Kawasan Wisata Ketapang Urban Aquaculture Mauk Tangerang Tambah Spot Foto
dan Wahana Baru
Reporter Joniansyah
"Penambah spot selfie dan wahana baru untuk menarik wisatawan," ujar Manager Hukum
dan Sumber Daya PT MKR, Oong Sugiyartono Oong kepada Tempo, Jumat 4 Agustus 2023.
Oong mengakui, sejak beroperasi awal Januari lalu, spot foto Ketapang Urban Aquaculture
masih relatif sedikit. "Untuk itu akan kami tambah lima titik lagi," ucapnya. Begitu juga
dengan penambahan wahana, menurut Oong, yang ada saat ini hanya ada sepeda air. " Ke
depannya akan kita tambah beberapa wahana seperti wahana kano dan beberapa lainnya."
Penambahan spot foto dan wahana baru ini juga dilakukan Badan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Tangerang itu untuk pengembangan kawasan hutan mangrove seiring terus
meningkatnya jumlah pengunjung dalam beberapa bulan terakhir ini. MKR mencatat,
pengunjung Ketapang Aquaculture mencapai 5.000-10 ribu per bulannya. "Paling ramai
pengunjung pada Sabtu-Minggu mencapai 2.000-3.000 orang dan hari biasa 50-100 orang,"
kata Oong.
Pintu masuk kawasan wisata hutan Mangrove, Ketapang Urban Aquaculture, Mauk Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH
HARDJONO
Baca Juga:
Adapun wahana edukasi mangrove, menurut Oong, banyak dikunjungi pelajar dan mahasiswa
dari dalam dan luar negeri. "Wisata edukasi di sini, pengunjung bisa belajar menanam,
memelihara, dan mengetahui manfaat pohon mangrove. Di sini ada sekitar 200 jenis pohon
mangrove," ucapnya.
Menurut Oong, kawasan wisata hutan mangrove Desa Ketapang seluas 14 hektare masih
terus melakukan pengembangan dan pemeliharaan agar ketinggian pohon bisa maksimal.
"Saat ini ketinggian pohon mangrove di kawasan ini masih berkisar 100 meter hingga 4
meter. Ketinggian maksimalnya sampai 7-10 meter," kata Oong.
Untuk bisa masuk kawasan wisata mangrove ini, pengunjung harus membayar tiket di pintu
masuk :
KUNJUNGAN: Camat Mauk Arif Rahman Hakim (batik warna biru) saat berada di Wisata
Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture. FOTO: Dokumentasi Kecamatan Mauk
TANGERANG — Sejak Sabtu (14/1) lalu, masuk Wisata Taman Mangrove Ketapang Urban
Aquaculture, di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, berlakukan tarif
resmi. Tarif tiket masuk kendaraan di Wisata Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture
meliputi, kendaraan roda dua Rp8 ribu, kendaraan roda empat Rp15 ribu dan bus Rp50 ribu.
Tarif jasa masuk kunjungan Wisata Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture
ditetapkan, untuk dewasa Rp15 ribu per orang dan anak-anak Rp10 ribu per orang. Camat
Mauk Arif Rahman Hakim mengatakan, Pemkab Tangerang berkeinginan Wisata Taman
Mangrove Ketapang Urban Aquaculture, ada yang mengelola dan merawat.
“Sedangkan, APBD tidak bisa terus ke situ terus. Karena wilayah Kabupaten Tangerang
bukan hanya Desa Ketapang, Kecamatan Mauk. Tapi masih ada 245 desa lainnya se-
kabupaten,” ucapnya.
Dilanjutkannya, supaya hal penataan wilayah dapat direplikasi (ditiru) ke desa lain sesuai
kondisi desa masing-masing, maka kawasan Wisata Taman Mangrove Ketapang Urban
Aquculture harus mandiri.
