Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Dari Konflik

Konflik Berasaal Dari Kata Configere Yang Artinya Saling Memukul. Secara Sosiologis, Konflik
Merupakan Suatu Pertentangan Yang Terjadi Diantara Dua Kelompok Atau Lebih.

Pengertian menurut Para Ahli\


Prof. Dr. Aloysius "Alo" Liliweri, M.S.
“Konflik Adalah Suatu Bentuk Pertentangan Alamiah Yang Berasal Dari Individu Ataupun
Kelompok Karena Mereka Terlibat Mempunyai Perbedaan Kepercayaan, Sikap, Kebutuhan, Dan
Nilai.”

Soerjono Soekanto
“Konflik sebagai salah satu proses sosial individu per individu atau kelompok manusia yang
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai dengan
kekerasan ataupun ancaman.”

Lewis A. Coser
“Konflik merupakan suatu perjuangan tentang nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan,
bertujuan untuk menetralkan, mencederai, dan melenyapkan lawan.”

Faktor Penyebab Konflik


Di bawah ini adalah beberapa faktor penyebab konflik, antara lain:

Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok dapat menjadi penyebab konflik. Ketika dua pihak
memiliki tujuan atau keinginan yang berbeda, konflik dapat timbul karena sulit mencapai kesepakatan
yang saling menguntungkan.d

Sumber Daya yang Terbatas


Ketika sumber daya yang dibutuhkan terbatas, seperti uang, waktu, atau fasilitas, konflik dapat timbul
karena persaingan untuk mendapatkan sumber daya tersebut. Ketidakcukupan sumber daya dapat memicu
konflik antara individu, kelompok, atau bahkan negara.

Perbedaan Kepentingan Antara Individu dan Kelompok


orang pasti memiliki perasaan, pendirian atau latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok mempunyai kepentingan
yang berbeda-beda.
Perbedaan Individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam perasaan dan pendiriannya, yang bisa menjadi penyebab
konflik sosial karena tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Contohnya, pada pentas musik, ada yang
terganggu oleh kebisingan sementara yang lain merasa terhibur.

Perubahan Nilai yang Ekspress dan Mendadak di dalam Penduduk


Perubahan adalah hal yang alami, namun jika terjadi secara cepat dan tiba-tiba, bisa menyebabkan konflik
sosial. Contohnya, di pedesaan yang tiba-tiba mengalami industrialisasi, nilai-nilai tradisional seperti
gotong royong beralih menjadi nilai kontrak kerja dengan pembayaran sesuai pekerjaan. Hubungan
kekerabatan juga berubah menjadi hubungan struktural di perusahaan. Perubahan cepat seperti ini bisa
mengganggu masyarakat dan menyebabkan penolakan terhadap perubahan karena dianggap mengacaukan
tatanan kehidupan yang sudah ada sebelumnya.

Jenis-Jenis / Bentuk Konflik


Berikut ini adalah beberapa jenis konflik yang biasa kita temukan di dalam kehidupan
bermasyarakat.

Konflik Pribadi
Konflik pribadi terjadi antara individu atau kelompok karena perbedaan pandangan terkait persoalan
serupa, sering terjadi dalam pertemanan, keluarga, atau di tempat kerja. Contohnya, adu argumen dalam
keluarga terkait pembagian hak waris.

Konflik Agama
Konflik agama terjadi antara kelompok dengan keyakinan berbeda. Banyak melihat agama sebagai
pedoman hidup, sehingga perbedaan dianggap masalah yang memicu konflik.

Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertikaian antara ras yang merasa lebih unggul, seperti antara pemuda kulit putih
dan hitam, yang sering menyebabkan perpecahan. Hal ini sering terjadi di Indonesia.

Konflik Antar Kelas Sosial


Konflik antar kelas sosial, atau konflik vertikal, muncul karena perbedaan kepentingan di antara kelas
masyarakat. Contohnya, demo karyawan yang menuntut kenaikan gaji dari perusahaan.

Konflik Sosial
Kelompok dalam masyarakat seringkali memicu konflik karena adanya persaingan untuk
mempertahankan status dan kekuasaan. Contohnya, persaingan antara kelompok kaya dan miskin
dalam perebutan kursi politik.

Konflik Politik
Konflik politik terjadi karena perbedaan pandangan dalam pemerintahan, misalnya
pemberontakan seperti PKI di Madiun, 30S/PKI, dan DI/TII. Saat ini, konflik semacam itu masih
terjadi menjelang pemilu.

Konflik Internasional
Konflik internasional adalah jenis konflik yang melibatkan berbagai macam kelompok negara
karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara. Salah satu contoh dari konflik
internasional adalah antara Korea Utara dan Korea Selatan, ISIS, serta negara-negara lain yang
melakukan peperangan.

Dampak Konflik
Kerugian Ekonomi
Konflik dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, termasuk
kerusakan infrastruktur, hilangnya sumber penghasilan, dan penurunan investasi.
Kerusakan Fisik
Konflik dapat menyebabkan kerusakan fisik pada bangunan, infrastruktur, dan
lingkungan sekitarnya, menghancurkan sumber daya dan mengganggu kehidupan
sehari-hari masyarakat.
Trauma Psikologis
Konflik dapat menyebabkan trauma psikologis yang serius, termasuk gangguan
stres pascatrauma, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
Ketegangan Sosial
Konflik dapat menciptakan ketegangan sosial yang tinggi, memecah belah
komunitas, dan memperburuk hubungan antarindividu dan antargrup.

Penyelesaian Konflik
Negosiasi
• Proses mencapai kesepakatan melalui diskusi dan tawar-menawar.
• Mengedepankan komunikasi yang efektif dan saling menghargai.

Mediasi
• Proses melibatkan pihak ketiga netral untuk membantu mencapai kesepakatan.
• Mendorong dialog terbuka dan memfasilitasi penyelesaian yang adil bagi semua pihak..

Arbitrase
• Proses penyelesaian sengketa melalui pengambilan keputusan oleh pihak ketiga yang independen.
• Hasilnya bersifat mengikat bagi semua pihak yang terlibat.

Tujuan Penyelesaian Konflik


• Tujuan utama penyelesaian konflik adalah mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan
bagi semua pihak yang terlibat. Penyelesaian konflik bertujuan untuk menghindari atau
mengurangi kerugian dan merestorasi hubungan yang rusak akibat konflik..

Pendekatan yang Digunakan


• Pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian konflik tergantung pada sifat konflik dan
kepentingan pihak-pihak yang terlibat. Negosiasi, mediasi, dan arbitrase adalah beberapa
pendekatan umum yang dapat digunakan dalam penyelesaian konflik.

Anda mungkin juga menyukai