Anda di halaman 1dari 27

Nama : Novia Dameyanti padang

Prodi : S1-PAK

T/S : III/VI

B.Studi : Ekspos PB 1

MATIUS 10 : 34-42

A. Perbandingan Teks
 Teks PB terbitan LAI TB
34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas
bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Mat 10:34 ITB) 35
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya,
menantu perempuan dari ibu mertuanya, (Mat 10:35 ITB) 36 dan musuh orang ialah orang-
orang seisi rumahnya. (Mat 10:36 ITB) 37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari
pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau
perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. (Mat 10:37 ITB) 38 Barangsiapa tidak
memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
(Mat 10:38 ITB) 39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.(Mat 10:39 ITB)
40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia yang mengutus Aku. (Mat 10:40 ITB) 41 Barangsiapa menyambut seorang
nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar
sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. (Mat 10:41 ITB) 42 Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena
ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari
padanya." (Mat 10:42 ITB)

 Teks PB terbitan BYZ (Matius 10 : 34-42)


(34) Μὴ νομίσητε ὅτι ἦλθον βαλεῖν εἰρήνην ἐπὶ τὴν γῆν· οὐκ ἦλθον βαλεῖν εἰρήνην, ἀλλὰ
μάχαιραν. (Mat 10:34 BYZ)
(35) Ἦλθον γὰρ διχάσαι ἄνθρωπον κατὰ τοῦ πατρὸς αὐτοῦ, καὶ θυγατέρα κατὰ τῆς μητρὸς
αὐτῆς, καὶ νύμφην κατὰ τῆς πενθερᾶς αὐτῆς· (Mat 10:35 BYZ)
(36) καὶ ἐχθροὶ τοῦ ἀνθρώπου οἱ οἰκειακοὶ αὐτοῦ. (Mat 10:36 BYZ)
(37) Ὁ φιλῶν πατέρα ἢ μητέρα ὑπὲρ ἐμέ, οὐκ ἔστιν μου ἄξιος· καὶ ὁ φιλῶν υἱὸν ἢ θυγατέρα
ὑπὲρ ἐμέ, οὐκ ἔστιν μου ἄξιος· (Mat 10:37 BYZ)
(38) καὶ ὃς οὐ λαμβάνει τὸν σταυρὸν αὐτοῦ καὶ ἀκολουθεῖ ὀπίσω μου, οὐκ ἔστιν μου ἄξιος.
(Mat 10:38 BYZ)
(39) Ὁ εὑρὼν τὴν ψυχὴν αὐτοῦ ἀπολέσει αὐτήν· καὶ ὁ ἀπολέσας τὴν ψυχὴν αὐτοῦ ἕνεκεν
ἐμοῦ εὑρήσει αὐτήν. (Mat 10:39 BYZ)
(40) Ὁ δεχόμενος ὑμᾶς ἐμὲ δέχεται· καὶ ὁ ἐμὲ δεχόμενος δέχεται τὸν ἀποστείλαντά με.
(Mat 10:40 BYZ)
(41) Ὁ δεχόμενος προφήτην εἰς ὄνομα προφήτου μισθὸν προφήτου λήψεται· καὶ ὁ δεχόμενος
δίκαιον εἰς ὄνομα δικαίου μισθὸν δικαίου λήψεται. (Mat 10:41 BYZ)
(42) Καὶ ὃς ἐὰν ποτίσῃ ἕνα τῶν μικρῶν τούτων ποτήριον ψυχροῦ μόνον εἰς ὄνομα μαθητοῦ,
ἀμὴν λέγω ὑμῖν, οὐ μὴ ἀπολέσῃ τὸν μισθὸν αὐτοῦ. (Mat 10:42 BYZ)

B. Eksegesa Teks
1. Kalimat Pertanyaan
a. Apa maksud Yesus mengatakan bahwa Ia datang membawa pedang bukan
membawa damai?
b. Apa maksud Yesus mengatakan bahwa musuh orang adalah seisi rumahnya?
c. Apa maksud Yesus mengatakan bahwa orang yang lebih mengasihi bapa atau
ibunya lebih daripada Yesus maka ia tidak layak dihadapan Yesus?
d. Apa maksud Yesus yang mengatakan bahwa barangsiapa mempertahankan
nyawanya akan kehilangan nyawanya dan barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Yesus dia akan memperolehnya?
e. Apa maksud Yesus mengatakan memikul salib, mengikut Aku?
f. Apa maksud Yesus mengatakan bahwa ketika barangsiapa menyambut kamu, ia
juga menyambut Yesus?
g. Upah apa yang akan diberikan Yesus?

2. Perbandingan Teks
a. Pedang (ayat 34)
b. Musuh (ayat 36)
c. Mengasihi (ayat 37)
d. Layak (ayat 37)
e. Memikul (ayat 38)
f. Salib (ayat 38)
g. Mengikut (ayat 38)
h. Kehilangan 2x (ayat 39 dan ayat 42)
i. Menyambut 2x (ayat 40 dan ayat 41)
j. Upah 2x (ayat 41 dan ayat 42)

C. Konteks dan Latar Belakang Teks1


- Konteks
a. Penulis Kitab : Matius
b. Penerima Kitab : Orang percaya bangsa Yahudi
c. Tema utama : Yesus, Raja Mesianis
d. Tujuan Penulisan : Matius menulis Injil ini bertujuan,
1. untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai
kehidupan Yesus,
2. untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang
dinubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan, dan
3. untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus
Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa

1. hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau
percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias
yang politis.
2. Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja
segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

- Latar belakang Teks


a. Politik dan Pemerintahan : Di dalam teks tidak ada menyinggung politik dan
pemerintahan
b. Ekonomi : Tidak ada menyinggung tentang ekonomi di dalam
teks ini, tidak ada menyinggung kelaparan, atau sedang dalam peperangan
1
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
c. Sosial Budaya : Hidup dibawah Hukum Taurat
d. Keagamaan : Agama yang dianut oleh orang-orang Yahudi
adalalah agama Yahudi
e. Kebiasaan dan kepercayaan : Percaya kepada Allah yang satu

D. Interpretasi Teks (Eksegesa)2

Interpretasi Kontekstual
Nats ini diawali dengan diutusnya kedua belas rasul untuk memberitakan Injil atau
melakukan perjalanan penginjilan, yang kemudian Yesus mengatakan kepada para murid
bahwa mereka akan mendapatkan penganiayaan dari dunia ini. Bukan hanya itu saja, Yesus
juga mengatakan kepada para murid bahwa dalam mengikut Yesus ada ukuran yang harus
dipenuhi.
a. Pedang
Secara kontekstual kata pedang (μάχαιρα) yang berarti akibat dari kedatangan
Kristus ke dunia ini, yang memisahkan orang benar dengan orang berdosa. Kata
(μάχαιρα) tidak terdapat di kitab Matius yang lain selain di dalam teks ini, karena yang
dimaksud sebenarnya ialah pedang secara alegoris bukan secara harafiah. Sedangkan dalam
kitab Matius lain memuat fungsi pedang itu secara harafiah.
- Matthew 26:51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan
tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam
Besar sehingga putus telinganya.
- Matthew 26:52 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke
dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh
pedang.
- Matthew 26:55 Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: "Sangkamu
Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk
menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan
kamu tidak menangkap Aku.
- Matthew 26:47 Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang
dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang
membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Yahudi.

