KELAS:X-6/ABS O2
Mengutip Alo Liliweri dalam Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat
Multikultur (2005), asal mula istilah ras diketahui muncul sekitar tahun 1600. Kala itu,
Francois Bernier, pertama kali mengemukakan gagasan tentang perbedaan manusia
berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.
Kemudian dikutip dari publikasi dari Telkom University, secara historis rasisme berkembang
saat ras yang berbeda bertemu dalam konteks kolonialisasi. Spoonley (1990:96) dalam
bukunya yang berjudul Ethnicity and Racism mencoba menelusuri jejak-jejak rasisme, ia
menyimpulkan bahwa ras adalah sebuah konsep kolonial yang berkembang saat semangat
untuk melakukan ekspansi melanda Eropa.
Sebagai bagian dari ideologi kolonial, rasisme melegitimasi eksploitasi yang dilakukan
masyarakat kolonial kulit putih Eropa terhadap ras lain. Paul Spoonley melacak kasus seperti
itu juga menimpa warga keturunan Maori di tengah komunitas ras kulit putih di Selandia
Baru.
Berbagai teori juga mengungkapkan berbagai macam rasisme yang terjadi dikehidupan
sehari hari, dan terbukti jika melihat fakta dan kenyatannya sekarang selalu ada saja
ditemukan oknum yang rasis di Indonesia
G.LANDASAN TEORI
Dari teori yang digunakan diatas Prinsip evolusi menurut Charles Darwin merupakan
penyebab terbentuknya jurang pemisah yang dalam antara ras kulit putih dan ras kulit
berwarna. Dengan cepat teori Darwin mempengaruhi manusia bahwa bangsa berkulit putih
(Eropa) merekalah manusia paling unggul diantara semua makhluk. Paradigma ini pada
akhirnya akan menimbulkan gerakan-gerakan baru yang memperjelas bentuk-bentuk
rasisme yang lebih serius dalam masyarakat. Rasisme tidak hanya soal kulit, tapi etnisitas
dan karakter yang menentukan bahwa apakah salah satu ras yang dirugikan pantas untuk
didiskrimasi atau tidak.