Anda di halaman 1dari 9

Moisi Debat Umum

 Pemerintah harus menerapkan sistem pendidikan berbasis agama di semua sekolah di Indonesia.
 Dakwah digital adalah cara yang efektif untuk menyebarkan Islam di era modern.
 Umat Islam harus berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
 Islam adalah agama yang toleran dan damai.

Moisi Debat Agama


 Agama adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia.
 Islam adalah agama yang sempurna dan tidak perlu diubah.
 Umat Islam harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
 Islam adalah agama yang progresif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
 Islam adalah agama yang toleran dan menghargai perbedaan.
 Islam tidak boleh dicampuradukkan dengan budaya lokal.

Moisi Debat Sosial


 Pemerintah harus memberantas kemiskinan dan ketimpangan sosial di Indonesia.
 Hukuman mati harus diberlakukan untuk pelaku kejahatan berat.
 Pernikahan beda agama harus dilegalkan di Indonesia.
 LGBT harus diakui sebagai kelompok minoritas di Indonesia.
 Indonesia harus keluar dari PBB.
 Tugas utama santri adalah belajar agama.
 Santri harus aktif terlibat dalam kegiatan sosial.
 Santri harus bersikap kritis terhadap isu-isu sosial.
 Santri harus menjadi contoh bagi masyarakat.

Moisi Debat Lingkungan


 Pemerintah harus melakukan aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim.
 Hutan lindung harus dijaga kelestariannya.
 Pemerintah harus menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
 Masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
 Energi terbarukan harus dikembangkan untuk menggantikan energi fosil.
 Santri harus menjaga dan melestarikan lingkungan.
 Santri harus berperan aktif dalam penanggulangan perubahan iklim.
 Santri harus menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan.
 Santri harus menjadi agen perubahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Moisi Debat Teknologi


 Teknologi digital harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
 Kecerdasan buatan (AI) harus digunakan untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi.
 Robotika harus dikembangkan untuk menggantikan tenaga manusia.
 Masyarakat harus bijak dalam menggunakan teknologi digital.
 Teknologi harus digunakan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Mosi Pendidikan
 Pondok pesantren harus membuka diri terhadap perkembangan zaman
 Pendidikan agama harus menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.
 Pembelajaran agama harus dilakukan secara kritis dan reflektif.
 Santri harus memiliki keterampilan hidup (life skill) yang memadai.
 Sekolah harus memiliki kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan santri.

Mosi Ekonomi
 Santri harus mandiri secara ekonomi.
 Pesantren harus mengembangkan usaha ekonomi produktif.
 Santri harus berperan aktif dalam pembangunan ekonomi.
 Santri harus menjadi pelopor ekonomi syariah.

Mosi Politik
 Santri harus berpolitik secara santun dan elegan.
 Santri harus terlibat dalam politik untuk memperjuangkan kepentingan umat.
 Santri harus menjadi pemimpin yang jujur dan adil.
 Santri harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Mosi Kebudayaan
 Santri harus menjaga dan melestarikan budaya lokal.
 Santri harus terbuka terhadap budaya lain.
 Santri harus menjadi pelopor budaya yang positif.
 Santri harus berperan aktif dalam pengembangan budaya.

Moisi Debat Lainnya


 Olahraga adalah sarana untuk meningkatkan kualitas hidup.
 Kesenian adalah bagian dari budaya bangsa yang harus dilestarikan.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci untuk kemajuan bangsa.
 Kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab bersama.
 Persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk membangun bangsa.

Budaya membaca di kalangan santri pondok pesantren perlu diprioritaskan


Budaya membaca harus diwajibkan di sekolah.

Mosi-mosi ini dapat disesuaikan dengan tujuan dan sasaran lomba debat yang diselenggarakan. Misalnya, jika lomba
debat ditujukan untuk santri yang berasal dari pesantren yang berbeda-beda, maka mosi yang dipilih sebaiknya
bersifat umum dan tidak terlalu spesifik. Selain itu, panitia penyelenggara juga dapat memberikan batasan waktu bagi
peserta debat untuk mempersiapkan argumennya.
Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan debat:
 Pelajari mosi debat dengan cermat.
 Kumpulkan informasi dan data yang relevan dengan mosi debat.
 Buatlah argumen yang kuat dan logis.
 Latihlah diri untuk berdebat secara lancar dan percaya diri.

