Anda di halaman 1dari 13

Fungsi Personal Protection Insulation Pada Sistem Pemipaan

Personal protection insulation adalah insulasi yang dibuat untuk melindungi manusia atau operator dari bahaya
termal pipa. dalam sebuah piping design, personal protection adalah salah satu parameter utama yang perlu di
pertimbangkan ketika mendesain insulasi. Personal protection insulation akan menjamin pekerja atau kontraktor
terhindar dari tangan atau kulit terbakar atau bahkan membeku dari permukaan ekuipment atau pipa.

Personal insulasi ini biasanya digunakan untuk insulasi pipa yang melebihi suhu 50 derajat celcius dan kurang
dari 0 derajat celcius. Lokasi pemasangan insulation ini biasanya di tempat yang sering atau ada kemungkinan
kontak dengan operator, padahal di pipa tersebut tidak membutuhkan insulasi menurut PID. Jadi dipasanglah
personal insulation untuk keamanan si operator nantinya.

Berapa temperatur ideal untuk pemasangan personal protection?

Tempratur maksimum dari permukaan pipa yang akan di pasang personal protection insulation dapat bekisar
antara 45-60 derajat celcius tergantung dari area sekitaranya. Pada umumnya, permukaan yang akan kontak
dengan manusia tidak boleh berbeda dari suhu ambient, atau sekitar 25 derajat celcius, dan tidak boleh melebihi
suhu 60 derajat celcius. Sedangkan secara khusus, untuk personal protective akan lebih mengacu pada project
specification dari masing masing project yang kemungkinan tidak akan sama satu dengan lainnya.

Insulasi pipa pada dasarnya dibuat untuk kepentingan menghindari perpindahan panas, baik itu kehilangan
panas (heat lost) atau penambahan panas (heat gain) yang terjadi pada pipa cryogenic. Tujuan utamanya
adalah untuk menjaga temperature fluida yang mengalir di dalam pipa, baik untuk
kondisi panas (hot insulation) atau untuk kondisi dingin (cold insulation).
Berbeda dengan insulasi thermal pada pipa, untuk Personal protection insulasi sendiri, sesuai namanya maka
yang dipentingkan bukan perpindahan panas dalam fluidanya, melainkan orang atau si operator. Jadi jangan
sampai si operator itu menyentuh pipa yang terlalu panas atau dingin ketika pipa di operasikan.

Perbedaan Personal protection insulation dengan insulation lainnya

Personal protective insulation berbeda dengan insulasi pada umumnya dalam hal pemasangannya. Maksudnya
seperti ini, tidak semua pipa itu di pasang insulasi, hanya pipa pipa dimana yang kemungkinan akan di lewati
operator, disitulah yang akan di pasang insulasi, selebihnya tidak. Jadi pemasangan personal protection
insulation di batasi oleh tempat dan kebutuhan khusus
(specific requirement).

Seperti contohnya, dalam salah satu project specification di sebutkan.

Piping and equipment operating with fluid temperature in excess of 54 deg C or below 10 deg C shall be insulated as burn
or freeze protection for personnel to a height of 2.1m above grade and platforms and 0.6m outside the platforms, walkways,
etc. with with the exception that lines operating above 200 deg C shall be fully insulated.

Jadi untuk pipa yang berada dalam range ketingian 2.1 m, perlu di pasang personal protection insulation. Lebih
dari itu, sebenarnya tidak perlu di pasang persolan protection, karena tidak ada orang yang akan
menyentuhnya. disamping itu juga bisa dinilai pemborosan material.

Untuk standard internasional yang membahas lebih detail mengenai personal protection insulation, adalah
ASTM C 1055. ASTM adalah American Society for Testing and Materials, sebuah organisasi internasioal yang
mengmbangkan tentang standard. Dalam ASTM C 1055 dibahas mengenai metode untuk menentukan kondisi
yang dapat di terima pada system yang mengunakan panas.

Kemudian pula di ungkap bagaimana metode untuk mendesign sistem yang mengunakan panas untuk
menghindari cedera yang serius pada operator yang terkena kontak langsung pada permukaannya.

Contoh gambar di atas adalah jenis kerusakan pada kulit yang dapat di timbulkan oleh suhu yang berbeda
ketika ia menyentuh pipa atau permukaan yang terkena panas.

Bahan yang digunakan untuk personal protection insulation, setau saya mengunakan calcium silica. Yaitu
sejenis bahan insulasi yang memiliki karakteristik ringan, konduktifitas termal yang rendah, dan mampu untuk
menahan termptratur tinggi. Ia di jual dalam tiga bentuk biasanya : balok, pipa atau berbentuk lembaran.
Calcium silica, mampu menahan panas pada range -18 samapi 650 derajat celcius. Untuk mengentahui lebih
jauh tentang calcium silica, silahkan baca di jenis material insulasi thermal pada pipa
Jenis Material Insulasi Thermal Pada Pipa
Insulasi thermal pada pipa di fungsikan agar temperature yang berada pada pipa di jaga agar relative tetap dan
tidak berubah. Seperti kita tau, kalau setiap material memiliki nilai konduktifitas yang mengakibatkan panas yang
ada di dalam fluida akan iktu mengalir. Entah itu melalui proses konduksi, konveksi ataupun radiasi, yang jelas
temperature dalam pipa akan cenderung untuk berubah.

Untuk menghindari perubahan temperature dalam pipa tersebut, maka dibutuhkanlah insulasi yang nantinya di
harapkan akan mengurangi proses perpindahan panas dari fluida ke lingkungan. Bahan insulasi inilah yang
nantinya berbeda beda, yang biasanya nilai perpindahan panasnya kurang
baik sehingga suhu dalam pipa tetap terjaga.

Insulasi thermal, berbeda fungsi dan pengunaanya dengan insulasi untuk protective. saya pernah membahas di
artikel sebelumnya menggenai fungsi personal protection insulation pada sistem pemipaan

Jenis bahan yang digunakan dalam insulasi pipa

Bahan yang digunkan akan sangat bermacam macam dalam sebuah pipa, tergantung fluida yang ada di dalam
pipa tersebut dan juga berapa temperatur yang beroprasi. Kadangkala, faktor ekonomis dalam sebuah project
menentukan pula jenis insulasi yang digunakan dalam sebuah pipa. Umumnya, beberapa jenis insulasi dan
bahanya, rangenya dapat di lihat seperti table di bawah.

1. Calcium Silicate Insulation untuk temperature tinggi

Calcium silicate adalah sejenis bahan insulasi yang memiliki karakteristik ringan, konduktifitas termal yang
rendah, dan mampu untuk menahan tempratur tinggi. Bahan yang memiliki nama singkat cal-sil ini di jual dalam
tiga bentuk biasanya: balok, pipa atau berbentuk lembaran. Calcium silica mampu menahan panas pada range -
18 samapi 650 derajat celcius.
Sekitar tahun 1950 calcium silica terdiri dari 85 persen maginesium carbonat dan asbestos murni. Asbestos
memang memiliki kondutifitas yang sangat buruk, sehingga baik untuk menahan panas yang mengalir. Ia tidak
hanya tahan terhadap panas, tapi juga tidak bereaksi terhadap udara air
ataupun beberapa bahan kimia lainya. Namun penggunaanya telah di larang di beberapa Negara karena di
sinyalir dapat merusak paru paru dan menyebabkan kanker.

Calcium silicate biasanya digunakan pada temperature yang cukup tinggi (lebih dari 250 F) pada pipa atau
equipment. Karena ia merupakan material yang rigid dengan kurva konduktifitas yang relative datar, disamping
memiliki kekuatan tekan yang sangat tinggi, kekuatan lentur tinggi, tidak mudah terbakar, oleh karenanya ia
digunakan luas dalam bebagai industry. Selain itu, calcium silica merupakan corrosion inhibitor yang baik
sehingga ia dipandang memiliki kontribusi yang cukup besar dalam sector konservasi.

