BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
BAB 3. PENUTUP...............................................................................................................................12
1. Kesimpulan..................................................................................................................................12
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
2. Tujuan Pelatihan
Training personal hygiene diberikan dengan tujuan agar peserta training bisa :
1. Menjelaskan pengertian dari personal hygiene
2. Menjelaskan tujuan dari personal hygiene
3. Mengidentifikasi manfaat personal hygiene
4. Mengidentifikasi prosedur dasar personal hygiene
5. Menganalisis tentang kebersihan diri karyawan dilingkungan kerja
Peserta yang menjadi sasaran training ini adalah tim produksi dan support meliputi operator,
warehouse, gudang benang, gudang roll, gudang raw material, gudang finishing, tim leader, mekanik
teknikal, mekanik elektronik, Cleaning service dan tim quality control.
3. Metode Pelatihan
Metode yang diberikan dengan cara memberikan tutorial dikelas dan disisipkan dengan melakukan
inspeksi personal hygiene terhadap peserta training.
1
PT. VISI PRMA ARTHA
BAB 2. PEMBAHASAN
2
PT. VISI PRMA ARTHA
4. Prosedur Dasar Personal Hygiene
Kebersihan diri sangat erat kaitannya dengan rutinitas menjaga kesehatan. Oleh karena itu, karyawan
perlu menjadikan kebersihan diri sebagai salah satu prioritas selama melakukan berbagai aktivitas.
Dengan menjaga kebersihan, karyawan juga akan lebih percaya diri untuk berkegiatan.
Cara menjaga kebersihan diri adalah melakukan rutinitas untuk tetap membuat tubuh tetap nyaman dan
aman dari bakteri atau kotoran. Bakteri atau virus bisa saja berupa sesuatu yang tidak terlihat. Oleh
karena itu, karyawan perlu mengetahui beberapa hal penting berikut ini untuk diperhatikan selama
menjaga kebersihan diri sehari-hari.
3
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 2. Sebelum dan sesudah merapikan rambut
4
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 4. Sikat gigi dan berkumur
5. Menggunakan deodoran.
Meskipun sepele, keringat yang menempel pada tubuh bisa mengakibatkan aroma tak sedap
yang dipicu oleh keringat dan kotoran. Oleh karena itu, karyawan bisa membiasakan diri untuk
menggunakan deodoran agar dapat mengurangi intensitas keringat yang menempel pada tubuh,
terutama saat berolahraga dan melakukan pekerjaan yang memiliki mobilitas tinggi.
5
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 6. Potong kuku
7. Memakai masker.
Memakai masker mulut dapat menjadi salah satu cara terbaik agar tidak mudah tertular atau
menularkan penyakit.. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu. Beragam jenis
mikroorganisme juga ditemukan di derah mulut, hidung, dan tenggorokan, oleh karena itu para
karyawan wajib menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut sehingga mencegah
penyebaran percikan droplet bakteri saat bicara, batuk, atau bersin ke produk. Masker yang
sudah digunakan sebaiknya diganti dan hindari penggunaan masker secara berulang karena
mikroba yang keluar saat bernafas dapat menempel pada masker dan berpotensi menimbulkan
kontaminasi.
6
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 8. Sebelum dan sesudah cukur kumis jenggot
7
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 10. Cuci tangan dengan benar
8
PT. VISI PRMA ARTHA
disebabkan oleh perhiasan dapat mengakibatkan hilangnya jari tangan atau bahkan kematian.
Selain itu aksesoris juga bisa menjadi sumber kontaminan.
9
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 14. Menggunakan Parfum
10
PT. VISI PRMA ARTHA
5. Standar Personal Hygiene PT. VISI PRIMA ARTHA
Berikut adalah standar personal hygiene PT VISI PRIMA ARTHA berdasarkan dokumen nomor
VPA-HRD-STD01 tanggal 13 Maret 2020:
1. Setiap karyawan yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan atau di bawah pengawasan
dokter yang menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit menular atau hal lain yang tidak normal
yang bisa menjadi sumber pencemaran mikroba terhadap produk dan peralatan harus dilarang
masuk ke area produksi dan gudang sampai kondisi baik.
2. Karyawan harus bebas dari luka-luka infeksi, luka terbuka pada tangan, lengan, wajah atau
kepala mereka.
3. Setiap karyawan yang pekerjaannya langsung menyentuh produk, permukaan yang menyentuh
produk, dan kemasan harus menerapkan prinsip-prinsip higienis yang meliputi :
3.1 Mengenakan seragam kerja yang benar sebagai pakaian pelindung untuk
menghindari pencemaran terhadap produk, permukaan alat untuk proses dan
kemasan.
3.2 Seragam kerja harus bersih dan diganti setiap hari.
3.3 Baju pribadi karyawan harus dikenakan di bawah baju seragam pabrik.
3.4 Penutup kepala harus selalu dikenakan di dalam area produksi. Semua rambut
harus ditahan di dalam topi.
3.5 Rambut karyawan harus bersih dan rapi.
3.6 Bagi karyawan yang memiliki jenggot dan kumis harus mengenakan penutup di
area produksi atau diwajibkan untuk membersihkan dari wajah.
3.7 Mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar sebelum dan sesudah bekerja,
sesudah makan dan minum, setelah ke toilet, setiap selesai istirahat dan setiap
waktu dimana tangan terkena kotoran atau kontaminan lain.
3.8 Tidak boleh menggunakan perhiasan atau benda lain yang mudah lepas yang
memungkinkan jatuh ke dalam produk, peralatan atau tangki di area produksi.
Misalnya jam tangan, alat tulis, anting-anting, cincin, kalung, peniti (pin), bros dan
lain-lain.
3.9 Bagi operator tertentu yang sudah diijinkan oleh atasan diperbolehkan membawa
alat tulis di area produksi.
3.10 Makanan dan minuman tidak boleh disimpan di area produksi dan gudang, namun
hanya boleh disimpan, dibawa, dan dikonsumsi di area yang sudah ditentukan,
seperti kantin.
3.11 Dilarang merokok dan mengunyah permen karet di seluruh area produksi, gudang
tempat penyimpanan bahan baku dan kemasan dan area tempat pengiriman atau
penerimaan produk.
3.12 Pulpen atau peralatan lain tidak boleh disimpan di atas pinggang termasuk saku,
lubang kancing, kerah baju, rambut, atau diselipkan di telinga.
3.13 Kuku tidak boleh terlalu panjang dan kotor.
3.14 Cat kuku, kuku, dan bulu mata palsu dilarang dikenakan di area produksi.
3.15 Peralatan-peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca tidak diperkenankan berada
di area produksi dan kemasan kecuali gelas scala.
3.16 Akses ke ruang produksi hanya boleh dilakukan melalui pintu yang sudah
ditentukan. Pintu darurat hanya boleh dibuka dalam keadaan darurat.
11
PT. VISI PRMA ARTHA
BAB 3. PENUTUP
1. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti
sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Untuk bisa menerapkan personal hygiene yang baik,
seluruh karyawan harus memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan diri. Dengan demikian
rangkaian dari menjaga kebersihan diri yang sudah disampaikan melalui modul training bisa bermanfaat
dan berjalan dengan baik di perusahaan maupun di kehidupan sehari-hari. Karyawan bisa memiliki rasa
nyaman dan aman pada saat bekerja, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan menghasilkan
produk yang bermutu tinggi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
12
PT. VISI PRMA ARTHA