Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

Cerita Rekaan 2 / PBIN4211


Tutor : M. Lukman Leksono 01002009
Nama Mahasiswa : Mita Rostikah
NIM Mahasiswa: 045056141
UPBJJ : Serang
Program Studi :
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Terbuka

Pertanyaan : Buatlah contoh teks cerita rekaan (cerpen) yang memuat tema
"kearifan lokal"!

Jawaban :

Judul Cerpen : ’’Payung geulis Euis ’’


Hari cerah secerah baju kebaya yang dikenakan euis, gadis sunda berambut
panjang berkulit kuning dan memiliki mata yang indah. Euis gadis baik hati
asal kota Tasikmalaya hidup bersama keluarga kecil di salah satu daerang
bernama indihiang. Euis tinggal bersama mak dan abah yang bekerja sebagai
petani, Eius yang berumu 16 tahun adalah lulusan Sekolah menengah atas yang
tidak dapat melanjutkan sekolah kejenjang Menengan atas karena keadaan yang
tidak memungkinkan lagi. Euis hanya dapat membantu kedua orang tua nya
yang kini sudah mulai sepuh dengan menjadi buruh tani di sawah milik pak haji
muhyi.
Euis yang sering dipangil neng euis sering membawakan makanan untuk emak
dan abah di sawah ,tak jarang euis membawa payung indah yang terbuat dari
kertas semen dengan lukisan indah yang dibuat euis untuk dipakai melindungi
diri panasnya matahari saat hendak menyusul abah dan emaknya.
Saat menuju perjalanan ke sawah euis bertemu dnegan mak Rohimah yang
sangat terpukau dengan ke unikan payung yang dipakai euis.
” Euis payung nya bagus sekali beli dimana” tanya eemak rohimah yang
terpukau melihat keindahan payung euis.
’’ Euis bikin sendiri mak , euis bkin dari bekas kertas semen di , maklum
mak ,euiskan ga ada kerjaan jadi euis sengaja membuat payung ini” sambut euis
Lalu mak rohimah menanyakan tentang lukisan pada payung tersebut “Euis
lukisan bunga cantik apa euis juga yang membuatnya?”
“ Betul mak , Euis yang membuatnya karna euis seneng sekali melukis
sayangnya euis tidak punya alat bahan untuk melukis , sehingga euis tuangkan
saja dipayung euis catnya pun euis dapat dr sisa abah ngecat pagar.”
“Wow euis bagus banget, emmak boleh tidak pesan euis , untuk eemak pergi
kesawah atau keladang.” Ucap eemk Rohimah yang ingin sekali memiliki
payung mirip euis.
“ Boleh mak, tapi euis harus membuatnya agak lama ya mak karna euis harus
mencari kertas semen nya dulu’’ ucap euis kegirangan karna kini euis dapat
kerjaan .
“Iya tidak apa siti ,mak tunggu” ucap mak Rohoimah
Ke esokan harinya Euis mulai mencari kertas semen dan mulai membuat
payung yang akan dijual pada mak Rohimah.
Euis anak yang tekun di usianya yang sudah gadis euis menyadari bahwa dia
ingin sekali membanggakan kedua orang tuanya, sehingga euis sangat berharap
dengan membuat payun semoga euis dapat menghasilkan rupiah untuk
membantu kedua orang tuanya.
Digubuk yang terlihat tua dengan bakat yang dimiliki euis membua lukisan
indah pesanan mak Rohimah ,dia mengerjakan sampai larut malam .
“ Euis ini sudah malam lanjutkan besok saja” seru abah yang sangat
menyayangi anak semata wayangnya ini
“ tidak abah euis ingin menyelesaikan payung ini dengan cepat agar mak
rohimah dapat memakainya. ” ucap euis penuh semngat.
“memang anak emak rajin sekali , ya sudah mak dan abah tidur duluan ”sambil
menambah minyak tanah pada lampu dinding yang sudah kelam,
Ke esokan harinta payung buatan euis sudah jadi , payung berwarna merah
dengan lukisan bunga matahari berwarna kuning membuat payung yang dibuat
euis memiliki nilai seni yang begitu tinggi,.

“ Assallamu’ alaikum “ ucap euis sambil mengetuk rumah mak rohimah


“ Walaikumsallam , euis” sambil tersenyum melihat kedatangan euis
“ mak ini payung pesanan mak Rohimah sudah beres’’ sambul menunjukkan
payung
“ Wow indah sekali Euis payung buatanmu, mak akan pakai untuk pergi
kesawah “ seru mak rohimah
“iya mak euis juga senang kalau payung ini dapat bermanfaat untuk emak “
ucap euis
“Kalau begitu berapa mak harus membayar untuk payung secantik ini? ” tanya
mak kepada Euis.
” Terserah mak saja karna euis juga mendapatkan bahan nya secara Cuma Cuma
dapat minta ke mushola, kertas semen bekas pembangunan mushola” sambil
tersenyum
Euis tidak terlalu mengharap karena menggunakan bahan-bahan alami seperti
bambu, kertas, dan pewarna alami untuk menciptakan payung tersebut .

“ kalau begitu terimalah ini” sambil memberi sejumlah uang kepada Euis.
“ Mak ini uang terlalu banyak “ sambil melihat uang pecahan 100 rb an
“ Tidak euis terimalah karena mak sangat suka payung buatanmu”
“ Terimaksih mak Rohimah uang ini sangat bermanfaat untuk Euis, akan euis
beri kepada emak dan abah dirumah” sambil bahagia dan sedikit terharu.
Dengn sedikit berlari menuju ke rumahnya, Euis sudah tidak sabar memberi
uang kepada eemak dan abah , karena ini uang pertama yang dapat Euis beri
kepad kedua orang tuanya tersebut.
“Mak ini uang untuk mak beli beras” Ucap Euis kepada emaknya yang sedang
ada di depan tungku kayu bakar.
” Uang darimana itu dari mana euis ,mengapa besar sekali”
Ucap eemak yang jarang sekali mendapatkan uang sebanyak itu karena biasanya
emaak dan abah hanya diberi oleh pemilik sawa seminggu hanya 10 ribu , wajar
ketika diberi 100 ribu emaak sangatlah kaget.
“ Uang dari Mak Rohimah untuk pembelian payung yang dibuat euis “ sambil
tersenyum bahagia.

Hari demi hari berlalu Euis mendapat banyak pesanan dari banyak tetangga dan
kerabat mak Rohimah yang ingin juga memiliki payung yang unik buatan Euis.
Dengan kerja keras Euis akhirnya euis memiliki sedikit demi sedikit memiliki
pundi pundi keuntungan dari karya payung yang dibuatya. Euis kini bukan gadis
yang nganggur di rumah tapi kini Euis tumbuh menjadi Pengusaha muda dan
berbakat.
Euis mengajak pemuda dan pemudi di kampungnya untuk ikut bekerja di
bengkel pembuatan payung yang ia dirikan.
Namun Euis yang malang ketika kesuksesan menghampirinya , kisah pilu
menimpanya kedua orang tua yang ia sayangi kini menghadap Illahi, Euis kini
sendiri ditengan duka Euis berusaha tegar , semakin semangat mengembangkan
bisnis yang semakin dikenal banyak orang . Konon kini bisnis payung milik
Euis sudah diwariskan kepada anak cucunya karena banyak orang yang semakin
mencari dan mengagumi payung cantik ini.
Cerita payung Euis gadis Tasikmalaya kini masih terkenal.
Payung yang sering di sebut ”PAYUNG GEULIS” .
Menjadi kearifan lokal khususnya di Tasikmalaya.
Payung geulis juga menjadi salah satu warisan budaya yang paling menonjol
dari kota ini adalah Payung Geulis. Payung ini tidak hanya digunakan sebagai
pelindung dari terik matahari atau hujan, tetapi juga sebagai simbol keanggunan
dan keindahan. Sehingga sampai detik ini Payung Geulis terkenal sebagi
kearifan lokal khas Jawa Barat yang diproduksi di Tasikmalaya.

Sekian cerpen yang saya buat


Wassallamu’alaikum wr, wb

Anda mungkin juga menyukai