Anda di halaman 1dari 1

Judul :

Penulis :

Penerbit :

Tahun Terbit :

di buku ini menceritakan tentang pemikiran sang raja yang akan membuat hidup anaknya sempurna,
dan akan membuat putra mahkota yaitu anaknya tidak akan mengenal apa itu penderitaan, dan akan
mencukupi kebutuhan dan keinginan anaknya. Anaknya pun tumbuh tanpa mengenal kejamnya
kehidupan manusia. Karena pangeran di manjakan oleh ayahnya pangeran pun jadi judes. Tak lama,
setiap pengalamanterasa hampa dan tidak bernilai, dan pada suatu hari pangeran menyelinap keluar
dari kerajaan untuk melihat orang – orang yang ada di balik dalik dinding kerajaan. Pangeran terkejut
melihat penderitaan orang – orang, lalu pangeran kembali ke istana. Pangeran menjadi galau karena
menyaksikan penderitaan orang – orang yang ada di balik dinding kerajaan, pangeran lantas
menyalahkan ayahnya atas segala hal yang telah dilakukan ayah kepadanya. Pangeran pun memutuskan
untuk melarikan diri dari kerajaan. Pangeran membuat dirinya kelaparan, tersiksa, dan mengemis sisa
makanan dari orang asing sepanjang hidupnya dan tidak pernah kembali ke kerajaan. Beberapa tahun
berlalu pangeran menyadari kalua hidup yang penuh dengan penderitaan ini tak seperti yang
diharapkannya, dan juga belum berhasil memngungkap misteri dunia atau tujuan dunia yang lebih
dalam. Dalam kondisi benar – benar bingung pangeran pun memutuskan untuk bertapa selama 49 hari
untuk mendapat jawaban. Setelah 49 hari bertapa pangeran mendapan jawaban bahwa hidup itu sendri
adalah suatu bentuk penderitaan. Orang kaya menderita karena kekayaannya. Orang miskin menderita
tentang kemiskinanya. Orang yang tidak punya keluarga menderita karena mereka tak punya keluarga.
Orang yang mengejar kenikmatan duniawi menderita karena tidak pernah merasakannya. Tahun demi
tahun pangeran mendirikan bangunan filosofinya dn ia dikenal sebagai Buddha

Kelebihan

Alur ceritanya bagus, gaya bahasanya mudah di mengerti pembaca sehingga pembaca sangat nyaman
saat menikmati ceritanya

Kekurangan

Terdapat pembahasan yang kurang komplit atau tidak klimaks

Anda mungkin juga menyukai