"Budaya membaca di kalangan siswa SMA perlu diprioritaskan."


Mosi ini dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat siswa SMA, yaitu:
 Meningkatkan pemahaman siswa SMA terhadap pentingnya budaya membaca.
 Meningkatkan kemampuan siswa SMA dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.

Mosi ini juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.


Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi tersebut:
Argumen pendukung:
 Budaya membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
 Membaca meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa
 Budaya membaca dapat mengembangkan daya nalar dan kritis siswa.
 Budaya membaca dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa.
 Budaya membaca dapat membentuk karakter dan kepribadian siswa yang baik.
Argumen penolak:
 Budaya membaca bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
 Budaya membaca bukanlah satu-satunya cara untuk mengembangkan daya nalar dan kritis siswa.
 Budaya membaca bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa.
 Budaya membaca bukanlah satu-satunya cara untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa yang baik.

Mosi Debat Siswa SMA tentang Budaya Membaca


Budaya membaca adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Membaca dapat membuka wawasan,
meningkatkan pengetahuan, dan membentuk karakter. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan budaya
membaca di kalangan siswa SMA.
Berikut adalah beberapa mosi debat tentang budaya membaca yang dapat digunakan untuk lomba debat siswa
SMA:
 Budaya membaca harus diwajibkan di sekolah.
Terbuka di jendela baru disdikbud.sarolangunkab.go.id
Budaya membaca harus diwajibkan di sekolah
 Budaya membaca harus dimulai dari keluarga.
Terbuka di jendela barusumedangkab.go.id
Budaya membaca harus dimulai dari keluarga
 Budaya membaca harus didukung oleh pemerintah.
Terbuka di jendela barumalang.times.co.id
Budaya membaca harus didukung oleh pemerintah
Mosi-mosi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat siswa SMA, yaitu:
 Meningkatkan kesadaran siswa SMA akan pentingnya budaya membaca.
 Meningkatkan kemampuan siswa SMA dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.
Mosi-mosi tersebut juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi-mosi
tersebut:
Mosi: Budaya membaca harus diwajibkan di sekolah.
Argumen pendukung:
 Mewajibkan budaya membaca di sekolah dapat meningkatkan minat baca siswa.
 Mewajibkan budaya membaca di sekolah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca.
 Mewajibkan budaya membaca di sekolah dapat memberikan contoh kepada siswa tentang pentingnya
membaca.
Argumen penolak:
 Mewajibkan budaya membaca di sekolah dapat membatasi kebebasan siswa dalam memilih bacaan.
 Mewajibkan budaya membaca di sekolah dapat menimbulkan kebosanan dan antipati terhadap membaca.
 Mewajibkan budaya membaca di sekolah dapat menjadi beban bagi siswa.
Mosi: Budaya membaca harus dimulai dari keluarga.
Argumen pendukung:

 Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak.


 Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak.
 Keluarga dapat memberikan contoh dan motivasi kepada anak untuk membaca.
Argumen penolak:
 Keluarga tidak selalu memiliki waktu dan kemampuan untuk mendorong budaya membaca.
 Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi budaya membaca anak, seperti lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
Mosi: Budaya membaca harus didukung oleh pemerintah.
Argumen pendukung:
 Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
 Meningkatkan budaya membaca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
 Pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung budaya membaca.
Argumen penolak:
 Pemerintah memiliki banyak tugas dan tanggung jawab lainnya.
 Dukungan pemerintah untuk budaya membaca belum optimal.
 Dukungan pemerintah untuk budaya membaca dapat menimbulkan intervensi pemerintah terhadap
kebebasan individu dalam membaca.
Peserta debat dapat memilih mosi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Peserta juga dapat
melakukan riset untuk memperkuat argumen mereka.