2
BibleWorks 9
b. Musuh
Secara kontekstual, kata musuh (ἐχθρός) berarti orang-orang yang menjadi musuh
Allah yang merupakan orang-orang jahat yang tidak mengenal Allah yang selalu berusaha
merusak rencana Allah bagi dunia ini. Kata (ἐχθρός) dipakai sebanyak dua kali dalam kitab
Matius, yaitu:
- Matthew 13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah
hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang
itu?
- Matthew 13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai
ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat

c. Mengasihi
Secara kontekstual kata mengasihi ( φιλέω) berarti mencintai Tuhan karena sudah
mendapatkan anugrah keselamatan yang daripadaNya. Kata (φιλέω) hanya satu kali dipakai
dalam Kitab Matius.
- Matthew 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak
layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

d. Layak
Secara kontekstual kata layak (ἄξιος) berarti sesuatu yang didapatkan seseorang
sesuai dengan apa yang dia kerjakan. Kata (ἄξιος) dipakai sebanyak tiga kali dalam kitab
Matius, yaitu,
- Matthew 10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang
layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
- Matthew 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak
layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih
dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
- Matthew 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku.

e. Memikul
Secara kontekstual kata memikul (λαμβάνω) berarti mengambil atau menerima
beban yang diterima ketika menjadi murid dan pengikut Yesus. Kata (λαμβάνω)
hanya satu kali dipakai dalam kitab Matius, yaitu:
- Matthew 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku.

f. Salib
Secara kontekstual kata salib (σταυρός) berarti penderitaan ataupun penghinaan
yang harus ditanggung oleh seorang pengikut Yesus ketika memilih untuk mengikutNya.
Kata (σταυρός) digunakan sebanyak tiga kali dalam kitab Matius yaitu,
- Matthew 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku.
- Matthew 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut
Aku.
- Matthew 27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan
seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul
salib Yesus.

g. Mengikut
Secara kontekstual kata mengikuti (ἀκολουθέω) berarti ikut serta dalam panggilan
Yesus untuk turut melakukan pelayanan bersama dengan Yesus. Kata (ἀκολουθέω) dipakai
sebanyak tiga kali dalam kitab Matius, yaitu:
- Matthew 8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-
orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
- Matthew 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
layak bagi-Ku.
- Matthew 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah,
juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau
akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

h. Kehilangan
Secara kontekstual kata kehilangan (ἀπόλλυμι) berarti binasa ataupun kehancuran
abadi yang dialami oleh orang-orang yang tidak melakukan kehendak Allah. kata (ἀπόλλυμι)
digunakan hanya dalam teks ini yaitu,
- Matthew 10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya.

i. Menyambut
Secara kontekstual kata menyambut (δέχομαι) berarti menerima seorang tamu
dengan baik dan penuh sukacita. Kata (δέχομαι) dipakai sebanyak tiga kali dalam kitab
Matius, yaitu:
- Matthew 10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa
menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
- Matthew 10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan
menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar,
ia akan menerima upah orang benar.
- Matthew 18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku,
ia menyambut Aku."

j. Upah
Secara kontekstual kata upah (μισθός) berarti hadiah ataupun imbalan yang
didapatkaN seseorang ketika melakukan ataupun mengerjakan sesuatu. Kata (μισθός)
digunakan sebanyak tujuh kali dalam kitab Matius, yaitu:
- Matthew 5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah
upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
- Matthew 6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan
orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga.
- Matthew 6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan
hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-
lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.
- Matthew 6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan
pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
- Matthew 6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang
munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka
sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya.
- Matthew 10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan
menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar,
ia akan menerima upah orang benar.
- Matthew 10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah
seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia
tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Interpretasi Gramatikal3
a. Pedang
Kata “pedang” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine
Text Form (BYZ, 2005) ditulis μάχαιραν (maÃchairan) secara gramatikal berbentuk noun
accusative feminine singular (kata benda akusatif feminim tunggal) dari kata μάχαιρα
(mazÃchaira).

b. Musuh
Kata “musuh” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine Text
Form (BYZ, 2005) ditulis ἐχθροὶ (echthroi) secara gramatikal berbentuk adjective
nominative masculine plural no degree (kata sifat nominative maskulin jamak tanpa derajat)
dari kata ἐχθρός (echthroÃs)

c. Mengasihi
Kata “mengasihi” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine
Text Form (BYZ, 2005) ditulis φιλῶν (philon) verb participle present active nominative
masculine singular (kata kerja participle aktif nominative maskulin tunggal) dari kata φιλέω
(phileo).

d. Layak

3
F.C. Conybeare and St. George Stock. A Grammar of Septuagint Greek. Portland:2004
Kata “layak” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine Text
Form (BYZ, 2005) ditulis ἄξιος (axios) adjective nominative masculine singular no degree
(kata sifat nominative maskulin tunggal tanpa derajat) dari kata ἄξιος(axios).

e. Memikul
Kata “memikul” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine
Text Form (BYZ, 2005) ditulis λαμβάνει (lambanai) verb indicative present active 3rd
person singular (kata kerja indikatif aktif orang ketiga tunggal) dari kata λαμβάνω (lambano).

f. Salib
Kata “salib” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine Text Form
(BYZ, 2005) ditulis σταυρὸν (stauron) noun accusative masculine singular common (kata
kerja akusatif maskulin tunggal umum) dari kata σταυρός (stauros)

g. Mengikut
Kata “mengikut” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine Text
Form (BYZ, 2005) ditulis ἀκολουθεῖ (akolouthai) verb indicative present active 3rd person
singular (kata kerja indikatif aktif orang ketiga tunggal) dari kata ἀκολουθέω (akoloutheo).

h. Kehilangan
Kata “kehilangan” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine Text
Form (BYZ, 2005) ditulis ἀπολέσει (apollesai) verb indicative future active 3rd person
singular (kata kerja indikatif yang akan datang aktif orang ketiga tunggal) dari kata ἀπόλλυμι
(apollumi).

i. Menyambut
Kata “menyambut” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine
Text Form (BYZ, 2005) ditulis δεχόμενος (dechomenos) verb participle present middle
nominative masculine singular (kata kerja participle tengah sekarang nominatif maskulin tunggal)
dari kata δέχομαι (dechomai).

j. Upah
Kata “upah” dalam The New Testament in the Original Greek, Byzantine Text Form
(BYZ, 2005) ditulis μισθὸν (misthon) noun accusative masculine singular (kata kerja akusatif
maskulin tunggal) dari kata μισθός (misthos).

Interpretasi Literal
a. Pedang
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata μάχαιραν
berarti squarrel = pertengkaran, fight = pertarungan

b. Musuh
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata ἐχθροὶ
berarti enemy = musuh ; hated = benci

c. Mengasihi
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata φιλῶν berarti
love = cinta, kasih, have deep feeling for = memiliki perasaan yang mendalam untuk; like (to
do or be something) = suka (melakukan atau menjadi sesuatu); kiss = ciuman

d. Layak
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata ἄξιος berarti
worthy = layak, deserving = layak; in keeping with = sesuai dengan, as evidence of
(repentance) = sebagai bukti (pertobatan); proper = layak, fitting = tepat (1 Kor. 16 : 4; Roma
8.18)

e. Memikul
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata λαμβάνει
berarti λαμβάνω take = mengambil, take hold of = memegang; receive = menerima, get =
mendapatkan, obtain = mendapatkan; take away = bawa pulang, remove = menghapus;
collect (of taxes, etc = mengumpulkan (pajak, dll), choose (He 5.1) = memilih (Ibrani 5:1); put
on (Jn 13.12) = pakai (Yohanes 13: 12); catch (Lk 5.5) = menangkap (Lukas 5: 5); trap =
perangkap, take advantage of (2 Cor 11.20; 12.16) = mengambil keuntungan dari (2 Korintus
11:20; 12:16).

f. Salib
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata σταυρὸν
berarti cross = salib, menyeberang

g. Mengikut
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata ἀκολουθεῖ
berarti follow = mengikuti, accompany = menemani; be a disciple = menjadi murid
h. Kehilangan
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata ἀπολέσει
berarti destroy = menghancurkan; kill = membunuh; lose = kalah; be lost =tersesat, perish =
binasa, be ruined = dihancurkan; die = mati; pass away (He 1.11) = meninggal (Ibrani 1:11),
Lost = kalah

i. Menyambut
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata δεχόμενος
berarti receive = menerima, accept = menerima; take = mengambil; welcome = selamat
datang; bear with (2 Cor 11.16) = ditanggung dengan (2 Kor. 11:16).

j. Upah
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata μισθὸν berarti
pay = membayar, wages = upah; reward = penghargaan, recompense = pembalasan, gain =
mendapatkan; retribution = retribusi, punishment = hukuman

Interpretasi Historikal
a. Pedang
[TDNT] μάχαιρα maÃchaira [sword = pedang]
maÃchaira berarti "pisau" yang digunakan dalam pengorbanan. Dalam LXX
pisau yang dimaksud ialah pisau yang digunakan Abraham untuk mempersembahkan
Ishak sebagai korban kepada Allah.

b. Musuh
[TDNT] ἐχθρός echthroÃs [hostile = bermusuhan],
ἔχθρα eÃchthra [hostility = permusuhan]
a. Di luar NT
Dalam bahasa Yunani klasik kita menemukan penggunaan yang bervariasi
untuk permusuhan pribadi atau impersonal, pertama hanya dalam pasif, kemudian
aktif. Sementara bahasa Ibrani menunjukkan musuh pribadi dan nasional, yang
memiliki referensi yang lebih pribadi, yaitu:
a. kepada musuh dalam perang atau kehidupan sehari-hari,
b. ke negara-negara musuh, penentang Israel atau rajanya,
c. kepada musuh-musuh orang benar, dan
d. untuk musuh-musuh Tuhan.
Dapat disimpulkan bahwa permusuhan yang terjadi ialah permusuhan antara
orang percaya dengan orang jahat yang tidak mengenal Allah, seperti penyembah
berhala, penganut agama murtad, penghianat dan semua orang jahat.

c. Mengasihi
[TDNT] φιλέω phileÃoÒ [to love, kiss = untuk mencintai, ciuman],
καταφιλέω kataphileÃoÒ [to kiss = untuk cium],
φίλημα phiÃleÒma [kiss = ciuman],
φίλος phiÃlos [friend = teman],
φίλη phiÃleÒ [female friend = teman perempuan],
φιλία philiÃa [friendship, love = persahabatan, cinta]

A. Penggunaan Yunani Umum


phileÃoÒ, kataphileÃoÒ, phiÃleÒma.
1. Dengan Objek Pribadi.
a. Filsafat batang dari etimologi yang tidak pasti tetapi membawa rasa "terkait."
Oleh karena itu phileÃoÒ berarti "memperlakukan seseorang sebagai salah satu
dari bangsanya sendiri." Ini digunakan untuk cinta pasangan, orang tua dan
anak-anak, majikan dan pelayan , dari teman-teman, dan para dewa dan mereka
yang disukai oleh mereka.
b. Dengan merujuk pada dewa dan teman, sering kali ia memiliki makna konkret
c. Ini sering mendekati agapaÃoÒ dalam arti dan penggunaan tetapi lebih umum
daripada dalam bahasa Yunani sekuler (bukan dalam LXX atau NT) dan
memiliki lebih banyak arti "untuk mencintai" dalam perbedaan dari "suka",
meskipun kata kerja sering dipertukarkan dan dalam PB agapaÃoÒ adalah
istilah yang lebih hangat dan lebih dalam.
2. Dengan Obyek Netral. phileÃoÒ adalah "menyukai", "menghargai"

B. LXX.
- Penggunaan.

Dalam LXX phileÃoÒ, yang kurang umum daripada agapaÃoÒ, sebagian besar
digunakan untuk 'hb. Artinya sangat mirip dengan agapaooÃ. "Menyukai" dengan objek
netral muncul enam kali (mis., Kej 27: 4; Hos. 3: 1; Amsal 21:17), dan "suka melakukan"
sekali (Yes. 56:10).
- Sisa dari PB
Dalam 1 Kor. 16:22 Paulus tampaknya menggunakan formula liturgi tetap
yang dihubungkan dengan ekaristi. Anugerah hanya untuk mereka yang mengaku
cinta mereka kepada Tuhan melalui kata-kata dan perbuatan, yaitu, dalam orientasi
iman yang total kepadanya. Cinta untuk rasul adalah ikatan yang menyatukan gereja-
gereja dengan cara yang istimewa.
Dalam Wahyu 3:19 Tuhan yang ditinggikan menggunakan frasa PL (Ams.
3:12 LXX): Kasihnya yang menghukum (lih. 1 Kor 11:32) tidak lain adalah kasih
Allah sendiri. Latar belakangnya bukan tentang sahabat Allah yang menemukan
pemenuhan persekutuan dalam perjamuan biasa, tetapi kasih sayang orang tua yang
memanifestasikan dirinya kepada anak yang bersalah dalam koreksi yang mengarah
pada pertobatan.