Reff.
http://www.insulation.org/articles/article.cfm?id=IO080904

2. Cellular Glass Insulation Material

Cellular Glass insulation adalah tipe insulasi yang memiliki range -260 sampai 480 derajat celcius. Insulasi yang
dibuat dari pecahan kaca (glass) yang di kombinasikan dengan perekat ini memiliki karakteristik yang ringan,
rigid (kaku), terdiri dari jutaan sel kaca yang tertutup rapat (sealed) pada setiap rongga kacanya.

Pengunaan seara umum dari Cellular Glass adalah untuk pipa di bawah tanah, underground pipe. Hal tersebut
karena kekuatan fisik dari cellular glas yang tinggi dan ketahanan terhadap kelembaban yang tinggi. Ketahanan
kelembaban? Maksudnya apa? Karena Cellular Glass ini terbuat dari kaca, bukan terbuat dari mahluk hidup
ataupun senyawanya, maka ia akan memiliki ketahanan terhadap air yang luar biasa. Sehingga ia tidak
mengalami kenaikan berat dirinya sampai dengan 90% kelembabannya. Jadi ia sangat cocok digunakan dalam
kondisi kelembaban yang tinggi di banding material insulasi lainya, disamping itu ia pula tidak mengalami
pembengkakan atau punyusutan.
Cellular Glass, dapat di gunakan pada suhu rendah atau dalam kondisi dingin yang ekstrim. Disamping itu,
bahan ini pula tidak mudah terbakar. Biasanya pula digunakan pula di bagian bawah dari tanki atau vessel
dimana terdapat kemungkinan kelembaban yang tinggi.

Reff.
http://mispec.org/cellular-glass/
http://www.glasscellisofab.com/en/cellular.html

3. Mineral Wool Insulation Material

Mineral wool terbuat dari kaca cair, batu, serat keramik atau slag yang dipintal menjadi stuktur seperti serat.
Papan insulasi yang terbuat dari Mineral wool tidak mudah tebakar, semi-rigid (agak lentur) yang ringan dan
sifatnya yang menolak air. Ia sangat cocok untuk spesifikasi temprature
tinggi 1200c (2200 f). Karena kemampuannya menahan suhu di atas 1000, mineral wool juga memiliki nilai
tambah sebagai penghalang terahadap penyebaran api kalau kalau terjadi kebakaran, ia dapat menyelamatkan
poperti, orang atau bahakan kerusakan lingkungan.

Pengunaan Mineral wool biasanya pada kontruksi umum, tanki penyimpanan, pengeringan atau peralatan oven,
dan perlindungan peralatan pembangkit listrik. Yang termasuk jenis dari Mineral wool adalah fiberglass, slag
wool, dan rock wool.

"glass wool," or "fiberglass," terbuat dari kaca daur ulang


"rock wool," terbuat dari basalt, batuan beku
"slag wool," terbuat dari steel-mill slag.

Reff.
http://inspectapedia.com/interiors/Rock_Wool_Insulation.htm
http://thermalengineering.tradeindia.com/mineral-wool-insulation-1079655.html
http://www2.buildinggreen.com/blogs/mineral-wool-insulation-entering-mainstream
4. Polyurethane Insulation Material

Polyurethane adalah polimer organik yang di bentuk dengan mereaksikan polyol (dengan diisocynate atau
polymeric isocyanate) dibantu adanya katalisa dan zat adiktif yang cocok. Polyureahane merupakan bahan
polymeric yang mengandung berbagai kumpulan urethane,

Polyuretan adalah busa fleksibel yang banyak kita temu pengunaanya di dalam kasur, pelapi kimia suatu bahan,
perekat, isolasi untuk bangunan dan aplikasi teknis seperti heat exchangers, pipa pendingin dan banyak lagi.
Kalau mau tau jenis poliuretan ini, coba cek ketika jok di speda motor anda terkelupas, nah yang berwarna
kuning itulah terbuat dari polyuretan.

Untuk nilai kemampuan penahan panasnya, polyuretan mampu menahan dari tempatrure -210 c sampai 150c.
polyuretan digemari karena berbeda dengan bahan plastic, ia bisa di sesuaikan untuk mendapatkan apa
kemampuan insulasi yang dibutuhkan. Yang menariknya dari jenis insulasi ini, insulasi tersebut dapat di bentuk
di lapangan melalu spray atau pencampuran cairan, disamping memang di sediakan dalam bentuk bongkahan
yang tinggal di pasang.

Reff.
www.engineeringtoolbox.com/polyurethane-insulation-k-values-d_1174.html

5. Polystyrene Insulation Material

Sifat dari polystyrene adalah ringan, kaku, terbuat dari manik manik padat (diameter 0.2-0.3 mm). polystyrene itu
bentuknya mirih dengan gabus yang kita kenal, itu loh yang biasa di buat bungkus ketika kita membeli barang
elektronik, biasanya berwarna putih.

Istilah Styrofoam (gabus) dengan polystryrene sering kali tercampur, namun pada dasarnya terdapat perbedaan
Antara kedua istilah tersebut. Styrofoam sebenarnya adalah nama merek yang dimiliki oleh Dow Chemical
Company dan terbuat dari polystyrene, dan proses melibatkan penggunaan suhu dan tekanan yang ekstrim.
Sedangkan polystyrene memiliki kepadatan lebih tinggi yang menyebabkan ia tidak mengapung di atas air,
styrofoam dapat dengan mudah mengapung di atas air karena kepadatan yang lebih rendah.
Kelemahan dari pengunaan polystyrene ini adalah sifatnya yang sangat mudah terbakar

Reff.
http://www.buzzle.com/articles/polystyrene-properties.html

6. Perlite Insulation Material

Perlite adalah mineral serbaguna yang di tambang dan di proses dengan dampak minimal terhadap lingkungan.
Green community mengakui kalau bahan perlit yang disempurnakan – seperti untuk insulasi - memiliki performa
tinggi yang di ambil dari bahan alami. Perlit merupakan kaca vulkanik
amorphous yang memiliki kandungan air relative tinggi dan biasanya dibentuk dari hidrasi Obsidian.

Karena desitynya rendah dan harga yang relatif murah, perlite telah banyak di kembangakn untuk aplikasi
komersial. Perlite dapat berkembang 20 kali dari volume awalnya dan berbentuk (seperti sel sel dalam internal
struktur) yang membentuk gelembung mikroskopik. Karena perbedaan sifat fisik yang sangat berarti membuat
perlite sangat efesien, dan densitynya rendah.

Range yang dapat di jaga oleh perlite adalah dari temprateur (871 – 1093C) dengan kondisi softening point.

Reff.
https://perlite.org/industry/insulation-perlite.html
http://www.cimesupply.com/products/ultralite-perlite.php

Itulah beberapa material yang sering digunakan untuk insulasti termal pipa, ada jenis lain sebenarnya bahkan
ada pula yang merupakan pecahan dari jenis di atas. Tapi tidak saya bahas terlalu dalam, silahkan anda bisa
cari sendiri di literatur lain. Saya harap anda sedikit lebih paham mengenai beberapa jenis material insulasi yang
digunakan pada pipa.

Apa itu refractory ?


Firebricks

Castables refractory

Plastic refractory

Sangat sedikit referensi tentang materi refractory yang bisa kita temukan, karena memang materi ini tidak pernah
di ajarkan di bangku sekolah ataupun kuliah, kecuali hanya sedikit sekali, dalam blog ini saya mencoba
merangkum materi-materi refractory yang saya dapatkan dalam pekerjaan saya setidaknya dalam 2 tahun
terakhir ini, yaitu di perusahaan PT. BAT yang merupakan salah satu produsen dan aplikator untuk produk-
produk refractory terkemuka di Indonesia.

Secara umum, material refractory adalah suatu bahan atau material yang bisa mempertahankan kekuatannya pada
suhu tinggi.
Sedangkan berdasarkan ASTM C71 mendefinisikan refractory adalah sebagai "bahan non-logam yang memiliki
properti-properti kimia dan fisik yang membuatnya tahan pada kondisi di atas 1.000 ° F (811 K, 538 ° C)"
Bahan tahan api yang digunakan dalam lapisan untuk tungku, kiln, insinerator dan reaktor dan juga digunakan
untuk membuat cawan lebur atau insenerator.

Bahan tahan api (refractory) harus tahan terhadap perlakuan kimia dan fisik stabil pada suhu tinggi. Tergantung
pada lingkungan operasi, material refraktory harus tahan terhadap kejutan termal, secara kimia dan/atau memiliki
rentang tertentu konduktivitas termal dan koefisien ekspansi termal.
Oksida aluminium (alumina), silikon (silika) dan magnesium (magnesium) adalah bahan yang paling penting
yang digunakan dalam pembuatan refraktori. Lain oksida biasanya ditemukan di refraktori adalah oksida kalsium
(kapur). Lempung api juga banyak digunakan dalam pembuatan refraktori.
Refraktori harus dipilih sesuai dengan kondisi yang akan mereka hadapi. Beberapa aplikasi memerlukan bahan
tahan api khusus. Zirkonia digunakan ketika materi harus menahan suhu yang sangat tinggi. Silikon karbida dan
karbon (grafit) adalah dua bahan tahan api lainnya yang digunakan dalam beberapa kondisi suhu yang sangat
parah, tetapi mereka tidak dapat digunakan dalam kontak dengan oksigen, karena mereka akan mengoksidasi dan
membakar.
Biner senyawa seperti karbida tungsten atau nitrida boron bisa sangat tahan api. Hafnium karbida adalah senyawa
biner yang paling refrakter dikenal, dengan titik leleh 3890 ° C. Senyawa terner tantalum karbida hafnium
memiliki salah satu titik leleh tertinggi dari semua senyawa yang dikenal (4215 ° C).

Pengenalan Refractory

Suatu material di sebut “refractory“ jika ia mampu menahan api atau suhu yang sangat tinggi, secara terus
menerus dalam waktu yang lama, tanpa mengalami perubahan dimensi maupun properti yang significant, dan
juga tahan terhadap abrasi dan korosi pada suhu yang tinggi, baik oleh benda padat, cair dan gas.

Definisi Refractory sesuai ASTM C 71

Yaitu suatu bahan non logam yang dengan properties dan kandungan kimia nya dapat di aplikasikan untuk
membentuk struktur atau bagian dari suatu system yang ter-ekpos oleh lingkungan suhu diatas 1000 °F, 811 K,
atau 538 °C.

Klasifikasi refraktori

 Klasifikasi berdasarkan komposisi kimia yang terkandung dalam material


ACIDIC REFRACTORIES
Contoh material : Alumina, Silica, Alumina silicate, Fire flay bricks

Karakteristik :
 Tidak mudah terpengaruh atau bereaksi dengan materials yang bersifat asam, tetapi mudah terpengaruh oleh
basic materials.

 Material yang dapat bereaksi denan kombinasi Alumina – Silicate, yaitu hydrofluoric acid, phosphoric acid,
and fluorinated gases.

 Pada temperature tinggi Acidic Refractories juga bereaksi dengan Limes dan basic oxides.
BASIC REFRACTORIES
Contoh material : Magnesia, Magnesia Chrome, Dolomite

Karakteristik :

 Tidak berubah oleh alkaline materials tetapi mudah bereaksi dengan Aciid materials.
Banyak di gunakan pada area dan slags yang basic.

NEUTRAL REFRACTORIES
Contoh material :Pure alumina, Chrome dan Carbon

Karakteristik :

 Material ini cenderung tidak berubah pada kondisi acid maupun basic.
Umumnya digunakan pada area dimana kondisi atmosphere dan slags dalam keadaan salah satu acid atau basic.

