Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


Jl. HS. Ronggowaluyo Teluk Jambe
Timur. Karawang 41361 Laman :
www.unsika.ac.id email :
info@unsika.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : TAX MANAGEMENT


SIFAT : TAKE HOME
STUDI : STRATA (S1)
DOSEN PENGAMPU : DR.R.Nasution,SE.MM
HARI/TANGGAL : Kamis,17 Maret 2022/ 6 D

SOAL

1. Apa yang dimaksud manajemen perpajakan,Tujuan manajemen pajak. Jelaskan dengan

lengkap ?

2. Dalam Tax Planning ada siasat pajak dengan bijak 13 item apa saja dan jelaskan ?

3. Apa yang dimaksud pemilihan bentuk usaha ,jelaskan berikan contoh seperti bentuk usaha

perseoranagn, Bentuk usaha koperasi, Bentuk usaha mikro…

4. Untuk bentuk usaha perseorangan dengan penghasilan kena pajak 2.000.000.000. Berapa

pajak terhutangnya ?

5. Untuk bentuk usaha badan dengan penghasilan kena pajak 2.000.000.000. Berapa pajak

terhutangnya ?

6. Dalam merencanakan pajk (Tax Planning) perushaan diperkenankan memanfaatkan fasilitas

perpajakan,apa saja fasilitas perpajakan tersebut ?

Ketentuan Mengerjakan

Jawaban diketik dan dikumpulkan dalam bentuk PDF Format Nama-NPM_Kelas

=======================SELAMAT MENGERJAKAN =====================


1. Manajemen perpajakan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha menyeluruh
yang diupayakan oleh wajib pajak agar segala hal yang berkaitan dengan perpajakan
dapat dikelola dengan efektif, efisien, dan ekonomis.

Artinya, metode ini merupakan proses untuk meminimalisir beban pajak namun tetap
berada pada jalurnya, yakni sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. 

Biasanya, metode ini dilakukan secara rutin atau reguler karena transaksi yang
dilakukan berulang atau selalu terjadi di sebuah perusahaan guna mengelola dengan
baik urusan perpajakannya.

manajemen pajak mempunyai dua tujuan, yakni;

1) Menerapkan peraturan perpajakan secara benar dan

2) Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya, dimana
keduanya dapat dicapai melalui:

i. Perencanaan pajak (tax planning),

ii. Pelaksanaan kewajiban perpajakan dan hak perpajakan (tax


compliance),

iii. Pengendalian pajak (tax control).

2. Menyiasati pajak dengan bijak

1) pemilihan bentuh usaha

Pada saat seorang investor akan memulai suatu usaha, dia akan memilih
bentuk usaha apa saja yang bisa memberikan hasil akhir (net profit after tax) yang
lebih besar buat dia, apakah perseroan terbatas (PT), usaha perorangan atau
firma /CV. Bagi badan usaha yang merupakan perusahaan multinasional, treaty
shopping dapat dilakukan oleh para pengusaha dengan memanfaatkan tarif pajak
dan fasilitas perpajakan yang terdapat dalam berbagai tax treaty yang telah
disetujui masingmasing Kepala Negara, yang lebih menguntungkan mereka.

2) pemilihan kegiatan usaha

Pemilihan kegiatan usaha sangat bergantungpada kesiapan dan kemampuan


setiappengusaha/WP pada kegiatan usaha yg akandipilihnya dan pertimbangan
aspekpermodalan,perijinan, tren pasar, pesaing dansebagainya

Pemilihan kegiatan usaha dengan pertimbanganperpajakan sangat diperlukan


untukmenentukan perspektif rugi laba yg akandicapai perusahaan pada masa yg
akandatang, karena laba rugi juga dipengaruhi olehbesarnya pajak.

3) pemilihan penempatan modal


Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
menjalankan kegiatannya dalam rangka merealisasikan pencapaian penghasilan
yang diharapkan. Dalam laporan keuangan perusahaan, modal tercatat sebagai
bagian dari ekuitas yang merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan. Modal
umumnya berasal dari investasi pemilik.

Untuk memperoleh penghasilan lebih di masa yang akan dapat, perusahaan


biasanya melakukan penempatan modal perusahaan pada perusahaan lain.
Beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan penempatan modal
ialah prospek yang akan dihasilkan dan kebijakan perpajakan yang berkaitan
dengan jenis usaha dan bentuk usaha perusahaan yang rencananya akan ditempati
modal tersebut. Berkaitan dengan perpajakan, penempatan harta sebagai modal
pada berbagai bentuk usaha atau pada suatu kegiatan usaha dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan ketentuan perpajakan berikut:

 Pengenaan PPh pada saat penempatan modal

 Pengenaan PPh pada saat pembagian hasil dari modal

 Pengenaan PPn pada saat penempatan modal

4) mamanfaatkan fasilitas perpajakan

Manfaat yang didapat dengan adanya fasilitas perpajakan, diantaranya adalah:

 Fasilitas yang berkaitan dengan PPN didominasi untuk menunjang


kegiatan ekonomi ekspor dan impor;

 Fasilitas yang berkaitan dengan PPh diperuntukkan untuk penanaman


modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu
diberikan dengan pertimbangan bahwa investasi langsung baik melalui
penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri
merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi;

 Fasilitas yang berkaitan dengan bea masuk diperuntukkan bagi penanaman


modal yang sedang berlangsung yang melakukan penggantian mesin atau
barang modal lainnya

 Fasilitas yang berkaitan dengan pajak ditanggung pemerintah adalah untuk


pembangunan nasional dan pemulihan ekonomi nasional

 Dengan adanya berbagai fasilitas pajak tersebut, sumber energi terbarukan


menjadi semakin meluas, sehingga ketergantungan Indonesia terhadap
sumber energi fosil dapat berkurang. Dengan demikian ketahanan energi
nasional dapat dipertahankan

5) menghindari tarif pph tertinggi


untuk menghindari tarif pph tertinggi dengan menggunakan tax planning, tax
planning merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengefisiensikan beban pajak secara legal sehingga tidak melanggar peraturan
perpajakan yang berlaku. Tax planning diterapkan pada pengelolaan operasional
(kegiatan rutin) perusahaan dan pada saat perusahaan akan memecahkan masalah
tertentu atau ada kebijakan tertentu.

