Anda di halaman 1dari 6

PERAN ;

Tokoh utama = Reno Johsten


Guru / Pak = Reyy
Teman Reno = Dilla
Teman Reno = Nailah
Teman Reno = Zaeni
Pelaku Bully= Fiqih, Rafael, Satrio
Penengah = Arkan
NPC = Rifansyah, Semuanya

Perundung yang Terjadi nyata


Prolog :
Pada suatu malam, Reno tertidur dan mengalami mimpi buruk. Dia melihat tangan
yang melambai dan suara yang menyeramkan. Setelah itu, dia terbangun dan merasa
panik. Ibunya memanggilnya, dan Reno segera bangun dan sarapan.
(Perhatian difokuskan pada Tokoh utama, tidak perlu menampilkan ibu Reno)
Kemudian, Reno berangkat menggunakan kendaraan motor kecil (bebas).
(Perhatian difokuskan pada Reno yang sedang mengendarai motor, adegan 1 dan 2 +3)
Saat Reno tiba di sekolah, dia melihat dua orang yang sedang mengawasi siswa,
termasuk dirinya.
Cerita pun dimulai...

CERITA 1
Reno merasa gugup karena dia masih teringat mimpi buruknya. Saat dia masuk ke
kelas XI-8, guru memperkenalkannya dan memberinya kesempatan untuk
memperkenalkan diri. Reno menjelaskan nama dan asal kotanya, lalu dia
diperkenalkan kepada teman-temannya. Reno pun dipersilahkan untuk duduk.
Reno: "Perkenalkan, nama saya Reno Johsten. Saya baru saja pindah dari SMA
Ponjok Gede. Saya berusia 16 tahun dan berasal dari Kota Jakarta Barat."
Dan ada tiga orang pelaku bully, yaitu Rafael, Satrio, dan Fiqih. Mereka secara diam-
diam merencanakan untuk menjahili Reno, anak baru di sekolah itu.
Mereka: "Wah, lihat tuh, ada anak baru. Kita isengin aja biar mampus dia. Yuk!"
(Mereka tampak semangat.)
Para pelaku berencana untuk menjahili Reno saat istirahat tiba.

Jam ke 3 telah selesai, guru pun meninggalkan kelas


Dan saat itu, sekelompok cewek mendekati Reno untuk mengenalkan diri.
Cewek 1: Hai, kamu Reno, kan?
Reno: Iya, kamu siapa?
Cewek 2: Kami sekumpulan siswa yang ingin bergabung denganmu! Saya Nailah, ini
Dilla, dan dia Zaeni. Salam kenal, ya! (Saling kenal)
Reno: Iya, salam kenal!
Reno pun tersenyum ketika dikenalkan dengan teman-teman barunya.
Cewek itu berbincang dengan Reno dengan topik kesukaan sirkel cewek, dan reno
tampak begitu senang dengan topik yang mereka bercakap

[ISTIRAHAT TELAH TIBA]


Saat istirahat Reno mengatakan kepada teman-teman cewek mereka.
Reno: "Aku ke kantin duluan ya..."
Teman cewek: "Iya, Ren, duluan aja. Masih ada tugas yang harus dikerjakan."
Reno pun pergi ke kantin sendirian. [Fokus pada pintu dan jangan bergerak] [Fokus
pada Reno saat naik tangga dan tetap diam]
Di kantin, Reno memesan Mi Rendang, makanan kesukaannya. Setelah mendapatkan
makanannya, ia mencari tempat duduk yang telah disediakan.
Reno duduk di salah satu tempat duduk dan mulai menikmati Mi Rendangnya.
Reno pun mulai berdoa dengan tulus, mengucapkan terima kasih untuk makanan yang
ada di hadapannya. Setelah berdoa, Reno mulai menikmati Mi Rendangnya dengan
lahap.
Setelah itu, para bully mulai melancarkan aksi mereka yang tidak terduga. Mereka
menyusuri kantin dan menemui Reno yang sedang makan. Tanpa aba-aba, mereka
mulai menjahili Reno.
Pelaku Bully 1: "Wah, lihat, ada Reno lagi makan. Yuk, ayo jahilin!"
Mereka langsung mengambil tindakan.
Reno berhadapan dengan para pelaku bully, dan salah satu dari mereka dengan cepat
menumpahkan mie Reno ke tanah. Rafael mendekati Reno dan menarik rambutnya
dengan kasar. Rafael tampak senang telah menarik rambut Reno dengan kasar, lalu
mereka pergi sambil meludahi Reno.
Pelaku Bully 1: *tumpahkan mie Reno* "Ups, maaf, sengaja, “ *lalu pergi begitu aja*s
Pelaku Bully 2: *menertawakan Reno* "Iya, hahahahahaha!"
Reno mulai menunjukkan ekspresi yang murung dan sedih, air mata hampir menitik,
karena ia baru saja makan mie yang sedang ia nikmati.
Dengan cepat, Reno beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke belakang. Di sana,
dia merasa sedih, air mata tumpah begitu saja. Reno merasa sangat tidak semangat
karena dia teringat mimpi buruk yang baru saja dialaminya.

CERITA 2
*Bel berbunyi dan semua siswa masuk ke dalam kelas masing-masing.*
Saat bel berbunyi, semua siswa masuk ke dalam kelas. Pak guru pun
datang dan mulai mengabsen siswa.
Pak Guru: "Baik, saya akan mengabsen ya?"
Siswa-siswa: "Iya, Pak."
Guru mulai menyebutkan nama-nama siswa. Ketika saatnya untuk
memanggil absen Reno...
Pak Guru: "Reno... Reno... Reno, di mana?"
Siswa lain: "Gak tahu, Pak. Mungkin masih di bawah."
Teman-teman cewek mulai mengkhawatirkan Reno karena dia belum
datang ke kelas.
Sementara itu, di tempat yang berbeda, Reno...

Sudut pandang Reno.

Reno: "Aku harus kembali ke kelas, biar nanti mereka tidak curiga jika
aku sedang bersedih."
Reno pun berbalik dan menuju kembali ke kelasnya.
Pandangan dari sudut pandang Reno saat ia naik tangga..."

Reno memasuki kelas, dan guru mulai mengkhawatirkan Reno. Pak guru
pun mulai menanyakan kepada Reno.
Pak Guru: "Reno, tadi kamu pergi ke mana?"
Reno ragu ingin memberi jawaban apa, dan akhirnya memilih untuk
menjawab.
Reno: "Ehm, saya tadi ke kamar mandi, Pak."
Guru: "Oh, baiklah, kamu kembali ke tempat dudukmu."
[Fokus pada Reno saat ia kembali ke tempat duduknya, wajahnya masih
mencerminkan kebingungan dan ketidakpastian.]
[Fokus pada para bully, mereka tampak menikmati situasi dan tertawa.]
[Fokus dekat pada bully yang berdiri, merencanakan hal jahat.]
[Fokus pada Reno, yang terlihat tegang dan khawatir.]
Dan reno Kembali duduk.

CERITA 3
*bel pulang berbunyi*
Semua siswa pulang ke rumah masing masing, kecuali temen cewek yang
khawatir kepada reno dan mereka mendekati reno dan menanyakan kepada
reno.
Dila :”reno, lu baik baik aja kan? G aada maslaah?”
Reno : (ragu) “Em aku ok kok hehehheheh”
Temen cewek “hmmm, ywdah kita balik dulu yah, lu hati hati kalo pulang..
bye!”
Reno : “BYE!”
Dan mereka pun pulang, tetapi para bully mendekati reno dengan suasana yang
sepi
Bully : “aman g ada orang di kelas, yok gas!” dan mereka mulai Tindakannya
Para bully melakukawn kejahatan diluar nalar dengan cara , melempar buku
reno ke bawah
Bully : (ambil buku llau lempar) “Hemm, mampus!” dan bully memukul reno
sangat kejam
[FOKUS ATAS SAMBIL MEMUKUL RENO]
Dan Reno pun akhirnya kembali ke rumah dengan perasaan yang sangat buruk
setelah mengalami pelecehan tersebut.

Cerita 4
ibu reno mulai sorak “ sealamat dating reno!” tetapi reno membalas
suara dengan kecil, dan ibu reno memikirkan “kenapa reno seperti itu
yah?”.
Reno beranjak ke tempat tidur sambal lempar tas dan renu duduk
sambal menatapi Nasib yang terjadi di sekolah. Reno mengalami
mimpi buruuk yang terjadi…
[focus depan reno sambal perlahan mendekati muka reno]
[tampil video flashback di sekolah]
Dan reno pun tidur pada malam hari..

CERITA 5
Reno mulai bermimpi, tetapi kali ini mimpinya berbeda. Ia bermimpi tentang
keadilan terpenuhi, di mana para bully mendapatkan hukuman yang pantas,
yaitu membersihkan sekolah sebagai bentuk pertobatan mereka. Dalam
mimpinya, Reno menampakkan ekspresi senyum yang lebar, mencerminkan
rasa puas dan keadilan yang akhirnya terwujud.
Keesokan harinya di sekolah, Reno tiba dan duduk di kelasnya. Zaeni, yang
telah menyaksikan kejadian kemarin, merasa khawatir dan masih belum
memberitahu teman-temannya tentang kejadian tersebut. Saat istirahat tiba,
Reno pergi ke kantin, dan para bully pun mengikuti Reno.
Zaeni, menyadari bahwa kejadian yang tidak menyenangkan itu akan terulang,
segera memberitahu teman-temannya dan melaporkan insiden tersebut kepada
wali kelasnya.
Mereka segera mencari Reno yang kebetulan berada di kantin dan menjadi
korban pemalakan oleh para bully. Sontak, seorang guru datang dan
memberikan sanksi kepada para bully, yaitu mereka harus membersihkan
sekolah sebagai hukuman. Mereka terpaksa menerima hukuman tersebut.
Teman-teman cewek dan Zaeni merasa senang karena melihat para bully
mendapatkan hukuman yang pantas atas perbuatannya, dan mereka berharap
bahwa Reno tidak lagi mengalami kesedihan karena insiden tersebut.

CERITA AKHIR
Reno menampakan senyum lebar, karena sudah dibalas dengan membersihkan seluruh sekolah dan
reno Bersama kawan kawannya pun pulang
Dan cerita tsb berakhir.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari naskah ini adalah bahwa keadilan akhirnya terpenuhi. Meskipun Reno
awalnya mengalami pelecehan dan intimidasi dari para bully di sekolah barunya, akhirnya
mereka mendapatkan hukuman yang pantas atas tindakan mereka. Berkat peran teman-teman
cewek dan Zaeni yang peduli, Reno tidak lagi harus menderita dan dapat kembali ke sekolah
dengan perasaan lebih baik. Kehangatan persahabatan dan dukungan dari teman-temannya
juga menjadi faktor penting dalam membantu Reno mengatasi cobaan tersebut. Cerita ini
mengajarkan pentingnya berdiri untuk keadilan dan dukungan antar-teman dalam
menghadapi situasi sulit.

Anda mungkin juga menyukai