 Klasifikasi material berdasarkan metode produksinya

 SHAPPED REFRACTORIES (FIRE BRICKS)

FIRE BRICKS (DENSE FIRE BRICKS)


1. Pessed bricks (Standart size & special size)
2. Precast bricks
3. Fused cast bricks
INSULATING FIRE BRICKS
1. Hot face lining
2. Back up lining

 UNSHAPPED REFRACTORIES (MONOLITIC REFRACTORIES)


CASTABLE REFRACTORIES
1. Dense castable refractories
2. Insulating castable refractories

GUNNING CASTABLE REFRACTORIES


1. Dense gunning castable refractories
2. Insulating gunning castable refractories

 PLASTIC REFRACTORIES
 SPECIAL CASTABLE FOR REPAIR
 INJECTION CASTABLES
 REFRACTORY MORTAR

Tentang Refractory
Agustus 23, 2016 admin bata tahan api, jual castable, material tahan panas, refractory material, semen tahan api

1. REFRAKTORI
Bahan-bahan yang digunakan untuk menahan pengaruh abrasi
atau korosi bahan padat, cair, atau gas pada suhu tinggi.Karena
penggunaannya yang bervariasi dalam berbagai kondisi operasi,
maka pihak manufaktur memproduksi berbagai jenis refraktori
dengan berbagai sifat.
Bahan-bahan refraktori dibuat dengan kombinasi dan bentuk yang
bervariasi tergantung pada penggunaannya. Persyaratan-
persyaratan umum bahan refraktori adalah:
 Tahan terhadap suhu tinggi
•Tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak
•Tahan terhadap lelehan terak logam, kaca, gas panas,
•Tahan terhadap beban pada kondisi perbaikan
•Tahan terhadap beban dan gaya abrasi
•Menghemat panas
•Memiliki koefisien ekspansi panas yang rendah
•Tidak boleh mencemari bahan yang bersinggungan

Gambar 1.1 Dinding bagian dalam refraktori

dengan blok burner (BEE, 2005)


Tabel 1.1 Sifat-Sifat Panas Bahan Refraktori dengan Densitas Tinggi dan Rendah

Massa panas tinggi (refraktori Massa panas rendah (serat


Sifat dengan densitas tinggi keramik

Konduktivitas panas (W/Mk) 1.2 0.3

Panas jenis (J/Kg K) 1000 1000

Densitas (Kg/m )3
2300 130

2. SIFAT-SIFAT PENTING REFRAKTORI


A. Titik Leleh
Bahan-bahan murni meleleh dengan seketika pada suhu tertentu. Hampir kebanyakan bahan refraktori terdiri dari
partikel yang terikat bersama dan memiliki suhu leleh tinggi. Pada suhu tinggi, partikel tersebut meleleh dan
membentuk terak. Titik leleh refraktori adalah suhu dimana piramida uji (kerucut) gagal mendukung beratnya
sendiri.

B. Ukuran
Bentuk dan ukuran refraktori merupakan bagian dari rancangan furnace, karena hal ini mempengaruhi stabilitas
struktur furnace. Ukuran yang tepat sangat penting untuk memasang bentuk refraktori dibagian dalam furnace
dan untuk meminimalkan ruang antara sambungan konstruksinya.

C. Bulk Density
Bulk density merupakan sifat refraktori yang penting, yakni jumlah bahan refraktori dalam suatu volum (kg/m3).
Kenaikan dalam bulk density refraktori akan menaikan stabilitas volum, kapasitas panas dan tahanannya terhadap
penetrasi terak.

D. Porositas
Porositas merupakan volume pori-pori yang terbuka, dimana cairan dapat menembus, sebagai persentase volum
total refraktori. Sifat ini penting ketika refraktori melakukan kontak dengan terak dan isian yang leleh. Porositas
yang nampak rendah mencegah bahan leleh menembus refraktori. Sejumlah besar pori-pori kecil biasanya lebih
disukai daripada sejumlah kecil pori-pori yang besar.

E. Stabilitas volum, Pengembangan, dan Penyusutan pada suhu tinggi


Kontraksi atau ekspansi refraktori dapat berlangsung selama umur pakai. Perubahan

yang permanen dalam ukurannya dapat disebabkan oleh:

 Perubahan dalam bentuk allotropic, yang dapat menyebabkan perubahan dalam specific gravity
 Reaksi kimia, yang menghasilkan bahan baru dari specific gravity yang berubah
 Pembentukan fase cair
 Reaksi sintering
 Penggabungan debu dan terak atau karena adanya alkali pada refraktori semen tahan api, membentuk basa alumina
silikat. Hal ini biasanya teramati pada blast furnace.
F. Cold crushing strength
Cold crushing strength merupakan resistansi refraktori terhadap kehancuran yang sering terjadi selama
pengiriman. Hal ini hanya keterkaitan tidak langsung terhadap kinerja refraktori, dan digunakan sebagai salah
satu indikator resistansi terhadap abrasi.