“Untuk bisa mandiri, makanya Pemda Tangerang melalui Peraturan Bupati (Perbup), telah
menyerahkan pengelolaannya kepada BUMD MKR. Kami sangat berusaha untuk menjadikan
kawasan itu sebagai pionir (pelopor) pengelolaan tempat wisata secara profesional,” ucapnya.
https://www.mitranews.net/hot-news/1058585301/cerita-wisatawan-taman-mangrove-ketapang-
urban-aquaculture-mauk-tangerang-keluhkan-tarif-masuk
Ayatullah Chumaini
MITRANEWS. NET - Menghabiskan waktu libur bersama dengan keluarga menjadi momen
yang dinanti. Apalagi, waktu libur Idul Fitri 1444 Hijriah yang terbilang cukup panjang.
Sebab, bertepatan dengan libur sekolah plus ditambah dengan libur Hari Buruh pada 1 Mei
2023 mendatang.
Salah satunya adalah destinasi wisata alam yang ada di Desa Ketapang kecamatan Mauk
kabupaten Tangerang , Taman Mangrove Ketapang Urban Aquaculture.
Sebut saja Suhendra, pengunjung yang mengaku berasal dari warga masyarakat sekitar Desa
ketapang, kecamatan Mauk ini berkisah bahwa dirinya bersama istri dan satu putrinya,
mengeluhkan tarif masuk dan parkir.
Saat ditemui Mitranews.net, Suhendra berkisah bahwa sebelum pemberlakuan tarif masuk
ditetapkan oleh Pemerintah daerah, dirinya sering berkunjung ke Taman Wisata Mangrove
Aquaculture. Menurut Ia, selain jarak tempuh yang terjangkau juga tarif masuk hanya
dihitung berdasarkan jenis kendaraan saja tanpa tarif masuk per orang.
" Tadi per orang 15000 rupiah, saya satu motor 48000 rupiah, motor 8000 ( tarif parkir-Red) ,
saya 15000 (tiket masuk-red) dewasa 15000( istrinya -Red) Anak kecil 10000," tutur
Suhendra saat ditemui Mitranews.net, pada Rabu 26 April 2023.
Lanjut Suhendra, " saya kan warga sini ya ,Waktu itu kan, dulu ya, saya masuk gitu aja pakai
sepeda motor hanya 8000 ," ungkap Suhendra.
Saat ditanya terkait situasi dan kondisi wisatawan, Suhendra malah membeberkan bahwa
pengunjung sepi, mungkin kapok kali ya, " tandasnya.
Ditempat yang sama, salah satu pekerja bagian tiket masuk, Endang menyatakan kepada
awak media bahwa pengunjung destinasi wisata Taman Mangrove Aquaqulture cukup ramai
dikunjungi oleh wisatawan. Saat dikonfirmasi, Endang menambahkan terkait tarif masuk dan
parkir sudah resmi diterapkan melalui Peraturan Bupati ( Perbup) Pemda Tangerang sejak
Sabtu, 14 Januari 2023.
Koordinator bidang keuangan tiket dan parkir, Damri saat ditemui awak media tidak berada
di tempat. Beberapa menit kemudian dihubungi melalui telpon seluler beberapa kali tidak
direspon. Lalu, dua puluh menit kemudian, membalas pesan singkat kepada awak media
bahwa dirinya perihal tarif masuk dan parkir bukan wewenangnya. Menurut Damri, semua itu
wewenang PT. Mitra Kerta Raharja ( MKR).
Sumber: Dronescenery--
INFORADAR.ID - Taman Mangrove Ketapang saat ini menjadi destinasi wisata alam paling
baru yang dimiliki Kabupaten Tangerang. Daerah wisata ini lebih mengedepankan edukasi
pelestarian lingkungan di kawasan pesisir pantai Kabupaten Tangerang.
Pemerintahan Zaki dalam waktu dua tahun belakangan memang terus menggencarkN upaya
pelestarian lingkungan, terutama di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang. Upaya tersebut
dilakukan dengan menanam sebanyak-banyaknya tanaman mangrove sebagai penahan dari
kerusakan air laut dan abrasi pantai.
Pohon mangrove yang ada di lokasi wisata ini tekah dikembangkan menjadi 16 spesies oleh
pengelola wisata, Aquaculture, antara lain Bruguiera, Xylocarpus granatum, Rhizopora
apiculate, Rizophora stilosa, Bruguiera gymnoriza, cylindrica dan Rhizopora mucronata.