6) memperlakukan biaya yang menghemat pajak

Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak apabila pemilihan atau


pengakuannya tepat maka dapat mempengaruhi besarnya PPh terutang dari wajib
pajak. Berbagai biaya yang dapat disiasati berkenaan dengan efisiensi pembayaran
pajak antara lain adalah sebagai berikut:

1. Penghematan biaya pada leasing


2. Pemilihan metode penyusutan
3. Pemilihan metode persediaan
4. Pemanfaatan biaya bunga
5. Pengaturan biaya natura dan kenikmatan
6. Pengaturan gaji anggota persekutuan
7. Pengaturan premi asuransi karyawan
8. Pemilihan metode pengakuan selisih kurs
9. Pengaturan pembayaran tunjangan

7) Perlakuan penghasilan untuk menghemat pajak

Penghematan Pajak (Tax Saving) Tax Saving merupakan suatu


tindakan penghematan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak dilakukan secara
legal dan aman bagi wajib pajak karena tanpa bertentangan dengan
ketentuan perpajakan.

8) menyiasati rugi

Bagi Wajib Pajak Badan yang mengalami kerugian, akan


dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) dengan tarif minimum, yaitu sebesar 1% dari
dasar pengenaan pajak berupa penghasilan bruto. Perusahaan atau WP Badan
dikenakan pajak minimum apabila memiliki pajak penghasilan tidak lebih 1%
dari penghasilan bruto.

9) Mengatur pembayaran pajak


Dalam melakukan pembayaran pajak, seluruh wajib pajak pribadi maupun badan
haruslah mengetahui ketentuan umumnya. Jika dipelajari dan ditelusuri lebih
lanjut sudah sangat jelas dan lengkap dalam peraturan pembayaran pajak. Namun
pada dasarnya dalam pembayaran pajak terkait 5 hal dalam self-
assessment yaitu mendaftarkan, menghitung, memperhitungkan, membayar,
dan melaporkan. Ketentuan ini diatur pula dalam dasar hukum yang telah disusun.
Sebenarnya apa saja ketentuan umum bagi wajib pajak dalam melakukan
pembayaran pajak, berikut ini pembahasannya.

10) memilih memiliki npwp dan sebagai pengusaha kena pajak

NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.

Sedangkan, PKP atau Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang
dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan
perubahannya. Terhadap Wajib Pajak ini, di samping memiliki NPWP juga
diberikan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP). Pengusaha adalah
orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar
daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah
pabean.

11) menyiasati terjadinya restitusi pajak

Restitusi pajak ialah permohonan pengembalian dana pembayaran pajak Wajib


Pajak kepada lembaga penarik pajak (negara). Istilah restitusi pajak dimuat dalam
UU KUP, yang menjelaskan bahwa restitusi pajak ialah proses pengembalian
biaya pajak yang sebelumnya telah dibayarkan Wajib Pajak.

Namun perlu digaris bawahi, jika pengembalian restitusi pajak hanya akan
memungkinkan bila jumlah dari pajak yang dibayarkan lebih besar (berlebih) dari
angka nominal pajak yang terutang. Selain itu, hal seperti ini hanya bisa berlaku
apabila seorang Wajib Pajak tidak memiliki tanggungan lain yang disebut sebagai
utang pajak.

12) meminta imbalan bunga

Wajib Pajak diberikan imbalan bunga dalam hal pengajuan keberatan,


permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali yang dikabulkan
sebagian atau seluruhnya sehingga menyebabkan kelebihan pembayaran pajak.

13) menghadapi pemeriksaan pajak


Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan,dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. pada dasarnya dilakukan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan (tax compliance) dan
untuk tujuan lain yang ditetapkan oleh Ditjen Pajak berdasarkan ketentuan
perpajakan yang berlaku.

3. Pada saat seorang investor akan memulai suatu usaha, dia akan memilih bentuk usaha
apa saja yang bisa memberikan hasil akhir (net profit after tax) yang lebih besar buat
dia, apakah perseroan terbatas (PT), usaha perorangan atau firma /CV. Bagi badan
usaha yang merupakan perusahaan multinasional, treaty shopping dapat dilakukan
oleh para pengusaha dengan memanfaatkan tarif pajak dan fasilitas perpajakan yang
terdapat dalam berbagai tax treaty yang telah disetujui masingmasing Kepala Negara,
yang lebih menguntungkan mereka.

Contoh Perseorangan

 Jasa Jasa

Contoh usaha Koperasi

 Koperasi konsumsi

 Koperasi simpan pinjam

Contoh usaha mikro

 Toko sembako

4.

Rp 2,000,000,000
5% Rp 60,000,000 Rp 3,000,000 Rp 1,940,000,000
15% Rp 250,000,000 Rp 37,500,000 Rp 1,690,000,000
25% Rp 500,000,000 Rp 125,000,000 Rp 1,190,000,000
30% Rp 1,190,000,000 Rp 357,000,000 Rp -
Pph Terutang Rp 522,500,000

5. .

Anda mungkin juga menyukai