Indikator lainnya adalah bulk density dan porositas.


G. Kerucut pyrometric dan kerucut pyrometric eqivalen/ Pyrometric Cones Equivalent (PCE)
Suhu dimana refraktori melengkung yang disebabkan tidak dapat menahan beratnya lagi,
Kerucut pyrometric digunakan di industry keramik untuk menguji kerefraktorian batu bata (refraktori). Kerucut
ini terdiri dari campuran oksida yang dikenal meleleh pada kisaran suhu yang sempit. Kerucut dengan komposisi
berbagai oksida diletakkan berurutan sesuai dengan suhu lelehnya sepanjang bata refraktori dalam tungku.
Tungku dibakar dan suhunya akan naik. Satu kerucut akan melengkung bersama bata refraktori. Nilai ini
merupakan kisaran suhu dalam oC, dimana diatas suhu tersebut refraktori tidak dapat digunakan. Hal ini disebut
suhu Kerucut Pyrometric Ekivalen
H. Creep pada suhu tinggi
Creep merupakan sifat yang tergantung pada waktu, yang menentukan rusaknya bentuk pada waktu dan suhu
yang diberikan pada bahan refraktori dengan penekanan.
I. Ekspansi panas dapat balik
Bahan apapun akan mengembang jika dipanaskan, akan menyusut jika didinginkan. Pengembangan/ekspansi
panas yang dapat balik merupakan cerminan perubahan fase yang terjadi selama pemanasan dan pendinginan.

J. Konduktivitas Panas
Konduktivitas panas tergantung pada komposisi kimia dan mineral dan kandungan silika pada refraktori dan pada
suhu penggunaan. Konduktivitas biasanya berubah dengan naiknya suhu. Konduktivitas panas refraktori yang
tinggi dikehendaki bila diperlukan perpindahan panas yang melalui bata, sebagai contoh dalam recuperators,
regenerators dan muffles. Konduktivitas panas yang rendah dikehendaki untuk penghematan panas seperti
refraktori yang digunakan sebagai isolator. Isolasi tambahan dapat menghemat panas namun pada saat yang sama
akan meningkatkan suhu panas permukaan, sesampai diperlukan refraktori yang berkualitas lebih baik. Oleh
sebab itu, atap bagian luar dari furnace dengan perapian terbuka/furnace open hearth biasanya tidak diisolasi,
karena akan menyebabkan runtuhnya atap.

Refraktori yang ringan dengan konduktivitas panas yang rendah digunakan secara luas pada furnace perlakuan
panas suhu rendah, sebagai contoh dalam furnace jenis batch dimana kapasitas panas struktur refraktori yang re
ndah meminimalkan panas tersimpan selama siklus pemanasan dan pendinginan. Refraktori untuk isolasi
memiliki konduktivitas panas yang sangat rendah. Hal ini biasanya dicapai dengan penjebakan sebagian besar
udara kedalam struktur. Beberapa contohnya adalah:

 Bahan yang terjadi secara alami seperti asbes merupakan isolator yang baik namun bukan satu-saunya refraktori yang
baik.
 Wool mineral yang tersedia yang memadukan sifat isolasi dengan resistansi yang baik terhadap panas namun bahan
ini tidak kaku.
 Batu bata berpori yang kaku pada suhu tinggi dan memiliki konduktivitas panas rendah.
3. JENIS-JENIS REFRAKTORI
Refraktori dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimianya, pengguna akhir

dan metoda pembuatannya terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 Jenis – Jenis Refraktori Berdasarkan Komposisi Kimianya Pengguna Akhir dan Metoda Pembuatannya

Anda mungkin juga menyukai