Anda di halaman 1dari 17

BAGGAGE HANDLING

IRREGULARITY
Baggage Irregularity
Pada umumnya kasus-kasus yang timbul di area
kedatangan/arrival hall, bisa dikelompokkan
sebagai berikut :
❑ Missing Baggage dengan code AHL
(Advice if Handling) atau BAH (Baggage
Advice Handling).
❑ Found Baggage dengan code OHD (On
Hand Baggage) atau BOH (Baggage
OnHand).
❑ Damage/Pilfered Baggage dengan code
DPR (Damage/Pilfered).
❑ Courtesy Report
Missing Baggage (AHL atau BAH )
• Apabila penumpang kehilangan bagasinya pada saat tiba di tempat tujuannya,
• Penumpang tersebut harus melapor kepada Pengangkut/Airlines
bersangkutan atau
• Ground handling yang menanganinya, dalam hal ini adalah Lost & Found
Department di Airport kedatangan.
Missing Baggage (AHL atau BAH )
1. Meminta maaf dan memberikan penjelasan dengan baik
mengenai hilangnyabagasi tersebut.
2. Mulai melakukan pencarian di area sekitar baggage hall,
baggage sorting area, baggage conveying devices, cargo
tracing offices dan lain-lain.
Missing Baggage (AHL atau BAH )
3. Membuat ‘Property Irregularity Report’ (PIR) yang harus
ditanda tangani oleh penumpang yang bersangkutan apabila
bagasi tersebut tidak juga diketemukan.
4. Mengisi dengan lengkap data alamat, nomor telepon
penumpang sebagai local contact. Simpan Original PIR dan
baggage claim tag milik penumpang tersebut.
Missing Baggage (AHL atau BAH )
5. Mengirim Tracing Telex/message ke stasiun asal/awal dan
enroute stasiun jika stasiun kehilangan tidak dilengkapi CRT
(Cathode Ray Tube). Cari bagasi dengan menggunakan sistem
BAGTRAC/BAHAMAS atau WORLD TRACER jika stasiun
kehilangan dilengkapi dengan CRT.
6. Jika diperlukan, berikan kompensasi sementara kepada
penumpang.
Missing Baggage (AHL atau BAH )

7. Memonitor bagasi yang hilang dan tetap


menghubungi penumpang melalui
telepon untuk menginformasikan
selanjutnya.
8. Memberitahukan penumpang apabila
bagasi telah diketemukan melalui telepon
atau surat.
9. Membuat Laporan Harian di dalam Log
Book tentang Missing Baggage.
On Hand Baggage (OHD)
1. Apabila ditemukan bagasi dengan
identitas langsung dikirim ke stasiun
kehilangan dengan menggunakan “Rush
Tag label “
2. Apabila diketemukan bagasi tanpa
identitifikasi agar disimpan dengan baik.
3. Mencatat tanggal ditemukan flight
Number yang mengangkut bagasi
tersebut dengan menggunakan On hand
Baggage Summary Form.
On Hand Baggage (OHD)
4. Mencoba mencari/melacak pemilik bagasi berdasarkan informasi yang
ada pada bagasi tersebut.
5. Memberitahukan kepada Kantor Pengangkut/Airlines yang bersangkutan di
Airport kedatangan.
6. Membuat Laporan harian di dalam Log Book tentang Found Baggage/On
Hand Baggage.
Damaged Checked Baggage
• Baggage can incur varying degrees of damage. Minor, mayor or totally
destroyed are the usual categories. Airlines need to decide how they
will deal with complaint from passengers about their damages bags.
Damaged Checked Baggage
1. Apabila penumpang tiba di tempat tujuan dan menerima
bagasi dalam kondisi yang rusak, maka penumpang
tersebut harus melaporkannya ke Lost & Found
Department.
2. Claim bagasi yang rusak hanya dapat diterima apabila
bukti-bukti yang dapat digunakan untuk memperkuat
claim.
3. Jika bagasi rusak, maka penyelesaiannya tergantung dari
peraturan Airlines yang mengangkut bagasi itu sendiri.
4. Claim bagasi rusak harus dilengkapi dengan :
a. Copy PIR
b. Copy Claim Form
c. Copy Passenger Manifest
d. Ticket asli dan claim tag asli milik penumpang
ditahan
Pilferage Baggage
• Pilferage means when passenger states that there are items missing
from a piece or pieces of baggage whilst it has been in the possession
of the airline. It is not good practice to argue with the passenger at
the time of reporting.
Pilferage Baggage

1. Menimbang ulang bagasi tersebut


2. Mencocokkan claim tag bagasi dengan passenger manifest
3. Membuat PIR
4. Membuat Claim Form
5. Mencek kondisi fisik bagasi
Delayed Baggage
1. Apabila bagasi mengalami keterlambatan yang diakibatkan karena
‘mishandled baggage’, maka claim dapat diajukan atau penggantian akan
diberikan serta Irregularity tersebut harus dilaporkan ke Bagian Claim
Airlines yang bersangkutan.
2. Kepada penumpang yang mengalami kejadian ini, pihak Airlines akan
memberikan “kompensasi sementara” (“first need compensation”)
akibat keterlambatan bagasi (personal effect), dengan ketentuan sebagai
berikut :
Delayed Baggage Compensation

3. Perwakilan di luar (Overseas Establishments) diberi


otorisasi untuk memberikan kompensasi sebesar :
a) USD 100 untuk penumpang First Class
b) USD 75 untuk penumpang Business/Executive
Class
c) USD 50 untuk penumpang Economy Class
4. Kompensasi sementara ini juga berlaku untuk
penumpang domestik, yaitu :
a) F – Class : IDR 500.000
b) C – Class : IDR 300.000
c) Y – Class : IDR 200.000
Poperty
Irregularity
Report (PIR)
BAGGAGE CHART IDENTIFICATION

Anda mungkin juga menyukai