Anda di halaman 1dari 10

Penulis Judul Metode Negara Populasi Hasil

Nancy Xiaonan Dyadic Effects of China 7 dari desa yang dipilih Dampak (Diskriminasi dan Pengucilan). Upaya
Yu, Cecilia L W Stigma and Kuantitatif secara acak dengan (Intervensi psikososial untuk mengurangi tekanan
Chan, dan Jianxin Discrimination on prevalensi HIV lebih dalam mengatasi stigma dan diskriminasi).
Zhang (2016) Distress in Chinese dari 10% di Provinsi
HIV Discordant Henan.
Couples
Chen Zhang, Emosional, physical Kuantitatif China 12 lokasi, 2 kota dan 10 Dampak (Depresi dan Kecemasan)
Xiaoming Li, Yu and financial kabupaten yang
Liu, Shan Qiao, burdens of stigma memiliki kasus
Liying Zhang, against people living kumulatif terbesar.
Yuejiao Zhou, with HIV/AIDS in
Zhiyong Shen, dan China
Zhengzhu Tang
(2016)
Juxiang Hua, The Experience of Kualitatif China Pengidap HIV di Dampak (dampak negatif pada kesehatan afektif,
Catherine Boland Living with HIV in Provinsi Liuzhou. perilaku, dan fisik, isolasi diri preventif, keinginan
Emrick, Carol E. Liuzhou, China bunuh diri, dan kemiskinan. Bentuk Stigma
Golin, Kangping (Kemarahan kekecewaan dan ketakutan terhadap
Liu, Jie Pan, ODHIV yang membuat mereka menjauhkan diri
Meijing Wang, baik secara emosional maupun fisik dari ODHIV
Xinyan Wan, dan Diskriminasi).
Wendong Chen,
dan Ning Jiang
(2014)
Haochu Howard Stigma, Subsistence, Kualitatif China Lebih dari 80% migran Dampak (Gejala depresi misalnya kelelahan,
Li, Eleanor
Intimacy, Face, internal yang baru keputusasaan, kesepian, isolasi dan penarikan diri,
Holroyd, Joseph Filial Piety, and didiagnosis terinfeksi rasa bersalah dan ketidakberhargaan, kesedihan
Lau, dan
Mental Health HIV dan keinginan bunuh diri. Para pria juga biasa
Xiaoming Li
Problems Among melaporkan mengalami kecemasan misalnya
(2015) Newly HIV- merasa takut atau cemas, banyak kekhawatiran,
Diagnosed Men kepekaan terhadap penolakan, takut kehilangan
Have Sex With Men kendali, serta mudah terkejut).
in China
Sian Churcher Stigma related to Kualitatif Thailand Literatur dengan kata Dampak (Masyarakat enggan melakukan tes
(2013) HIV and AIDS as a kunci 'HIV stigma HIV/AIDS, menolak penggunaan layanan
barrier to accessing healthcare Thailand'. kesehatan untuk mencegah HIV/AIDS, dan
health care in Ketakutan terhadap persepsi masyarakat. Penyebab
Thailand: a review (Asosiasi HIV/AIDS dengan perilaku tidak
of recent literature bermoral, kurangnya pengetahuan mengenai
penularan serta perkembangan penyakit. Bentuk
stigma (Dinilai tidak bermoral, pecandu narkoba
dan seks). Upaya (Sosialisasi mengenai
HIV/AIDS, meluruskan fakta serta memberantas
mitos mengenai HIV/AIDS, dan edukasi kepada
masyarakat luas bahwa HIV dapat ditangani).
Sineenart Stigmatizing and Kuantitatif Thailand Individu dewasa yang Bentuk Stigma (Dapat menularkan HIV dan
Chautrakarn, discriminatory menetap di Thailand berujung diskriminasi). Penyebab (Rasa takut
Parichat Ong- attitudes toward dewasa. terinfeksi HIV, kurangnya pemahaman dan
Artborirak, people living with pengetahuan mengenai cara penularan HIV).
Warangkana HIV/AIDS Dampak (Memunculkan rasa takut untuk
Naksen, Aksara (PLWHA) among melakukan tes HIV, pencegahan, dan mencari
Thongprachum, general adult penanganan yang tepat dan perasaan takut
Jukkrit Wungrath, population: the ditinggalkan). Upaya (Edukasi untuk
Suwat results from the 6th meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
Chariyalertsak, Thai National Health HIV/AIDS dan pengembangan alat untuk
Scott Stonington, Examination Survey memonitori stigma HIV terhadap layanan
Surasak (NHES VI) kesehatan.
Taneepanichskul,
Sawitri
Assanangkornchai
, Pattapong
Kessomboon,
Nareemarn
Neelapaichit, dan
Wichai
Aekplakorn
(2023)
Irene Determinants of Mixed India Masyarakat India dan Dampak (Kualitas hidup yang rendah dan
Lalhruaimawii, stigma faced by Method layanan kesehatan kesehatan mental yang buruk mengakibatkan
Muralidhar Varma people living with penurunan kondisi fisik pada ODHIV. Upaya
Danturulu, Shweta Human (Semua profesional dan penyedia layanan
Rai, U.K. Immunodeficiency kesehatan termasuk staf non-medis harus fokus
Chandrashekar, Virus: A narrative untuk mencapai layanan berkualitas yang berfokus
dan Rajesh review from past pada pasien dengan empati terhadap ODHIV).
Radhakrishnan and present scenario
(2022) in India
Yoko Imazu, Nao Experience of Kualitatif Jepang Masyarakat Jepang Dampak (Proses pengobatan tidak optimal,
Matsuyama, Sanae Patients with yang melakukan check diskriminasi, dan ketergantungan emosional
Takebayashi, HIV/AIDS receiving up dan perawatan medis terhadap dokter terkait). Penyebab (bukan penyakit
Mizue Mori, dan mid-and long term di University Hospital umum di Jepang dan HIV/AIDS sering
Setsuko Watabe care in Japan: A in Greater Tokyo. diaosiasikan sebagai penyakit yang didapatkan
(2017) qualitative study. akibat aktifitas seksual). Bentuk Stigma (Stigma
penyakit menular seksual bahkan pada pasien yang
tertular melalui aktifitas donor darah). Upaya
(Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai pentingnya menjaga kondisi psikologis
pasien dan memperluas informasi mengenai
urgensi untuk memperhatikan pasien).
Yijun Carol Lin, HIV-related stigma Kuantitatif Singapura Pasien di Dampak (Isolasi diri secara sosial dan rasa malu
Jaspal Singh as perceived by Communicable Disease yang terinternalisasi, meningkatkan kerentanan
Dhaliwal, Adele HIV-positive Center (CDC), Rumah pasien terhadap psikopatologi, mengganggu proses
Zi Hing Kong, Lai individuals in Sakit Tan Tock Seng, kepatuhan pengobatan yang membahayakan status
Gwen Chan, dan Singapore Singapura. kesehatan dan kualitas hidup pasien.Penyebab
Pei Lin Lynnette (Kesalahpahaman terkait penyakit HIV/AIDS
Tan (2017) bahwa penyakit ini adalah bentuk perilaku negatif
sehingga menjadi citra diri yang negatif). Bentuk
Stigma (Diskriminasi dari orang lain dalam bentuk
isolasi diri atau menjauhi pasien). Upaya (Edukasi
kepada masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS
melalui kampanye Health Promotion Board).
Rayner K J Tan Internalized Kuantitatif Singapura Penduduk tetap di Dampak (Perasaan rendah diri dan rendah efikasi
(2019) Homophobia, HIV Singapura. diri dalam melakukan hubungan seks yang aman,
Knowledge, and penurunan well-being dan kepatuhan konsumsi
HIV/AIDS Personal obat antiretroviral pasien). Penyebab (Kurangnya
Responsibility pengetahuan terkait penyakit HIV, belief
Beliefs: Correlates masyarakat mengenai penyakit HIV. Bentuk
of HIV/AIDS Stigma (Isolasi dari masyarakat). Upaya
Discrimination (Mengendalikan faktor demografi dan faktor sosio
among MSM in the ekonomi, menumbuhkan rasa empati kepada
Context of penderita penyakit HIV).
Institutionalized
Stigma
Sergio Rueda, Examining the Kuantitatif Benua Asia 6 basic data elektronik Dampak (Depresi, rendahnya tingkat kepatuhan
Sanjana Mitra, associations dan 64 penelitian berobat, kecemasan, penurunan kualitas hidup dan
Shiyi Chen, David between HIV-related diikutsertakan kesehatan fisik, serta tingginya tekanan emosional
Gogolishvili, stigma and health dan mental dan praktik seksual berisiko. Upaya
Jason Globerman, outcomes in people (Penyebaran informasi intervensi yang lebih baik)
Lori Chambers, living with
Mike Wilson, HIV/AIDS: a series
Carmen H Logie, of meta-analyses.
Qiyun Shi, Sara
Morassaei, dan
Sean B Rourke
(2016)
Lai Peng Hoa dan How HIV patients Kualitatif Singapura Pasien di rumah sakir Dampak (Perasaan malu yang dirasakan oleh
Esther C. L. Goh construct liveable Tan Tock Seng di pasien HIV, Mempersulit kehidupan pasien HIV
(2017) identities in a shame Singapura karena perlu kembali membangun dunia mereka
based culture: the dengan identitas yang rusak, negatif beliefs,
case of Singapore penurunan kualitas interaksi sosial. Bentuk Stigma
(Penolakan, penghindaraan karena rasa takut
kepada pasien HIV, merusak harga diri, kotor,
menakutkan, hukuman mati (karma), najis).
Zahroh Health Status and Kualitatif Indonesia Anak-anak yang Dampak (status kesehatan dan kesejahteraan
Shaluhiyah, Psychological Well- terinfeksi dan psikologis yang lebih buruk).
Antono Being of Children terpengaruh oleh HIV di
Suryoputro, Dyah Infected and Jawa Tengah.
Anantalia Affected with HIV
Widyastari, dan in Central Java
Sri Widiyati Indonesia
(2016)
Nelsensius Klau Stigma and Kualitatif Indonesia Masyarakat Indonesia Dampak (rasa takut akan penilaian atau penolakan
Fauk, Karen discrimination yang hidup dengan HIV dari orang lain sehingga merasa malu, bersalah,
Hawke, Lillian towards people (PLHIV) di Yogyakarta dan rendah diri, penolakan masyarakat,
Mwanri, dan Paul living with HIV in dan Belu. berkurangnya kualitas hidup PLHIV). Penyebab
Russell Ward the context of (Persepsi sosial yang mengaitkan HIV dengan
(2021) families, perilaku negatif, seperti melakukan aktivitas
communities, and seksual, kurangnya pengetahuan dan edukasi
healthcare settings: a mengenai penularan HIV, cultural dan religion
qualitative study in belief). Bentuk Stigma (ditolak dan dihindari oleh
Indonesia. anggota keluarga, teman, tetangga, dan masyarakat
lain, mendapat hinaan, ejekan, fitnah, dan
direndahkan, dan diskriminasi dari tenaga
kesehatan). Upaya (Mengkampanyekan HIV/AIDS
dan cara penularannya).
Al Fatih Hubungan Stigma Kuantitatif Indonesia Masyarakat Indonesia Dampak (Isolasi sosial, diskriminasi oleh
Hudzaifah dan Hiv dengan Kualitas dengan HIV/AIDS. masyarakat, dan penurunan kualitas hidup.
Tita Puspita Hidup Penderita Internalisasi negatif sehingga menimbulkan
Ningrum (2021) Hiv/Aids perasaan malu dan rendah diri. Penyebab
(Kurangnya pengetahuan dan pemahaman
mengenai HIV/AIDS, asosiasi HIV/AIDS dengan
perilaku tertentu, seperti penggunaan narkoba dan
pergaulan bebas). Bentuk stigma (Penolakan
sosial, diskriminasi, sikap negatif dari masyarakat).
Upaya (Edukasi masyarakat melalui kampanye,
menciptakan ruang aman untuk partisipan
HIV/AIDS, dan implementasi hukum untuk
melindungi hak-hak individu yang mengalami
HIV/AIDS).
Sun-Kyung Kang A Phenomenological Kualitatif Korea Laki-laki Dampak (Dipecat dari pekerjaannya sehingga
dan Keun Moo Study on the Lived berkebangsaan Korea mengakibatkan kemiskinan, pengasingan, dan
Lee (2016) Experiences of yang membawa virus muncul rasa ingin bunuh diri. Bentuk Stigma
Korean Men Living HIV. (Adanya social prejudice dan social discrimination
with HIV bahwa pasien merupakan pembawa virus HIV.
Upaya (Membentuk dan mendorong undang-
undang mengenai diskriminasi terhadap HIV
dengan lebih ketat).
Fitriana Putri Edukasi HIV/AIDS Mixed Indonesia Masyarakat di Dusun Dampak (Mendorong munculnya pelanggaran hak
Utami, Lia Ayu Guna Mencegah Method Ngangkruk Desa asasi terhadap ODHA dan keluarganya, Pasien
Handayani ,Kiki Stigma dan Pilangrejo. meenyembunyikan status HIV/AIDS sehingga
Aliya Sofiyanti, Diskriminasi sebagai pengobata kurang optimal). Penyebab (Persepsi
Alisa Zulia Hasil Community yang salah mengenai cara penularan HIV-AIDS,
Harmi ,Nelly Diagnosis Masalah laporan kasus epidemik dan anggapan penyakit
Nurhaliza DA, Kesehatan di Dusun HIV/ AIDS yang tidak dapat disembuhkan, serta
Cicilia Nindi Ngangkruk, Desa prasangka dan ketakutan yang berlebihan terhadap
Arsita, Nia Puspita Pilangrejo, Nglipar, masalah sosial yang sensitif). Bentuk Stigma
Dewi, Maharani Gunung Kidul, (Diskriminasi).
Yulindari, dan Yogyakarta
Nurul Karina
Sabrina (2021)
Suneetha Pendyala Assessment of role Mixed India HIV positive patients, Dampak (Tidak dapat bergaul dengan masyarakat
dan Melissa of Integrated Method ICTC counselors, and karena merasa malu, rasa takut dilecehkan secara
Glenda Lewis Counselling and medical officer fisik atau diserang secara verbal).
(2020) Testing Centre in
addressing
HIV/AIDS stigma
Su Aung, Nicole Characterization of Kuantitatif Myanmar Orang dewasan yang Dampak (Depresi, isolasi, perceraian, masalah
Hardy, Joseph HIV-Related Stigma hidup dengan penderita anak, pekerjaan, buruknya kualitas dan layanan
Hogan, Allison in Myanmar HIV di kota Yangon, kesehatan). Penyebab (Penerimaan informasi yang
DeLong, Aung Pyay, Pathein, dan salah dan bersifat multifaset tergantung wilayah
Kyaw, Min San Myingyan geografis, norma masyarakat, dan keyakinan
Tun, Khaymar agama). Bentuk Stigma (Steorotype yang terkait
Win Aung, dan dengan HIV).
Rami Kantor
(2023)
Sushila Chaudhary Social stigma, Mixed Nepal Pasien HIV/AIDS di Dampak (Kualitas hidup, kesehatan, pendidikan,
dan Sampurna discrimination, and Method Provinsi pekerjaan, dan dukungan sosial sehingga
Kakchapati (2022) their determinants Sudurpashchim menimbulkan tekanan psikologis seperti perasaan
among people living malu, kehilangan efikasi diri, rendahnya harga diri,
with HIV and AIDS kurangnya kepercayaan diri, kesulitan
in Sudurpashchim mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas,
Province, Nepal serta mendapatkan kefanatikan, sikap buruk, dan
eksploitasi yang ditujukan pada orang yang hidup
dengan HIV, dianggap ternoda, rusak, atau
cacat oleh orang lain).
Chia-Hui Yu, Chu- The Lived Kualitatif Taiwan Pasien dari klinik rawat Dampak (Kesulitan akses layanan kesehatan
Yu Huang, Nai- Experiences of jalan untuk penyakit karena pasien ditolak untuk diberikan layanan
Ying Ko, Heng- Stigmatization in the menular dan pasien dari kesehatan tersebut, penyebaran status HIV/AIDS
Hsin Tung, Hui- Process of HIV rumah sakit untuk oleh Nakes tanpa izin sehingga memunculkan
Man Huang, dan Status Disclosure pengobatan HIV di perasaan takut dan jujur mengenai status
Su-Fen Cheng among People Taiwan. kesehatan). Penyebab (Adanya persepsi di
(2021) Living with HIV in kalangan masyarakat bahwa infeksi HIV terjadi
Taiwan karena telah perbuatan tidak bermoral). Bentuk
Stigma (Penderita dipandang sebagai pendosa dan
telah melanggar ajaran agama Konghucu,
penderita dipandang sebagai individu yang tidak
bermoral dan mempermalukan nama keluarganya
karena dianggap melanggar norma di kalangan
masyarakat. Upaya (Kesehatan profesional
disarankan melakukan asesmen mengenai
pengalaman penderita HIV/AIDS setelah
didiagnosis dan merancang edukasi kesehatan
sesuai dengan kebutuhan penderita).
Taisuke Togari, Health literacy, Kuantitatif Jepang Masyarakat Jepang Dampak (jarak sosial, memunculkan self stigma
Sakurako Abe, dan knowledge of yang memberikan pasien). Penyebab (Kurangnya pengetahuan
Yoji Inoue (2023) HIV/AIDS, and respon pada alat ukur mengenai HIV/AIDS. Upaya (Program health
public stigma among secara keseluruhan. literacy sebagai edukasi di dunia pendidikan dan
general citizens of hasil kebijakan).
Japan: an online
cross-sectional
survey
Siti Urifah (2017) Pengetahuan dan Kuantitatif Indonesia Perawat dan Dinas Dampak (Menghalangi program pencegahan dan
stigma terhadap Kesehatan lainnya. penanganan pada HIV/AIDS). Penyebab
pasien HIV/AIDS di (Beberapa perawat memiliki pengetahuan yang
lingkungan rendah mengenai HIV/AIDS, pengetahuan dan
kesehatan, pemahaman bahwa HIV/AIDS dapat ditularkan
Indonesia. melalui cairan pasien dan fisik, padahal HIV/AIDS
dapat menular melalui cairan yang masuk kedalam
tubuh). Bentuk Stigma (Pasien HIV/AIDS tidak
boleh menikah dan memiliki anak, pasien HIV
harus merasa malu dengan penyakitnya, harus
diisolasi dari masyarakat dan fasilitas rumah sakit
untuk pasien HIV/AIDS juga harus dibedakan.
Upaya (Peningkatan pengetahuan yang benar
mengenai penularan HIV yang harus dimiliki oleh
perawat Meningkatkan tingkat pendidikan dan
mengikuti pelatihan tentang HIV/AIDS untuk
meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS
sehingga perawat dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada pasien HIV/AIDS).
Firas Farisi Alkaff, HIV Stigma among Kuantitatif Indonesia Mahasiswa kedokteran Bentuk Stigma (sikap dan praktik mahasiswa
Adila Taufik Clinical Medical klinis tahun terakhir di kedokteran terhadap pasien ODHA). Upaya
Syamlan, Presstisa Students in East salah satu fakultas (Sekolah kedokteran harus mengembangkan
Gifta Axelia, Java, Indonesia kedokteran di Jawa metode pengajaran untuk meningkatkan sikap dan
Jovian Philip Timur, Indonesia perilaku mahasiswa terhadap pasien ODHA).
Swatan, dan
Sulistiawati
(2020)
Zulkarnain Psychological well- Kuantitatif Indonesia Ibu rumah tangga Dampak (pasien merasa kesepian, terisolasi, dan
Zulkarnain, Josetta
being of housewives dengan HIV/AIDS di kurangnya dukungan sosial, sehingga dapat
M.R. Tuapattinaja,
living with Medan, Indonesia berdampak buruk pada kesejahteraan emosional,
Rahma Yurliani, HIV/AIDS: Stigma fisik, dan spiritual. Selain itu, stigma yang
dan Reni Iskandarand forgiveness. diberikan juga dapat menyebabkan stress, depresi,
(2020) HIV & AIDS dan dampak negatif terhadap kesehatan dan
Review kesejahteraan individu penderita HIV/AIDS).
Marph Daryl O. Government Policy Kuantitatif Filipina Petugas pelayanan Bentuk Stigma (Membocorkan hasil tes pasien
Porras dan Myrma and NGO kesehatan di Philippine kepada keluarga dan staf rumah sakit tanpa izin
Jean A. Mendoza Intervention for General Hospital pasien Menolak berdekatan dengan pasien karena
(2019) People Living With takut tertular, menolak memberikan layanan
HIV (PLHIV) in the kesehatan kepada pasien HIV Mengasosiasikan
Philippines: The HIV/AIDS dengan perilaku tidak bertanggung
Case of PLHIV in an jawab dan seks bebas. Penyebab (Kurangnya
Urban Community wawasan mengenai HIV/AIDS, adanya moral-
in Southern moral yang berlaku di kalangan masyarakat yang
Philippines mengasosiasikan HIV/AIDS diakibatkan oleh
tindakan-tindakan yang melanggar moral).
Dampak (Penderita kesulitan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan karena takut dinilai sebagai
orang tidak bermoral atau karena ditolak untuk
diberikan pelayanan kesehatan, motivasi pasien
untuk menjalani kehidupan menurun drastis.
Upaya (Menetapkan program untuk melihat
kepatuhan staf pelayanan kesehatan, dan konstruk
alat ukur sebagai bahan evaluasi).
Azreen Abdullah, Stigma Among Kuantitatif Malaysia Responden yang Penyebab (dipengaruhi oleh budaya, ras, status
Adibah Hanim Patients with diikutsertakan dalam sosial ekonomi, dan status pekerjaan).
Ismail, dan Ching HIV/AIDS: A Cross penelitian ini berusia 18
Siew Mooi (2020) Sectional Study in tahun ke atas, telah
Malaysia didiagnosis dengan
HIV, terdaftar di klinik,
dan yang berada di
Malaysia
Maria Isabel E. HIV Stigma, Kuantitatif Filipina Women with HIV Bentuk Stigma (attitudes dan pemikiran negatif
Melgar, Chester B Perceived Social atau negative belief dari individu lain mengenai
Alejandro dan Support, Coping HIV). Dampak (Depresi dan pemikiran untuk
Elsa A. Chia Style and Mental bunuh diri).
(2022) Health of Women
Living with HIV in
the Philippines
Li Ping Wong Prevalence and Kuantitatif Malaysia Malaysia dewasa Bentuk Stigma (Diskriminasi). Penyebab
(2013) factors associated berusia 18-60 tahun (Kepercayaan berdasarkan ajaran agama tertentu
with HIV/AIDS- dan kurangnya edukasi mengenai penularan
related stigma and HIV/AIDS). Dampak (Pasien HIV/AIDS
discriminatory merahasiakan penyakitnya agar tidak mendapatkan
attitudes: A cross- perlakuan diskriminasi). Upaya (Karena Malaysia
sectional nationwide memiliki kesenjangan etnis, demografi, dan
study sosioekonomi, maka merencanakan intervensi
yang memerhatikan sosiokultural adalah solusi
yang paling efektif).
Sameena Azhar, “They Kept Away”: Mixed India Cisgender woman yang Bentuk Stigma (Dikucilkan oleh keluarga biologis
Sabitha Gandham, Social Isolation of Method menerima stigma dan keluarga pasangannya, hukum karma).
Jason Vaudrey, Cisgender Women Penyebab (kurangnya wawasan mengenai
Ganesh Oruganti, Living with HIV in HIV/AIDS, adanya hukum karma yang kental di
dan Revina Hyderabad, India. masyarakat India). Dampak (Pasien HIV/AIDS
Suhasini Samuel cenderung menghindari perawatan medis, memiliki
(2020) pemikiran bunuh diri, menumbuhkan self image
yang negatif, tertutup, anxiety, dan depressed).
Upaya (Mengembangkan kesadaran bahwa kondisi
psikologis dan edukasi mengenai HIV/AIDS).
Fei Yu, Yu-Hsiang The influenxe of Kuantitatif China, Individu yang Dampak (Pasien menolak menyebarkan status hiv
Hsiao, Sejun Park, anticipated hiv Jepang, terdiagnosis positif atau karena takut diperlakukan berbeda, takut menjadi
Keita Kambara, stigme on health- South sero-positif di Asia bahan gosip, dan dikucilkan dari aktifitas sosial,
Brent Allan, Garry related behaviors, Korea, dan Selatan takut kehilangan pekerjaan).
Brough, Ta-Fen self rated health, dan Taiwan
Hwang, Nathalie treatment
Dang, Benjamin preferences among
Young, Rickesh people living with
Patel, Andres hiv in east asia
Maldonado, dan
Chinyere Okoli
(2023)
CONCLUSION:
Hasil systematic review menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis bentuk stigma yang diterima oleh ODHIV dan yang paling umum adalah stigma
bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit menular seksual yang dapat menular dengan mudah sehingga berakibat terhadap diskriminasi yang diterima
oleh ODHIV, isolasi sosial, dianggap tidak bermoral, harga diri rusak, kotor, dan hukum karma, hingga penyebaran informasi mengenai penyakit
yang dideritanya tanpa izin oleh staff rumah sakit. Munculnya stigma-stigma tersebut tidak lepas dari kurangnya pemahaman dan edukasi yang
diterima oleh masyarakat mengenai cara penularan HIV/AIDS, bahwa tidak selamanya HIV/AIDS tertular melalui aktifitas seks karena beberapa
tertular melalui penggunaan jarum suntik yang sama dengan penderita sebelumnya atau genetik yang dia bawa dari orang tuanya, hingga penularan
melalui cairan yang masuk kedalam tubuh, selain itu penyebab stigma yang diterima oleh ODHIV juga dapat berasal dari pemahaman dan asosiasi
masyarakat mengenai ajaran agama tertentu, budaya, ras, status sosial ekonomi, dan pekerjaan. Adapun, dampak yang ditimbulkan dari stigma
tersebut diantaranya depresi dan kecemasan, kelelahan, perasaan putus asa, perasaan bersalalah, keinginan bunuh diri, kekhawatiran yang tinggi,
ketakutan sosial, perasaan rendah diri hingga penurunan kualitas hidup yang dapat berdampak kepada kondisi fisik ODHIV karena cenderung
merahasiakan status pasien HIV/AIDS-nya dan pengobatan tidak dapat berjalan dengan optimal. Hasil systematic review juga menunjukkan bahwa
masih ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti meluruskan fakta serta memberantas mitos mengenai HIV/AIDS melalui edukasi kepada
masyarakat luas dan memperluas informasi mengenai urgensi memperhatikan kondisi psikologis dari ODHIV, selain itu dapat dimulai program
health literacy di dalam dunia pendidikan untuk mencegah stigma sejak dini, selain itu berdasarkan hasil systematic review bahwa beberapa tenaga
profesional medis kurang empati terhadap ODHIV sehingga tenaga kesehatan profesional disarankan melakukan asesmen mengenai pengalaman
penderita HIV/AIDS setelah didiagnosis dan merancang edukasi kesehatan sesuai dengan kebutuhan ODHIV serta menyediakan layanan kesehatan
termasuk staf non-medis untuk mencapai layanan berkualitas yang berfokus pada pasien dengan empati terhadap ODHIV.
\
(

Anda mungkin juga menyukai