Makalah ini Diajukan Sebagai Salah Satu Pengumpulan Tugas Jaringan Komputer
Dosen Pengampu:
Novi Hendri Adi, S.Pd., M.Pd.T
NIDN: 1001119003
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS IBNU SINA
2023
1
1.1 Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami apa itu Teknologi Protokol Jaringan
2. Mampu memahami apa itu Topologi Jaringan
3. Mampu memahami ap aitu Domain Name System/DNS (sejarah, pengertian,
struktur, cara kerja, prinsip kerja, dan komponen)
2
pesan dan makna masing-masing pesan (Na`am, 2012). Masih dalam Na`am,
perbandingan antara Protokol dengan Bahasa Pemrograman adalah seperti tabel
dibawah berikut:
Protokol Bahasa Pemrograman
Prosedur Syntax
Format Grammar
Kosakata Semantic
Tabel 1. Perbedaan Protokol dengan Bahasa Pemrograman
A. Apple LocalTalk/AppleTalk
LocalTalk adalah protokol network yang dikembangkan oleh Apple
Computer, Inc. untuk mesin-mesin komputer Macintosh. Metode yang digunakan
oleh LocalTalk adalah Carrier Sense Multiple Access (CSMA) dengan Collision
Avoidance (CA). Hampir sama dengan CSMA/CD, adapter local talk dan cable
twisted pair dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melalui
port serial. Sistem operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara jaringan peer-
to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus. Protokol LocalTalk dapat
digunakan untuk model jaringan garis lurus, bintang, ataupun model pohon dengan
menggunakan kabel twisted pair. Kekurangan yang paling mencolok, yaitu
kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps (Murniati, 2019).
AppleTalk, sistem jaringan Apple Computer yang dikembangkan pada
tahun 1983 dan 1984 untuk disertakan dalam lini komputer Macintosh baru mereka,
pada awalnya dikembangkan sebagai respons terhadap teknologi jaringan yang
telah berkembang di pasar workstation, yang cepat, tetapi sangat mahal, rapuh, dan
sulit dipahami dan digunakan. Selain itu, implementasi teknologi jaringan
workstation berbeda secara signifikan antara vendor, dan kompatibilitas antar
3
perangkat dari vendor yang berbeda jauh dari dari kata terjamin. AppleTalk
dirancang untuk menyenangkan pengguna dalam segala hal, daripada memberikan
tingkat transmisi data mentah tertinggi tanpa memperhatikan biaya. Dengan
menggunakan sinyal listrik frekuensi rendah, lebih sedikit modulasi pembawa data
yang dimungkinkan dalam jangka waktu tertentu, tetapi jaringannya sangat "kuat",
atau sangat mudah, dan tahan terhadap kerusakan dan interferensi. Dalam
kombinasi dengan penyertaan perangkat keras jaringan Apple di dalam casing
komputer, dan desain komponen kabel yang cermat, ketangguhan ini berarti bahwa
siapa pun, terlepas dari pengalaman sebelumnya, dapat menghubungkan perangkat
secara fisik ke jaringan yang berfungsi penuh, jarak jauh dan melalui kondisi buruk
yang akan membuat penggunaan teknologi jaringan workstation tidak terpikirkan
(Woodcock, 1993).
Perangkat keras LocalTalk terpasang di setiap komputer Macintosh,
komputer Apple, printer LaserWriter, dan banyak perangkat periferal lainnya.
Jaringan LocalTalk menggunakan kabel twisted pair 230,4 Kbps dalam topologi
bus. Satu jaringan AppleTalk dapat menjangkau hingga 300 meter dan mendukung
maksimal 32 perangkat. Protokol lapisan data link yang digunakan untuk
mengirimkan paket data antar node pada jaringan LocalTalk adalah LocalTalk Link
Access Protocol (LLAP). LLAP menyediakan layanan pengiriman "usaha terbaik"
untuk paket bebas kesalahan. Itu tidak menjamin pengiriman, tetapi setiap paket
yang dikirimkan dijamin bebas dari kesalahan. Setiap node pada jaringan LocalTalk
diberi nomor pengenal node 8-bit (node ID) sebagai alamat tautan datanya,
menggunakan mekanisme penugasan dinamis. Ketika node baru diaktifkan, ia
memilih ID node sementara dan kemudian memverifikasi keunikan ID node
sementara dengan mengirimkan paket kontrol LLAP Inquiry ke alamat node
sementara. Jika ID node sementara sedang digunakan oleh node lain, node tersebut
akan merespons dengan paket kontrol LLAP Acknowledge. Node baru kemudian
memilih ID node sementara lainnya dan mengulangi prosesnya. Jika paket kontrol
Acknowledgment tidak diterima setelah sejumlah transmisi ulang dari paket kontrol
Inquiry, ID node sementara dianggap unik dan digunakan hingga perangkat
dimatikan. Node ID dibagi menjadi dua kelas, ID node pengguna dan ID node
4
server, untuk membatasi jumlah paket permintaan yang diperlukan untuk
mengkonfirmasi ID node sementara. Setiap paket LLAP menyertakan ID node dari
node sumber dan tujuan, yang digunakan oleh perangkat keras jaringan untuk
memastikan paket dikirimkan ke node yang benar (Corporation, 1999).
5
Gambar 2. Penerimaan Data Pada Jaringan AppleTalk
6
AppleTalk (baik yang diperluas maupun yang tidak diperluas) melalui antarmuka
FDDI, Ethernet, Token Ring, serial sinkron, dan X.25 (Inc., 1993).
7
tersebut pada tujuannya. Pada waktu token terisi data, node lain tidak dapat
menggunakan token tersebut sampai token menyelesaikan tugas mengirimkan
paket data. Apabila paket data telah disampaikan pada tujuan, node pengguna tadi
melepaskan token untuk dipakai oleh node lain. Cara kerja ini dinamakan token
passing scheme (Meilinda, 2019).
Ciri-ciri token ring:
• Kecepatannya 1 Mbps, 4 Mbps hingga 16 Mbps.
• Untuk menghubungkan station membutuhkan Multistation Access Unit
(MAU).
C. Ethernet
Protokol ethernet paling banyak digunakan. Ethernet menggunakan metode
akses yang disebut Carrier Sense Multiple Access (CSMA) atau Collision Detection
(CD). Sistem ini menjelaskan bahwa setiap komputer memerhatikan dalam kabel
dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak
ada aktivitas atau bersih, komputer akan mentransmisikan data. Jika ada transmisi
lain di dalam kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi
jika jaringan telah bersih (Murniati, 2019). Kecepatan transmisi data Ethernet saat
ini antara 10 sampai 100 Mbps (Meilinda, 2019).
D. ARCnet
Arsitektur ArcNet (Attached ResourceComputer Network) didesain untuk
sistem komputer Datapoint dan dikembangkan oleh Datapoint Corporation. Saat
pertama didesain Arcnet menggunakan ukuran frame kecil 508 byte. Arcnet
didesain agar handal dan tahan terhadap kerusakan pada kabel dan station (Meilinda,
2019). Ciri-ciri ArcNet adalah:
- Topologi fisik yang digunakan biasanya topologi Bus atau Star.
- Prinsip kerjanya menggunakan token passing scheme atau broadcast.
- Implementasinya menggunakan kabel coaxial RG-62
- Kecepatan mulai dari 2.5 Mbps hingga 20 Mbps.
E. FDDI
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah jaringan yang
menghubungkan dua atau lebih jaringan pada jarak yang jauh. Metode akses yang
8
digunakan oleh FDDI adalah model token. FDDI menggunakan dua buah topologi
ring secara fisik. Proses transmisi menggunakan satu buah ring, tetapi jika ada
masalah, masalah tersebut ditemukan secara otomatis menggunakan ring yang
kedua pada kecepatan 100 Mbps (Murniati, 2019).
F. CDDI
Copper Distributed Data Interface (Antarmuka Data Terdistribusi Tembaga)
atau CDDI secara resmi disebut TP-PMD (Twisted-Pair Physical Medium
Dependent) dan merupakan standar transmisi data. CDDI menggunakan kabel
tembaga STP atau UTP dan berdasarkan FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
yang menggunakan jalur serat optik sebagai pengganti kabel tembaga. CDDI dapat
mendukung jarak hingga 200 meter dan memiliki kapasitas dual-ring 200 Mbps,
tidak seperti FDDI, yang mendukung jarak jauh lebih besar dari 200 meter, tetapi
hanya memiliki kapasitas 100 Mbps. Itu sesuai dengan model OSI dan didefinisikan
oleh Komite Standar Nasional Amerika X3-T9.5. CDDI diadopsi ke dalam standar
X3-T9.5 pada tahun 1994 (Computer Hope, 2017).
2. Topologi Jaringan
A. Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan sendiri adalah suatu cara / konsep yang digunakan untuk
menghubungkan dua komputer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara
unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Pemilihan
topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna.
Topologi pertama kali yang digunakan adalah topologi bus. setiap topoologi
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing (Dewandono, 2018).
9
b) Kemampuan dari peralatan
c) Pertumbuhan dari jaringan computer
d) Bagaimana jaringan tersebut diatur
10
aliran data paralel
dalam bus komputer
menjadi bentuk data
serial yang dapat
ditransmisikan
kedalam media
jaringan.
d) Driver Driver Network
NIC Interface Card (NIC)
adalah instruksi dan
informasi
terkomputerisasi yang
diperlukan agar kartu
NIC dapat beroperasi
setelah diinstal ke atau
dihubungkan ke Gambar 8. Driver NIC
komputer.
e) Media Media transmisi
Transmisi digunakan pada
beberapa peralatan
elektronika
untuk menghubungkan
antara pengirim dan
penerima supaya dapat
melakukan pertukaran
data. Beberapa alat Gambar 9. Media Transmisi
elektronika, seperti
telepon, komputer,
televisi, dan radio
membutuhkan media
11
transmisi untuk dapat
menerima data.
b) Hub
Sebuah Konsentrator/Repeater Hub/Ethernet Hub adalah sebuah perangkat
yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server
atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted pair (UTP dan
12
STP) datang dari sebuah workstation masuk kedalam Hub. Hub mempunyai
banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port
dari card yang dituju (Syamsu, 2021). Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator
Hub adalah:
- Biasanya terdiri dari empat sampai delapan port RJ-45
- Digunakan pada topologi Bintang/Star
c) Switch
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan
dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch dapat dikatakan sebagai
multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain
tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara
menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk
menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan. Switch jaringan dapat
digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas,
switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti
bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge (Syamsu, 2021).
13
Gambar 12. TP Link TL SG1048 Switch 48 Port
14
Gambar 13. TP-Link TL-WA850RE Wifi Extender Repeater TPLINK 850
Gambar 14. Router Mikrotik Seri 900 dan Adapter MicroUSB 5 Volt
15
f) Gateway (Perbedaan Arsitektur)
Gateway yaitu sebuah piranti atau alat yang digunakan sebagai media
penghubung satu jaringan komputer dengan satu jaringan lain, atau
menghubungkan dengan beberapa jaringan komputer lainnya yang menggunakan
sistem protocol yang berbeda. Dengan kondisi seperti itu, setiap jaringan komputer
dapat saling mengakses informasi yang dimiliki oleh jaringan komputer lain yang
protokolnya berbeda (Meilinda, 2019).
16
Gambar 16. Network Bridge
17
1. Fisik Topologi ini menjelaskan tentang bentuk dari jaringan komputer yang
dapat dilihat secara fisik/nyata.
2. Logik
Sedangkan topologi ini menjelaskan tentang bagaimana signal akan
melewati komputer didalam jaringan. Arsitektur ini terus dikembangkan
sampai saat ini.
B. Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic
disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiberoptic
sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran tertutup yang berisi
node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir dalam satu arah sehingga
menghindarkan terjadinya collision (Cahya, 2013).
18
a) Apabila ada satu node dalam cincin yang gagal berfungsi, maka akan
mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan.
b) Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan kinerja
jaringan.
c) Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
C. Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang
disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua
komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini. Pada topologi Bintang
(Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua
komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui
terminal pusat ini. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang
difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi
Accsess Unit) (Yulianeu & Wahab, 2017).
19
3. Dapat menggunakan lebih dari 1 jenis kabel di dalam jaringan yang
sama, dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda-
beda.
20
Keuntungan dari topologi pohon adalah:
1. Panjang keseluruhan dari setiap bagian tergantung dari jenis kabel yang
digunakan.
2. Jika terjadi kegagalan pada bus, maka seluruh jaringan akan gagal
berfungsi.
3. Lebih susah diterapkan dan dikonfigurasi dari topologi lainnya.
21
Gambar 21. Topologi Mesh
22
2. Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
(Dewandono, 2018)
23
Berdasarkan model jaringan yang terbentuk, Wireless LAN memiliki dua
buah topologi yaitu:
1) Ad-Hoc
a) Dua/lebih Mobile Station (MS) berkomunikasi dan membentuk
jaringan secara bebas.
b) Tidak ada struktur tertentu dalam jaringan tersebut.
c) Tidak ada titik yang tetap, dan biasanya setiap MS dapat
berkomunikasi langsung dengan setiap MS yang lain Salah satu
menjadi master.
2) Infrastruktur
a) Menggunakan Access Point (AP) tetap sebagai pusat komunikasi
bagi MSs.
b) AP biasanya terhubung dengan jaringan kabel untuk menjembatani
jaringan nirkabel dengan jaringan kabel.
c) Struktur kerjanya sama dengan Base Station pada jaringan selular
24
Gambar 23. Linimasa DNS
Setelah itu pada tahun 1984 munculah sebuah sistem baru sebagai pengganti
dari host.txt yang didesain, dirancang dan diimplementasikan oleh Paul
Mockapetris. Paul Mockapetris adalah seseorang dari Marina Del Rey (University
of Southern California Science Institute). Beliau pertama kali mengeluarkan
Request For Comment (RFC) 882 dan RFC 993 yang menjelaskan tentang DNS.
Lalu pada tahun 1987 disusul oleh peluncuran RFC 1034 dan RFC 1035 yang
menambahkan tentang sistem keamanan DNS dan data, implementasi (penerapan),
administrative (pengolahan), pembaharuan data secara dinamis (Wicaksono et al.,
2019).
2. Pengertian DNS
DNS (Domain Name System) adalah sistem untuk menyimpan informasi
tentang nama host dan nama domain dalam bentuk database atau basis data
terdistribusi pada jaringan komputer pada internet. DNS menyediakan alamat IP
untuk setiap nama host dan mencantumkan setiap server pertukaran surat yang
menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. DNS biasanya digunakan
oleh layanan nama domain untuk menyelesaikan permintaan nama situs web ke
alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer dan perangkat di seluruh
25
dunia. DNS menyediakan layanan yang cukup penting untuk internet, sementara
komputer dan perangkat keras jaringan bekerja dengan alamat IP untuk melakukan
tugas seperti pengalamatan dan perutean, manusia umumnya lebih suka
menggunakan nama host dan nama domain (Army et al., 2022).
3. Struktur DNS
Setiap nama domain pada dasarnya hanyalah sebuah jalur dalam pohon
besar terbalik, yang disebut domain namespace dan setiap domain spacename
memiki nama yang unik. Setiap node dalam pohon memiliki label teks (tanpa titik)
yang dapat mencapai hingga 63 karakter. Label null (panjang nol) dicadangkan
untuk root. Nama domain lengkap dari setiap node dalam pohon adalah urutan label
pada jalur dari node tersebut ke root. Nama domain selalu dibaca dari simpul ke
arah akar ("up" the tree), dengan titik-titik yang memisahkan nama-nama di
jalurnya (Liu & Albitz, 2006).
26
A. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur
hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root
domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk
root domain adalah (“.”) (D. Ardiantoro, 2003).
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya,
domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh
top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level
domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah
second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain
disebut third level domain, begitu seterusnya. Pembentukan dan pembacaannya
dimulai dari node yang paling bawah berurut dari node yang paling bawah hingga
node yang paling atas (root). Sebagai contoh untuk nama host pandu.ee.ugm.ac.id.
kita dapat menguraikan domainnya menjadi:
27
ee merupakan fourth level domain,
Dari contoh di atas kita dapat mengetahui aturan penulisan nama host, yaitu
dimulai dari kiri ke kanan untuk node yang paling bawah hingga node yang paling
atas, dan setiap domain dipisahkan dengan titik. Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya bahwa selain berfungsi untuk mapping alamat IP ke nama host, DNS
juga berfungsi sebaliknya, yaitu reverse mapping dari nama host ke alamat IP.
Masalah aturan mapping dan reverse mapping ini akan dibahas pada bagian
konfigurasi zone (Sukono, 2010).
28
Gambar 26. Zona Beberapa Layer Sub-Domain yang Memiliki Servernya
Masing-Masing
C. Second-Level Domains
Second-level domains adalah anak dari First-Level Domain dan dapat berisi
host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain
Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com
dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga
terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com (D. Ardiantoro,
2003).
29
Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama
komputer (host) ke IP address (D. Ardiantoro, 2003).
Gambar 27. Proses PC Client mengirim data ke DNS Server lalu dikirim
kembali ke PC Client lalu diteruskan ke peer yang lain
30
Jika server DNS tidak memiliki jawaban dari pertanyaan domain (name
server bukan authoritative name server dari domain yang ditanyakan), maka server
DNS akan meneruskan pertanyaan tersebut ke name server yang dianggapnya lebih
tahu. Proses pengalihan ke name server (NS) lain (proses name resolution) ni
merupakan proses iteratif yang berlangsung hingga diperoleh alamat lengkap
sebuah host. Sebagai contoh jika ada user yang ingin menghubungi
pandu.ee.ugm.ac.id, maka mula-mula NS akan menghubungi root server. Karena
root server tidak memiliki informasi untuk host pandu.ee.ugm.ac.id, maka root
server akan memberikan referensi kepada NS untuk menghubungi authoritative
name server terdekat yaitu name server untuk domain id. Dari name server domain
id, NS kembali memperoleh referensi untuk menghubungi name server domain ac.
Proses ini terus berlangsung hingga NS memperoleh informasi lengkap tentang host
pandu.ee.ugm.ac.id (Sukono, 2010).
Setiap request domain akan disimpan di dalam cache untuk jangka waktu
tertentu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses name resolution. Sebagai
contoh jika sebelumnya ada user yang me-request informasi untuk
pandu.ee.ugm.ac.id, maka untuk user yang me-request fileserver.lapi.ugm.ac.id
akan diarahkan ke name server yang memiliki korelasi terdekat dengan domain
yang pernah di-request yang tersimpan di dalam cache, yaitu name server ugm.ac.id.
(Sukono, 2010).
31
6. Komponen DNS
DNS terdiri atas beberapa komponen, yaitu server, resolver, dan cache.
Server berfungsi menyediakan jawaban atas pertanyaan domain, resolver berfungsi
mencari jawaban berdasarkan pertanyaan domain dari aplikasi, dan cache berfungsi
menyimpan waktu proses name resolution (Purbo et al., 1998).
1.3 Rangkuman
DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap
IP address di Internet. Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name
Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama
komputer ke IP address Domain Name Space adalah pengelompokan secara hirarki
yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan
host names (D. Ardiantoro, 2003).
1.4 Tugas
1. Sebutkan pengertian Protokol
Jawab:
Protokol adalah aturan-aturan yang mengatur komunikasi diantara
beberapa komputer dalam sebuah jaringan, termasuk petunjuk yang berlaku
bagi cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe
kabel, dan kecepatan transfer data.
32
disampaikan pada tujuan, node pengguna tadi melepaskan token untuk
dipakai oleh node lain.
33
DNS (Domain Name System) adalah sistem untuk menyimpan
informasi tentang nama host dan nama domain dalam bentuk database atau
basis data terdistribusi pada jaringan komputer pada internet.
34
Daftar Pustaka
Army, W. L., Barovih, G., Seta, H. B., Guntoro, Margiutomo, S. A. S.,
Arifianto, T., Pujianto, D., Mutasar, Nurhabibah, & Fajri, T. I.
(2022). Teknologi Jaringan Komputer. In A. Surahmat (Ed.), Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents (1st ed., Vol.
3, Issue April). Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung.
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/556276-
teknologi-jaringan-komputer-686cfebf.pdf
Cahya, B. I. (2013). Penggunaan Aplikasi Multimedia Pembelajaran
Topologi Jaringan Komputer Berbasis Macromedia Flash Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XI
SMA N 1 Godean [Universitas Negeri Yogyakarta]. In Journal of
Chemical Information and Modeling.
https://core.ac.uk/reader/33525780
Computer Hope. (2017). CDDI.pdf.
https://www.computerhope.com/jargon/c/cddi.htm
Corporation, A. T. I. (Ed.). (1999). AppleTalk. In AR300/AR700
Series Router Command Reference (pp. 21–22). Allied Telesyn
International Corporation. https://www.allied-
telesis.co.jp/support/list/router/ar300/m027400b_pl3_990902/AT
K.pdf
D. Ardiantoro. (2003). Pengantar DNS (Domain Name System). 1–4.
https://tjhonsyah.files.wordpress.com/2016/04/pengantar-dns-
domain-name-system.pdf
Dewandono, B. (2018). Modul Teori Jaringan Komputer. In Program
Studi D3 Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Komputer.
Universitas AMIKOM Yogyakarta.
35
http://d3mi.amikom.ac.id/media/02/MODUL_D3-
MI_TEORI_JARKOM.pdf
Inc., C. S. (Ed.). (1993). Routing AppleTalk. In Router Products
Configuration and Reference Version 9.0.
https://docstore.mik.ua/univercd/cc/td/doc/product/software/ssr90/
rpc_r/54049.pdf
Liu, C., & Albitz, P. (2006). DNS and BIND (M. Loukides (Ed.); 5th
ed.). O’Reilly.
http://bookszlibb74ugqojhzhg2a63w5i2atv5bqarulgczawnbmsb6s
6qead.onion/book/3677472/8aa078
Meilinda, E. (2019). Modul Kuliah Dasar-Dasar Jaringan Komputer
(Issue 20180210099). Universitas Bina Sarana Informatika.
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/284498/Modul_J
aringanKomputer.pdf
Murniati, E. (2019). BAHAN AJAR: Proses Komunikasi, Prinsip
Dasar, dan Pandangan ahli Tentang Proses Komunikasi.
Universitas Kristen Indonesia.
http://repository.uki.ac.id/2910/1/BahanAjar62019.pdf
Na`am, J. (2012). Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
https://www.academia.edu/26996073/Komunikasi_Data_and_Jari
ngan_Komputer_Teori_dan_Aplikasi_
Purbo, O. W., Basalamah, A., Fahmi, I., & Thamrin, A. H. (1998).
TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi (p. 378). PT. Elex
Media Komputindo.
https://lms.onnocenter.or.id/pustaka/REVIEW-BUKU/1998-TCP-
IP-Standar-Disain-dan-Implementasi.pdf
36
Sukono, P. A. (2010). DNS Prinsip Kerja Beserta Contohnya. 32609
Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta.
https://adoc.pub/download/dns-prinsip-kerja-beserta-
contohnya.html
Syamsu, M. (2021). Modul Praktikum Jaringan Komputer: (Basic &
Medium) (Issue January). ITB-Ahmad Dahlan.
https://www.researchgate.net/publication/350049012%0AMODU
L
Wahyudi, M. D. R. (2011). Modul Mata Kuliah Jaringan Komputer
(Issue 1). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4866.9608
Wicaksono, S. R., Santosa, A. W., Setyaningrum, A., Rahayu, A. P. R.,
Khairunnisa, A. S., Edhya, B. F. P., Situmeang, D. A., Salsabilla,
E., E., F. A., Muntako, F., Rachmasari, F. M., S., G. A. D., Wijaya,
I. M. P., Wijaya, J. F., Lesmana, K. L., Murti, L. A., Chandra, M.
N., Sentosa, M. S., Rezkita, M. W., … Amelia, Y. (2019). Jaringan
Komputer Konsep dan Studi Kasus. In S. R. Wicaksono (Ed.),
Pengantar Internet (1st ed.). CV. Seribu Bintang.
http://bookszlibb74ugqojhzhg2a63w5i2atv5bqarulgczawnbmsb6s
6qead.onion/book/24084233/cbb556
Witono, T. (2006). Linux-Based Access Point Dalam Wireless LAN.
Teknik Komputer Jaringan, 2(2), 93–107.
https://www.academia.edu/download/32793977/254-746-1-
PB.pdf
Woodcock, B. (1993). Networking the Macintosh. McGraw-Hill, Inc.
https://vintageapple.org/macbooks/pdf/Networking_the_Macintos
h_1993.pdf
37
Yulianeu, A., & Wahab, A. (2017). Simulasi Alat Bantu Pembelajaran
Topologi Jaringan Secara Visual. Jurnal Teknik Informatik, 4(1),
32–38. https://jurnal.stmik-
dci.ac.id/index.php/jutekin/article/viewFile/90/534
38