Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 1

ARAH DAN GAYA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mempunyai pemahaman tentang komponen (bagian- bagian)
mesin.

B. URAIAN MATERI
Elemen mesin adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari komponen-
komponen mesin yang dilihat dari sisi fungsi komponen, component colculation, cara
kerja, cara merancangan dan power calculation dari komponen yang direncanakan.

Mesin adalah kumpulan (rakitan) dari berbagai komponen ataupun onderdil


mesin yang membentuk one system maupun siklus kerja mesin.

1. Mesin sebagai penggerak awal / sumber energi

a. Penggerak yang menggunakan turbin, misalnya: turbin air, turbin uap dan
turbin gas yang biasa dipakai pada: pesawat terbang, kapal laut, kereta api,
dan yang lainya.

b. Penggerak yang menggunakan energi listrik, misalnya motor listrik.

c. Penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak yaitu: Motor Bakar


Bensin dan Diesel.

d. Penggerak mula yang menggunakan tenaga air dan angin. Misalnya Kincir
angin dan kincir air.

2. Mesin-mesin yang digunakan untuk mengangkat load diantaranya: tower crane,


lift, katrol, mobil derek, alat-alat berat dan lain lain. Mesin tersebut terdiri
bermacam-macam komponen penambah dan jumlah spare part yang berbeda-
beda.

3. Mesin-mesin yang digunakan untuk mengatur suhu, misalnya mesin pendingin


dan mesin pemanas.

Elemen Mesin 1 1
Komponen-komponen mesin (onderdil) dikelompok menjadi 3 kelompok besar,
yaitu:

1. Onderdil (spare part): berbagai spare part kecil dari satu unit part mesin yang
disatukan menjadi satu kesatuan.

Example: champ shaft, batang piston, Torak, cylinder torak, rocker arem, valve,
seal valve, seat valve, dsb.

2. Unit: kesatuan dari berbagai elemen mesin yang di gabungkan menjadi satu
kesatuan utuh.

example: mekanisme katup, transmisi, brake system, dll.

3. Assembly: rangkaian dari sejumlah elemen dan unit yang telah berbentuk
menjadi mesin.

Contoh: pesawat Terbang, kereta Api, motor listrik, dan lain-lain.

Pengetahuan umum yang di butuhkan untuk mempermudah dalam mempelajari


dan memahami tentang spare parts mechine dan problemnya dapat dikaitan dengan:

1. System gaya yang bekerja pada komponen yang akan dibuat.

2. Tegangan dan regangan yang terjadi pada bahan komponen

3. Pengetahuan bahan teknik

4. Pengetahuan Gambar teknik

5. Kempuan melakukan Process produksi

1. System Gaya yang bekerja pada komponen.


Gaya pada umumnya adalah sisitem aksi dari suatau benda yang bekerja
terhadap benda lainnya dan secara kerjanya ditentukan oleh catch point (kerja),
besar dan arahnya. Suatu gaya mempunya besaran dan memeiliki arah tertentu
sesuai dengan arah vector dan diilustrasikan dengan sebuah anak panah lihat
(gambar 1.1). Semakin panjang anak panahnya maka makin besar gaya yang
bekerja.

Arah garis kerja

Gambar 1.1 Vector garis kerja

Elemen Mesin 1 2
Resultan Gaya adalah sebuah gaya kejra yang menggantikan 2 gaya atau
lebih dan memilki pengaruh yang sama terhadap suatu benda yang bekerja pada
gaya tersebut.

Metode yang digunakan untuk menentukan resultan gaya:

a. Parallelogram method (Hukum Paralelogram)

Metode jajaran genjang yaitu metode yang digunakan untuk


menentukan resultan gaya atau vector dengan merubah titik himpit dan arah
vector dimana bentuknya menyerupai jajar genjang karena 2 buah gaya yang
telah berhubungkan sebelumnya. Garis center line dari jajaran genjang
tersebut merupakan Resultan gaya.

2 vector gaya dengan pangkal berimpit lihat (gambar 1.2), dua bagian
yang saling berdekatan dari suatu bentuk jajar genjang, maka dengan begitu
vectornya sama dengan vector diagonal yang dasarnya sama dengan dasar
kedua vector yang saling berhimpit.

Gambar 1.2 Arah dari 2 vector

2 vector (A dan B) yang pada awalnya pisah, lihat (gambar 1.3) lalu
dihimpit sampai membentuk sudut sehingga masing-masing vector menjadi
berdekatan membentuk sebauh jajar genjang.

Gambar 1.3 Dua vector di satukan

Resultant vector adalah resultant yang terbentuk dari gaya vector A dan
gaya B yang membentuk sudut dengan vector gaya A dan sudut dengan
vector gaya B.

Elemen Mesin 1 3
b. Penjumlahan Vector gaya.

Pada parallelogram method resultant gaya dari dua vector dapat


ditentukan dengan persamaan.

=√ + +2

Untuk menentukan Sudut resultan gaya dapat menggunakan aturan


sinus pada aturan segitiga.

= =

Persamaan tersebut didapat dari ilustrasi yang ada pada gambar 1.4.

Gambar 1.4 Sudut resultan gaya aturan segitiga

c. Pengurangan Vector gaya.

Untuk pengurangan vector gaya pada prinsipnya adalah sama. Misal


ada 2 buah vector gaya berhimpit seperti gambar 1.5.

Gambar 1.5 Dua vector saling berhimpitan

Jika pengurangan dari vector A - B maka dengan mengubah arah vector


B sehingga ujungnya menjadi dasar dan dasarnya menjadi ujung. Lihat
(gambar 1.5). Persamaannya serupa dengan persamaan jumlah akan tetapi
dengan sudut berbeda. Sudut yang terbentuk antara vector A dan B adalah
180º . Karena di kuadran dua nilai cosinus adalah negatif maka Cos (180º-
)= cos

Elemen Mesin 1 4
=√ + +2 (180 )

=√ + −2

Contoh soal 1

Jika 4 gaya yang sejajar bekerja seperti yang ada pada (gambar 1.6) .
Maka tentukan besar, arah dan letak resultan gayanya.

Gambar 1.6. Gaya yang bekerja sejajar

pembahasan:

besaran dan arah resultant dari keempat gaya tersebut adalah:

= 9 + 7 + 8 − 21 = 3 (ke atas)

Letak R didapatkan dengan mengasumsikan bahwa jumlah momen


yang ditimbulkan oleh semua gaya tersebut (termasuk Resultant gayanya)
pada titik acuan, harus sama dengan nol. Bila diambil titik A sebagai acuan,
maka letak Resultanya adalah:

21 x (7 7 +6 7 +6 + 8 ) + x (x) = 0

×( ) ×( ) ( )
= 37, 3333′

sehingga besarnya resultant keempat gaya tersebut adalah 3 N,

Elemen Mesin 1 5
Contoh soal 2

Vector A dan Vector B pada (gambar 1.7). Dimana memiliki besar 20


dan 10 satuan. Bila sudut diantara kedua vector adalah 60º. Maka tentukanlah
besarnya resultant vector A-B dan sudut dari Resultant nya.

Gambar 1.7 Vector A dan Vector B

Jawab.

Besarnya sudut himpit yang terjadi diantara vector A dan - B = 180


60 = 120

sedangkan Cos 120 =–

= + (− ) + 2 (180° – 60° )

= 20 + 10 − 2 . 20 .10(– )

= √400 + 100 + 200

= √300

R = 10 √3

Sudut Vector Resultan

Dari Vector


=


=
, √

sin = =

Elemen Mesin 1 6
= arc sin = 30


=


=
, √

sin = =1

= arc sin 1= 90

Dari Vector B =

2. Triagle method dan polygon vector gaya


Method segitiga adalah metode yang hampir sama dengan method
parallelogram. Jumlah/selisih dari dua buah vector dapat diselesaikan dengan
menggunakan triagle method. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada (gambar 1.8).

Langkah-langkah penjumlahan dengan metode segitiga dan segi banyak sebagai


berikut:

a. Dasar dari Vector Kedua ditempatkan pada ujung vector yang pertama.

b. Resultan hasil dari penjumlahan digambarkan dari dasar vector yang pertama
ke ujung vector yang kedua.

Gambar 1.8. Vector A dan B

= + +2 cos

= =

Elemen Mesin 1 7
Persamaan = sudut himpit atau sudut terkecil yang terbentuk oleh vector
A dan vector B

Method ini digunakan bila gaya yang bekerja tidak linier, sehingga dapat
menggunakan cara jajar genjang and triagle method. Method ini lebih cocok
digunakan jika gaya yang bekerja tidak banyak.

Gambar 1.9 Gaya yang tidak sejajar(berbeda)

3. Metode segibanyak gaya (Gaya Poligon)


Metode ini digunakan jika gaya yang bekerja tidak linear dan terdapat dua
gaya atau lebih, maka gaya-gaya tersebut harus disusun seperti gaya polygon.
Gaya tersebut kemudian ditempatkan beruturutan, searah dengan jarum jam.

Gambar1.9. Gaya poligon

Dalam menggunakan method traigle and polygon gaya. Gaya yang bekerja
dan dialihkan harus memiliki: besar, diraction dan position yang sama dengan
ketika belum dialihkan. Untuk menentukan besarnya resultant gaya dapat
dilakukan dengan graphic method, tetapi dengan skala gaya yang telah diukur
sebelumnya.

Ada cara lain untuk mengukur besarnya resultant gaya yaitu dengan
menjabarkan setiap vector ke komponen x dan y. Komponen gaya dapat di pecah
menjadi 2 komponen yaitu vertika dan horizontal or mengikuti exis x and y.

Elemen Mesin 1 8
= gaya horizontal yang sejajar dengan exis x

= gaya vertikal yang sejajar dengan exis y

Gambar1.10 Ilustrasi gaya-gaya (X,Y)

adalah Sudut kemiringan gaya

=F

=F

= , =

F= +

Jika ada gaya yang mempunyai component x and y maka resultant gaya
dapat di cari dengan cara penjumlahan gaya pada komponen x and y.

Aturan Segitiga:

Elemen Mesin 1 9
Gambar 1.11 Ilustrasi aturan hukum cosinus

Hukum cosinus

= =

C=√ + −2 cos

a. Hukum - Hukum Dasar Dalam Elemen Mesin

1) Hukum Garis Gaya

a) Dimana suatu kondisi imbang benda atau gerak benda tegar tidak
akan berubah jika gaya yang bereaction pada suatu titik diganti
dengan gaya yang lain yang besar dan arahnya sama tetapi
bereaction pada titik berbeda, selama masih dalam garis aksi yang
sama.

b) Hukum Transmisibilitas Gaya juga dikenal dengan Hukum Garis


Gaya

2) Hukum jajar genjang

a) Dua buah gaya atau lebih yang bereaction pada sebuah partikel,
dapat digantikan oleh resultan gaya yang didapat dengan
mengiliustrasikan parallelogram diagonal dari dua sisi gaya.

b) Hukum poligon juga dikenal dengan Hukum Jajaran Genjang

Elemen Mesin 1 10
3) Hukum Newton I:

a) Bila resultant gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah zero
(gaya tidak bekerja), maka gaya akan tetep diam jika gaya bergerak
maka akan diam tetapi bergerak dengan speed constant.

b) Dikenal juga dengan Hukum Kelembaman

4) Hukum Newton II:

Jika resultant gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan
nol. Maka benda tersebut akan memperoleh percepatan sebanding
dengan besarnya gaya resultant dan memiliki arah yang sama dengan
arah gaya resultantnya. Bila gaya F diterapkan pada massa m, maka
berlaku hukum: ∑ = .