Mosi Debat Tentang Budaya Membaca Santri


Budaya membaca adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Membaca dapat membuka wawasan,
meningkatkan pengetahuan, dan membentuk karakter. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan budaya
membaca di kalangan santri, khususnya di pondok pesantren.
Berikut adalah beberapa mosi debat tentang budaya membaca santri yang dapat digunakan untuk lomba debat:
 Budaya membaca santri harus didorong oleh pesantren.
 Budaya membaca santri harus didukung oleh pemerintah.
 Budaya membaca santri harus dimulai dari diri sendiri.
Mosi-mosi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat santri, yaitu:
 Meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya budaya membaca.
 Meningkatkan kemampuan santri dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.
Mosi-mosi tersebut juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi-mosi
tersebut:
Mosi: Budaya membaca santri harus didorong oleh pesantren.
Argumen pendukung:
 Pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian santri.
 Pesantren memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung budaya membaca, seperti perpustakaan,
mushalla, dan ruang kelas.
 Pesantren dapat memberikan contoh dan motivasi kepada santri untuk membaca.
Argumen penolak:
 Tidak semua pesantren memiliki sarana dan prasarana yang mendukung budaya membaca.
 Tidak semua santri memiliki minat baca yang tinggi.
 Pesantren memiliki banyak tugas dan tanggung jawab lainnya.
Mosi: Budaya membaca santri harus didukung oleh pemerintah.
Argumen pendukung:
 Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
 Meningkatkan budaya membaca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
 Pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung budaya membaca, seperti
perpustakaan pesantren, program literasi, dan beasiswa.
Argumen penolak:
 Pemerintah memiliki banyak tugas dan tanggung jawab lainnya.
 Dukungan pemerintah untuk budaya membaca belum optimal.
 Dukungan pemerintah untuk budaya membaca dapat menimbulkan intervensi pemerintah terhadap
kebebasan individu dalam membaca.
Mosi: Budaya membaca santri harus dimulai dari diri sendiri.
Argumen pendukung:
 Santri adalah individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
 Santri harus memiliki kemauan dan motivasi untuk membaca.
 Santri harus memiliki kesadaran akan pentingnya membaca.
Argumen penolak:
 Santri tidak selalu memiliki waktu dan kemampuan untuk membaca.
 Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi budaya membaca santri, seperti lingkungan pesantren
dan lingkungan masyarakat.
Peserta debat dapat memilih mosi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Peserta juga dapat
melakukan riset untuk memperkuat argumen mereka.
Mosi Debat Santri tentang Menjaga Barang
Menjaga barang adalah salah satu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga barang dapat
menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau kerugian. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan santri
untuk menjaga barang, baik barang milik sendiri maupun milik orang lain.
Berikut adalah beberapa mosi debat tentang menjaga barang yang dapat digunakan untuk lomba debat santri:
 Menjaga barang harus menjadi budaya santri.
 Menjaga barang harus menjadi tanggung jawab santri.
 Menjaga barang harus diajarkan sejak dini.

Terbuka di jendela baru www.instagram.com


Menjaga barang harus diajarkan sejak dini
Mosi-mosi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat santri, yaitu:
 Meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya menjaga barang.
 Meningkatkan kemampuan santri dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.
Mosi-mosi tersebut juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi-mosi
tersebut:
Mosi: Menjaga barang harus menjadi budaya santri.
Argumen pendukung:
 Budaya menjaga barang dapat membentuk karakter santri yang bertanggung jawab dan peduli terhadap
sesama.
 Budaya menjaga barang dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman.
 Budaya menjaga barang dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas.
Argumen penolak:
 Tidak semua santri memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga barang.
 Tidak semua santri memiliki kemampuan untuk menjaga barang.
 Budaya menjaga barang dapat menimbulkan beban bagi santri.
Mosi: Menjaga barang harus menjadi tanggung jawab santri.
Argumen pendukung:
 Santri adalah individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
 Santri harus memiliki kemauan dan motivasi untuk menjaga barang.
 Santri harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga barang.
Argumen penolak:
 Santri tidak selalu memiliki waktu dan kemampuan untuk menjaga barang.
 Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi budaya menjaga barang santri, seperti lingkungan
pesantren dan lingkungan masyarakat.
Mosi: Menjaga barang harus diajarkan sejak dini.
Argumen pendukung:
 Anak-anak adalah individu yang masih mudah dibentuk karakternya.
 Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
 Anak-anak lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan sejak dini.
Argumen penolak:
 Tidak semua anak memiliki kemampuan untuk memahami pentingnya menjaga barang.
 Tidak semua orang tua memiliki waktu dan kemampuan untuk mengajarkan anak menjaga barang.
Peserta debat dapat memilih mosi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Peserta juga dapat
melakukan riset untuk memperkuat argumen mereka.

Adab di masjid adalah tata cara yang harus dihormati dan dipatuhi oleh setiap orang yang memasuki masjid. Adab di
masjid tidak hanya berlaku bagi umat Islam, tetapi juga bagi umat beragama lainnya.
Berikut adalah beberapa mosi debat tentang adab di masjid yang dapat digunakan untuk lomba debat santri:
 Adab di masjid harus diajarkan di sekolah.
 Adab di masjid harus menjadi budaya santri.
 Adab di masjid harus menjadi tanggung jawab santri.
Mosi-mosi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat santri, yaitu:
 Meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya adab di masjid.
 Meningkatkan kemampuan santri dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.
Mosi-mosi tersebut juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi-mosi
tersebut:
Mosi: Adab di masjid harus diajarkan di sekolah.
Argumen pendukung:
 Sekolah adalah tempat pendidikan formal bagi anak-anak.
 Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak.
 Pendidikan adab di masjid dapat dilakukan melalui mata pelajaran agama, kegiatan ekstrakurikuler, atau
kegiatan keagamaan lainnya.
Argumen penolak:
 Tidak semua sekolah memiliki guru yang kompeten untuk mengajarkan adab di masjid.
 Tidak semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran adab di masjid.
 Pendidikan adab di masjid dapat diserahkan kepada orang tua atau pesantren.
Mosi: Adab di masjid harus menjadi budaya santri.
Argumen pendukung:
 Budaya adab di masjid dapat membentuk karakter santri yang santun dan religius.
 Budaya adab di masjid dapat menciptakan lingkungan masjid yang kondusif dan nyaman.
 Budaya adab di masjid dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas.
Argumen penolak:
 Tidak semua santri memiliki kesadaran akan pentingnya adab di masjid.
 Tidak semua santri memiliki kemampuan untuk menjaga adab di masjid.
 Budaya adab di masjid dapat menimbulkan beban bagi santri.
Mosi: Adab di masjid harus menjadi tanggung jawab santri.
Argumen pendukung:
 Santri adalah individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
 Santri harus memiliki kemauan dan motivasi untuk menjaga adab di masjid.
 Santri harus memiliki kesadaran akan pentingnya adab di masjid.
Argumen penolak:
 Santri tidak selalu memiliki waktu dan kemampuan untuk menjaga adab di masjid.
 Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi adab santri di masjid, seperti lingkungan pesantren dan
lingkungan masyarakat.
Peserta debat dapat memilih mosi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Peserta juga dapat
melakukan riset untuk memperkuat argumen mereka.
Maraknya tindakan perundungan di kalangan santri menjadi salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian
serius. Tindakan perundungan dapat menimbulkan dampak yang negatif, baik bagi korban maupun pelaku.
Berikut adalah beberapa mosi debat tentang maraknya tindakan perundungan yang dapat digunakan untuk lomba
debat santri:
 Tindakan perundungan di kalangan santri harus dihentikan.
 Tindakan perundungan di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab pesantren.
 Tindakan perundungan di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab santri.
Mosi-mosi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat santri, yaitu:
 Meningkatkan kesadaran santri akan bahaya perundungan.
 Meningkatkan kemampuan santri dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.
Mosi-mosi tersebut juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi-mosi
tersebut:
Mosi: Tindakan perundungan di kalangan santri harus dihentikan.
Argumen pendukung:
 Tindakan perundungan melanggar hak asasi manusia.
 Tindakan perundungan dapat menimbulkan dampak yang negatif, baik bagi korban maupun pelaku.
 Tindakan perundungan dapat merusak citra pesantren.
Argumen penolak:
 Tindakan perundungan sulit untuk dihentikan secara total.
 Tindakan perundungan dapat menjadi bagian dari budaya di pesantren.
 Tindakan perundungan dapat menjadi cara untuk membentuk karakter santri.
Mosi: Tindakan perundungan di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab pesantren.
Argumen pendukung:
 Pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter santri.
 Pesantren memiliki sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mencegah dan menangani
perundungan.
 Pesantren memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi santri.
Argumen penolak:
 Pesantren tidak selalu memiliki sumber daya yang memadai untuk mencegah dan menangani perundungan.
 Tindakan perundungan juga dapat terjadi di luar lingkungan pesantren.
 Tindakan perundungan dapat menjadi tanggung jawab orang tua atau individu.
Mosi: Tindakan perundungan di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab santri.
Argumen pendukung:
 Santri adalah individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
 Santri harus memiliki kesadaran akan bahaya perundungan.
 Santri harus memiliki kemampuan untuk menolak perundungan.
Argumen penolak:
 Santri tidak selalu memiliki kemampuan untuk menghadapi perundungan.
 Tindakan perundungan dapat terjadi di luar kendali santri.
 Tindakan perundungan dapat menjadi tanggung jawab pihak lain, seperti orang tua atau guru.
Peserta debat dapat memilih mosi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Peserta juga dapat
melakukan riset untuk memperkuat argumen mereka.

