Anda di halaman 1dari 7

Nama : Abdillah Syukri

NIM : 43122110087

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran

Hari/Tanggal : Sabtu/30 September 2023

Kelas : UMB Menteng

1. Jelaskan yang dimaksud dengan 5 elemen penting pada marketing plan dan gambar serta jelaskan
secara lengkap BCG Matrix beserta masing-masing contoh yang relevan diantara matriknya .

Jawaban :
Marketing plan adalah dokumen strategis yang digunakan oleh perusahaan untuk merencanakan,
mengimplementasikan, dan mengukur aktivitas pemasaran guna mencapai tujuan bisnis.
Lima elemen penting yang harus ada dalam suatu marketing plan:

a. Analisis Situasi (Situation Analysis):


Ini adalah langkah pertama dalam marketing plan. Anda harus memahami kondisi pasar, persaingan,
dan pelanggan Anda dengan baik. Ini melibatkan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi bisnis Anda. Contohnya, dalam analisis SWOT, Anda mungkin menemukan bahwa
kekuatan Anda adalah merek yang kuat, tetapi kelemahan Anda adalah biaya produksi yang tinggi.

b. Tujuan dan Sasaran (Objectives and Goals):


Ini adalah elemen yang menggambarkan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan melalui strategi
pemasaran. Misalnya, tujuan Anda bisa berupa peningkatan pangsa pasar sebesar 10% dalam satu
tahun atau meningkatkan kesadaran merek di antara target pelanggan sebesar 15%.

c. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy):


Ini adalah rencana tindakan yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Ini mencakup pemilihan target pasar, segmentasi, positioning, dan
alokasi anggaran pemasaran. Contoh strategi pemasaran mungkin mencakup peluncuran produk
baru atau kampanye iklan yang agresif.
d. Taktik Pemasaran (Marketing Tactics):
Ini adalah rincian operasional dari strategi pemasaran. Ini mencakup jenis kampanye yang akan
dilakukan, pemilihan saluran pemasaran, harga produk, promosi, dan distribusi. Contoh taktik
pemasaran dapat mencakup penggunaan media sosial, penawaran khusus, atau partisipasi dalam
pameran dagang.

e. Pengukuran dan Pengendalian (Measurement and Control):


Bagian ini menggambarkan bagaimana perusahaan akan mengukur keberhasilan rencana pemasaran
dan cara mengendalikan pelaksanaannya. Ini melibatkan penggunaan KPI (Key Performance
Indicators) untuk mengukur hasil dan melakukan perubahan jika diperlukan. Contohnya, Anda
mungkin mengukur ROI (Return on Investment) dari kampanye iklan dan mengubah anggaran jika
kampanye tersebut tidak memberikan hasil yang diharapkan.

BCG Matrix adalah alat analisis portofolio yang digunakan oleh perusahaan untuk mengklasifikasikan
produk atau unit bisnis berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan relatif. Matrix ini memiliki empat
kuadran:
- Bintang (Stars): Produk atau unit bisnis yang berada di kuadran ini memiliki pangsa pasar tinggi
dan pertumbuhan tinggi. Contoh: Produk baru yang sedang tumbuh pesat dan memiliki potensi
untuk menjadi pemimpin pasar.
- Tanda Tanya (Question Marks): Ini adalah produk dengan pangsa pasar rendah dan
pertumbuhan tinggi. Contoh: Produk baru yang belum terbukti di pasar dan memerlukan
investasi lebih lanjut untuk mengembangkan pangsa pasar mereka.
- Sapi Perah (Cash Cows): Produk yang berada di kuadran ini memiliki pangsa pasar tinggi tetapi
pertumbuhan yang lambat. Contoh: Produk yang telah mapan dan menghasilkan arus kas yang
stabil, seperti produk-produk dalam industri yang mapan.
- Anjing (Dogs): Produk di kuadran ini memiliki pangsa pasar rendah dan pertumbuhan yang
lambat. Contoh: Produk yang tidak lagi relevan atau menguntungkan dan mungkin perlu
dipertimbangkan untuk dihentikan.

BCG Matrix membantu perusahaan mengidentifikasi produk yang memerlukan investasi lebih lanjut,
produk yang perlu dipertahankan, dan produk yang mungkin perlu dihentikan. Dengan demikian,
perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dalam portofolio produknya.
2. Jelaskan empat tahapan proses riset pemasaran !
Jawaban :

Empat tahapan utama dalam proses riset pemasaran:

a. Perencanaan Riset (Research Planning):


Tahap awal dalam proses riset pemasaran adalah perencanaan. Di sini, perusahaan harus
menentukan tujuan riset dengan jelas. Apa yang ingin mereka ketahui atau pelajari dari riset ini?
Selain itu, perusahaan juga perlu merancang metode riset yang akan digunakan, seperti survei,
wawancara, analisis data sekunder, atau eksperimen. Selain itu, pengumpulan sampel dan
penetapan anggaran riset juga merupakan bagian dari perencanaan ini.

b. Pengumpulan Data (Data Collection):


Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah pengumpulan data. Ini melibatkan
pelaksanaan metode riset yang telah dirancang. Misalnya, jika perusahaan menggunakan survei,
mereka akan mengumpulkan jawaban dari responden. Jika mereka menggunakan analisis data
sekunder, mereka akan mengumpulkan data dari sumber seperti laporan industri, basis data, atau
literatur ilmiah. Pengumpulan data adalah tahap kunci dalam proses riset.

c. Analisis Data (Data Analysis):


Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisis data. Di sini, perusahaan akan
mengolah data untuk mendapatkan wawasan yang relevan. Analisis ini dapat mencakup teknik
statistik, pemrosesan data, dan visualisasi data. Tujuannya adalah mengidentifikasi pola, tren, atau
hubungan yang ada dalam data. Hasil dari analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan riset dan mengambil keputusan yang informasional.

d. Pelaporan dan Interpretasi (Reporting and Interpretation):


Tahap terakhir adalah pelaporan dan interpretasi hasil riset. Hasil analisis data disusun dalam
laporan riset yang merinci temuan dan rekomendasi. Laporan ini harus disajikan dengan jelas dan
mudah dipahami oleh pemangku kepentingan yang akan menggunakan informasinya. Selain itu,
interpretasi data penting untuk memberikan konteks dan makna kepada temuan. Hasil riset ini
digunakan untuk membuat keputusan pemasaran yang lebih baik dan mendukung pengembangan
strategi.
3. Gambarkan dan jelaskan alur dari proses pembelian di pasar bisnis !
Jawaban:

Proses pembelian di pasar bisnis, yang sering disebut juga sebagai bisnis ke bisnis (B2B) purchasing
process, melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks dan dipengaruhi oleh sejumlah pemangku
kepentingan dalam organisasi. Alur proses pembelian di pasar bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Identifikasi Kebutuhan (Need Recognition):


Tahap pertama dalam proses pembelian B2B adalah pengenalan kebutuhan. Ini dapat dipicu oleh
berbagai faktor, seperti penurunan stok, perubahan teknologi, atau masalah kualitas. Organisasi
mengidentifikasi bahwa mereka memerlukan produk atau layanan tertentu untuk memenuhi
kebutuhan mereka.

- Penentuan Spesifikasi (Specification):


Setelah kebutuhan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan spesifikasi produk atau
layanan yang diperlukan. Ini mencakup penentuan fitur, kualitas, kuantitas, dan persyaratan lain
yang harus dipenuhi oleh pemasok potensial.

- Pencarian dan Evaluasi (Search and Evaluation):


Organisasi mulai mencari pemasok atau penyedia yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Mereka dapat melakukan pencarian melalui berbagai sumber, seperti internet, referensi bisnis,
atau rekomendasi. Selanjutnya, mereka akan mengevaluasi pemasok potensial berdasarkan kriteria
seperti harga, reputasi, keandalan, dan kompatibilitas dengan kebutuhan mereka.

- Pengambilan Keputusan (Decision Making):


Ini adalah tahap di mana organisasi mengambil keputusan akhir tentang pemasok yang akan dipilih.
Proses ini dapat melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam organisasi, termasuk manajer
pemasaran, keuangan, dan operasional. Keputusan ini seringkali didasarkan pada analisis biaya-
manfaat, negosiasi kontrak, dan penilaian risiko.

- Pemesanan dan Pembayaran (Ordering and Payment):


Setelah keputusan dibuat, organisasi mengeluarkan pesanan resmi kepada pemasok yang terpilih.
Pesanan ini berisi detail tentang produk atau layanan yang dipesan, jumlahnya, tanggal pengiriman,
dan persyaratan lainnya. Setelah pemesanan diterima, pembayaran biasanya dilakukan sesuai
dengan persyaratan kontrak atau perjanjian.

- Pengiriman dan Penerimaan (Delivery and Receipt):


Pemasok mengirim produk atau layanan sesuai dengan pesanan yang diterima. Organisasi
penerima memeriksa pengiriman untuk memastikan bahwa barang atau layanan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dalam pesanan. Jika ada masalah atau ketidaksesuaian, perlu
dilakukan penyelesaian.

- Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation):


Setelah produk atau layanan diterima dan digunakan, organisasi akan mengevaluasi kinerja
pemasok. Evaluasi ini dapat mencakup aspek seperti kualitas produk, layanan pelanggan, dan
ketepatan waktu pengiriman. Hasil evaluasi ini dapat memengaruhi keputusan pembelian di masa
depan.

Penting untuk diingat bahwa proses pembelian di pasar bisnis dapat bervariasi tergantung pada
kompleksitas produk atau layanan yang dibeli, ukuran organisasi, dan industri. Seiring dengan
perubahan teknologi dan pasar, proses pembelian B2B juga dapat mengalami perubahan dan
penyesuaian.

4. Empat Langkah utama dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan
Jawaban

Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan adalah pendekatan yang sangat efektif
dalam mengikuti tren bisnis saat ini. Strategi ini memusatkan perhatian pada kebutuhan, preferensi, dan
perilaku pelanggan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan meningkatkan loyalitas.

Berikut adalah empat langkah utama dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh
pelanggan:

a. Pemahaman Mendalam tentang Pelanggan (Customer Understanding):


Langkah pertama adalah memahami pelanggan Anda dengan baik. Ini melibatkan pengumpulan
dan analisis data pelanggan, termasuk demografi, perilaku, preferensi, dan umpan balik. Cara-
cara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pelanggan meliputi survei
pelanggan, wawancara, analisis data transaksi, dan pemantauan media sosial. Hasil dari
pemahaman ini adalah pembentukan persona pelanggan yang menggambarkan karakteristik
dan kebutuhan pelanggan Anda.

b. Segmentasi Pelanggan (Customer Segmentation):


Setelah memahami pelanggan Anda, langkah selanjutnya adalah melakukan segmentasi
pelanggan. Ini adalah proses membagi pelanggan Anda menjadi kelompok yang lebih kecil
berdasarkan kesamaan karakteristik atau kebutuhan. Dengan segmentasi yang tepat, Anda
dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan yang berbeda di antara kelompok-kelompok
pelanggan ini. Contoh segmentasi bisa berdasarkan usia, lokasi geografis, preferensi produk,
atau perilaku pembelian.

c. Personalisasi Konten dan Pengalaman (Content and Experience Personalization):


Berdasarkan pemahaman dan segmentasi pelanggan, Anda dapat merancang konten dan
pengalaman yang dipersonalisasi. Ini berarti menyediakan konten, tawaran, atau pesan yang
relevan dan sesuai dengan setiap kelompok pelanggan. Personalisasi dapat mencakup
pengiriman email yang disesuaikan, rekomendasi produk yang relevan di situs web, atau
tawaran promosi yang sesuai dengan sejarah pembelian pelanggan.

d. Interaksi dan Keterlibatan yang Aktif (Active Engagement):


Strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan memerlukan interaksi yang aktif dengan
pelanggan. Ini melibatkan respons yang cepat terhadap pertanyaan pelanggan, penggunaan
media sosial untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan pembuatan pengalaman pelanggan
yang memikat. Selain itu, pelibatan aktif juga dapat mencakup menggali umpan balik pelanggan
secara teratur untuk terus meningkatkan produk atau layanan kita.

Strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan bukanlah tugas sekali jalan, melainkan pendekatan
berkelanjutan yang berfokus pada memahami perubahan dalam kebutuhan dan perilaku pelanggan
seiring berjalannya waktu. Dengan terus memantau dan merespons pelanggan, perusahaan dapat
membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan
menciptakan peluang untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai