A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mempunyai pemahaman tentang komponen (bagian- bagian)
mesin.
B. URAIAN MATERI
Elemen mesin adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari komponen-
komponen mesin yang dilihat dari sisi fungsi komponen, component colculation, cara
kerja, cara merancangan dan power calculation dari komponen yang direncanakan.
a. Penggerak yang menggunakan turbin, misalnya: turbin air, turbin uap dan
turbin gas yang biasa dipakai pada: pesawat terbang, kapal laut, kereta api,
dan yang lainya.
d. Penggerak mula yang menggunakan tenaga air dan angin. Misalnya Kincir
angin dan kincir air.
Elemen Mesin 1 1
Komponen-komponen mesin (onderdil) dikelompok menjadi 3 kelompok besar,
yaitu:
1. Onderdil (spare part): berbagai spare part kecil dari satu unit part mesin yang
disatukan menjadi satu kesatuan.
Example: champ shaft, batang piston, Torak, cylinder torak, rocker arem, valve,
seal valve, seat valve, dsb.
2. Unit: kesatuan dari berbagai elemen mesin yang di gabungkan menjadi satu
kesatuan utuh.
3. Assembly: rangkaian dari sejumlah elemen dan unit yang telah berbentuk
menjadi mesin.
Elemen Mesin 1 2
Resultan Gaya adalah sebuah gaya kejra yang menggantikan 2 gaya atau
lebih dan memilki pengaruh yang sama terhadap suatu benda yang bekerja pada
gaya tersebut.
2 vector gaya dengan pangkal berimpit lihat (gambar 1.2), dua bagian
yang saling berdekatan dari suatu bentuk jajar genjang, maka dengan begitu
vectornya sama dengan vector diagonal yang dasarnya sama dengan dasar
kedua vector yang saling berhimpit.
2 vector (A dan B) yang pada awalnya pisah, lihat (gambar 1.3) lalu
dihimpit sampai membentuk sudut sehingga masing-masing vector menjadi
berdekatan membentuk sebauh jajar genjang.
Resultant vector adalah resultant yang terbentuk dari gaya vector A dan
gaya B yang membentuk sudut dengan vector gaya A dan sudut dengan
vector gaya B.
Elemen Mesin 1 3
b. Penjumlahan Vector gaya.
=√ + +2
= =
Persamaan tersebut didapat dari ilustrasi yang ada pada gambar 1.4.
Elemen Mesin 1 4
=√ + +2 (180 )
=√ + −2
Contoh soal 1
Jika 4 gaya yang sejajar bekerja seperti yang ada pada (gambar 1.6) .
Maka tentukan besar, arah dan letak resultan gayanya.
pembahasan:
= 9 + 7 + 8 − 21 = 3 (ke atas)
21 x (7 7 +6 7 +6 + 8 ) + x (x) = 0
×( ) ×( ) ( )
= 37, 3333′
Elemen Mesin 1 5
Contoh soal 2
Jawab.
= + (− ) + 2 (180° – 60° )
= 20 + 10 − 2 . 20 .10(– )
= √300
R = 10 √3
Dari Vector
√
=
√
=
, √
sin = =
Elemen Mesin 1 6
= arc sin = 30
√
=
√
=
, √
sin = =1
= arc sin 1= 90
Dari Vector B =
a. Dasar dari Vector Kedua ditempatkan pada ujung vector yang pertama.
b. Resultan hasil dari penjumlahan digambarkan dari dasar vector yang pertama
ke ujung vector yang kedua.
= + +2 cos
= =
Elemen Mesin 1 7
Persamaan = sudut himpit atau sudut terkecil yang terbentuk oleh vector
A dan vector B
Method ini digunakan bila gaya yang bekerja tidak linier, sehingga dapat
menggunakan cara jajar genjang and triagle method. Method ini lebih cocok
digunakan jika gaya yang bekerja tidak banyak.
Dalam menggunakan method traigle and polygon gaya. Gaya yang bekerja
dan dialihkan harus memiliki: besar, diraction dan position yang sama dengan
ketika belum dialihkan. Untuk menentukan besarnya resultant gaya dapat
dilakukan dengan graphic method, tetapi dengan skala gaya yang telah diukur
sebelumnya.
Ada cara lain untuk mengukur besarnya resultant gaya yaitu dengan
menjabarkan setiap vector ke komponen x dan y. Komponen gaya dapat di pecah
menjadi 2 komponen yaitu vertika dan horizontal or mengikuti exis x and y.
Elemen Mesin 1 8
= gaya horizontal yang sejajar dengan exis x
=F
=F
= , =
F= +
Jika ada gaya yang mempunyai component x and y maka resultant gaya
dapat di cari dengan cara penjumlahan gaya pada komponen x and y.
Aturan Segitiga:
Elemen Mesin 1 9
Gambar 1.11 Ilustrasi aturan hukum cosinus
Hukum cosinus
= =
C=√ + −2 cos
a) Dimana suatu kondisi imbang benda atau gerak benda tegar tidak
akan berubah jika gaya yang bereaction pada suatu titik diganti
dengan gaya yang lain yang besar dan arahnya sama tetapi
bereaction pada titik berbeda, selama masih dalam garis aksi yang
sama.
a) Dua buah gaya atau lebih yang bereaction pada sebuah partikel,
dapat digantikan oleh resultan gaya yang didapat dengan
mengiliustrasikan parallelogram diagonal dari dua sisi gaya.
Elemen Mesin 1 10
3) Hukum Newton I:
a) Bila resultant gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah zero
(gaya tidak bekerja), maka gaya akan tetep diam jika gaya bergerak
maka akan diam tetapi bergerak dengan speed constant.
Jika resultant gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan
nol. Maka benda tersebut akan memperoleh percepatan sebanding
dengan besarnya gaya resultant dan memiliki arah yang sama dengan
arah gaya resultantnya. Bila gaya F diterapkan pada massa m, maka
berlaku hukum: ∑ = .
Jika dua benda dengan massa M dan m akan saling tarik menarik yang
.
Lihat (gambar 1.12). dinyatakan dengan:
.
=
Dimana:
G: Constant of gravity
r: Jarak M dan m
Elemen Mesin 1 11
b. System satuan dalam perancangan
1) Kecepatan : m/s
2) Gaya :N
3) Percepatan : M/s
5) Massa : kg
6) Panjang : m/mm
7) Daya :W
1000 10 Kilo K
100 10 Hekto H
10 10 Deka da
0,1 10 Desi d
0, 01 10 Centi c
Elemen Mesin 1 12
0, 001 10 Mili m
0, 000001 10 mikro
6) Melindungi: Lapisan tahan karat, lapisan tahan aus dan lapisan cat.
Elemen Mesin 1 13
C. SOAL LATIHAN
1. Studi kasus diaman ada 3 resultant gaya yang bekerja pada sebuah benda lihat
(gambar 1.13). Maka tentukan dan hitung seberapa besar dan arah resultan tiga
gaya yang bekerja pada sebuah benda?
2. Seorang pekerja memotong selembar plate baja dengan bentuk persegi panjang
dengan ukuran 250 mm x 150 mm. 70 mm kiri, dan 50 mm atas, bentuk persegi
panjang itu dilubangi sebesar = 50 mm. Bila plate memilik thickness yang sama,
maka tentukan titik berat persegi panjang tersebut setelah dilubangi!
22
Elemen Mesin 1 14
D. DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Purna Irawan, ‘’Diktat Elemen Mesin 1’’ Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Tarumanegara. Agustus 2009.
https://i2.wp.com/Rumushitung .com
Sularso dan K. Suga (2012). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin.
Jakarta.
Elemen Mesin 1 15