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
Keperawatan
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
Kemandirian bearti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan pribadi aktif, kecuali secara spesifik akan
digambarkan di bawah ini. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan kemampuan.
Artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi
meskipun ia sebenarnya mampu.
1. Mandi
a) Mandiri : bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti punggung atau ektremitas yang tidak
mampu) atau sendiri sepenuhnya.
b) Bergantung : bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak
mandi, serta tidak mandi sendiri
2. Berpakaian
a) Mandiri : mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan pakaian, mengancing atau
mengikat pakaian
b) Bergantung : tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagain
3. Ke kamar kecil
a) Mandiri : masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri
b) Tergantung : menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan menggunakan pispot
4. Berpindah
a) Mandiri : berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri
b) Bergantung : bantuan dalam niak atau turun dari tempat tidur atau kursi, tidak melakukan satu,
atau lebih perpindahan
5. Kontinen
6. Makan
1 Makan Mandiri 10
4 Berpakaian Mandiri 10
Sebagian dibantu 5
Kadang inkontinen 5
Inkontinensia/tidak teratur/perlu 0
enema
Kadang inkontinen 5
Tidak mampu 0
Immobile/Tidak mampu 0
Membutuhkan bantuan 5
Tidak mampu 0
Interprestasi : Dependen Total jika skor 0-20, Dependen Berat jika skor 21-40, Dependen Sedang jika skor
41-60, Dependen Ringan jika skor 61-90, dan Mandiri jika skor 91-100.
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
No. SKOR
JAWABAN
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kognitif lansia. Prosedur pemeriksaan :
tuliskan jawaban lansia pada kotak yang tersedia sesuai pertanyaan. Kemudain jika salah beri skor
1 dan jika benar beri skor 0.
Analisis Hasil :
1. 100-7 = 93
2. 93-7 = 86
3. 86-7 = 79
4. 79-7 = 72
5. 72-7= 65
Interpretasi
Skor 24-30 : Normal
Skor 17-23 : Probable /kemungkinan gangguan kognitif
Skor 0-16 : Terdapat gangguan kognitif
Keterangan :
Alat yang diperlukan dalam pemeriksaan ini : Instrumen MMSE, selembar kerta kosong, selembar kerta
dengan tulisan “ANGKAT TANGAN KIRI ANDA” dan dua macam objek misalnya jam tangan dan
pensil.
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS-15)
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau Ya* Tidak
kesenangan?
6. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada Ya* Tidak
bapak/ibu?
9. Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar Ya* Tidak
dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai banyak masalah dengan daya Ya* Tidak
ingat bapak/ibu dibandingkan kebanyakan orang?
11. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu sekarang ini Ya Tidak*
menyenangkan?
12. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga seperti perasaan bapak/ibu Ya* Tidak
saat ini?
14. Apakah bapak/ibu merasa bahwa keadaan bapak/ibu tidak ada harapan? Ya* Tidak
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari Ya* Tidak
bapak/ibu?
Keterangan :
PENILAIAN :
Selalu : Skore 2
Kadang-kadang : Skore 1
Hampir Tidak Pernah : Skore 0
Keterangan nilai :
2. Tidak : 0
Diagnosa sekunder; apakah lansia memiliki lebih
dari satu penyakit? Ya : 15
3.
0
5.
Status Mental 0
Pelaksanaan intervensi
Risiko rendah 25-50 pencegahan jatuh standar
(SKALA NORTON)
Sangat Buruk 1
/Kesadaran Apatis 3
Confused 2
Stupor/Koma 1
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Immobilitas/tidak bisa 1
bergerak
Sesekali/Terkadang 3
Interpretasi :
Nilai skrinning..........
p
e
n
g
k
a
j
i
a
n
l
e
b
i
h
l
a
n
j
u
t
14. Bagaimana cara lansia makan? 0: jika tidak dapat makan tanpa dibantu
1: dapat makan sendiri namun
mengalami kesulitan
2: jika dapat makan sendiri tanpa ada
masalah
15. Bagaimana persepsi lansia 0: ada masalah gizi pada dirinya
tentang status gizi anda? 1: ragu/tidak tahu terhadap masalah gizi
dirinya
2: melihat tidak ada masalah terhadap
status gizi dirinya
16. Jika dibandingkan dengan orang lain, 0: tidak lebih baik dari orang lain
bagaimana pandangan anda tentang 0.5: tidak tahu
status kesehatan anda? 1.0: sama baiknya dengan orang
lain
2.0: lebih baik dari orang lain