KD 3.7 MEMAHAMI SIKAP DAN PANDANGAN GEREJA ATAS BERBAGAI KEPRIHATINAN TENTANG
KEUTUHAN ALAM CIPTAAN DAN USAHA YANG DILAKUKAN
TUGAS
KD 3.8 MEMAHAMI AJARAN GEREJA TENTANG PERSAUDARAAN SEJATI DENGAN PENGANUT AGAMA
DAN KEPERCAYAAN LAIN
TUGAS
1. Sebutkan usaha yang dapat dilakukan untuk membangun kerukunan antar umat beragama!
2. Bagaimana sikap Gereja terhadap agama Kristen?
3. Bagaimana sikap Gereja terhadap agama Islam?
4. Bagaimana sikap Gereja secara umum terhadap agama dan kepercayaan lain?
5. Baca Mat 8:5-13, bagaimana sikap Yesus terhadap perwira romawi yang hambanya sakit keras?
6. Mengapa Yesus bersikap demikian?
7. Apa pesan yang dapat di petik dari bacaan tersebut?
Cita-cita merupakan keinginan atau kehendak yang akan kita wujud nyatakan, suatu keinginan
yang akan kita tuju, atau juga dapat kita sebut sebagai suatu harapan yang senantiasa kita
perjuangkan untuk kita dapatkan
Cita-cita yang telah dicangkan dan ingin digapai akan mempengaruhi seluruh proses persiapan
yang harus dijalani guna menggapai cita-cita tersebut
Pentingnya/manfaat dengan memiliki cita-cita antara lain:
Cita-cita dapat kita jadikan sebagai arah hidup
Cita-cita mempengaruhi pola pikir dan sikap
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan cita-cita, misalnya:
Mengukur kemampuan kita
Bersikap realistis
Selalu siap untuk berubah
Siap untuk bekerja keras dan tidak mudah putus asa
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus mengajak kita untuk menyadari bahwa kita
berhak dan bebas untuk menentukan cita-cita kita masing-masing
Selain itu, dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus juga menyampaikan bahwa tujuan
akhir dari segala sesuatu yang kita lakukan, termasuk juga dalam m emperjuangkan cita-cita
adalah keselamatan. Dan untuk mendapatkan keselamatan orang harus mengabdi Tuhan dan
sesama
Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, lebih jelas bagi Paulus menyampaikan kepada kita
bahwa hendaknya kita dalam mengusahakan cita-cita, senantiasa memperjuangkan dan
mengusahakannya tetap dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus sehingga segala usaha dan adaya
upaya kita berkenan di hadapan Tuhan dan mendapatkan berkat dari-Nya
Kitab Suci mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memiliki cita-cita (harapan untuk masa
depan) dan mengusahakannya dengan segenap kekauatan Tuhan sehingga menjadikan kita
tetap rendah hati dan tidak sombong
TUGAS
KD 3.10 MEMAHAMI SAKRAMEN PERKAWINAN DAN SAKRAMEN IMAMAT SEBAGAI PANGGILAN HIDUP
B.SAKRAMEN PERKAWINAN
Panggilan hidup berkeluarga merupakan salah satu bentuk keikutsertaan manusia dalam karya
Allah. Allah memanggil manusia untuk ikut serta dalam karya pewartaannya untuk mewartakan
Kerajaan Allah juga untuk ikut serta dalam pemeliharaan alam ciptaanya
Perkawinan sering diartikan sebagai persekutuan antara seorang pria dan seorang wanita atas
dasar ikatan cinta kasih yang total dengan persetujuan bebas dari keduanya
Beberapa pandangan tentang perkawinan, misalnya:
Ada orang yang memandang bahwa perkawinan sebagai kontrak atau perjanjian
Ada juga pandangan yang hanya menekankan perkawinan dari segi tujuannya hanya
untuk mendapatkan anak atau keturunan maka perkawinan dapat diceraikan
Ada juga yang menghubungkan perkawinan sebagai usaha untuk meperoleh status,
harta warisan, kekuasaan dsbnya
Adanya pemahaman yang keliru tentang perkawinan menjadi salah satu sebab banyak hidup
perkawinan yang putus di tengah jalan
Dalam Gereja Katolik dasar perkawinan adalah cinta diantara dua orang (laki-laki dan
perempuan) yang mengikat janji dalam sebuah perkawinan
Gereja Katolik memandang dan memahami bahwa hidup berkeluarga itu sungguh suci dan
bernilai luhur, karena berkeluarga merupakan “Persekutuan hidup dan kasih suami istri yang
mesra, yang diadakan oleh sang pencipta, dan dikukuhkan dengan hukum-hukumnya, dan
dibangun oleh janji pernikahan atau persetujuan pribadi yang tak dapat di tarik kembali”.
Perkawinan disebut sakramen karena melambangkan hubungan antara Kristus dan Gereja-Nya
(lih Efesus 5:22-33)
Tujuan perkawinanKristiani adalah kesejahteraan suami istri sebagai pasangan, keturunan atau
kelahiran anak, pendidikan anak, dan kesejahteraan masyarakat. Jadi, tidak memiliki keturunan
bukan menjadi alas an untuk perceraian
Ciri perkawinan Katolik adalah:
Hanya antara pria dan wanita yang didasarkan atas kasih/cinta
Monogami
Tidak terceraikan
C.SAKRAMEN TAHBISAN
TUGAS
1. Baca Efesus 5:22-23, jelaskan makna perkawinan sebagai sakramen menurut bacaan tersebut?
2. Menurut perikop di atas bagaimana hendaknya suami istri bersikap agar perkawinan tetap utuh
dan saling setia satu sama lain?
3. Apa tujuan perkawianan?
4. Sebutkan ciri perkawinan Katolik!
5. Baca Yohanes 20:19-23, apa yang menjadi dasar dari panggilan hidup untuk menjadi seorang
imam menurut teks tersebut?
6. Apa saja tugas seorang imam menurut teks Kanon 1008, Luk 22:14-20, Yohanes 20:19-23