Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN KE-12

BAB IX
TERMINOLOGI PESERTA DIDIK SD

Dr. Ani Nur Aeni, M.Pd. 2024


DAFTAR ISI

BAB IX TERMINOLOGI PESERTA DIDIK ……………………. 1


A. Tujuan Pembelajaran………………………………………….. 1
B. Pengertian Peserta didik………………………………………. 1
C. Beberapa istilah yang sepadan dengan peserta didik………….. 4
D. Ciri Umum Peserta Didik……………………………………... 7
E. Ciri khusus Pserta Didik……………………………………… 9
F. Karakteristik Peserta Didik…………………………………… 11
G. Rangkuman …………………………………………………... 13
A. Latihan ………………………………………………………... 15
Daftar Pustaka…………………………………………………….. 15

Ani Nur Aeni i


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan Makna Siswa, Murid Pesera Didik, Pelajar 6

Ani Nur Aeni ii


BAB IX
TERMINOLOGI PESERTA DIDIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian peserta didik
2. Mahasiswa mampu menyebutkan beberapa istilah yang sepadan
dengan peserta didik
3. Mahasiswa mampu menguraikan ciri umum peserta didik
4. Mahasiswa mampu menjelaskan ciri khusus peserta didik
5. Mahasiswa mampu menyebutkan karakteristik peserta didik

B. PENGERTIAN PESERTA DIDIK

Secara sederhana peserta didik adalah seorang yang sedang ingin


mengetahui sesuatu hal yang baru atau sedang melakukan belajar.

Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat


pengajaran ilmu.

Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu


yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan
bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagaibagian
dari struktural proses pendidikan

Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yangtengah


mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan
mental maupun fikiran.

Ani Nur Aeni 1


Jika merujuk pada Undang-undang sistem pendidikan Nasional
Indonesia, Peserta didik digunakan sebagai orang yang menempuh
jenjang pendidikan tertentu.

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis
pendidikan tertentu.

Menurut Danim (2010: 1) “Peserta didik merupakan sumber utama


dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar
tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta
didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam
proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan
menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.

Danim (2010: 2) menambahkan bahwa terdapat hal-hal essensial


mengenai hakikat peserta didik, yaitu:

1. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi


dasar kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik.

2. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi


periodesasi perkembangan dan pertumbuhan, meski memiliki pola
yang relatif sama.

3. Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri,


bukan sekedar miniatur orang dewasa.

Ani Nur Aeni 2


4. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi
kebutuhan yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski
dalam hal-hal tertentu banyak kesamaan.

5. Peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses


belajar pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan
pendidikan sepanjang hayat.

6. Peserta didik memiliki adaptabilitas didalam kelompok sekaligus


mengembangkan dimensi individualitasnya sebagai insan yang unik.

7. Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara


individual dan kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang
manusiawi dari orang dewasa termasuk gurunya.

8. Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam


menghadap lingkungannya.

9. Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang


paling dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih
buruk.

10. Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang memiliki aneka


keunggulan, namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau dipaksa
melakukan sesuatu melebihi kapasitasnya.

Disamping itu Hamalik (2004: 99) menjelaskan bahwa “Peserta


didik merupakan salah satu komponen dalam pengajaran, disampingfaktor
guru, tujuan, dan metode pengajaran”. Sedangkan Samsul Nizar (2002:
47) menjelaskan bahwa “Peserta didik merupakan orang yang
dikembangkan”.

Ani Nur Aeni 3


Dilain pihak Abu Ahmadi (1991: 251) juga menjelaskan tentang
pengertian peserta didik yaitu “Peserta didik adalah orang yang belum
dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk
menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk
Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota
masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa


peserta didik adalah seseorang yang mengembangkan potensi dalam
dirinya melalui proses pendidikan dan pembelajaran pada jalur, jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik bertindak sebagai pelaku
pencari, penerima dan penyimpan dari proses pembelajaran, dan untuk
mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan seorang
pendidik/guru.

C. BEBERAPA ISTILAH YANG SEPADAN DENGAN PESERTA


DIDIK

1. Siswa

Siswa diartikan dengan murid (terutama pada tingkat sekolah dasar


dan menengah); pelajar (KBBI). Orang yang datang ke suatu lembaga
untuk memperoleh atau mempelajari bebera tipe pendidikan. (Prof. Dr.
Shafique Ali Khan). Siswa merupakan setiap orang yang secara resmi
terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan (Sarwono,2007).
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan kualitas
dirinya dengan melalui proses pendidikan tertentu.(UU RI No. 20 tahun
2003 pasal 1 ayat 4).

