Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lidya Kusuma Putri

Tingakt : 2B
Matkul : Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga

Konsep Kesehatan Reproduksi dan Konsep kependudukan

Kesehatan Reproduksi adalah keadaan yang mencakup kesehatan mental, fisik,


dan kesejahteraan sosial secara utuh dalam hal yang berhubungan dengan sistem dan
fungsi serta proses reproduksi. Ini tidak hanya mencakup kondisi bebas dari penyakit
dan kecacatan, tetapi juga melibatkan aspek lain seperti perkawinan yang sah,
kemampuan memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, serta hubungan
yang serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungan .

Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi melibatkan pemahaman tentang fertilitas,


mortalitas, migrasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kependudukan berdasarkan
konsep ilmu kesehatan masyarakat (Promotif, Preventif, dan Protektif) . Dalam
konteks ini, Kesehatan Reproduksi juga terkait dengan upaya meningkatkan kesehatan
ibu dan anak, mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program KB (Keluarga
Berencana), serta menghindarkan masyarakat dari kesakitan dan kecacatan terkait alat,
sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Tujuannya adalah memungkinkan setiap
individu hidup secara produktif secara biologis, sosial, dan ekonomis .
Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam lingkup kehidupan adalah sebagai berikut
(Harahap, 2003):
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
2. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk
PMS-HIV/AIDS,
3. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi, d. Kesehatan reproduksi
remaja,
4. Pencegahan dan penanganan infertile, f. Kanker pada usia lanjut,
5. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker servik, mutilasi
genital, fistula, dan lain-lain

Dalam konteks Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional (BKKBN) memiliki peran penting dalam mengendalikan jumlah penduduk
melalui penyelenggaraan program KB. BKKBN juga berfokus pada meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga
berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga . Program KB di Indonesia mencakup
beberapa komponen, termasuk:
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA): Program ini berfokus pada kesehatan
ibu selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan, serta kesehatan
anak-anak. Tujuannya adalah mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta
meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
2. Program Keluarga Berencana (KB): KB bertujuan untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui penggunaan metode kontrasepsi. Program ini
memastikan akses terhadap informasi dan layanan KB bagi pasangan usia subur.
3. Program Kesehatan Reproduksi Remaja: Fokus pada kesehatan reproduksi remaja,
termasuk pendidikan seksual, pencegahan kehamilan tidak diinginkan, dan
penanggulangan penyakit menular seksual.
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS)
termasuk HIV/AIDS: Upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit menular
seksual, termasuk HIV/AIDS, melalui edukasi, pencegahan, dan pengobatan.
5. Program Kesehatan Reproduksi pada Usia Lanjut: Memastikan kesehatan
reproduksi bagi lansia, termasuk pencegahan dan penanganan masalah kesehatan
yang terkait dengan proses penuaan.

Referensi :
(1) Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi - Medical Ebook.
https://medicalebook.id/news/konsep-dasar-kesehatan-reproduksi/.
(2) Divisi Kependudukan dan Kesehatan Reproduksi – FKM UNAIR.
https://fkm.unair.ac.id/divisi-kependudukan-dan-kesehatan-reproduksi/.
(3) KIA, KB, DAN KESEHATAN REPRODUKSI - Kementerian Kesehatan
Republik .... https://www.kemkes.go.id/eng/layanan/kia-kb-dan-kesehatan-reproduksi.
(4) BUKU AJAR KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA.
https://repository.um-surabaya.ac.id/8312/2/003.%20HKI_Buku%20Ajar%20Kesehata
n%20Reproduksi%20dan%20Keluarga%20Berencana.pdf.
(5) Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia.
http://kesmas.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2019/02/BUKU-AJAR-KESEHATAN-
REPRODUKSI-REMAJA-DAN-LANSIA.pdf.

Anda mungkin juga menyukai