Kasus pencurian merupakan salah satu masalah sosial yang perlu mendapat perhatian serius. Pencurian dapat
menimbulkan kerugian materiil dan moril bagi korban.
Berikut adalah beberapa mosi debat tentang kasus pencurian yang dapat digunakan untuk lomba debat santri:
 Kasus pencurian di kalangan santri harus dihukum tegas.
 Kasus pencurian di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab pesantren.
 Kasus pencurian di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab santri.
Mosi-mosi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan dan sasaran lomba debat santri, yaitu:
 Meningkatkan kesadaran santri akan bahaya pencurian.
 Meningkatkan kemampuan santri dalam berargumen dan berdebat secara santun dan elegan.
Mosi-mosi tersebut juga kontroversial dan menarik untuk diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa contoh argumen yang dapat digunakan untuk mendukung atau menolak mosi-mosi
tersebut:
Mosi: Kasus pencurian di kalangan santri harus dihukum tegas.
Argumen pendukung:
 Hukuman yang tegas dapat memberikan efek jera bagi pelaku.
 Hukuman yang tegas dapat mencegah terjadinya pencurian di masa yang akan datang.
 Hukuman yang tegas dapat memberikan rasa keadilan bagi korban.
Argumen penolak:
 Hukuman yang tegas dapat berdampak negatif bagi pelaku, seperti trauma psikologis dan kehilangan masa
depan.
 Hukuman yang tegas dapat menimbulkan kebencian dan dendam di masyarakat.
 Hukuman yang tegas dapat menjadi tindakan yang melanggar hak asasi manusia.
Mosi: Kasus pencurian di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab pesantren.
Argumen pendukung:
 Pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter santri.
 Pesantren memiliki sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mencegah dan menangani
pencurian.
 Pesantren memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi santri.
Argumen penolak:
 Pesantren tidak selalu memiliki sumber daya yang memadai untuk mencegah dan menangani pencurian.
 Kasus pencurian juga dapat terjadi di luar lingkungan pesantren.
 Kasus pencurian dapat menjadi tanggung jawab orang tua atau individu.
Mosi: Kasus pencurian di kalangan santri harus menjadi tanggung jawab santri.
Argumen pendukung:
 Santri adalah individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
 Santri harus memiliki kesadaran akan bahaya pencurian.
 Santri harus memiliki kemampuan untuk menolak untuk mencuri.
Argumen penolak:
 Santri tidak selalu memiliki kemampuan untuk menghadapi godaan untuk mencuri.
 Kasus pencurian dapat terjadi di luar kendali santri.
 Kasus pencurian dapat menjadi tanggung jawab pihak lain, seperti orang tua atau guru.
Peserta debat dapat memilih mosi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Peserta juga dapat
melakukan riset untuk memperkuat argumen mereka.

Anda mungkin juga menyukai