TUGAS UTS
Kelompok 6
Anggota Kelompok :
1.Raldina Nandha Heryanti J1B017002
2. Ria Ayu Lestari J1B017005
3. Rosdiana Eca Savitri J1B017011
4. Vany Noviyanti J1B017018
5. Rizqi Pratomo Putro J1B017022
6. Imelya Mawahda Budiarti J1B017026
7. Muhammad Adityo J1B017033
FEATURE
Feature merupakan salah satu jenis tulisan jurnalistik, selain berita (news) dan artikel
opini (views). Feature sering disebut juga sebagai “karang khas” menjadi “pilihan wajib” media
mingguan, bulanan, apalagi tiga atau enam bulanan. Hal itu karena, sifat dan gaya tulisan feature
yang relatif tidak akan pernah terasa basi atau out of date. Dari makna asalnya feature yaitu
menampilkan atau menonjolkan. Tulisan feature menonjolkan unsur tertentu yang paling dalam
sebuah peristiwa. Feature juga dapat dikatakan sebagai tulisan yang memadukan berita dan opini.
Gaya penulisannya bercerita (to tell a story or story telling) seperti cerpen atau novel.
Feature bisa dikatakan sebagai karya jurnalistik bergaya sastra, terutama dari aspek
penggunaan bahasa, alur cerita, dan dramatisasi. Feature biasa menggunakan kata-kata berona,
mengabaikan karakter bahasa jurnalistik yang ringkas dan lugas (to the point). Misalkan pada
kalimat, “menitikkan air mata” adalah khas feature (Bandingkan dengan kata “menangis”
sebagai pilihan kata untuk berita). Pengertian praktisnya, feature adalah cerpennya karya
jurnalistik atau tulisan jurnalistik bergaya cerpen. Yang membedakan cerpen dan feature hanya
satu, yaitu mengenai substansi atau isi cerita. Dalam cerpen, yang dikisahkan cerita fiksi,
khayalan atau karangan (tidak faktual). Dalam feature, kisahnya benar adanya, kisah nyata (true
story) atau faktual yaitu benar-benar terjadi.
Feature memiliki ciri khas yang mengandung human interest (hal-hal yang mengandung
ketertarikan manusia) yang fokus pada orang-orang, tempat, dan peristiwa tertentu. Feature
mengangkat sebuah topik secara mendalam lebih dari sekadar memberitakan sebuah peristiwa,
dengan memperkuat dan menjelaskan unsur yang paling menarik dan penting dari sebuah situasi
atau peristiwa. Tulisan feature mengisahkan sebuah kejadian secara rinci (detail), khususnya
yang menyangkut aspek yang menyentuh emosi atau perasaan manusiawai (human touch).
Feature tidak dimaksudkan untuk melaporkan berita terbaru, melainkan sebuah pandangan
mendalam pada sebuah subjek. Berbeda dengan berita (news story) yang menggunakan gaya
piramida terbalik yang mengedepankan inti cerita atau menempatkan pokok masalah di paragraf
pertama, feature lebih sering mengemukakan inti cerita di bagian tengah atau bahkan di akhir
tulisan. Feature lebih mengedepankan unsur 5W+1H, How dan Why (proses, detail kejadian, dan
latar belakang) peristiwa ketimbang unsur berita lainnya What, Who, When, dan Where.
Contoh Feature :
Rasa lelah akan terbayarkan dengan keindahan alam serta udaranya. Indera penglihatan
wisatawan akan dimanjakan dengan luas alam yang ditumbuhi pepohonan hijau. Untuk dapat
menikmati seluruh area wisata, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp15.000,00 per
orang. Biaya ini akan tersalurkan ke pihak pengelola untuk pembangunan dan perbaikan
infrastruktur bagi para wisatawan.
Telaga Sunyi ini merupakan upaya pemerintah Banyumas dalam melestarikan alam
sekaligus melihat potensi wisata di dalamnya. Tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi
Pemerintah Kabupaten Banyumas atas aset kekayaan alam yang begitu elok ini. Saat ini, Telaga
Sunyi tengah dikelola oleh Pemerintah Banyumas dan dibantu dengan kehadiran Lembaga
Masyarakat sekitar.
Pariwisata Alam Berkelanjutan di Kabupaten Banyumas, memanjakan pengunjung
dengan suasana asri dan hijau khas pedesaan dan alam. Hal ini tidak terlepas dari peran
Pemerintah Kabupaten Banyumas yang berupaya terus mengembangkan pariwisata alam yang
berkelanjutan. Oleh karena itu, sebagai wisatawan yang bijak dan berwawasan sudah
sepantasnya kita ikut menjaga kelestarian alam dan juga keindahan lokasi wisata yang kita
kunjungi. Dengan membuang sampah pada tempatnya akan menjaga kondisi alam agar nantinya
pembangunan dalam sektor pariwisata alam dapat dinikmati oleh masyarakat secara terus
menerus.
Praktik pariwisata berkelanjutan hendaknya semakin digalakkan dan mendapatkan
dukungan dari masyarakat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan pelaku usaha
pariwisata dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih baik. Hendaknya dengan demikian,
pemerintah dan masyarakat dapat saling bekerjasama untuk mewujudkan pariwisata alam
berkelanjutan di Kabupaten Banyumas. Tidak hanya pemerintah yang diuntungkan dengan
adanya pemasukan, namun masyarakat sekitar daerah wisata juga akan mengalami peningkatan
ekonomi. Ketika lokasi wisata terkelola dengan baik dan berkelanjutan, maka hal ini juga akan
menjadi lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar lokasi wisata. Tidak perlu diragukan lagi,
saatnya melestarikan alam dan berkunjung ke destinasi wisata alam di Kabupaten Banyumas.