Anda di halaman 1dari 9

Kepemimpinan

Kekuasaan
Politik
Kepemimpinan dalam Kekuasaan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain
dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks kekuasaan, kepemimpinan menjadi
sangat penting karena pemimpin memiliki peran yang krusial dalam mengambil
keputusan dan menjalankan kebijakan yang berdampak pada kehidupan banyak orang.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas yang tinggi, mampu
berkomunikasi dengan jelas dan efektif, serta memiliki visi yang jelas tentang arah yang
akan diambil. Selain itu, seorang pemimpin juga harus mampu membangun hubungan
yang baik dengan bawahan dan rekan kerjanya agar tercipta lingkungan kerja yang
harmonis dan produktif.
Politik dalam Kekuasaan
Politik adalah proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah
publik dan pengaturan kekuasaan dalam suatu negara atau organisasi. Dalam
konteks kekuasaan, politik menjadi sangat penting karena melibatkan persaingan
antar kelompok atau individu yang ingin memperoleh atau mempertahankan
kekuasaan.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus memahami dan terlibat dalam
proses politik untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sesuai
dengan kepentingan rakyat. Namun, kita juga harus waspada terhadap manipulasi
dan korupsi yang sering terjadi dalam dunia politik.
Orde Baru
Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Setelah Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, keadaan
politik maupun ekonomi di Indonesia masih labil karena ketatnya persaingan di antara kelompok-
kelompok politik. Penyerahan mandat kekuasaan lewat Supersemar dilatarbelakangi dengan
guncangan pasca-G30S pada 1 Oktober 1965. Demokrasi terpimpin Soekarno pun melemah akibat
tudingan tentara bahwa PKI merupakan dalang di balik peristiwa pembunuhan tujuh jenderal tersebut.
Tuduhan tersebut tentu memicu amarah dari para pemuda antikomunis. Akhir Oktober 1965, para
mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau KAMI, dengan dilindungi oleh para
tentara. Kelompok ini dibuat untuk memprotes Soekarno yang enggan bertindak apa-apa terkait
peristiwa G30S, . rakyat juga melakukan unjuk rasa soal buruknya perekonomian. Lahirnya Orde Baru
didorong oleh kacaunya kondisi politik pada tahun 1966. Adapun faktor politik yang mendorong lahirnya
Orde Baru adalah Presiden Soekarno menolak bertanggung jawab atas peristiwa G30S.
KEPEMIMPINAN SOEHARTO

Tahun-tahun pemerintahan Soeharto diwarnai dengan praktik otoritarian dimana tentara memiliki
peran dominan didalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk
berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. pembatasan
jumlah partai politik, penerapan partai politik, penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik
merupakan upaya Soeharto untuk memperkuat kekuasaannya dengan dalih kepentingan keamanan
dalam negeri.
sejumlah besar kursi pada dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia
diberikan kepada militer dan semua tentara serta pegawai negeri hanya dapat
memberikan suara kepada satu partai penguasa golkar. Gaya Kepemimpinan yang
digunakan ini disebut otoriter, toriter jarang mempertimbangkan masukan dari
anggota kelompok untuk membuat keputusan. Kepemimpinan otoriter juga memiliki
kontrol mutlak atas anggota yang dibawahinya.
Berakhirnya Kekuasaan Soeharto dan Orde Baru
Periode 1980-an diwarnai sejumlah pelanggaran hak asasi manusia, yang menjadi catatan hitam
kekuasaan Orde Baru. Pelanggaran HAM berat itu di antaranya penembakan misterius alias petrus, Peristiwa
Tanjung Priok 12 September 1984, penggusuran paksa untuk waduk Kedung Ombo, juga Peristiwa Talangsari
pada 7 Februari 1989. Jurnalisme dibelenggu dengan penerbitan surat izin usaha penerbitan pers. Kritik
terhadap pemerintah, dipastikan menjadi jalan untuk dicabutnya SIUPP, yang berarti perusahaan pers dipaksa
berhenti beroperasi. Demonstrasi mahasiswa semakin membesar, terutama setelah terjadi
penembakan terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi di depan Universitas Trisakti.
Penembakan yang terjadi pada 12 Mei 1998 itu menewaskan empat mahasiswa Trisakti. Buntut
penembakan Trisakti adalah semakin beraninya mahasiswa melakukan aksi demonstrasi. Hingga
pada 18 Mei 1998, mahasiswa mulai masuk ke pelataran halaman DPR dan menduduki kompleks
parlemen tersebut. pada 21 Mei 1998, pada pukul 09.00 WIB, Soeharto mengumumkan sebuah
keputusan. Dari credentials room di Istana Merdeka, Soeharto menyatakan mundur dan menyerahkan
kekuasaan kepada BJ Habibie yang saat itu menjabat wakil presiden. Orde Baru yang dibangun Soeharto pun
berakhir.
Any Questions ?
Kesimpulan
Kepemimpinan dan politik merupakan dua hal yang saling terkait dan
memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Seorang pemimpin
yang baik dan kebijakan politik yang tepat dapat membawa dampak positif
bagi masyarakat, namun kedua hal tersebut juga memiliki tantangan yang
tidak mudah diatasi seperti korupsi dan perbedaan pandangan.
Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak,
termasuk masyarakat, untuk menjaga integritas dan menjunjung tinggi nilai-
nilai demokrasi dan keadilan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa
kekuasaan dijalankan secara transparan dan bertanggung jawab kepada
rakyat, sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera dan harmonis.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai