Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERSONAL HYGIENE

Oleh : Citra Mayda Putri


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

1. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1


2. Tujuan Pelatihan..........................................................................................................................1
3. Metode Pelatihan........................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................................2

1. Pengertian Personal Hygiene.......................................................................................................2


2. Tujuan Personal Hygiene.............................................................................................................2
3. Manfaat Personal Hygiene...........................................................................................................2
4. Prosedur Dasar Personal Hygiene................................................................................................3
5. Standar Personal Hygiene PT. VISI PRIMA ARTHA.......................................................................11

BAB 3. PENUTUP...............................................................................................................................12

1. Kesimpulan..................................................................................................................................12

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mandi dengan rutin......................................................................................................2

Gambar 2. Sebelum dan sesudah merapikan rambut....................................................................3

Gambar 3. Mencuci baju agar bersih dan wangi............................................................................3

Gambar 4. Sikat gigi dan berkumur ...............................................................................................4

Gambar 5. Menggunakan Deodoran..............................................................................................4

Gambar 6. Potong kuku..................................................................................................................5

Gambar 7. Menggunakan Masker..................................................................................................5

Gambar 8. Sebelum dan sesudah cukur kumis jenggot..................................................................6

Gambar 9. Penutup kepala yang benar..........................................................................................6

Gambar 10. Cuci tangan dengan benar..........................................................................................7

Gambar 11. Kaos Kaki dan Sepatu bersih.......................................................................................7

Gambar 12. Dilarang memakai aksesoris........................................................................................8

Gambar 13. Kuku palsu dan bulu mata palsu.................................................................................8

Gambar 14. Menggunakan Parfum................................................................................................9

Gambar 15. Tutup luka terbuka......................................................................................................9

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Kesadaran akan pentingnya personal hygiene di area produksi belum maksimal. Untuk itu sangat
diperlukan training terjadwal mengenai personal hygiene yang rutin untuk dilakukan di PT Visi Prima
Artha. Sehingga penerapan di perusahaan bisa dilakukan dengan baik. Bahkan bisa menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman. Perlu kerjasama untuk seluruh stake holder terkait agar personal hygiene
bisa berjalan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh ISO 9001 maupun ISO 22000 : 2018.
Pembuatan training ini bertujuan agar peserta memahami pentingnya personal hygiene dalam ruang
lingkup industri dan kehidupan sehari-hari. Sehingga memiliki kesadaran akan pentingnya penerapan
hygiene untuk diri sendiri, lingkungan kerja, dan lingkungan sosial.

2. Tujuan Pelatihan
Training personal hygiene diberikan dengan tujuan agar peserta training bisa :
1. Menjelaskan pengertian dari personal hygiene
2. Menjelaskan tujuan dari personal hygiene
3. Mengidentifikasi manfaat personal hygiene
4. Mengidentifikasi prosedur dasar personal hygiene
5. Menganalisis tentang kebersihan diri karyawan dilingkungan kerja

Peserta yang menjadi sasaran training ini adalah tim produksi dan support meliputi operator,
warehouse, gudang benang, gudang roll, gudang raw material, gudang finishing, tim leader, mekanik
teknikal, mekanik elektronik, Cleaning service dan tim quality control.

3. Metode Pelatihan
Metode yang diberikan dengan cara memberikan tutorial dikelas dan disisipkan dengan melakukan
inspeksi personal hygiene terhadap peserta training.

1
PT. VISI PRMA ARTHA
BAB 2. PEMBAHASAN

1. Pengertian Personal Hygiene


Personal hygiene / Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes 2000). Personal Hygiene adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan
kebersihan diri sendiri mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki.

2. Tujuan Personal Hygiene


Penerapan personal hygiene pada karyawan PT. Visi Prima Artha, bertujuan agar karyawan bisa menjaga
kebersihan diri, mencegah terjangkit penyakit, mengurangi kontaminasi pada produk, serta bisa
menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang positif dan nyaman. Sehingga bisa menghasilkan produk
yang aman, bebas dari kontaminan yang dapat mengganggu bahkan membahayakan kesehatan
konsumen.

3. Manfaat Personal Hygiene


Apabila penerapan personal hygiene bisa dilakukan dengan baik, maka ada beberapa manfaat dari
personal hygiene bisa dirasakan. Diantaranya adalah :

1. Menjamin tempat kerja yang bersih


2. Melindungi dari factor lingkungan yang dapat merugikan lingkungan kerja dan juga dapat
merugikan kesehatan fisik maupun mental
3. Mencegah timbulnya penyakit menular
4. Mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja
5. Menghindari pencemaran
6. Mengurangi jumlah/persentase karyawan sakit
7. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
8. Meningkatkan rasa percaya diri

2
PT. VISI PRMA ARTHA
4. Prosedur Dasar Personal Hygiene
Kebersihan diri sangat erat kaitannya dengan rutinitas menjaga kesehatan. Oleh karena itu, karyawan
perlu menjadikan kebersihan diri sebagai salah satu prioritas selama melakukan berbagai aktivitas.
Dengan menjaga kebersihan, karyawan juga akan lebih percaya diri untuk berkegiatan.

Cara menjaga kebersihan diri adalah melakukan rutinitas untuk tetap membuat tubuh tetap nyaman dan
aman dari bakteri atau kotoran. Bakteri atau virus bisa saja berupa sesuatu yang tidak terlihat. Oleh
karena itu, karyawan perlu mengetahui beberapa hal penting berikut ini untuk diperhatikan selama
menjaga kebersihan diri sehari-hari.

1. Mandi dengan rutin.


Cuaca di Indonesia membuat seseorang setidaknya perlu mandi dua kali sehari. Iklim tropis yang
hangat membuat seseorang juga perlu menjaga kebersihan dirinya dengan mandi dan keramas
setelah pergi dari luar rumah. Meski tidak bepergian, bukan berarti karyawan bebas dari
kotoran. Karena itulah, harus rutin mandi secara teratur setiap hari.

Gambar 1. Mandi dengan rutin

2. Menjaga dan merapikan rambut.


Untuk karyawan pria rambut harus disisir rapi, tidak panjang dan bersih. Potong rambut apabila
sudah melebihi telinga, atas alis dan mencapai leher. Sedangkan untuk karyawan wanita yang
ikat rambut dan masukkan kedalam topi berjaring.

3
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 2. Sebelum dan sesudah merapikan rambut

3. Mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.


Pakaian menjadi barang yang sangat sering menempel pada bagian tubuh. Biasakan untuk rutin
mengganti pakaian agar bakteri dan kuman tidak menempel lagi meski sudah mandi. Karyawan
juga sebaiknya menghindari pakaian yang menumpuk dan tidak dicuci karena kontaminasi
bakteri atau kuman bisa saja menyebar melalui udara.

Gambar 3. Mencuci baju agar bersih dan wangi

4. Menjaga kebersihan mulut.


Bagian gigi dan mulut juga harus rutin dibersihkan setiap hari. Dianjurkan untuk menggosok gigi
sesudah makan dan sebelum tidur. Hal ini akan membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel
di sela-sela gigi. Selain itu, karyawan juga bisa membiasakan untuk berkumur dengan air garam
atau cairan pembersih mulut agar bakteri di tenggorokan mati dan tidak jadi penyakit.

4
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 4. Sikat gigi dan berkumur

5. Menggunakan deodoran.
Meskipun sepele, keringat yang menempel pada tubuh bisa mengakibatkan aroma tak sedap
yang dipicu oleh keringat dan kotoran. Oleh karena itu, karyawan bisa membiasakan diri untuk
menggunakan deodoran agar dapat mengurangi intensitas keringat yang menempel pada tubuh,
terutama saat berolahraga dan melakukan pekerjaan yang memiliki mobilitas tinggi.

Gambar 5. Menggunakan Deodoran

6. Potong kuku secara rutin.


Bagian ini mungkin sering luput dari perhatian. Namun, kuku adalah salah satu bagian tubuh
yang paling berpotensi tinggi sebagai tempat berkembang kuman dan bakteri. Oleh karena
itulah, karyawan harus rajin menggunting kuku agar kotoran lebih mudah dibersihkan saat
karyawan mencuci tangan.

