Anda di halaman 1dari 16

Nama : HERIYADY KATENG

Nip : 199205222023211003
Jabatan : Perekam Medis Terampil
Instansi : RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar

AGENDA 1
Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Sebagai warga Negara terpilih, PPPK diharapkan mampu mengaktualisasikan
niali dasar bela Negara dalam kehidupan sehari-hari. PPPK sebagai calon
pengawak sistem tersebut diharapkan mampu mengimplementasikan wawasan
kebangsaan yang mantap dan mengaktualisasikan kesadaran bela Negara dalam
kerangka Sistem Adminitrasi NKRI, sehingga amanat UUD 1945 untuk mencapai cita-
cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan. Peran, tugas dan fungsi ASN
menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan yang
secara langsung bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya roda
pemerintahan, memiliki tanggungjawab untuk ikut serta secara langsung
mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional. Kompetensi yang diharapkan
setelah mempelajari materi Wawasan, Memantapkan wawasan kebangsaan.
Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara. Indonesia sebagai alat
pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama.
Tanggal 20 Mei untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari
Kebangkitan Nasional berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Para mahasiswa sekolah dokter Jawa di Batavia menggagas sebuah rapat
kecil yang diinisiasi oleh Soetomo. Hindia Belanda.
Tanpa mereka sadari, rapat kecil tersebut sesungguhnya menjadi titik awal
dimulainya pergerakan nasional menuju Indonesia Merdeka. Juni 1908, koran
Bataviasch Niewsblad mengumumkan untuk pertamakalinya berdirinya Boedi Oetomo.
Pada September 1909, anggota beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda
mendirikan sebuah organisasi perkumpulan pelajar Indonesia yang
bernama Indische Vereeniging . Indonesische Vereeniging mengubah namanya,
menggunakan terjemahan Melayu, menjadi Perhimpunan Indonesia.
Wirjosandjojo diputuskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia yang berusaha
dicapai lewat strategi solidaritas, swadaya, dan nonkooperasi, tidak hanya
perlu memperhatikan aspek «kesatuan nasional» tetapi juga «kesetiakawanan
internasional». Indonesia, selain itu PI menekankan pentingnya propaganda ke
dunia internasional untuk menarik perhatian dunia pada masalah Indonesia
dan membangkitkan perhatian anggota PI pada isu-isu internasional
melalui ceramah, berpergian ke negara lain, atau perjalanan studi. Dengan munculnya
inisiatif dari internasionalisasi jaringan, menurut Ali Sastroamidjojo,
mencerminkan kesadaran PI bahwa nasionalisme Indonesia tidak berdiri
sendiri, faktor internasionalisme disadari sebagai unsur penting di dalam
perjuangan kemerdekaan nasional».
Indonesia sebab dunia luar sampai sekarang tidak tahu tentang apa yang terjadi
di tanah air kita, sebagai konsekuensinya secara keliru dipercayai bahwa
Indonesia benar-benar mendapat berkah pemerintah Belanda.
Seorang pemuda yang berusia 25 tahun me minta waktu kepada
Djojopoespito kemudian memutuskan lagu tersebut hanya akan
dikumandangkan secara instrumentalia tanpa syair dan Wage Rudolf
Soepratman dapat menerima untuk kemudian mulai memainkan biolanya
mengumandangkan Lagu Indonesia. Syair Lagu Indonesia pertama kali
dipublikasikan pada tanggal 10 November 1928 oleh koran Sin Po, koran
Tionghoa berbahasa Melayu. Tanggal 17 Agustus ditetapkan sebagai Hari
Proklamasi Kemerdekaan berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 24 tahun 1953 tanggal 1 Januari 1953 tentang Hari- Hari Libur.
Dengan menyimpang dari Pasal 5 Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 2/Um,
menetapkan Aturan hari-hari libur.
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Analisis Isu Kontenorer


Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang. Di samping itu, juga dibutuhkan instrument untuk
menganalisis isu-isu kritikal. Sepintas seolah-olah terjadi kontradiksi, di satu
pihak PNS harus melayani sebaik-baiknya, melakukannya dengan ramah, tulus, dan
profesional, namun dilain pihak semua dilakukannya perundang-udangan yang berlaku.
Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa perubahan global yang
terjadi dewasa ini, memaksa semua bangsa untuk berperan serta, jika tidak
maka arus perubahan tersebut akan menghilang dan akan meninggalkan
semua yang tidak mau berubah. Hal yang menjadi pemicunya adalah
berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu
penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang
di penjuru dunia lainnya. Perubahan cara pandang individu tentang tatanan,
mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam memahami pola kehidupan dan
budaya yang selama ini dipertahankan/diwariskan secara turun temurun.
Oleh karena itu, pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan
stratejik pada tataran makro merupakan faktor utama yang akan menambah
wawasan PNS.
Kesiap Siagaan Bela Negara
Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang. Pelatihan di masa depan serta dalam rangka
penetapan standar kualitas Pelatihan, maka Lembaga Administrasi Negara
menyusun atas nama Lembaga Administrasi Negara, kami mengucapkan
terimakasih dan penghargaan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras
menyusun modul ini.
Pokok bahasan pada Modul Kesiapsiagaan Bela Negara ini meliputi Kerangka
Kesiapsiagaan Bela Negara yaitu Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara,
Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Orientasi PPPK, Manfaatan Kesiapsiagaan
Bela Negara. Kemampuan Awal Bela Negara meliputi Kesiapsiagaan Jasmani
dan Mental, Rencana Aksi Bela Negara, Program Rencana Aksi dan Kegiatan
Kesiapsiagaan Bela Negara.
Untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar bela Negara tersebut, kita
harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani maupun mental yang
mumpuni, serta memiliki etika,etiket, moral, dan nilai kearifan local sesuai dengan jati
diri bangsa Indonesia.
Selanjutnya menurut Sujarwo - Samapta yang artinya siap siaga. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu
keadaan siap siaga yang dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.
Selanjutnya konsep bela negara menurut kamus besar bahasa Indonesia
berasal dari kata bela yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat,
menolong serta melepaskan dari bahaya.

AGENDA 2
Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan
muara dari reformasi birokrasi. Bagaimana tertulis dalam peraturan presiden nomor
81 tahun 2010 tentang grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 yang
menyatakan bahwa visi Revormasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia yang
ditandai dengan pelayanan public yang berkualitas Menjelaskan sistematika materi
untuk setiap modul dan keterkaitan antar modul -modulnya dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran Agenda II. Memberikan penugasan-
penugasan yang relevan sehingga peserta dapat berdiskusi kelompok secara
mandiri, dapat berupa studi kasus, penugasan bermain peran, dan lain-lain.
Memberikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan metode ceramah, tanya
jawab, penayangan film pendek, dan lain-lain. Melakukan evaluasi terhadap
penguasaan materi oleh peserta dengan beragam cara, seperti pemberian soal
komprehensif, kuis- kuis interaktif dan lain sebagainya.

Akuntable
Agenda Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung terwujudnya
beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. dimana pada pukul 18.00
anak Pelapor yang bernama Anta meninggalkan rumah. Desa Cikentrung yang
lokasinya sekitar 3 km dari rumah Pelapor. Pelapor bergegas menjemput
anaknya tersebut. Pelapor kemudian meminta bantuan kepada adik iparnya
untuk untuk mencari Anta. Sedikit informasi bahwa memang anak pelapor
memiliki disabilitas keterbelakangan mental, tidak seperti anak pada
umumnya. Pada tanggal 26 Maret 2020 pukul 02.00 WIB,
Pelapor dihubungi oleh Sdr. Pelapor selanjutnya membawa anaknya tersebut ke
Puskesmas. Pada 29 Maret 2020 pelapor menyampaikan bahwa ada pihak- pihak
yang datang dari Desa Cikentrung termasuk di antaranya Kepala Desa beserta
BPD untuk mengajukan damai kepada Pelapor.
Namun sampai dengan saat ini, belum ada pihak yang mengaku telah
melakukan perbuatan tersebut.
Propam Polda Banten karena tidak ada perkembangan yang signifikan yang
dilakukan oleh Polsek Cadasari, namun tidak terdapat perubahan atas perkembangan
laporan Pelapor.
Kapolsek Cadasari dan menanyakan terkait perkembangan laporan.
Menurut informasi Pelapor, Kapolsek Cadasari menyarankan mediasi.
Pandeglang serta terus melakukan pendalaman. ‘Waktu Adalah Uang’
digunakan oleh banyak ‘ oknum’ untuk memberikan layanan spesial bagi
mereka yang memerlukan waktu layanan yang lebih cepat dari biasanya.
Sayangnya, konsep ini sering bercampur dengan konsep sedekah dari sisi penerima
layanan yang sebenarnya tidak tepat. Terminologi ‘oknum’ sering dijadikan kambing
hitam dalam buruknya layanan publik, namun, definisi ‘oknum’ itu seharunya bila
hanya dilakukan oleh segelintir personil saja, bila dilakukan oleh semua, berarti ada
yang salah dengan layanan publik di negeri ini.

