FASILITAS
PERPAJAKAN
Dosen Pengampu : Endang Mahpudin, SE., MM
Mata Kuliah : Manajemen Perpajakan
KELOMPOK 5
PEMBAHASAN Jenis-jenis
Fasilitas Perpajakan
Memaksimalkan Fasilitas di
bidang PPN
Fasilitas Perpajakan
Terhadap Manajemen
Pajak
LATAR BELAKANG
Kebijakan fiskal yang ditransformasikan
dalam seperangkat peraturan perpajakan yang
mendukung iklim investasi. Penarikan pajak
yang tinggi dan eksesif dapat mengurangi
kemampuan ekonomis investor sehingga
investor dapat mencari alternatif negara
lain untuk berinvestasi. Dengan berbagai
paket fasilitas yang ditawarkan, diharapkan
geliat investasi semakin meningkat sehingga
pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan.
Mendorong ekspor yang merupakan prioritas nasional di Kawasan
Berikat dan Entrepot untuk Tujuan Ekspor (EPTE), atau untuk
FASILITAS
Menampung kemungkinan atau aplikasi dari pelaksanaan perjanjian
dengan negara-negara lain (Treaty Partner) dalam bidang
perdagangan dan investasi.
PAJAK
Meningkatkan iklim usaha yang kondusif dan atraktif bagi
investor.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meningkatkan kepastian hukum dan mendorong minat WNA untuk
bekerja di Indonesia yang dapat mendorong alih keahlian dan
pengetahuan bagi peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Mendorong pembangunan nasional dengan membantu tersedianya
barang-barang yang bersifat strategis.
PERPAJAKAN PPN/PPnBM
Skenario 1:
Apabila Peredaran Bruto Wajib Pajak Badan
(“PT”) tidak melebihi 4,8 M dalam setahun.
Wajib Pajak memiliki peredaran bruto dalam
satu tahun sebesar Rp 3.600.000.000 dan laba
fiskal Rp 1.000.000.000
Mekanisme Perhitungan PPh Badan Terutang:
= Rp 1.000.000.000 x 50% x 20%
= Rp 100.000.000
Skenario 2:
(Laba Fiskal dari bagian Peredaran Bruto yang mendapat fasilitas X 50% X 20%)
+
(Laba Fiskal dari bagian Peredaran Bruto yang tidak mendapat fasilitas X 20%)
Catatan:
Laba Fiskal yang mendapat fasilitas
= (Rp 4,8 M/Peredaran Bruto X laba fiskal)
Laba Fiskal yang tidak mendapat fasilitas
= (Total Laba Fiskal – Laba Fiskal yang mendapat fasilitas)
Jawaban:
Laba Fiskal yang tidak memperoleh fasilitas pengurangan 50%
= Rp 1.000.000.000 – Rp 727.272.727
= Rp 272.727.273
Sehingga Total Perhitungan PPh Badan yang terutang adalah sebagai
berikut:
= (Rp 727.272.727 X 50% X 20%) + (Rp 272.727.273 X 20%)
= Rp 127.272.727,27
MEMAKSIMALKAN FASILITAS DI
BIDANG PPN