Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS

DI RUANGAN ICU
RSPTN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MARIA DIAN NURFITA


R014211010

PRESEPTOR INSTITUSI PRESEPTOR LAHAN

(____________________________) (____________________________)

PRAKTEK KEPERAWATAN KRITIS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
REFLEKSI KASUS

A. Deskripsi
Ruang ICU adalah unit pelayanan rawat inap dirumah sakit yang memberikan
perawatan khusus pada penderita yang membutuhkan perawatan yang lebih intensif yang
mengalami gangguan kesadaran, gangguan pernafasan, dan mengalami serangan penyakit
akut. ICU menyediakan kemampuan, saran, dan prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi penting dengan menggunakan keterampilan keterampilan medis,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam keadaan-keadaan tersebut.
Pada hari Sabtu 12-02-2022 pada pukul 17.00 Wita, pasien akan dipindahkan masuk
keruang ICU setelah menjalani operasi chest tube dan dalam kondisi kesadaran (dibawah
anastesi) belum sadar penuh. Saat akan memindahkan pasien prinsip kehati hatian , keamanan
dan keselamatan pasien paik dari risiko jatuh maupun risiko infeksi harus mutlak dilaksanakan
namun hal yang tidak diinginkan terjadi dimana perawat langsung menggunakan APD tanpa
mencuci tangan. Padahal prinsip universal precaution penggunaan APD sudah snagat jelas
dimana penggunaan sarung tangan maupun APD jenis ini digunakan hanya bila risiko paparan
cairan tubuh dimungkinkan terjadi. Saat dipindahkan pasien tidak ada cipratan cairan tubuh
pasien terbungkus baju /gown OK dan cairan maupun drain sudah dibantu pindahkan perawat
Ok yang saat itu masih menggunakan sarung tangan namun perawat ruangan terburu buru
memakai sarung tangan dan melupakan mencuci tangan yang merupakan prinsip yang lebih
dahulu harus dilakukan untuk memastikan bahwa tangan bersih, tanpa kuman dan tidak ada lesi
atau lecet mikro sebelum APD digunakan.
B. Perasaan
Penggunaan APD yang dirasa berlebuhan meningkatkan cost rumah sakit,
namun bila perawat memahami prinsip dasar kewaspdaan standard bukan
menyamaratakan semua harus pakai handscoon, perawat harus meminimalisir risiko
infeksi dari petugas ke pasien bukan hanya dari pasien ke petugas sehingga penggunaan
APD saat kejadian ini perlu dievaluasi.
C. Evaluasi
rekomendasi-rekomendasi WHO tentang penggunaan rasional alat perlindungan diri
(APD) dalam pelayanan kesehatan dalam konteks ini, APD mencakup sarung tangan yang
diselaraskan dengan tujuan kewaspadaan standar yaitu mengurangi risiko transmisi patogen melalui
darah (bloodborne) dan patogen lain dari sumber yang diketahui dan tidak diketahui. Kewaspadaan
standar adalah kewaspadaan pengendalian infeksi tingkat dasar minimal yang digunakan dalam
merawat semua pasien. Tenaga kesehatan memerlukan kewaspadaan sesuai transmisi tambahan
lainnya untuk melindungi diri dan mencegah transmisi di tempat pelayanan kesehatan. Tenaga
kerja yang merawat pasien harus selalu mengimplementasikan kewaspadaan kontak dan droplet.
Meskipun penggunaan APD adalah tindakan pengendalian yang paling mudah terlihat
dalam mencegah penyebaran infeksi, penggunaan APD hanyalah salah satu langkah PPI dan tidak
dapat diandalkan sebagai strategi pencegahan utama. Tanpa adanya pengendalian dan evaluasi
administratif dan mekanik yang efektif, manfaat APD terbatas, sebagaimana dideskripsikan dalam
panduan WHO tentang pencegahan dan pengendalian infeksi dalam pelayanan kesehatan.sebagai
salah satu acuan penggunaan APD sarung tangan adalah piramida sarung tangan seperti di bawah
sehingga perlu kembali refresing terkait penggunaan APD berbasis cost efektif serta efisiensi
pemakaian serta selalu mengingat
 Pemakaian sarung tangan saat tindakan adalah dengan tujuan untuk mengantisipasi
kontak dengan cairan tubuh pasien, membran mukosa dan kulit pasien yg tidak utuh
 Mengganti sarung tangan untuk setiap pasien

Analisis
1. Mengapa menarik?
Karena ini merupakan tindakan standard yang wajid diketahui dan dilaksanakan oleh
semua orang tanpa kecuali serta mendahulukan mencuci tangan lebih baik dari pada
langsung menggunakan APD
2. Mengapa bisa terjadi?
Perlunya evaluasi berkala terhadap kepatuhan penggunaan APD maupun
kewaspadaan standard lainnya.
3. Bagaimana hubungan dengan kompetensi?
Dalam kompetensi tindakan belum sesuai dengan standard
D. Kesimpulan
Tindakan memindahka pasien dari brankard OK ke brankard ruangan sudah benar
dengan memperhatikan risiko keselamatan akibat cidera transportasi namun dari segi
efisiensi saat memindahkan perlu tidaknya mengggunakan sarung tangan perlu kembali
direfresing dan di analisa lebih jauh.
E. Rencana tindak lanjut
Rencana tindakan yang akan saya lakukan kedepannya yaitu saya akan berusaha
dan belajar untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin serta mengutamakan
keselamatan dan kenyamanan pasien bukan hanya keselamatan petugas.

Anda mungkin juga menyukai