KELAS : XII MIPA 7

NAMA : Jeihan Shawmy Prasetya

NO PRESENSI : 19

JAWABLAH PERTANYAAN INI DENGAN LANGSUNG MENGISI JAWABAN DI BAWAH

PERTANYAAN INI ATAU DI KOLOM YANG SDH DISEDIAKAN !

1. Jelaskan yang dimaksud reformasi di Indonesia !

Reformasi di Indonesia mengacu pada periode perubahan politik dan sosial yang dimulai
pada tahun 1998 setelah lengsernya Presiden Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun.
Era ini ditandai dengan transisi dari pemerintahan otoriter Orde Baru ke sistem demokrasi
yang lebih terbuka dan partisipatif.

2. Kapankah masa demokrasi reformasi lahir?

Masa demokrasi reformasi di Indonesia lahir pada tanggal 21 Mei 1998, saat Presiden
Soeharto mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa. Pengunduran diri beliau
menandakan berakhirnya era Orde Baru dan dimulainya era baru dalam sejarah
Indonesia, yaitu era Reformasi.

3. Apakah tujuan reformasi di Indonesia !

- Pemerintahan yang demokratis dan akuntabel
- Masyarakat yang adil dan sejahtera
- Penegakan hukum yang tegas dan adil
- Kebebasan pers dan media
- Lahirnya partai politik baru
- Desentralisasi dan otonomi daerah
- Penghapusan dwi fungsi ABRI
- Meningkatkan taraf hidup rakyat
- Mewujudkan pembangunan berkelanjutan
- Meningkatkan peran Indonesia di dunia internasional
- Pemulihan Hak Asasi Manusia (HAM)

4. Sebutkan 4 faktor penyebab terjadinya reformasi di Indonesia !

- Krisis ekonomi
- Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
- Tuntutan demokratisasi
- Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

5. Sebutkan 6 tuntutan reformasi di Indonesia !

- Penegakan supremasi hukum
- Pemberantasan KKN
- Pengadilan mantan presiden Soeharto dan kroninya
- Amandemen konstitusi
- Pencabutan dwifungsi ABRI
- Pemberian otonomi daerah seluas-luasnya

6. Jelaskan yang dimaksud peristiwa Trisakti

Peristiwa Trisakti merujuk pada insiden tragis yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998 di
Jakarta, Indonesia. Peristiwa ini melibatkan penembakan terhadap mahasiswa Universitas
Trisakti yang sedang melakukan demonstrasi damai. Mereka menuntut reformasi
pemerintahan yang saat itu di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Demonstrasi ini
 merupakan bagian dari rangkaian protes yang lebih besar yang berujung pada jatuhnya
rezim Orde Baru.

Dalam peristiwa ini, empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas, dan banyak lainnya
terluka akibat tembakan yang dituduhkan kepada aparat keamanan. Kejadian ini memicu
kemarahan dan protes lebih luas di seluruh negeri, yang akhirnya mempercepat proses
reformasi politik di Indonesia. Peristiwa Trisakti menjadi salah satu momen penting
dalam sejarah Indonesia modern dan sering diingat sebagai titik balik menuju transisi ke
demokrasi.

7. Jelaskan yang dimaksud peristiwa semanggi I (satu)!

Peristiwa Semanggi I adalah sebuah insiden penumpasan demonstrasi yang terjadi pada
tanggal 13 November 1998 di wilayah Semanggi, Jakarta, Indonesia. Peristiwa ini
berlangsung dalam konteks tuntutan reformasi dan transisi demokrasi setelah jatuhnya
Presiden Soeharto pada Mei 1998. Demonstrasi ini umumnya diikuti oleh mahasiswa dan
masyarakat sipil yang menuntut reformasi politik lebih lanjut, termasuk pembubaran
Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum 1997 yang dianggap tidak sah dan
pencabutan UU Subversi.

Peristiwa ini berujung pada penggunaan kekuatan oleh aparat keamanan terhadap
demonstran yang berujung pada jatuhnya korban jiwa dan banyaknya luka-luka di
kalangan mahasiswa dan masyarakat sipil. Kejadian ini menandai salah satu episode
kelam dalam sejarah transisi demokrasi di Indonesia, menunjukkan ketegangan politik
dan perlawanan terhadap proses reformasi yang sedang berlangsung.

8. Sebutkan lima buah UU politik masa ORBA yang mengekang kebebasan politik dan
dihapus pada masa Reformasi
- UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilu
- UU No. 2 Tahun 1985 tentang Susunan dan Kedudukan Anggota MPR, DPR dan
DPRD
- UU No. 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
- UU No. 5 Tahun 1985 tentang Referendum
- UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan

9. Uraikan dampak Krisis moneter terhadap perekonomian di Indonesia!

- Depresiasi mata uang yang tajam.
- Inflasi tinggi.
- Krisis perbankan dan kehilangan kepercayaan terhadap sistem perbankan.
- Peningkatan hutang luar negeri.
- Peningkatan pengangguran dan kemiskinan.
- Penurunan investasi domestik dan asing.
- Unjuk rasa dan ketidakstabilan sosial.

10. Jelaskan yang dimaksud :

a. Status quo
Status quo mengacu pada keadaan atau kondisi yang ada saat ini, terutama dalam konteks
sosial, politik, atau ekonomi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan
keinginan untuk mempertahankan kondisi yang ada atau keberatan terhadap perubahan.

b. KKN
KKN adalah singkatan dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Ini mengacu pada praktik-
praktik tidak etis dalam pemerintahan atau bisnis, di mana individu menggunakan
kekuasaan atau pengaruh untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu, sering kali
dengan cara yang merugikan kepentingan umum atau melanggar prinsip keadilan.
c. Krisis politik
Krisis politik adalah situasi ketidakstabilan atau ketegangan tinggi dalam sistem politik
suatu negara yang dapat disebabkan oleh konflik antar kelompok, ketidakpuasan terhadap
pemerintah, perubahan kepemimpinan yang kontroversial, atau isu-isu lain yang
mengancam integritas atau fungsi dari sistem politik tersebut.

d. Krisis hukum
Krisis hukum terjadi ketika ada kevakuman kekuasaan, ketidakjelasan peraturan, atau
ketidakpercayaan massal terhadap sistem peradilan yang mengakibatkan ketidakstabilan
hukum dan ketertiban. Krisis semacam ini dapat dipicu oleh skandal korupsi, intervensi
politik dalam sistem peradilan, atau ketidakmampuan untuk menegakkan hukum.

e. Krisis kepercayaan
Krisis kepercayaan merujuk pada hilangnya kepercayaan atau keyakinan masyarakat
terhadap institusi, pemimpin, atau sistem, baik itu pemerintahan, ekonomi, atau sosial.
Krisis ini sering kali diakibatkan oleh skandal, kegagalan kebijakan, atau peristiwa lain
yang mengurangi legitimasi atau efektivitas entitas tersebut di mata publik.

f. Krisis multidimensi
Krisis multidimensi adalah situasi yang melibatkan berbagai jenis krisis yang terjadi
secara bersamaan dan saling terkait, seperti krisis ekonomi, politik, sosial, dan
lingkungan, yang semuanya menambah kompleksitas dan kesulitan dalam menemukan
solusi. Krisis semacam ini sering kali membutuhkan pendekatan terpadu dan lintas
sektoral untuk diatasi.