TUGAS MINGGUAN
Tanggal Dikumpul:
04 Oktober 2020
Dosen Pengampu:
Ps. Hanoch Herkanus Hamadi M. Th
Disusun Oleh:
Noventywan Halomoan Manullang
NIM: S2.TEO.20.135
Matius 8:1-4, menyampaikan tentang setelah Yesus turun dari bukit, Yesus
Matius 8:23-27, menyampaikan tentang bagaimana Yesus dalam meredakan angin ribut.
Matius 8:28-34, menyampaikan tentang dua orang yang kerasukan setan di Gadara yang
disembuhkan Yesus.
Markus 8:1-10, menyampaikan tentang didalam perjalanan Yesus, ada begitu banyak
orang yang mengikutiNya. Karena mereka tidak memiliki makanan, hati Yesus tergerak
oleh belas kasihan. Ia pun menggandakan tujuh roti dan beberapa ekor ikan yang dimiliki
para murid dan memberi makan empat ribu orang. Setelah itu, Ia bersama para murid
mencobai Yesus dengan meminta tanda dari Surga. Hal ini membuat Yesus mengeluh
dalam hati karena kedegilan hati mereka dan menolak untuk memberikan tanda apapun
kepada mereka.
Markus 8:14-21, menyampaikan tentang ajaran Yesus tentang ragi orang Farisi dan ragi
Herodes. Yang dimaksud oleh Yesus, adalah tingkah laku orang Farisi dan Herodes yang
dibawalah seorang buta yang memohon kepada Yesus untuk disembuhkan. Orang buta itu
pun dibawa Yesus ke luar kampong. Ia pun meludahi mata orang itu dan meletakkan
tentang siapakah Yesus menurut kata orang dan para murid sendiri. Petrus dengan penuh
keyakinan menjawab bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus pun melarang mereka dengan
keras untuk memberitahukan hal itu kepada siapapun. Hal ini terjadi dalam perjalanan
Markus 8:31-38, menyampaikan tentang dua hal penting, yaitu pemberitahuan pertama
mengenai penderitaan Yesus dan syarat dalam mengikuti Dia. Lewat semua ini Yesus
menekankan bahwa menjadi pengikutNya harus berani berdiri teguh memegang kebenaran
demi kerajaan Allah kendati kematian bahkan menjadi konsekuensi dari semua itu.
Lukas 8:1-3, menyampaikan tentang pemberitaan Injil Kerajaan Allah dan beberapa orang
tentang kisah seorang penabur yang menaburkan benihnya di pinggir jalan, di tanah yang
Lukas 8:16-18, menyampaikan perumpamaan tentang pelita dan menyatakan bahwa tidak
ada sesuatu yang tersembunyi dan rahasia yang tidak akan diketahui.
Lukas 8:19-21, menyampaikan tentang bagaimana Yesus menjelaskan kepada ibu dan
saudara-saudaraNya bahwa yang menjadi ibu dan saudara-saudaraNya adalah mereka yang
Lukas 8:22-25, menyampaikan tentang bagaimana Yesus meredakan angin ribut saat
Lukas 8:26-39, menyampaikan tentang kuasa dan otoritas Yesus saat mengusir roh jahat
Lukas 8:40-56, menyampaikan tentang kuasa mujizat yang dilakukan Yesus saat
membangkitkan anak Yairus yang telah meninggal dan menyembuhkan perempuan yang
Yohanes 8:1-11, menyampaikan tentang orang-orang Farisi yang mencobai Yesus tentang
wanita yang tertangkap basah sedang berbuat zinah dan bagaimana Yesus memberikan
Yohanes 8:12-20, menyampaikan tentang pernyataan Yesus kepada orang banyak bahwa
Yohanes 8:21-29, menyampaikan tentang pernyataan Yesus kepada orang banyak bahwa
Yohanes 8:30-36, menyampaikan tentang pernyataan Yesus kepada orang banyak perihal
Yohanes 8:37-47, menyampaikan tentang kebenaran akan diriNya yang tidak dipercaya
Yohanes 8:48-59, menyampaikan tentang kebenaran akan diriNya yang tidak dipercaya
5. Jelaskan apa itu baptisan, makna baptisan dan apakah di Perjanjian Lama ada ?
A. Istilah baptisan berasal dari bahasa Yunani yaitu baptisma merupakan kata benda yang
bebentuk nominative tunggal neuter yand diartikan dengan kata baptisan. Secara
etimologi kata ini berasal dari kata baptw yang berarti mandi atau masuk ke dalam air.
Menurut KBBI baptisan adalah penggunaan air untuk penyucian keagamaan khususnya
Baptisan Ini adalah sakramen, yang masuk kita ke dalam perjanjian dengan Allah. Hal
ini ditetapkan oleh Kristus, yang sendiri memiliki, kekuatan untuk melembagakan
sakramen yang tepat, tanda, segel, janji, dan sarana kasih karunia, terus-menerus wajib
B. Makna baptisan :
Di dalam lambing dan symbol itu ada suatu proses dan peristiwa rohani yang sangat
untuk membersihkan manusia dari segala dosa dan dari kejahatan di hadapan Tuhan.
Dalam Kisah Para Rasul 2:38 disebut demikian ‘Jawab Petrus kepada mereka:
nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
Atas dasar nats itu maka kita percaya bahwa dalam baptisan, kita memperoleh
Sakramentum artinya benda kudus, suci, perbuatak kudus, rahasia suci. Istilah itu
berasal dari bahasa latin ‘Sacram’ sama dengan taruhan atau jaminan. Sacram adalah
merupakan uang jaminan atau tebusan dalam suatu perkara. Bagi orang batak hal ini
disebut sebagai singkroam yang diartikan sebagai awal daripada janji keselamatan.
Tetapi bukan sampai disini saja tetapi masih ada yang perlu kita lunasi yakni berbuat
baik sebagai tanda-tanda keselamatan yang telah kita peroleh dari Yesus Kristus.
Inilah konsekwensi keselamatan yang sudah kita terima dari Yesus Kristus yang
menyatakan keselamatan itu dalam hidup sehari hari kepada alam semesta dan
seluruh manusia hingga maranatha kedua kali dala kemuliaan. Itulah keselamatan
yang kekal yang dijanjiikan oleh Yesus Kristus akan diterima secara sempurna oleh
orang percaya melalui mahkota kemuliaan bersama Yesus Kristus (Mat. 25:34; Yoh.
17:24; Rm 8:18).
Atas dasar pemahaman teologis yang demikian kita tegaskan sekarang bahwa
baptisan bukan soal bagaimana cara, bentuk, tehnik membaptis, tempat dibaptis, apa
dengan air sungai, air kolam, air bersih (aqua); dan lain-lain sebagainya. Tetapi
baptisan adalah soal jaminan penerimaan akan anugerah karya keselamatan yang
Baptisan itu merupakan materai keselamatan dari Allah sekali dan untuk selama-
lamanya berdasarkan Roma 6:10. Nats ini memberikan dua makna rohani daripada
baptisan. Pertama kita telah turut mati dalam kematian Kristus; kedua kita turut
bangkit (hidup kembali) dalam kebangkitan Kristus. Orang yang dibaptis bukan
hanya dibaptis atau diselamkan ke dalam Kristus melainkan juga dibaptis ke dalam
Roh Kudus. Baptisan juga disebut baptisan di dalam Roh. Yohanes Pembaptis
berkata, bahwa Kristus akan membaptis dengan roh Kudus (Mrk. 1:8). Dari sini
jelaslah bahwa ada hubungan antara materai dan Karunia Roh Kudus (Ef. 1:13). Oleh
karena itu dalam Ef. 4:30 disebutkan bahwa Roh Kudus telah mematreikan kita
menjelang hari penyelamatan. Semua ini menunjukkan dengan jelas bahwa Roh
Kudus yang menjadi jaminan bagian kita itu dikaruniakan kepada kita sebagai
tanggungan bahwa bagian kita yang akan dikaruniakan pada hari penyelamatan itu
Perbuatan Allah yang dimaksudkan adalah untuk memberikan karunia atau berkat
Ilahi berupa jaminan keselamatan bagi manusia yang percaya di dalam Yesus Kristus
berdasarkan perintahnya dalam Matius 28:18-20 dan Markus 16:15-18. Perintah itu
meliputi pekabaran Injil kepada segala makhluk dan suruhan membaptiskan mereka
dalam nama Allah Bapa, Anak_Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dalam Matius 28:20 dikatakan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus. Pekabaran Injil apabila diterima oleh manusia akan mengarahkan kepada
“baptislah” itu artinya harus ada perubahan status. Verkuyl mengatakan apabila
seseorang budak dengan pembaptisan proselit maka statusnya akan berubah dan ia
dari seseorang budak menjadi orang yang bebas. Membaptis dalam nama Allah Bapa
dan Roh Kudus berarti suatu pengukuhan peralihan dari perbudakan dosa dan maut
status, dan kelepasan sesorang dari tangan iblis. Kita bukan lagi budak dosa yang
harus tunduk dan patuh sepenuhnya kepada iblis. Konsekwensinya orang yang sudah
dibaptis harus hidup baru, lepas dari segala kebejatan yang selama ini dikendalikan
Menurut Matius 28:19 orang bisa menjadi murid Yesus melalui baptisan, dan dalam
Markus 16:16 tertulis siapa yang percya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa
yang tidak percaya akan dihukuim. Dengan iman keselamatan diterima, dan dengan
kita kembali dengan menumbuhkan iman yang berpegang pada pengampunan yang
telah dijanjikan. Kita dilahirkan kembali dengan air dan Roh. Maka kehidupan rohani
yang baru bekerja dalam diri kita, yaitu iman. Dalam baptisan kita dibangkitkan
Jadi baptisan bukan hanya menawarkan anugerah, melainkan juga menimbulkan iman,
pengampunan dosa, melepaskan dari kematian dan iblis, serta memberikan keselamatan
Firman dan janji Allah. Maka dengan itu baptisan itu sangat perlu karena Tuhan yang
Yordan, kalangan Yahudi telah mengenai upacara "percik" dan upacara "baptis". Namun
makna baptis yang dilakukan di Perjanjian Lama sangat berbeda dengan makna baptis
Perjanjian Baru.
b) Pada pentahbisan kemah suci ada upacara pemercikan air, khusus untuk para imam
c) Pemercikkan air bagi orang najis karena kena mayat (bilangan 19:1-22)
d) Baptis/ Tevilah (pencelupan) dengan air
Upacara "baptis" ini mereka namakan – טבילהTEVILÂH dan calon yang dicelup
Kalangan non-Yahudi yang dibaptis disebut kalangan proselit. Menurut Talmud dan
(dibaptis), kalangan proselit itu harus disunat dan mempersembahkan korban. Ada
dua jenis proselit yaitu 'ger tosyav', "proselit yang bertempat tinggal di Israel" atau
'ger sya'ar', "proselit pintu gerbang", dan 'ger tsedeq', "proselit yang benar" atau 'ger
haberit', "proselit perjanjian" (Bava' Metsi'a' 5,6,9, 12; Makot 2,3, Nega'im 3).
Proselit diterjemahkan oleh LAI dengan "penganut agama Yahudi" misalnya Matius
sesuatu di bawah permukaan suatu zat tertentu, memasukkan sesuatu "ke dalam"
suatu zat tertentu. Kata ini berpadanan dengan kata Yunani "βαπτιζω - baptizô".
6. Baptisan apa yang benar (di celup, pakai bendera, diselam), jelaskan ?
Baptisan yang benar adalah baptisan Yohanes (Matius 21:25) yaitu baptisan selam.
Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan pertobatan (Matius 3:11), tetapi Yesus tidak
berdosa sehingga Ia tidak perlu bertobat. Yohanes Pembaptis pun merasa heran ketika
Yesus datang pada dirinya untuk dibaptis. Yohanes menyadari dosa pribadinya dan
menyadari pula bahwa ia, seorang berdosa yang memerlukan pertobatan, tidak pantas
membaptis Domba Allah yang tidak bercela: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan
Engkau yang datang kepadaku?" (Matius 3:14). Yesus menjawab bahwa hal itu harus
terjadi supaya " demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah"
(Matius 3:15).
Perjamuan Kudus atau Perjamuan Tuhan berawal dari perjamuan paskah orang Yahudi
untuk memperingati bagaimana malaikat maut melewati rumah-rumah orang Israel yang
telah dibubuhi darah di Mesir dan memunahkan anak-anak sulung manusia dan hewan di
Mesir. Kemudian juga mengenang keluarnya mereka dari perbudakan di Mesir menuju
tanah perjanjian, tanah yang telah dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyang mereka
Yesus melakukan perjamuan paskah Yahudi sesaat sebelum Ia disalibkan. Namun pada
kesempatan itu Ia mentahbiskan paskah Kristen, dimana roti adalah tubuhNya dan anggur
adalah darahNya. Jadi paskah dan Perjamuan Kudus adalah memperingati kematian dan
kebangkitan Kristus, dan bukan lagi memperingati keluarnya orang Israel dari Mesir.
11:26)
c. Sebagai lambang persekutuan orang percaya dengan Tuhan Yesus (1 Korintus 10:16)
d. Sebagai lambing kesatuan orang percaya sebagai tubuh Kristus (1 Korintus 10:17)
Secara eksplisit, Alkitab tidak memberikan penjelasan secara rinci dan pasti mengenai
boleh tidaknya seorang anak kecil mengikuti perjamuan kudus. Tidak ada ayat Alkitab yang
melarang seorang anak untuk mengikuti Perjamuan Kudus, karena memang Alkitab tidak
mengatur sampai disana. Tetapi dalam beberapa bagian Alkitab dikatakan Yesus
Sebelum menyimpulkan boleh tidaknya seorang anak mengikuti perjamuan kudus maka
disebutkan kepada anak- anak sebab penggunaan kata "kamu, saudara- saudara"
2. Aspek tradisi. Diperuntukkan kepada orang yang dewasa, yang mana mengingat pesan
Semua orang yang percaya berhak untuk menerima perjamuan kudus, baik anak-
anak maupun dewasa. Karena anak-anak merupakan bagian dari suatu gereja atau
jemaat tidak pernah dibedakan antara seorang anak ataupun seorang yang sudah
tua, semuanya adalah jemaat. Jadi yang disebut sebagai jemaat dalam 1Korintus
Perjamuan kudus adalah bersifat ordonasi (terkait peraturan gereja lokal) maka
setiap gereja memiliki kebebasan untuk mengatur siapa yang boleh dan tidak
Kurangnya kesadaran bagi anak- anak untuk memahami dengan tepat arti
melainkan hanya mengerti bahwa ia sedang makan dan minum (akan tetapi hal
Berdasarkan pemaparan diatas, maka anak-anak boleh menerima perjamuan kudus sebab
yang berhak menerimanya adalah jemaat, akan tetapi tidak efektif dalam hal memahami
secara tepat mengenai makna sesungguhnya yakni memperingati korban Kristus karena