d. Layak

[TDNT] ἄξιος aÃxios [worthy],

ἀνάξιος anaÃxios [unworthy],

ἀξιόω axioÃoÒ [to consider worthy],

καταξιόω kataxioÃoÒ [to consider worthy]

aaxios, anaÃxios, "membawa keseimbangan," maka "setara" (misalnya, Rom


8:18), dengan ekstensi seperti "yang sesuai" (1 Kor. 16: 4), "layak" (Mat 10:10), "
layak, "misalnya, mempertimbangkan atau menerima (1 Tim. 1:15), atau memuji
(Wahyu 4:11)," layak "hampir dalam arti" dalam posisi untuk "(Why. 5: 2), dan
“Sesuai dengan” (Mat 3: 8).

e. Memikul
[TDNT] λαμβάνω lambaÃnoÒ [to take, receive],
ἀναλαμβάνω analambaÃnoÒ [to take up],
ἀνάλημψις anaÃleÒmpsis [death, ascension],
ἐπιλαμβάνω epilambaÃnoÒ [to grasp],
ἀνεπίλημπτος anepiÃleÒmptos [irreproachable],
καταλαμβάνω katalambaÃnoÒ [to seize, attain],
μεταλαμβάνω metalambaÃnoÒ [to take part, change],
μετάλημψις metaÃleÒmpsis [sharing],
παραλαμβάνω paralambaÃnoÒ [to take over],
προλαμβάνω prolambaÃnoÒ [to anticipate],
προσλαμβάνω proslambaÃnoÒ [to receive],
πρόσλημψις proÃsleÒmpsis [acceptance],
ὑπολαμβάνω hypolambaÃnoÒ [to take up, support]

- Dari pengertian dasar "mengambil," yang kemudian memperoleh indera aktif yaitu,

a. Untuk mengambil ke diri sendiri, untuk menerima, untuk mengumpulkan, dan


b. untuk meraih.
Ini juga mengambil arti yang lebih pasif yaitu "untuk memperoleh" dan tengah
"untuk memegang atau memahami sesuatu atau seseorang."
- Dalam LXX, yang juga memiliki kegunaan khusus seperti "untuk mengambil
kehidupan," dan “untuk mengambil”.

f. Salib

[TDNT] σταυρός stauroÃs [cross],


σταυρόω stauroÃoÒ [to crucify],
ἀνασταυρόω anastauroÃoÒ [to crucify]

A. Salib dan Penyaliban di Dunia PB


ARTI KATA
1. Merupakan “tiang pancang” yang tegak seperti digunakan dalam pagar atau pagar.
2. Para stauro adalah instrumen penyiksaan untuk pelanggaran serius. Ini bisa berupa
tiang runcing vertikal, tegak dengan balok silang di atasnya, atau tiang dengan balok
berpotongan dengan panjang yang sama.

HUKUM PENYALIBAN

1. Persia tampaknya telah menemukan bentuk eksekusi ini. Alexander yang Agung dan
penggantinya menggunakannya, dan kemudian orang Romawi, dan Yosefus
menyebutkan penyaliban massal pemberontak di Yudea.
2. Orang yang dikutuk membawa balok silang ke tempat eksekusi, diikat dengan tali atau
paku, dan kemudian diangkat pada tiang, yang sudah didirikan. Mencambuk sering
mendahului penyaliban dan korban dihadapkan pada ejekan. Penyaliban terjadi di
depan umum, dan tubuh dapat dibiarkan membusuk di salib. Kematiannya sangat
lambat dan menyakitkan
3. Yudaisme menerapkan prinsip ini kepada mereka yang disalibkan, karena mereka
menganggap bahwa orang yang disalibkan adalah orang yang dikutuk oleh Tuhan.

g. Mengikut
[TDNT] ἀκολουθέω akoloutheÃoÒ [to follow],
ἐξακολουθέω exakoloutheÃoÒ [to follow],
ἐπακολουθέω epakoloutheÃoÒ [to follow],
παρακολουθέω parakoloutheÃoÒ [to accompany],
συνακολουθέω synakoloutheÃoÒ [to accompany]
Dalam Bahasa Yunani Penggunaan. Dalam bahasa Yunani, perasaan
mengikuti yang umum mengarah pada keikutsertaan intelektual, moral, dan
keagamaan, meskipun untuk mengikuti Tuhan. Ini juga memiliki arti kiasan: “Untuk
mengikuti” yaitu “dalam langkah Kristus” (1 Ptr. 2:21, “…., supaya kamu mengikuti
jejakNya”).
Kata mengikut ini juga berarti, “Ikut" dengan Yesus, meskipun hanya secara
eksternal dapat dilihat dari Mrk. 5:37 yang dimana Yesus tidak mengizinkan orang
lain selain Petrus, Yakobus dan Yohanes masuk ke dalam rumah kepala rumah ibadat
untuk melihat anaknya yang sudah mati. Berati murid-murid ikut serta ambil bagian
dalam melakukan pelayanan yang Yesus lakukan. Dan dalam bahasa Yunani sekuler
diartikan sebagai "untuk mematuhi.”

h. Kehilangan
[TDNT] ἀπόλλυμι apoÃllymi [to destroy],
ἀπώλεια apoÒÄleia [destruction],
Ἀπολλύων ApollyÃoÒn [Destroyer]
Secara Literal, diartikan sebagai :
a. Untuk menghancurkan, membunuh, dalam pertempuran atau penjara;
b. Menderita kehilangan atau kehilangan;
c. Binasa;
d. Akan hilang (dalam Lukas 15 jelas dipaparkan mengenai perumpamaan tentang
domba yang hilang, dirham yang hilang dan anak yang hilang).

Dalam bahasa Yunani sekuler, ini berarti

a. "Kehancuran," "kehancuran,"

b. "Binasa,"

c. "Kehilangan."

Dalam LXX memiliki arti binasa (Ayub mengatakan bahwa dunia orang mati terbuka
dihadapan Allah, tempat kebinasaanpun tidak ada tutupnya, yang menunjukkan bahwa
tidak ada seorangpun yang dapat mengerti kebesaran Allah, dapat kita lihat dalam Ayub
26:6).

Dalam PB, kata ini diartikan sebagai “Kehancuran abadi” yang ditandai dalam Matius
7:13 yaitu kebinasaan yang akan didapat oleh orang-orang yang tidak mau melakukan
kehendak Allah; Wah 17: 8, 11 menjelaskan tentang binatang yang akan muncul saat
kebinasaan itu tiba.

i. Menyambut
[TDNT] δέχομαι deÃchomai [to accept, receive],
δοχή docheÒÄ [receiving (a guest)],
ἀποδέχομαι apodeÃchomai [to welcome],
ἀποδοχή apodocheÒÄ [acceptance],
ἐκδέχομαι ekdeÃchomai [to accept, await],
ἀπεκδέχομαι apekdeÃchomai [to accept, await],
εἰσδέχομαι eisdeÃchomai [to receive, welcome],
προσδέχομαι prosdeÃchomai [to accept, await],
δεκτός dektoÃs [acceptable],
ἀπόδεκτος apoÃdektos [acceptable],
εὐπρόσδεκτος euproÃsdektos [acceptable]
- Di luar NT/ Diluar Perjanjian Baru
a. Diartikan adalah "menerima,". Sedangkan dalam PL, Zefanya menuntut
penerimaan tindakan Allah dalam hukuman dan koreksi.
b. “Menerima," dalam arti "untuk menyambut," "untuk memperluas
keramahtamahan," adalah penggunaan lebih lanjut yang umum dalam PB (Luk
9:53, “orang Samaria yang tidak mau menerima Dia (Yesus), karena perjalanan
Yesus menuju Yerusalem”)
c. “Menerima, mendengar, atau memahami apa yang dikatakan seseorang” adalah
penggunaan lain yang ditemukan dalam kaitannya dengan perintah ilahi dalam
PL, dengan kehendak serta komponen intelektual.
d. Dalam LXX adalah untuk "menerima dengan baik," misalnya, Doa atau
pengorbanan. Ini menambahkan elemen teosentris di mana padanan bahasa Ibrani
adalah "untuk menemukan kebaikan."

j. Upah
[TDNT] μισθός misthoÃs [reward],
μισθόω misthoÃoÒ [to hire],
μίσθιος miÃsthios [day laborer],
μισθωτός misthoÒtoÃs [hired hand],
μισθαποδότης misthapodoÃteÒs [rewarder],
μισθαποδοσία misthapodosiÃa [reward, retribution],
ἀντιμισθία antimisthiÃa [reward, penalty]

1. Di luar PB.
Berarti :
a. hadiah untuk kerja
b. biaya
c. gaji
d. sewa
e. untuk honorarium seorang imam
f. pembayaran
g. pengeluaran
h. suap
i. imbalan manusia atau ilahi
j. imbalan ilahi berbentuk hukuman

2. LXX
Allah memberi ganjaran kepada orang benar dalam hidup ini sebagai tanda
rahmat dan berkat-Nya (yang Allah berikan kepada Abraham tentang janji
keturunannya dapat dilihat dalam Kej. 15: 1; Yes. 40:10). Serta merupakan
"Imbalan balasan" yang terjadi dalam Yeh. 27:33, yang menjelaskan bahwa dengan
apa yang didapat atau diperoleh seseorang akan diberikan kepada orang lain
sebagai bentuk imbalan atas apa yang sudah dilakukan seseorang terhadap orang
tersebut.

3. Philo dan Josephus.


Philo menggunakan misthos untuk,
o "pembayaran" dan "honorarium keimaman dan juga untuk buruh.

Sedangkan Josephus kebanyakan memiliki misthos untuk pembayaran biasa,


meskipun kadang-kadang untuk imbalan ilahi berdasarkan keadilan Allah.

B. PB
Menggunakan mistho untuk “membayar” dalam dikatakan bahwa saat Yesus
mengutus ketujuh puluh muridNya untuk pergi ke suatu kota dan tinggal di sana di
sebuah rumah, dan mereka akan mendapatkan makanan dan minuman dari pemilik
rumah sebagai bayaran mereka menjadi pekerja (Lk. 10: 7).
Penggunaan di Yoh. 4:36 adalah kiasan, yaitu, pahala buah untuk kerja rohani
(lih. 1 Kor. 9:18), di mana Paulus menemukan pahalanya dalam membuat Injil gratis
bagi mereka yang kepadanya ia membawanya. Imbalan Ilahi adalah titik di Mat. 5:
11-12. Ini tidak datang melalui mencari keuntungan atau pengakuan duniawi, tetapi
melalui ketaatan yang murni dan tidak mementingkan diri sendiri (Mat 6: 2.). Ada
pahala besar di surga hanya di mana ada kasih yang tidak terbatas (Mat. 5:46; Luk.
6:35).
Paulus melihat hubungan antara upah pelayanan dan komitmen batin untuk itu
(1Kor. 3: 8). Ini adalah hadiah eskatologis, bukan hadiah dari kesuksesan lahiriah.
Hadiah untuk Paulus bukanlah masalah pencapaian tetapi kasih karunia (Rom. 4: 4).
Dalam Ibrani 10:35 berarti “balasan upah,” yaitu, janji keselamatan yang
diberikan kepada mereka yang dengan percaya diri bertekun. Dalam Ibrani 11: 6, 40
pahala ini diintegrasikan ke dalam tujuan ilahi. Oleh karena itu, dalam 11:26, itu
adalah motif kuat dalam perjuangan moral.

INTERPRETASI THEOLOGIKAL
a. Pedang
1. kata maÃchaira ini digunakan untuk pedang pada saat penangkapan Yesus (Mat
26:47, 55). Ketika salah satu murid menarik pedang-nya, Yesus mengatakan
kepadanya untuk meletakkannya kembali, karena mereka yang mengambil pedang
akan binasa karenanya (Mat. 26: 51-52). Dalam Luk. 21:24 maÃchaira yang
dimaksudkan ialah pedang yang digunakan pada akhir zaman yang akan
membinasakan orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan dalam Kisah Para
Rasul 12: 2, maÃchaira yang dimaksudkan ialah pedang yang digunakan oleh
pesuruh Herodes untuk membunuh Yakobus saudara Yohanes.
2. Dalam Matius. 10:34 penggunaannya jelas kiasan. Mereka yang mengikuti Yesus
harus siap menghadapi permusuhan bahkan di keluarga mereka sendiri. Di mana
Yesus tidak meminta pertahanan bersenjata tetapi memperingatkan murid-
muridnya untuk siap dalam pengorbanan terakhir.
3. Dalam Ef. 6:17 maÃchaira adalah bagian dari perlengkapan rohani orang Kristen,
yang merupakan sebagai firman Tuhan.
4. Pikiran yang sama terjadi dalam Ibr. 4:12, menyatakan bahwa maÃchaira firman
Allah merupakan pedang bermata dua yang mampu memisahkan roh dan jiwa
manusia.

b. Musuh
Kata “echthro” dalam PB. Istilah ini digunakan dalam PB untuk musuh pribadi
(Galatia 4:16), tetapi seperti dalam PL dan LXX digunakan untuk musuh Israel (Luk.
1:71), termasuk tentang orang-orang percaya di dalam keluarga mereka sendiri (Mat
10:36).
Istilah ini merujuk pada permusuhan terhadap Allah dan Kristus (Luk 19:27;
Flp 3:18; Kis 13:10; 1 Kor 15:25) termasuk kematian, selain itu kata “Echthra”
mengandung arti "Kebencian," "permusuhan" Dalam kanon LXX kata itu sebagian
besar menunjukkan permusuhan individu, dalam permusuhan nasional. Pikiran
duniawi termasuk permusuhan terhadap Allah itu sendiri (Rm. 8: 7; lih. Hak 4: 4).

c. Mengasihi
1. Dalam 1 Kor. 16:22 Paulus mengatakan bahwa Anugerah hanya untuk mereka
yang mengaku cinta mereka kepada Tuhan melalui kata-kata dan perbuatan, yaitu,
dalam orientasi iman yang total kepadanya. Cinta untuk rasul adalah ikatan yang
menyatukan gereja-gereja dengan cara yang istimewa.
2. Dalam Wahyu 3:19 Tuhan yang ditinggikan menggunakan frasa PL (Ams. 3:12
LXX): Kasihnya yang menghukum (lih. 1 Kor 11:32) tidak lain adalah kasih Allah
sendiri. Latar belakangnya bukan tentang sahabat Allah yang menemukan
pemenuhan persekutuan dalam perjamuan biasa, tetapi kasih sayang orang tua
yang memanifestasikan dirinya kepada anak yang bersalah dalam koreksi yang
mengarah pada pertobatan.
3. Dalam Yohanes.
Dalam Yoh. 15:19 pengertian dasar "untuk mencintai apa yang menjadi milik
seseorang" jelas. Cinta Yesus untuk miliknya sendiri lebih baik daripada cinta
akan dunia ini. Di Yoh. 12:25 Yesus juga menuntut penolakan cinta-diri yang tak
kenal kompromi (lih. Luk 17:33; Mat 10:39; Mrk 8:35). Meskipun cinta diri dapat
berfungsi sebagai kriteria cinta kasih terhadap sesama (Mrk. 12:31).
4. Bentuk persahabatan yang khusus adalah cinta Yesus kepada murid-murid yang
terkasih.

d. Layak
Dalam PB kita layak akan Injil hanya ketika kita menerimanya (lih. Mat
10:11, 13; 22: 8; Kis 13:46; Ibr 11:38; Wah 3: 4).
Paulus menasihati para pembacanya untuk berjalan layak bagi Injil, panggilan
mereka, dan Tuhan (1 Th. 2:12; Flp. 1:27; Kol. 1:10; Ef. 4: 1; lih. 3 Yoh. 6) , dengan
demikian menghubungkan motif dan tujuan tindakan Kristen, kekuatan pendorong
yang berada dalam tindakan Allah sebelumnya.
1. "Untuk menjadi layak" dalam 2 Tes. 1:11
2. "Untuk menganggap layak," "untuk menghargai." Penggunaan PB dari ini secara
majemuk (Luk. 20:35; Kis 5:41; 2 Th. 1: 5) memunculkan fakta bahwa dalam diri
kita sendiri kita tidak layak menerima karunia rahmat ilahi.
3. “Menganggap sebagai benar” (Kisah Para Rasul 15:38)

e. Memikul
Dalam PB kita menemukan pengertian dalam konteks seperti memikul salib
seseorang (Markus 10:38), menerima kesaksian (Yohanes 3:11) atau utusan Yesus
(13:20) atau Yesus sendiri (1:12). ), dan mengumpulkan apa yang sudah jatuh tempo
(Ibrani 7: 8).
Orang-orang percaya menerima Roh Allah (Yoh. 7:39; Kis 10:47) dan karunia Roh (1
Pet. 4:10). Mereka melakukannya dengan iman (Gal. 3: 2) dan sebagai hadiah (lih.
Rom 1: 5).
Bukan hanya itu saja, namun,
- Dalam 3 Yoh. 8. Dengan pengertian dasar "untuk mengambil," ini berarti "untuk
mendukung"
- Gagasan dalam Lukas 10:30 adalah "untuk mengambil kata-kata," yaitu, untuk
menjawab.
- Dalam Lukas 7:43 artinya adalah "untuk menduga." Anggapan itu ada di sini, tetapi
salah dalam Kisah Para Rasul 2:15.
- Dalam Kisah Para Rasul 1: 9 Yesus diangkat dari pandangan para murid

f. Salib
1. Paulus menunjukkan pentingnya menyelamatkan salib. Di dalamnya, sebagai
tahap penghinaan yang paling rendah, Yesus menyelesaikan kepatuhannya dan
dengan demikian melakukan pekerjaan penebusan (Flp. 2: 8). Kebijaksanaan
manusia, yang tidak dapat memahami hal ini, merampas salib dari isi dasarnya (1
Kor. 1:17). Kata salib adalah kebodohan bagi yang terhilang tetapi kuasa Allah
bagi orang percaya. Sebagai wahyu dari hikmat Tuhan, itu adalah hikmat yang
benar sampai yang sempurna. Orang-orang Kristen yang menolak salib dengan
cara hidup mereka adalah musuh-musuhnya (Flp. 3:18). Orang Yahudi berusaha
menghindari penganiayaan untuk salib dengan menganjurkan sunat (Gal 6:12).
Penderitaan Paulus sendiri berhubungan dengan pemberitaannya tentang salib,
karena sunat yang dipaksakan dan salib itu saling eksklusif. Salib sangat
menentukan dalam sejarah keselamatan. Menghapuskan semua kemuliaan diri
sendiri, itu adalah kemuliaan Paulus sendiri (Gal 6:14). Salib adalah sarana
penebusan dalam Kol 1:20 dan Ef. 2:16. Ini adalah dasar rekonsiliasi kosmik
(Kol. 1:20). Darah Yesus memiliki kuasa penebusan yang mencakup semuanya.
Sebagai tanda rahmat pengampunannya, Allah telah membubuhkan surat tuduhan
atas salib (Kol. 2:14). Melalui salib, Allah telah menyatukan orang-orang Yahudi
dan bukan Yahudi dalam kemanusiaan yang baru dan merekonsiliasi mereka
dengan Allah (Ef. 2:16).
2. Orang Ibrani menggunakan stauroa hanya dalam Ibrani 12: 2, yang mengatakan
bahwa Yesus memilih salib baik "daripada" kebahagiaan surgawi atau "demi" itu.
Yang pertama mungkin merupakan pengertian yang lebih alami; Yesus
meninggalkan sukacita yang ditetapkan di hadapannya untuk menapaki jalan
kepatuhan dan penderitaan.
Dalam hal ini, Yesus menuntut agar murid-muridnya memikul salib mereka dan
mengikut Dia. Perkataan itu muncul lima kali dalam konteks yang berbeda (Markus
8:34; 16:24; Luk. 9:23]; Mat. 10:38; Luk. 14:27), Yesus melihat dalam kematiannya
suatu pola bagi para pengikutnya, yang harus siap menderita dan bahkan mati demi dia.
Tanda salib berfungsi sebagai pengakuan akan Yesus dan meterai miliknya. Dalam kasus
apa pun, hubungan dengan penyangkalan diri menunjukkan bahwa rujukannya adalah
kehidupan dedikasi yang mungkin melibatkan penderitaan dan akhirnya penyerahan
hidup itu sendiri.

Dalam Gal. 3: 1 dikatakan bahwa salib meniadakan dunia. Ini berarti penolakan
terhadap dosa.

g. Mengikuti
Pemuridan dalam PL dan Yudaisme.
1. Mengikuti Allah oleh Orang Benar.
Ungkapan yang lebih umum di sini adalah "mengejar allah-allah lain" (Hak.
2:12; Ulangan 4: 3; Yer. 11:10, dll.), Dan ini terkait dengan perzinaan di Hosea (1: 2;
2: 7, 13). Pergi setelah Yahweh terjadi dalam Ulangan (1:36 dll.) Tetapi tidak
menerima penekanan (kecuali dalam 1 Raj 18:21); ini karena hubungan dengan
penyembahan berhala. Bahkan ketika Yer. 2: 2 mengacu mengejar Yahweh di padang
belantara. (Kel. 13: 21-22), pemikiran yang dimaksud adalah perkawinan. "Berjalan
menurut jalan Allah" adalah ungkapan yang lebih disukai (Ulangan 5:30 dll.). Para
rabi merasa sulit untuk membayangkan mengikuti Tuhan, hanya kualitas-kualitasnya
(sejauh ini dimungkinkan).
2. Mengikuti Murid.
Mengikuti secara literal dalam PL (lih. Hak 9: 4; Yer 2: 2). Ini berlaku ketika
Elisa dikatakan mengikuti Elia dalam 1 Raj. 19: 20-21. Hal yang sama berlaku untuk
para rabi dan murid-muridnya; yang pertama berjalan di depan, dan yang kedua
mengikuti mereka, tetapi tanpa saran yang signifikan secara kiasan.
Dalam PB.

Karena warisan PL dan pergantian baru yang diberikan oleh kehadiran Kristus, PB
tidak memiliki referensi untuk “mengejar” Allah. Istilah ini dicadangkan untuk menjadi
murid Kristus (kecuali ketika pengertiannya sangat umum) dan terbatas pada keempat
Injil (terlepas dari Wahyu 14: 4). Mengikuti eksternal masih terlibat (lih. 8:19; Mrk
10:28) tetapi dengan komitmen total dan dalam hubungan eksklusif dengan orang yang
diakui tidak hanya sebagai guru tetapi juga Mesias. Pemuridan ini membawa partisipasi
dalam keselamatan (Mrk. 10:17; Luk. 9: 61-62; Hak. 8:12; Why. 14: 4), tetapi juga
dalam penderitaan (Mat. 8: 19-20; Mr. 8 : 34; Yoh. 12: 25-26). Kekuatan penggunaan
kiasan mungkin di hadapan ucapan seperti Mt. 10:38, kemungkinan pemuridan tanpa
secara harfiah mengejar Yesus, dan tekanan aktif yang mengesampingkan penggunaan
kata benda untuk mengekspresikan konsep. Karena Yesus historis yang diikuti, adalah
wajar bahwa istilah-istilah lain harus ditemukan dalam tulisan-tulisan PB lainnya untuk
menggambarkan hubungan dengan Tuhan yang mulia dan Roh-Nya.

h. Kehilangan
1. Dalam Markus. 8:35, dengan menderita kehilangan atau kehilangan sebagai latar
belakang, jiwa adalah objek nilai yang tidak hanya hilang tetapi juga kita secara
aktif kehilangan dalam mencoba menyelamatkan atau mengamankan hidup kita,
seperti orang kaya dalam Lukas 12:16. Konsep kehidupan yang ambivalen
memberikan ucapan mereka kedalaman.
2. Penggunaan PB khusus dengan pengertian menghancurkan atau binasa sebagai
dasar terjadi dalam 1 Kor. 8:11; 15:18. Artinya adalah "hilang," lebih tepatnya
mungkin, "binasa," aktif "untuk menghancurkan" dengan perusak manusia atau
iblis (Roma.14:15), atau seseorang yang ditugaskan secara ilahi (Mrk.1:24),
tentang Allah sendiri sebagai subyek (lih. 1 Kor 1:19; Yud 5 ;; Yak 4:12). Dalam
pandangannya bukan hanya kehancuran fisik tetapi takdir kematian abadi yang
tanpa harapan.

i. Menyambut
- Di Matius 10:40. Kepentingan khusus melekat untuk menerima para murid, karena
mereka adalah utusan Yesus, menerima mereka menerima Dia, dan karena itu Allah.
Lebih dari sekadar keramahtamahan terlibat, dan oleh karena itu cinta yang diberikan
pada mereka akan membawa hadiah khusus. Hal yang sama berlaku untuk menerima
seorang anak dalam nama Kristus (Mat 18: 5-6), karena Kristus sendiri datang dalam
pribadi anak.
- Dalam pengertian yang terkait, PB berbicara tentang menerima Injil Firman Allah
(Kisah Para Rasul 8:14; 11: 1; 17:11). Yang berisi kerajaan Allah (Mrk 10:15), kasih
karunia Allah (2 Kor. 6: 1), atau cinta akan kebenaran (2 Th. 2:10).
- Dalam hal ini deÃchomai setara dengan iman. Ini memunculkan fakta bahwa dalam
hubungannya dengan Tuhan kita hanya dapat menerima. Namun, dalam
mendengarkan Injil, kita dibebaskan untuk itu. Melalui Roh (1 Kor. 2:14), pengertian
dibuka dan kita ditetapkan dalam kebebasan untuk memutuskan di mana kasih
karunia Allah akan kerajaan menjadi milik kita.

j. Upah
1. Para Sinoptis
Injil-Injil Sinoptik merujuk secara bebas pada imbalan dan hukuman.
Melakukan kehendak Allah berarti mengumpulkan harta di surga (Mat 6:19 dst.).
imbalan yang diterima orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan ialah
mendapatkan keluarga baru lewat komunitas iman yang dimilikinya. Konsep imbalan
ini juga penting bagi Yesus. Dia menuntut ketaatan, dan memberikan pahala jauh
melebihi apa yang pantas, dan dengan demikian merupakan masalah kemurahan hati
ilahi daripada jasa manusia. Bagi Yesus, para murid berdiri di bawah mata Allah yang
kudus dan berutang ketaatan kepadanya, tetapi keselamatan adalah pekerjaan Allah
sendiri dan dalam kemurahan hatinya Allah memberikan kepada hati reseptif hadiah
yang menemukan di kerajaan permulaan dan penyempurnaan. Konsep hadiah dengan
demikian diambil ke dalam kerajaan sebagai kemuliaan ilahi yang diterima tanpa
sepatutnya.

2. Paul
Paulus juga berbicara tentang ganjaran ganda (lih. 2 Kor 5:10; Gal 6: 7-8).
Pada saat yang sama, hari penghakiman bagi Paulus adalah hari kemenangan dan
sukacita, karena ia akan mendapat upahnya sesuai dengan kasih karunia Allah (Rm. 4:
4). Allah dalam anugerah-Nya memberikan pahala yang tak tertandingi dari
kerajaanNya (1 Kor. 15:50), dan dari kemuliaan Kristus (Kol. 3: 4).

3. Makna Hadiah untuk Yesus dan Kekristenan Primitif.


PB berbicara bebas tentang hadiah, yang mengatakan bahwa hadiah adalah
karunia penuh kasih dari Bapa di mana orang percaya dapat bergerak dengan percaya
diri dan kepercayaan anak-anak terhadap cinta yang akan menyempurnakan panggilan
mereka dalam kemuliaan kerajaanNya.

E. EKSPOSISI
1. Maksud Yesus mengatakan bahwa Ia datang sebagai pedang bukan membawa damai
ialah bahwa pada saat penghakiman Yesus akan datang kedunia untuk memisahkan
orang-orang jahat dengan orang-orang benar, orang-orang yang mengenal dan
melakukan kehendak Allah dan yang tidak melakukannya. Maka Yesus akan
membinasakan orang-orang jahat dan yang tidak mengenal dan melakukan kehendak
Allah pada hari penghakiman tersebut.
2. Maksud Yesus mengatakan bahwa musuh orang adalah seisi rumahnya ialah ketika
seseorang memutuskan untuk membritakan Injil atau menjadi murid Kristus maka ini
akan menimbulkan perpisahan di anatara keluarga, seperti yang dikatakan dalam
Mikha 7:6 yang mengatakan bahwa saat pemberitaan Injil, akan ada perpisahan
dengan keluarga, karena pemberitaan Injil dalam dunia orang berdosa ini akan
menimbulkan perang dan perselisihan.
3. Maksud Yesus mengatakan bahwa orang yang lebih mengasihi bapa atau ibunya lebih
daripada Yesus maka ia tidak layak dihadapan Yesus ialah Yesus menekankan kepada
para murid bahwa seseorang yang benar-benar mau mengikut Yesus harus lebih
mencintai dan mengasihi Kristus itu sendiri. Walaupun pada zaman itu, hubungan
anggota keluarga sangat erat, tetapi hubungan dengan Yesus haruslah lebih erat dari
hubungan dengan anggota keluarga. karena orang yang lebih mengasihi manusia dan
dunia ia tidak layak dihadapan Yesus.
4. Maksud Yesus mengatakan bahwa barangsiapa mempertahankan nyawanya akan
kehilangan nyawanya dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Yesus dia akan
memperolehnya, ialah ketika seseorang mau mempertahankan atau mengamankan,
ingin terus memiliki hidup di dunia ini dengan jalan menyangkal Yesus, maka orang
tersebut akan kehilangan Yesus yaitu kehidupan yang kekal di surga. Sedangkan
orang yang tidak mempertahankan atau mengamankan hidupnya di dunia ini, namun
menyerahkan kehidupannya kepada Kristus untuk melayani Dia, maka orang tersebut
tidak akan mengalami kerugian, tetapi memperoleh hidup maupun kehidupan yang
kekal di dalam kerajaan sorga.
5. Maksud Yesus mengatakan memikul salib, mengikut Aku ialah ukuran yang Yesus
berikan untuk menjadi pengikutNya. Yang harus rela untuk menderita karena Kristus
dan harus rela terpisah dari orang lain atau sesama manusia.
6. Maksud Yesus mengatakan bahwa ketika barangsiapa menyambut kamu, ia juga
menyambut Yesus, ialah murid-murid Yesus adalah utusan Yesus, maka ketika
seseorang menyambut atau menerima murid-murid dengan sukacita maka saat itu
orang tersebut sedang menyambut sang pengutus yaitu Yesus Kristus itu sendiri.
Karena seorang utusan atau murid-murid merupakan orang yang dipercaya sang
pengutus yaitu Yesus karena dianggap mampu melakukan teladan yang telah Yesus
berikan kepada murid-murid.
7. Upah yang akan diberikan Yesus kepada setiap orang yang melakukan kehendakNya
ialah hadiah yang tak tertandingi oleh apapun di dunia ini, yaitu upah kerajaan sorga
yaitu keselamatan yang tidak akan bisa dirampas oleh orang lain. Dengan kata lain
ialah upah atau hadiah eskatologi.

F. MUATAN TEOLOGIS
1. Yesus datang ke dunia pada hari penghakiman untuk mengadakan pemisahan antara
orang-orang benar yang melakukan kehendakNya dengan orang-orang jahat yang
tidak melakukan kehendakNya
2. Yesus menghendaki manusia untuk lebih mengasihi Dia lebih dari apapun termasuk
daripada keluarganya
3. Yesus menghendaki orang-orang percaya yang mau mengikut Dia untuk
menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Yesus.
4. Yesus mengingatkan manusia ketika mengikut Yesus maka akan mendapatkan
penderitaan dari dunia ini.
5. Yesus memberikan kehidupan yang kekal kepada setiap orang yang mau melakukan
kehendakNya yaitu memberitakan Injil

G. APLIKASI UNTUK MASA KINI


1. Percayalah bahwa ketika hari penghakiman datang, yaitu Yesus datang ke dunia, Ia
akan memisahkan kita orang-orang benar dari orang-orang berdosa yang akan binasa
dengan dunia ini.
2. Marilah kita mengasihi Yesus lebih dari apapun yang kita miliki di dunia ini, karena
apa yang kita miliki di dunia ini hanya bersifat sementara tetapi Yesus kekal untuk
selama-lamanya.
3. Tetaplah kuat dan setia dalam penderitaan yang akan kita alami saat mengikut Yesus.
4. Jangan pernah khawatir akan kehidupan kita ketika memberitakan Injil ke orang-
orang yang belum percaya di dunia ini, tetapi serahkanlah seluruh menyerahkan hidup
sepenuhnya kepada Tuhan, maka Ia akan bertanggung jawab atas kehidupan kita.
5. Percayalah bahwa ketika kita melakukan kehendak Allah yaitu memberitakan Injil
maka kita akan mendapatkan upah atau imbalan sorgawi yang tidak ada tandingannya
dengan apa yang ada di dunia ini yaitu keselamatan yang daripada Allah.

Anda mungkin juga menyukai