5) Hukum Newton III:

Gaya yang bereaction antara benda yang berhubungan tapi memiliki


besar serta garis aksi yang sama, akan tetapi dengan arah berlawanan.
Aksi sama dengan Reaction

6) Hukum Gravitasi Newton:

Jika dua benda dengan massa M dan m akan saling tarik menarik yang
.
Lihat (gambar 1.12). dinyatakan dengan:

.
=

Dimana:

G: Constant of gravity

r: Jarak M dan m

Gambar 1.12 Dua buah gaya saling Tarik menarik

Elemen Mesin 1 11
b. System satuan dalam perancangan

System Satuan dalam perancangan mengacu pada System Internasional


(SI)

1) Kecepatan : m/s

2) Gaya :N

3) Percepatan : M/s

4) Momen : N m atau Nmm

5) Massa : kg

6) Panjang : m/mm

7) Daya :W

8) Tekanan : N/mm atau pascal (Pa)

9) Tegangan : N/mm atau MPa

Symbol-symbol satuan dapat diperhatikan pada (tabel 1.1)

Tabel 1.1 Symbol - symbol satuan

Faktor Pengali Pengali Awalan Symbol

1 000 000 000 000 10 Tera T

1 000 000 000 10 Gega G

1000 000 10 Mega M

1000 10 Kilo K

100 10 Hekto H

10 10 Deka da

0,1 10 Desi d

0, 01 10 Centi c

Elemen Mesin 1 12
0, 001 10 Mili m

0, 000001 10 mikro

0, 000 000 001 10 nano n

0, 000 000 000 0001 10 Piko p

0, 000 000 000 000 001 10 famto f

0, 000 000 000 000 000 001 10 Atto a

c. Elemen mesin dapat dibagi menurut fungsinya:

1) General Purpose: Digunakan secara general. misalnya: spring, bolt dan


nut, key, poros, bearing dan sebagainya.
2) Special Purpose: Digunaan secara khusus. misalnya: airplane wing, ship
propeller, special service tool dan lain sebagainya.

Contoh fungsi dari elemen mesin:

1) Menyambung: menghubungkan dan meneruskan gaya dengan tidak


disertai gerakan. Misalnya: Connection Rivet, connection Las, connection
screwed dan sebagainya.

2) Merangkai: Memindahkan gaya dari penggerak disertai gerakan.

Misalnya: penggerak-Kopling-transmisi-deverential dan sebagainya.

3) Mendukung: menumpu gaya tanpa disertai gerakan dan kadang disertai


getaran(vibration) .

Misalnya: Kerangka, pondasi, dan sebagainya.

4) Menuntun: Meneruskan gaya dengan disertai gerakan.

Misalnya: Bantalan luncur, bantalan gelinding dan sebagainya.

5) Melumasi: Pelumas baik berbahan padat, cair maupun gas.

6) Melindungi: Lapisan tahan karat, lapisan tahan aus dan lapisan cat.

Fungsi elemen mesin hampir keseluruhan selalu bersifat mekanik, sering


ditambah sifat termal, chemical, elektrik, dan sebagainya.

Elemen Mesin 1 13
C. SOAL LATIHAN
1. Studi kasus diaman ada 3 resultant gaya yang bekerja pada sebuah benda lihat
(gambar 1.13). Maka tentukan dan hitung seberapa besar dan arah resultan tiga
gaya yang bekerja pada sebuah benda?

Gambar 1.13. Ilustrasi tiga gaya bekerja pada 1 titik

2. Seorang pekerja memotong selembar plate baja dengan bentuk persegi panjang
dengan ukuran 250 mm x 150 mm. 70 mm kiri, dan 50 mm atas, bentuk persegi
panjang itu dilubangi sebesar = 50 mm. Bila plate memilik thickness yang sama,
maka tentukan titik berat persegi panjang tersebut setelah dilubangi!

22

Gambar 1.14 Ilustrasi platee baja yang akan dilubangi

Elemen Mesin 1 14
D. DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Purna Irawan, ‘’Diktat Elemen Mesin 1’’ Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Tarumanegara. Agustus 2009.

Dahmir Dahlan, (2012). Elemen Mesin. ISBN 978-602-99040-1-7

ELearning Elemen Mesin 1, Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam


http://www.unpam.ac.id

Hery Sonawan, (2014). Perancangan Elemen mesin. ISBN: 978-602-8361-55-2

https://i2.wp.com/Rumushitung .com

Sularso dan K. Suga (2012). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin.
Jakarta.

Elemen Mesin 1 15

Anda mungkin juga menyukai