Anda di halaman 1dari 1

Nama : Juista Tri Takhsyania

NIM : 225020307111192
Kelas : Manajemen Investasi / CB
Tugas Individu 2
Saya akan melakukan analisis kebijakan fiskal untuk dua contoh negara sebagai
prospek pengembangan bisnis perusahaan PT. XYZ Tbk yaitu:
1. Singapura: Dapat menawarkan lingkungan bisnis yang sangat menguntungkan dengan
tingkat pajak yang rendah, insentif fiskal yang menarik, dan kebijakan fiskal yang stabil.
Infrastruktur pajak yang modern juga menjadi kelebihan bagi perusahaan.
- Tingkat Pajak: Singapura memiliki tingkat pajak korporasi yang rendah, dengan tarif
pajak sebesar 17%. Ini merupakan salah satu tarif pajak terendah di dunia, yang dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan.
- Insentif Fiskal: Singapura menawarkan berbagai insentif fiskal kepada perusahaan,
termasuk pembebasan pajak, insentif penelitian dan pengembangan, dan dukungan untuk
investasi dalam sektor-sektor tertentu seperti teknologi tinggi.
- Stabilitas Kebijakan Fiskal: Kebijakan fiskal di Singapura cenderung stabil dan dapat
diandalkan. Pemerintahannya telah terbukti konsisten dalam memberikan insentif fiskal dan
menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
- Infrastruktur Pajak: Singapura memiliki sistem perpajakan yang modern dan efisien,
dengan proses administrasi yang cepat dan mudah. Ini memudahkan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya.
2. Indonesia: Meskipun memiliki tingkat pajak yang sedang, menawarkan insentif fiskal
yang dapat menarik investasi. Meskipun demikian, stabilitas kebijakan fiskal dan
infrastruktur perpajakan masih menjadi tantangan.
- Tingkat Pajak: Indonesia memiliki tarif pajak korporasi yang sedang, dengan tarif
sebesar 22% untuk perusahaan umum dan 20% untuk sektor tertentu. Tarif ini relatif
kompetitif dalam konteks regional.
- Insentif Fiskal: Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai insentif fiskal untuk menarik
investasi, seperti pembebasan pajak untuk investasi di sektor-sektor tertentu, insentif untuk
investasi di daerah tertentu, dan kredit pajak untuk penciptaan lapangan kerja.
- Stabilitas Kebijakan Fiskal: Meskipun kebijakan fiskal Indonesia dapat mengalami
perubahan dari waktu ke waktu, pemerintahnya telah menunjukkan komitmen untuk
memperbaiki iklim investasi dan memperkuat kebijakan fiskal dalam beberapa tahun terakhir.
- Infrastruktur Pajak: Infrastruktur perpajakan Indonesia sedang dalam proses peningkatan,
meskipun masih ada tantangan dalam hal efisiensi dan kemudahan administrasi.
Berdasarkan analisis tersebut, jika PT. XYZ Tbk. mengutamakan stabilitas kebijakan
fiskal dan infrastruktur perpajakan yang canggih, Singapura mungkin menjadi pilihan yang
lebih baik. Namun, jika perusahaan lebih tertarik pada potensi pasar yang besar dan insentif
fiskal yang menarik, Indonesia juga merupakan opsi yang layak. Keputusan akhir harus
dipertimbangkan dengan hati-hati, memperhitungkan tujuan jangka panjang perusahaan dan
faktor-faktor non-fiskal lainnya seperti stabilitas politik dan kondisi ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai