Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1

Identifikasi Jenis, Klasifikasi, dan Bentuk Kemasan Produk Berbahan Baku Gelas,
Kertas, dan Logam

1.1 Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai macam jenis, klasifikasi, dan
bentuk kemasan yang digunakan untuk melindungi produk, yang terdiri dari kemasan berbahan
dasar gelas, kertas, logam, dan kain.

1.2 Dasar Teori


Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan
salah satu cara pengawetan produk, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan
produk tersebut. Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi bahan
pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis, maupun mekanis hingga
dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik.
Kemasan merupakan hasil desain yang meliputi bahan, bentuk, dan tutup kemasan.
Kemasan direncanakan untuk menempatkan pangan baik dalam keadaan segar atau setelah
mengalami pengolahan. Pengemasan bahan pangan harus memperlihatkan lima fungsi-fungsi
utama, yaitu:
1) Harus dapat mempertahankan produk agar bersih dan memberikan perlindungan terhadap
kotoran dan pencemaran lainnya.
2) Harus memberi perlindungan pada bahan pangan terhadap kerusakan fisik, air, oksigen,
dan cahaya matahari.
3) Harus berfungsi secara benar, efisien, dan ekonomis dalam proses pengepakan yaitu selama
pemasukan bahan pangan ke dalam kemasan.
4) Harus memiliki tingkat kemudahan untuk dibentuk menurut rancangan dan memberikan
kemudahan kepada konsumen, baik untuk membuka atau menutup wadah maupun
mempermudah pada tahap selanjutnya selama pengelolaan di gudang dan selama
pengangkutan untuk distribusi.
5) Harus memberi pengenalan, keterangan, dan daya tarik penjual lain.

Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara yaitu:


1) Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian: kemasan sekali pakai
(disposable), kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip), dan kemasan atau
wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable).
2) Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan
kemasan): kemasan primer, kemasan sekunder, kemasar tersier, dan kemasan kuartener.
3) Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekauan bahan kemasan: kemasan fleksibel,
kemasan kaku, dan kemasan semi kaku/semi fleksibel.
4) Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan: kemasan
hermetis (tahan uap dan gas), kemasan tahan cahaya, dan kemasan tahan suhu tinggi.
5) Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan): wadah siap
pakai, dan wadah siap dirakit/wadah lipatan.
Bahan kemasan dapat terbuat dari gelas, logam, kertas, plastik, dan laminasi. Beberapa
jenis bahan kemasan adalah sebagai berikut:
1) Kemasan gelas: Berbentuk botol, toples, jar, dll. Wadah-wadah gelas terus berkembang
hingga saat ini, mulai dari bejana-bejana sederhana hingga berbagai bentuk yang sangat
menarik.
2) Kemasan logam: Pengemas yang berbahan dasar logam diantaranya adalah aerosol, tin
plate, two piece can, three piece can, alumunium foil, dan logam komposit.
3) Kemasan kertas: Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku.
Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft,
kertas tahan lemak (grease proof), glassin dan kertas lilin (waxed paper), wadah-wadah
kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawan-cawan
yang tahan air, kemasan tetrahedral dan lain-lain, yang dapat dibuat dari paper board,
kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus.
4) Kemasan plastik: merupakan bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibel
penggunaannya. Beberapa jenis kemasan plastik, contohnya Polietilen (HDPE/LDPE),
cellophan, polivinilklorida (PVC), polivinil dienaklorida (PVDC), Polipropilen (PP),
poliester, poliamida, polistiren, polietilentereptalat (PET), dan bioplastik.
5) Kemasan tradisional: jenis daun-daunan, anyaman bambu, rotan, gerabah, dll.

1.3 Bahan dan alat


Bahan–bahan yang digunakan adalah berbagai jenis kemasan berbahan kertas, botol
kaca, kaleng, dan kain. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah alat tulis, mikrometer
sekrup, kertas gambar, kamera, dll.

1.4 Prosedur kerja


Lakukan pengamatan karakteristik masing–masing jenis kemasan, bahan dasar
kemasan, klasifikasi kemasan, kemudian dilakukan pengujian terhadap karakteristik warna,
tekstur, fleksibilitas, ketebalan, bentuk, dan karakter khusus lainnya, serta analisis kesesuaian
bahan pengemas tersebut dengan produk yang dikemas. Gambarlah bentuk kemasan-kemasan
tersebut, atau bila bentuknya sama dilakukan pengambilan gambar terhadap kemasan yang
diidentifikasi dengan menggunakan kamera. Tuliskan semua hasil pengamatan anda pada tabel
yang disediakan.
Tabel 1.1 Hasil pengamatan bahan pengemasan pangan
Klasifikasi
Jenis
No. Deskripsi Gambar kemasan Frekuensi Kontak Sifat Kesiapan
kemasan Sifat kekakuan
pemakaian dengan produk perlindungan pakai

(untuk setiap bahan kemasan dibuat tabel berbeda)


Kelompok Asisten Praktikum NIM Asisten
1 Zahra Tsabita Lutfi 11920002
2 Muhammad Naufal Haitami 11920003
3 Salsabiela Irfani 11920004
4 Fauzy Rahmat Munandar 11920019
5 Fatharani Herang Pasaribu 11920016
6 Fathimah Adzkiya Nidaulhaq 11920006
7 Khoerunisa Salsabila 21323002
8 Rania Noor Aristawidya 11920024
9 Najwa Zukhrufa Hasan 11920011
10 Shafhan Hazmi Adiguna 11920018

Anda mungkin juga menyukai