5
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 6. Potong kuku

7. Memakai masker.
Memakai masker mulut dapat menjadi salah satu cara terbaik agar tidak mudah tertular atau
menularkan penyakit.. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu. Beragam jenis
mikroorganisme juga ditemukan di derah mulut, hidung, dan tenggorokan, oleh karena itu para
karyawan wajib menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut sehingga mencegah
penyebaran percikan droplet bakteri saat bicara, batuk, atau bersin ke produk. Masker yang
sudah digunakan sebaiknya diganti dan hindari penggunaan masker secara berulang karena
mikroba yang keluar saat bernafas dapat menempel pada masker dan berpotensi menimbulkan
kontaminasi.

Gambar 7. Menggunakan Masker

8. Mencukur kumis dan jenggot


Pekerja yang memiliki kumis dan jenggot selalu menjaga kebersihan dan kerapiannya. Akan
lebih baik jika kumis atau jenggot tersebut dicukur bersih (Purnawijayanti, 2001).

6
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 8. Sebelum dan sesudah cukur kumis jenggot

9. Menggunakan penutup kepala dengan benar (hair net)


Pekerja yang berambut panjang harus mengikat rambutnya dan disarankan menggunakan topi
atau jala rambut (hairnet). Untuk pria cukur rambut apabila sudah panjang gunakan topi berjala
dan gunakan inner jilbab untuk wanita supaya rambut tidak keluar jilbab.

Gambar 9. Penutup kepala yang benar

10. Mencuci tangan sebelum memasuki area produksi


Selain anjuran selama masa pandemi Covid-19, sudah selayaknya karyawan perlu mencuci
tangan dengan bersih. Tangan sangat sering menyentuh bagian mulut, mata, dan hidung yang
sangat sensitif sebagai kontaminan penularan bakteri. Oleh karena itulah, karyawan harus rajin
mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum memasuki area produksi, saat menutup
mulut batuk atau bersin, setelah keluar dari toilet.

7
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 10. Cuci tangan dengan benar

11. Menggunakan kaos kaki dan sepatu yang bersih


Kaki memiliki kelenjar keringat yang cukup aktif, sehingga memicu munculnya bakteri dan jamur
yang bisa tumubuh di kaki karyawan. Untuk itu karyawan disarankan menggunakan kaos kaki
bersih dan mencuci sepatu dengan rutin agar kaki tetap bersih dan tidak bau.

Gambar 11. Kaos Kaki dan Sepatu bersih

12. Tidak menggunakan aksesoris


Memakai perhiasan di tempat kerja ternyata mempunyai potensi bahaya yang sangat besar.
Jangan memakai aksesoris (jam tangan, cincin, gelang atau kalung) di tempat kerja sebab
aksesoris bisa menyangkut pada mesin-mesin yang berputar yang akan menarik karyawan ke
dalam putaran mesin tersebut. Aksesoris karyawan bisa menyangkut pada sesuatu yang
menonjol ketika karyawan terpeleset, jatuh, atau meloncat dari ketinggian. Aksesoris karyawan
dapat mengalirkan arus listrik ketubuh karyawan. Ingat barang-barang tersebut adalah
penghubung arus listrik ketika karyawan bekerja dengan peralatan listrik. Kecelakaan yang

8
PT. VISI PRMA ARTHA
disebabkan oleh perhiasan dapat mengakibatkan hilangnya jari tangan atau bahkan kematian.
Selain itu aksesoris juga bisa menjadi sumber kontaminan.

Gambar 12. Dilarang memakai aksesoris

13. Tidak menggunakan kosmetik yang belebihan


Seperti bulu mata palsu/extension, kuku palsu, cat kuku, Hal ini dikhawatirkan akan jatuh ke
produk sehingga menjadi sumber kontaminan.

Gambar 13. Kuku palsu dan bulu mata palsu

14. Tidak menggunakan parfum yang berlebihan


Parfum yang menyengat dikhawatirkan akan menempel kedalam produk.

9
PT. VISI PRMA ARTHA
Gambar 14. Menggunakan Parfum

15. Karyawan Sakit/terluka


Jika karyawan sakit atau baru sembuh dari sakit dan diduga masih membawa sumber penyakit
tidak diperkenankan kontak dengan bahan pangan dan masuk ke ruang produksi dan wajib lapor
ke leader agar bisa ditempatkan di area yang tidak terkontak langsung dengan produk.
Karyawan yang mengalami luka terbuka wajib menggunakan plester.

Gambar 15. Tutup luka terbuka

10
PT. VISI PRMA ARTHA
5. Standar Personal Hygiene PT. VISI PRIMA ARTHA

Berikut adalah standar personal hygiene PT VISI PRIMA ARTHA berdasarkan dokumen nomor
VPA-HRD-STD01 tanggal 13 Maret 2020:

1. Setiap karyawan yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan atau di bawah pengawasan
dokter yang menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit menular atau hal lain yang tidak normal
yang bisa menjadi sumber pencemaran mikroba terhadap produk dan peralatan harus dilarang
masuk ke area produksi dan gudang sampai kondisi baik.
2. Karyawan harus bebas dari luka-luka infeksi, luka terbuka pada tangan, lengan, wajah atau
kepala mereka.
3. Setiap karyawan yang pekerjaannya langsung menyentuh produk, permukaan yang menyentuh
produk, dan kemasan harus menerapkan prinsip-prinsip higienis yang meliputi :
3.1 Mengenakan seragam kerja yang benar sebagai pakaian pelindung untuk
menghindari pencemaran terhadap produk, permukaan alat untuk proses dan
kemasan.
3.2 Seragam kerja harus bersih dan diganti setiap hari.
3.3 Baju pribadi karyawan harus dikenakan di bawah baju seragam pabrik.
3.4 Penutup kepala harus selalu dikenakan di dalam area produksi. Semua rambut
harus ditahan di dalam topi.
3.5 Rambut karyawan harus bersih dan rapi.
3.6 Bagi karyawan yang memiliki jenggot dan kumis harus mengenakan penutup di
area produksi atau diwajibkan untuk membersihkan dari wajah.
3.7 Mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar sebelum dan sesudah bekerja,
sesudah makan dan minum, setelah ke toilet, setiap selesai istirahat dan setiap
waktu dimana tangan terkena kotoran atau kontaminan lain.
3.8 Tidak boleh menggunakan perhiasan atau benda lain yang mudah lepas yang
memungkinkan jatuh ke dalam produk, peralatan atau tangki di area produksi.
Misalnya jam tangan, alat tulis, anting-anting, cincin, kalung, peniti (pin), bros dan
lain-lain.
3.9 Bagi operator tertentu yang sudah diijinkan oleh atasan diperbolehkan membawa
alat tulis di area produksi.
3.10 Makanan dan minuman tidak boleh disimpan di area produksi dan gudang, namun
hanya boleh disimpan, dibawa, dan dikonsumsi di area yang sudah ditentukan,
seperti kantin.
3.11 Dilarang merokok dan mengunyah permen karet di seluruh area produksi, gudang
tempat penyimpanan bahan baku dan kemasan dan area tempat pengiriman atau
penerimaan produk.
3.12 Pulpen atau peralatan lain tidak boleh disimpan di atas pinggang termasuk saku,
lubang kancing, kerah baju, rambut, atau diselipkan di telinga.
3.13 Kuku tidak boleh terlalu panjang dan kotor.
3.14 Cat kuku, kuku, dan bulu mata palsu dilarang dikenakan di area produksi.
3.15 Peralatan-peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca tidak diperkenankan berada
di area produksi dan kemasan kecuali gelas scala.
3.16 Akses ke ruang produksi hanya boleh dilakukan melalui pintu yang sudah
ditentukan. Pintu darurat hanya boleh dibuka dalam keadaan darurat.

11
PT. VISI PRMA ARTHA
BAB 3. PENUTUP

1. Kesimpulan

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti
sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Untuk bisa menerapkan personal hygiene yang baik,
seluruh karyawan harus memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan diri. Dengan demikian
rangkaian dari menjaga kebersihan diri yang sudah disampaikan melalui modul training bisa bermanfaat
dan berjalan dengan baik di perusahaan maupun di kehidupan sehari-hari. Karyawan bisa memiliki rasa
nyaman dan aman pada saat bekerja, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan menghasilkan
produk yang bermutu tinggi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

12
PT. VISI PRMA ARTHA

Anda mungkin juga menyukai