Kompeten
Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung terwujudnya SDM,
sector keaparaturan, diarahkan untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia.
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dinamika lingkungan strategis
diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena demografik dan keterbatasan
sumberdaya. Kenyataan ini menutut setiap elemen atau ASN di setiap instansi
selayaknya meninggalkan pendekatan dan mindset yang bersifat rigit peraturan
atau rule based dan mekanistik, cenderung terpola dalam kerutinan dan tidak
adapatif dengan zamannya.
Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang
responsif dan efektif. Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu
berlandaskan pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi ,
kompeten dan memiliki bukti kinerja yang sesuai serta memiliki kepatuhan pada etika
kerja Perubahan profesionalisme ASN tersebut diharapkan melahirkan
produk- produk kebijakan dan layanan publik yang berkualitas, termasuk
mewujudkan ASN Berakhlak Modul ini akan membahas upaya pemahaman dan
pentingnya serta perlunya pengamalan nilai kompeten dalam setiap pelaksanaan tugas
bagi peserta orientasi PPPK.
Kompetensi menguraikan tentang kebijakan pengembangan ASN,
program dan pendekatan pengembangan PPPK memahami tentang arah kebijakan
pengembangan yang berlaku di linkungan ASN, termasuk program serta pendekatan
pengembangan ASN. Aspek- aspek lain yang dijelaskan dalam materi ini, yaitu
perilaku kompeten sebagai perwujudan nilai kompeten ASN.
Dengan semangat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan
dengan melihat dinamika lingkungan strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-
apsek lingkungan strategis lainnya. Demikian halnya dengan semangat
kompeten, setiap asn memilik i karakter yang adaptif sejalan dengan dinamika
lingkungannya. Pada akhir pembelajaran, Peserta memaparkan rencana tindak
lanjut mewujudkan nilai Kompeten dan fasilitator mencatat feedback dan harapan
peserta terkait materi pembelajaran. Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang
disebut dengan Vuca World, yaitu dunia yang penuh gejolak disertai penuh
ketidakpastian.
VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi
kemampuan teknikal dan generik, dimana setiap ASN dapat beradaptasi
dengan dinamika perubahan lingkungan dan tuntutan masa depan
pekerjaan. Dalam hal ini, berdasarkan bagian isu pembahasan pertemuan
Asean Civil Service Cooperation on Civil Service Matters tahun 2018 di Singapura,
diingatkan tentang adanya kecenderungan pekerjaan merubah dari padat pekerja
kepada padat pengetahuan. Sementara itu dalam konteks peran pelayanan
publik, ia banyak bergeser orientasinya, dimana pentingnya pelibatan
masyarakat dalam penentuan kebutuhan kebijakan dan pelayanan publik.
Antara lain pelibatan Masyarakat dalam proses penentuankebijakan dan
layanan publik telah menjadi orientasi penyelenggaraan pemerintahan saat ini.
Berdasarkan dinamika global dan adanya tren keahlian baru di
atas, perlunya pemutakhiran keahlian ASN yang relevan dengan orientasi
pembangunan nasional dan aparatur. Demikian halnya untuk mendukung
pemutakhiran keahlian ASN yang lebih dinamis, diperlukan pendekatan
pengembangan yang lebih adaptif dan mudah diakses secara lebih luas oleh
seluruh elemen ASN.

Harmonis
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Nama
alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Indonesia juga dikenal karena
kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan budaya nya. Dari Sabang di
ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa, bahasa, dan agama. Sejarah perjuangan bangsa menunjukkan bahawa
pada masa lalu bangsa kita adalah bangsa yang besar. Terhitung beberapa
negara yang telah nenjajah kepulauan nusantara. Kemudian hadirnya
VOC/Belanda yang mengambil alih beberapa wilayah hingga hamper meliputi
seluruh wilayah Indonesia saat ini. Hingga akhirnya pada masa perang dunia
kedua Indonesia jatuh ke tangan Jepang yang menguasai wilayah Asia. Per
juangan untuk menjadi bangsa merdeka terus dilakukan pada beberapa wilayah
Indonesia. Istilah tersebut diadaptasi dari sebuah kakawin peninggalan Kerajaan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular
dalam kitabnya kakawin Sutasoma. Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat
pada pupuh 139 bait "Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan
dua zat yang berbeda. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran

Loyal
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Pada fase ini
metode yang dapat digunakan adalah belajar mandiri, dengan membaca materi dan
mengerjakan latihan serta evaluasi yang diberikan pada Aplikasi MOOC.
Menjelaskan tujuan pembelajaran Agenda II dan tujuan pembelajaran setiap
modulnya termasuk modul Loyal. Ber AKHLAK bagi PPPK, khususnya
untuk nilai Loyal. Member ikan penugasan-penugasan yang relevan, baik
tugas kelompok maupun tugas individu sehingga peserta dapat belajar
secara mandiri. Member ikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta
mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya dengan metode ceramah, tanya
jawab, penayangan film pendek, dll.
Melakukan revieu dan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan
beragam cara, seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis interaktif dan lain
sebagainya. Diantaranya pelatihan komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud
Loyalitas PNS, dan Makna Loyal dan Loyalitas.

Loyal
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Pada fase ini
metode yang dapat digunakan adalah belajar mandiri, dengan membaca materi dan
mengerjakan latihan serta evaluasi yang diberikan pada Aplikasi MOOC.
Menjelaskan tujuan pembelajaran Agenda II dan tujuan pembelajaran setiap
modulnya termasuk modul Loyal. Ber AKHLAK bagi PPPK, khususnya
untuk nilai Loyal. Member ikan penugasan-penugasan yang relevan, baik
tugas kelompok maupun tugas individu sehingga peserta dapat belajar
secara mandiri. Member ikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta
mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya dengan metode ceramah, tanya
jawab, penayangan film pendek, dll.
Melakukan revieu dan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan
beragam cara, seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis interaktif dan lain
sebagainya. Diantaranya pelatihan komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud
Loyalitas PNS, dan Makna Loyal dan Loyalitas.

Adaptif
Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung setiap agenda terdiri dari
beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Kegiatan pembelajaran
pada mata pelatihan ini merupakan pembelajaran yang didesain secara klasikal
maupun online.
Provinsi dengan skor terendah di Jawa pun masih lebih tinggi dibandingkan
dengan pulau atau wilayah lainnya di Indonesia. Hal ini tentunya
mengindikasikan kesenjangan antara Pulau Jawa dengan non Jawa.
Skor EV-DCI yang diraih DKI Jakarta juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
wilayah lain. Seluruh bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong
pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah dengan motor
birokrasinya untuk terus bersaing dan beradaptasi dalam menghadapi setiap
perubahan lingkungan yang terjadi. Adaptasi menjadi kata kunci bagi negara
untuk dapat menjadi kompetitif Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah melalui kerja ASN di sektornya masing-masing memerlukan banyak
perbaikan dan penyesuaian dengan berbagai tuntutan pelayanan terbaik yang
diinginkan oleh masyarakat. Standar mutu pelayanan, ASN yang responsif dan
cerdas dalam menyelenggarakan pelayanan, serta literasi publik atas kualitas
layanan yang terus meningkat menjadi faktor-faktor yang mendorong komitmen
mutu yang lebih baik.

Kolaboratif
Kegiatan Pembelajaran dalam modul ini menggunakan studi kasus. Peserta
diharapkan dapat menganalisis berbagai praktikpraktik kolaborasi di
organisasi pemerintah. Government menjadi dua konsep yang coba dibahas
mulai dari definisi beserta diskursusnya, serta model dalam konsep tersebut.
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau
interaksi stakeholders bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai
bagian strategi kebijakan, collaborative governance menekankan semua aspek
yang memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan bersama
dengan berbagi kekuatan. Taylo Brent and Rob C. de Loe, Ansel dan Gash
forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus fokus
kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Matarakat dan komunitas dianggap layak untuk inovasi kebijakan, komunitas
yang sering kali kehilangan hak atau terisolasi dari perdebatan kebijakan didorong
untuk berpartisipasi dan dihargai bahkan dipandang sebagai menambah wawasan
diagnostik dan pengobatan kritis.
Kondisi ini akan mungkin bila didukung kepemimpinan yang kuat. Mereka
yang memimpin harus bakat dan keterampilan yang lebih kompleks daripada
mereka yang memimpin entitas top-down. Pemimpin dalam konteks kolaboratif
fokus pada perekrutan perwakilan yang tepat, membantu memulihkan
ketegangan yang mungkin ada di antara mitra, mempromosikan dialog yang
efektif dan saling menghormati antara pemangku kepentingan dan menjaga
reputasi kolaboratif di antara para peserta dan pendukungnya. Untuk itu,
pemimpin fasilitatif harus membantu mitra tidak hanya untuk merancang strategi
untuk mencapai yang substantif konsensus tetapi juga untuk mengidentifikasi
bagaimana mengelola kolaboratif. Pada collaborative governance pemilihan
kepemimpinan harus tepat yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif
dengan cara yang akan mempertahankan tata kelola stuktur horizontal sambil
mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Menurutnya
starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses
tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment
to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara. Desain
kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan
juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan
outcome yang diharapkan.
Vielmetter dan Sell mengungkapkan tentang World Economic Forum juga ambil
bagian dalam menganalisis tantangan global yang akan dihadapi yaitu adanya
serangan cyber, perubahan iklim secara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan
iklim, adanya senjata pemusnah masal, krisis mata pencaharian penyakit menular,
serta kerusakan lingkungan yang diakibatkan manusia.
Metodologi Pembelajaran Ceramah diharapkan dapat memberikan pengetahuan
yang komprehensif tentang kolaborasi pemerintah.

AGENDA 3
Smart ASN
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan
aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan
solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian
masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII,
2020).
Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan
6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas
masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan
baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku
kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi,
diskusi, dan evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru,
berpikir dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis
hubungan baru dan menjadi tipe orang baru.
Affordance dalam literasi digital adalah akses, perangkat, dan platform digital.
Sementara pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita dari melakukan hal-
hal lain, berpikir dengan cara lain, memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint dalam
literasi digital bisa meliputi kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan
literasi digital.
Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Setiap
agenda terdiri dari beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Sesuai
dengan Peraturan yang Berlaku.
Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital 202 k. Penipuan Digital
Rekam Jejak Digital di Media 223 m.
Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa revoulusioner
dengan berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa batas,
yakni dunia digital. Kita dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala
perkembangan yang ada di dunia digital atau sering disebut dengan istilah
Mendadak Digital.
Kondisi Mendadak Digital ini telah mengguncang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan bencana di ruang digital silih berganti
menghampiri seluruh profesi tak terkecuali Aparatur Sipil Negara.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah
satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Komunikasi yang bersifat
serba digital menjadikan literasi digital sebagai salah satu kebutuhan wajib di
era serba teknologi seperti sekarang.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diprediksi akan naik mencapai US$ 133
miliar pada 2030 Grafik. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-
sumber lain yang relevan Saudara dapat menemukan bacaan dari berbagai
sumber, termasuk dari internet.
Mantapkan pemahaman Saudara dengan mengerjakan latihan dalam modul serta
mengikuti kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan peserta diklat lain.
Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada
setiap akhir kegiatan belajar. Perencanaan Transformasi Digital, bahwa
transformasi digital di masa pandemi maupun pandemi yang akan datang akan
mengubah secara daring.

Manajemen ASN
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Transparency International juga masih rendah pada nilai
indeks 34 dan berada pada ranking 107 dari 175 negara. Permasalahan
internasional, birokrasi kita juga masih dihadapkan kepada permasalahan -
permasalahan dalam negeri seperti pelayanan kepada masyarakat yang kurang
baik, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan otonomi
daerah, yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
dan kode etik ASN diantaranya: Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN dan
Mekanisme pengelolaan ASN. Hasil Belajar ASN, dan pengelolaan ASN.
Indikator Hasil Belajar menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan materi
pokok, kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik. Melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina perundang-undangan. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang- undangan penduduk barang, warganegara
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
Dalam UU disebutkan bahwa kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan kesatuan. Pemerintah dengan Perjanjian Kerja,
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU acuan
para penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Coba jelaskan esensi penting dari
manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi
tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN b. Coba jelaskan kedudukan
dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan oleh Anda
sebagai pegawai ASN. Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan
sasaran organisasi , dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM harus
mendukung visi – organisi Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas :
1. Pegawai negri sipil (PNS) dan
2. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertu
diangakat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintah memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa
tidak semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS,
namun dapat berstatus sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal
ini bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana
kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan
untuk enjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh
karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh
pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat
penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering
terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga
perkembangan birokrasi menjadi stagnan didaerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.peran dari Pegawai ASN perencana
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.
Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN berfungsi, bertugas dan berperan
untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa ( Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).

Anda mungkin juga menyukai