Ani Nur Aeni 4


Darajat (2004) menganggap siswa sebagai seseorang dengan
kepribadian yang beragam dan memiliki potensi besar untuk terus
berkembang. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh seberapa besar
kemauan dari pribadi itu sendiri.

2. Murid

Orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah).


(KBBI).Komponen manusia yang menempati posisi sentral dalam
pendidikan.

Dalam undang-udang pendidikan, murid merupakan bagian yang


paling penting dari sistem pendidikan, sehingga indikator sukses atau
tidaknya dunia pendidikan adalah keberhasilan atau kegagalan murid
setelah menempuh proses pendidikan.

Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu


program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, dibawah
bimbingan seorang atau beberapa guru.

Kata murid berasal dari bahasa arab, yang artinya orang yang
menginginkan (the willer).

Murid diartikan sebagai orang yang menghendaki untuk


mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan
kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan
akhirat dengan jalan belajar sungguh-sungguh.

3. Pelajar

Pelajar adalah anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan


sekolah lanjutan); anak didik; murid; siswa.

Ani Nur Aeni 5


Pelajar adalah status yang didapatkan seseorang jika dia masuk
sekolah atau sedang bersekolah disebuah lembaga pendidikan.

Sebutan “Pelajar” diberikan kepada peserta didik yang mengikuti


proses pendidikan dan pembelajaran untuk meningkatkan
pengetahuannya.

Secara umum, pelajar merupakan individu-individu yang ikut serta


dalam proses belajar.

Dalam arti sempit pelajar adalah peserta didik. Disebut pelajar


karena mereka mengikuti pembelajaran dalam pendidikan formal, yakni
pendidikan di sekolah

Tabel 1. Perbedaan Makna Siswa, Murid Pesera Didik, Pelajar


Murid Siswa Pelajar Peserta Didik
Murid lebih Siswa lebih Menunjukan Pesera didik
umum, ditujukan pada status yang koneksnya lebih
siapa sajapun murid sedang luas, mencakup
dalam konteks pendidikan belajar di murid atau siswa
berguru biasa formal lembaga maupun siapa saja
disebut murid terutama pada pendidikan ang sedang
Contoh murid sekolah dasar formal mengenyam
ngaji, murid dan menengah. ingka dasar pendidikan baik
pencak silat, Contoh siswa dan formal maupun
murid sekolah SD, siswa menengah non formal pada
SMP, siswa jenjang dan jenis
SMA pendidikan

Ani Nur Aeni 6


tertentu. contoh
murid atau siswa,
mahasiswa,
peserta diklat,
rombol
masyarakat baca
Simpulan:
sesungguhnya setiap anak yang bersekolah disebut siswa atau murid
adalah sebuah kebebasan penggunaan kata dan makna. Hanya saja,
dalam pemakaiannya semestinya konsisten. Jika menggunakan kata
"murid" maka menggunakan pula istilah "orangtua murid", tetapi jika
menggunakan kata "siswa" maka menggunakan istilah "orangtua
siswa".

D. CIRI UMUM PESERTA DIDIK


1. Anak bukanlah miniatur orang dewasa
Anak bukanlah minuatur orang dewasa, namun anak merupakan
bagian dari orang dewasa, karena nantinya anak-anak akan beranjak
menjadi dewasa melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan ini dipandang sebagai proses dinamik
yang berlanjut dimulai pada saat konsepsi.
Dikarenakan anak itu bukan miniature orang dewasa maka orang tua
atau guru harus memerlakukan anal itu selayaknya sebagai seorang anak
yang belum dewasa, bukan sebagai orang dewasa. akhir-akhir ini ada
banyak tindakan salah yang dilakuka orang tua kepada anak, misalnya
denngan mendandani anak dengan dandanan orang dewasa,
menggunakan make up berlebihan, pakain dewasa, dan berperilaku serta

Ani Nur Aeni 7


bahasa orang dewasa. hal ini tidak tepat karena akan berdampak buruk
pada perkembngan anak dikemudian hari, anak akan tumbuh menjadi
pribadi yang tidak sesuai dengan usianya.
Demikian pula guru, harus memahami bahwa anak adalah anak
bukan orang dewasa yang diminiaturkan, sehingga dalam
memperlakukan dan memberikan pendidikan di sekolah harus
disesuaikan dengan usianya.

