Selamat siang semuanya, pertama-tama saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang

diberikan.

Saya ingin memperkenalkan diri saya, nama saya Metodius France Marjun Janggur, kalian bisa
memanggil saya Meto.

Pada kesempatan ini saya ingin mempresentasikan materi tentang AKUNTANSI PERPAJAKAN.

AKUNTANSI dan PAJAK bisa kita analogikan seperti makan dan minum yang tidak dapat dipisahkan.
Kenapa demikian ? Contoh sederhana adalah kita tidak bisa membuat laporan pajak tanpa adanya
laporan akuntansi.

Jadi seorang akuntan yang handal harus memahami keduanya. Mari kita lihat contoh kertas kerja
berikut.

pada akhirnya proses akhir dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan oleh karena itu saya langsung
menunjukan laporan akuntansi di contoh berikut, begitupula dengan laporan pajak. Kita bisa skip jurnal
dan lain-lain.

Apa dampaknya koreksi fiskal di sisi pendapatan dan beban ?

Di sisi pendapatan, jika koreksi fiskal positif maka menambah laba fiskal yang secara otomatis pajaknya
lebih besar. Sebaliknya jika koreksi fiskal negatif maka mengurangi laba fiskal dan jumlah pajak lebih
sedikit. Di sisi beban, koreksi positif menimbulkan beban berkurang dan laba fiskal naik, sementara
koreksi negatif menimbulkan beban naik sementara laba fiskal menurun.

Denda pajak dikoreksi fiskal positif karena kesalahan itu muncul dari wajib pajak bukan fiskus.

Untuk biaya entertain dikoreksi 50% jika mempunyai daftar nominatif, jika tidak ada maka dikoreksi
seluruhnya. Dalam hal ini kita contohkan memiliki daftar nominatif.

Untuk biaya sumbangan, jika bukan dikategorikan bencana nasional oleh pemerintah maka biaya
tersebut semuanya dikoreksi.

Pendapatan lainnya dalam hal ini pendapatan deposito dikoreksi negatif karena pendapatan tersebut
sudah dikenakan pajak final, jadi dalam perpajakan indonesia tidak boleh adanya pajak ganda untuk 1
subjek.
Ketika kita sudah menentukan akun ke dalam koreksi fiskal, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan
laba akuntansi dan laba fiskal.

Jadi kembali ke pernyataan awal saya yang menganalogikan bahwa akuntansi dan pajak seperti makan
dan minum dan tidak dapat dipisahkan.

Good afternoon everyone, first of all I would like to thank you for the opportunity given.

I would like to introduce myself, my name is Methodius France Marjun Janggur, you can call me Meto.

On this occasion I would like to present material about TAX ACCOUNTING.

On this occasion I try to simplify the relationship between accounting and taxation. We can analogize
ACCOUNTING and TAXES to eating and drinking which cannot be separated. Why is that? A simple
example, we cannot make a tax report without an accounting report.

So a reliable accountant must understand both. Let's look at the following example of a working paper.

In the end, the final process of the accounting cycle is the financial report, therefore I will immediately
show the accounting report in the following example, as well as the tax report. We can skip journals and
so on.

What is the impact of fiscal corrections on the income and expense side?

On the income side, if the fiscal correction is positive, it will increase fiscal profit, which will
automatically result in greater taxes. On the other hand, if the fiscal correction is negative, it will reduce
fiscal profit and the amount of tax will be less. On the expense side, positive corrections cause expenses
to decrease and fiscal profits to increase, while negative corrections cause expenses to increase while
fiscal profits decrease.

The tax fine was corrected positively by fiscal because the error arose from the taxpayer, not the tax
authorities.

For entertainment costs, it is corrected by 50% if it has a nominative list, if there is none then it is
corrected completely. In this case, we have an example of having a list of nominatives.
For donation costs, if it is not categorized as a national disaster by the government then all costs are
corrected.

Other income, in this case deposit income, is corrected negatively because this income is already subject
to final tax, so in Indonesian taxation there is no double taxation for 1 subject.

When we have determined the account to be subject to fiscal correction, we can see that there is a
difference between accounting profit and fiscal profit.

So back to my initial statement which made the analogy that accounting and taxes are like eating and
drinking and cannot be separated.