NIM : 043878446
2. Akad dari kasus transaksi adalah akad mudharabah mutlaqah dimana akad mudharabah
adalah akad kerja sama antara shahibul maal dan mudharib (perbankan syariah/ LKMS)
ketika shahibul maal sepenuhnya menanggung modal usaha dan mudharib sepenuhnya
mengelola dana dengan porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati pada awal akad. Akad
mudharabah mutlaqah dengan model pembagian hasil usaha yang menggunakan prinsip
revenue sharing (bagi pendapatan) atau profit/ loss sharing (bagi untung/ rugi).
Sumber : BMP EKMA4482 Modul 2 KB 1 Hal 2.9-2.10
3. Kerangka dasar penting untuk disusun karena
a. Untuk menjadi sesuatu yang berguna, penyusunan standar seharusnya berdasarkan
pada sebuah konsep dan tujuan yang jelas. Konsep dan tujuan yang disusun haruslah
bervisi jauh ke depan serta memiliki tingkat konsistensi yang tinggi. Satu kesatuan
standar dan ketentuan yang dihasilkan dibangun dengan landasan yang sama sehingga
menunjukkan konsistensi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kerangka dasar
sebagai landasan penyusunan standar seharusnya mampu meningkatkan pemahaman
pengguna laporan keuangan, kenyakinan atas substansi laporan keuangan dan
meningkatkan daya banding diantara laporan-laporan keuangan perusahaan.
b. Masalah-masalah yang baru dan muncul dalam praktik transaksi keuangan seharusnya
dapat lebih cepat diselesaikan dengan menggunakan dasar teori serta kerangka dasar
yang telah disusun. Pengembangan sangat memungkinkan terjadi dalam perjalanan
penerapan PSAK Syariah baik pengembangan kerangka dasar maupun standar
akuntansi keuangan. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan tentang KDPPLKS
dengan struktur pemaparan mengikuti tata urutan yang terdapat dalam Conceptual
Framework of Financial Accounting versi FASB mulai dari level pertama (tujuan
dasar), level kedua (konsep dasar), dan level ketiga (pengakuan dan pengukuran).
Sumber : BMP EKMA4482 Modul 3 KB 1 Hal 3.7-3.8