2. Memiliki fase perkembangan tertentu


Anak memiliki fase perkembngnan yang disesuaikan dengan
usianya. fase perkembangan pada anak ini menjadi acuan bagi para orang
tua untuk bias memperlakukan anak selayaknya sesuai dengan fase
perkembnagannya. fase perkembangan pada anak ini dimulai dari masa
bayi, anak-anak awal, anak-anak akhir, remaja awal dan remaja akhir.
Pada setiap fase perkembangannya ada kemampuan khusus yang
dicapai oleh anak. setiap bertambah usia maka fasenya naik dan
kemampuanyapun meningkat, baik kemampuan kognitif, fisik motoric
halus dan motoric kasarm bahasa, social, emosi maupun beragama.

3. Memiliki kebutuhan
Kebutuhan anak adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh anak
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya secara alamiah, salah satu
bentuknya dengan pemenuhan atas hak dan pelaksanaan kewajibannya.
Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, tetapi setiap anak memiliki
hak dan kewajiban yang sama.
Secara garis besar kebutuhan peserta didik dapat dibedakan
menjadi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan

Ani Nur Aeni 8


rasa memiliki dan kasinh sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan
kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada


setiap peserta didik, seperti kebutuhan akan makanan, minuman,
kebutuhan istirahat (tidur), dan seks dan oksigen. Seseorang akan
mengabaikan atau menekan semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya itu terpuaskan. Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis
terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang disebut Maslow sebagai
kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa
aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan,
perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam. Jika kebutuhan
fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah
kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki.
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan
memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga
dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan
menerima cinta.

E. CIRI KHUSUSUS PESERTA DIDIK

Tirtaraharja (1994) mengemukakan 4 karakeristik yang


dimaksudkan yaitu :

1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik
2. Individual yang sedang berkembang yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan yang manusiawi

Ani Nur Aeni 9


3. Individu yang memiliki kemampuan mandiri, oleh karena itu
pendidik harus memberi kesempatan dan mendorong peserta didik
agar setapak demi setapak dapat berdiri sendiri dalam segala hal.

Dalam mengungkapkan ciri-ciri anak didik Edi Suardi (1984)


mengemukakan 3 ciri anak didik:

1. Kelemahan dan ketidakberdayaan.


Anak ketika dilahirkan dalam keadaan lemah yang tidak berdaya
untuk dapat bergerak harus melalui berbagai tahapan. Kelemahan yang
dimiliki anak adalah kelemahan rohaniah dan jasmaniah misalnya tidak
kuat gangguan cuaca juga rohaniahnya tidak mampu membedakan
keadaan yang berbahaya ataupun menyenangkan. Kelemahan dan
ketidakberdayaan anak makin lama makin hilang karena berkat bantuan
dan bimbingan pendidik atau yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan
akan berhenti manakala kelemahan dan ketidakberdayaan sudah berubah
menjadi kekuatan dan keberdayaan, yaitu suatu keadaan yang dimiliki
oleh orang dewasa. Pendidikan justru ada karena adanya ciri kelemahan
dan ketidakberdayaan tersebut.

2. Anak didik adalah makhluk yang ingin berkembang


Keinginan berkembang yang menggantikan ketidakmampuan
pada saat anak lahir merupakan karunia yang besar untuk membawa
mereka ketingkat kehidupan jasmaniah dan rohaniah yang tinggi lebih
tinggi lebih tinggi dari makhluk lainnya. Keinginan berkembang
mendorong anak untuk giat, itulah yang menyebabkan adanya
kemungkinan atau pergaln yang disebut pendidikan. Tanpa keinginan
berkembang pada anak, akan menjadikan tidak ada kemauan tidak

Ani Nur Aeni 10


mempunyai vitalitas, tidak giat bahkan barang kali menjadi malas dam
acuh tak acuh.

3. Anak didik yang ingin menjadi diri sendiri.


Sepeti pernah dikemukakan bahwa anak didik itu ingin menjadi
diri sendiri. Hal tersebut penting baginya karena untuk dapat bergaul
dalam masyarakat. Seseorang harus merupakan diri sendiri, orang seorang
atau pribadi. Tanpa itu manusia akan menjadi manusia penurut, dan
manusia yang tidak punya pribadi. Pendidikan yang bersifatotoriter
bahkan mematikan pribadi anak yang sedang tumbuh.

F. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Setiap peserta didik memiliki ciri dan sifat atau karakteristik yang
diperoleh lingkungan. Agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal
guru perlu memahami karakteristik peserta didik. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik yang dimiliki sejak lahir baik menyangkut faktor
biologis maupun faktor sosial psikologis Untuk mengetahui siapa peserta didik
perlu dipahami bahwa sebagai manusia yang sedang berkembnag menuju kearah
ke dewasaan memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

1. Senang bermain

Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan


pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah.
Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya
mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan
jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius
seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur

Ani Nur Aeni 11


permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan
Keterampilan (SBK)

2. Senang bergerak

Orang dewasa dapat duduk berjam‐jam, sedangkan anak SD dapat


duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka
waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan

3. Senang bekerja dalam kelompok

Anak usia SD dalam pergaulannya dengan kelompok sebaya,


mereka belajar aspek‐ aspek yang penting dalam proses sosialisasi,
seperti: belajar memenuhi aturan‐ aturan kelompok, belajar setia kawan,
belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar
menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara
sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawa implikasi bahwa
guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan
demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja
atau belajar dalam6 kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk
membentuk kelompok kecil dengan anggota 3‐4 orang untuk mempelajari
atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok

4. Senang merasakan atau melakukan dan memeragakan sesuatu secara


langsung

Ani Nur Aeni 12


Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki
tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep‐ konsep baru dengan konsep‐konsep lama.
Berdasar pengalaman ini, siswa membentukkonsep‐konsep tentang angka,
ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan, pera jenis kelamin, moral, dan
sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan
lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat
langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih
memahami tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak
langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah angina,
bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari
arah mana angina saat itu bertiup.

G. RANGKUMAN
1. Pengertian peserta didik
peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami
perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan
dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari
struktural proses pendidikan
2. Beberapa istilah yang sepadan dengan peserta didik
Istilah-istilah yang sepadan dengan peserta didik adalah, murid,
siswa, dan pelajar. Namun keempat istilah tersebut memiliki
perbedaan berupa penekanan kata dan penggunaannya, misalnya
murid lebih umum, siapa sajapun dalam konteks berguru biasa
disebut murid Contoh murid ngaji, murid pencak silat, murid sekolah.
Ani Nur Aeni 13
Siswa lebih ditujukan pada murid pendidikan formal terutama pada
sekolah dasar dan menengah. Contoh siswa SD, siswa SMP, siswa
SMA. Pelajar Menunjukan status yang sedang belajar di lembaga
pendidikan formal ingka dasar dan menengah, sedangkan peserta
didik konteksnya lebih luas, mencakup murid atau siswa maupun
siapa saja ang sedang mengenyam pendidikan baik formal maupun
non formal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. contoh murid
atau siswa, mahasiswa, peserta diklat, rombel masyarakat baca.
3. Ciri umum peserta didik
a. Anak bukanlah miniatur orang dewasa
b. Memiliki fase perkembangan tertentu,
c. Memiliki kebutuhan
4. Ciri khusus peserta didik
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga merupakan insan yang unik
b. Individual yang sedang berkembang yang membutuhkan
bimbingan individual dan perlakuan yang manusiawi
c. Individu yang memiliki kemampuan mandiri, oleh karena itu
pendidik harus memberi kesempatan dan mendorong peserta
didik agar setapak demi setapak dapat berdiri sendiri dalam
segala hal.
5. Karakteristik peserta didik
a. Senang bermain
b. Senang bergerak
c. Senang bekerja dalam kelompok
d. Senang merasakan atau melakukan dan memeragakan sesuatu

Ani Nur Aeni 14


H. LATIHAN
1. Jelaskan pengertian peserta didik!
2. Sebutkan beberapa istilah yang sepadan dengan peserta didik!
3. Uraikan ciri umum peserta didik!
4. Jelaskan ciri khusus peserta didik!
5. Sebutkan karakteristik peserta didik!

DAFAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Danim, Sudarwan. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung:
Alfabeta

Darajat, Zakiah. (2004). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.


Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka


Cipta.

Hamalik. Oemar. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung:


Sinar Baru.

Nizar, Syamsul. (2002 ), Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis,


Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Press

Tirtarahardja, Umar dan Salo, La. (1994). Pengantar Pendidikan. Jakarta:


Dirjen Dikti Depdikbud.

Ani Nur Aeni 15

Anda mungkin juga menyukai