Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gede Radya Ritmartha

Nim : 2107511239

Mat,Kul : Bisnis

HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL

A. Perbedaan nilai mata uang


Pada umumnya, negara eksportir akan meminta pembayaran kepada negara pengimpor
menggunakan mata uang negara pengekspor. Apabila nilai mata uang negara eksportir
lebih tinggi dari negara importir, hal ini mengakibatkan negara pengimpor harus
menambah pengeluarannya. Oleh karena itu, untuk melancarkan proses perdagangan
internasional perlu adanya penetapan mata uang internasional yang diterima oleh setiap
negara.

B. Pemberlakuan kebijakan perdagangan oleh pemerintah


Setiap negara memiliki kebijakan ekonomi yang berbeda-beda. Terkadang kebijakan
yang diterapkan tersebut menghambat proses perdagangan internasional. Contohnya
adalah pembatasan jumlah impor. Negara yang membatasi impor akan membuat negara
eksportir kehilangan sedikit peluangnya untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, biaya
pajak impor/ekspor yang tinggi, surat perijinan yang berbelit-belit akan menghambat
proses perdagangan internasional.

C. Kebijakan lembaga ekonomi internasional/regional yang mementingkan negara anggotanya


Organisasi perdagangan internasional, baik regional maupun internasional ibarat dua mata pisau. Di satu
sisi menimbulkan keuntungan, di sisi lain merupakan hambatan. Negara-negara yang terdaftar sebagai
anggota organisasi tersebut akan mendapatkan keuntungan tertentu, sebaliknya, negara-negara yang
bukan anggota akan mengalami hambatan. Contohnya adalah, Negara yang bukan anggota akan
membayar tariff pajak yang lebih tinggi

D. Konflik dan peperangan


Apabila kondisi keamanan suatu negara tidak stabil, seperti adanya peperangan,
kerusuhan, dan lain sebagainya, negara-negara lain akan merasa takut untuk
melakukan pedagangan. Akibatnya, mereka akan beralih ke negara yang lebih
aman.

PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar yang umumnya berada di berbagai negara
industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya, umumnya di berbagai negara
berkembang. Karena perusahaan ini bergerak di berbagai negara, dan adalah perusahaan global,
maka tentu akan berdampak kuat pada kondisi politik secara global.

Secara umum, perusahaan ini dikembangkan dengan status perseroan terbatas atau PT di
berbagai negara. Tapi, saham yang Anda miliki di dalamnya akan dikendalikan oleh perusahaan
induk. Saham perusahaan tidak akan terdaftar di bursa saham lokal.

Berdasarkan modal kepemilikannya, bergeraknya fungsi seluruh kebijakan perusahaan akan


tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan bagian dari manajemen harus berasal dari
perusahaan induk perusahaan.

Perusahaan multinasional ini akan semakin penting di negara ini sejak akhir perang dunia ke II.
Perusahaan multinasional awalnya berasal dari Amerika Serikat, yang beroperasi di berbagai
negara seperti halnya negara Jepang, berbagai negara di Eropa, Australia, dan juga Selandia
Baru.

Sejak tahun 1960 an lalu, perusahaan multinasional bukan hanya didominasi oleh negara
Amerika Serikat saja, tapi juga ada yang berasal dari Jepang, Eropa, dan berbagai negara industri
lainnya, dan juga sudah beroperasi di negara berkembang di Asia, Afrika, dan juga Amerika
Latin.

Karakteristik Perusahan Multinasional


Pada beberapa individu, perusahaan multinasional akan sering disamakan dengan Transnational
Corporation atau TNC. Padahal PNM dan TNC, berikut ini adalah beberapa karakteristik agar
Anda bisa lebih memahami terkait perusahaan multinasional.

1. Mempunyai Anak Perusahaan atau Cabang di Luar negeri

Sama seperti namanya, yakni multinasional, perusahaan ini mempunyai bisnis di berbagai negara
dengan cara mempunyai anak perusahaan di negara lain. Umumnya, produk yang diproduksi pun
akan mengikuti kultur atau budaya serta peralatan negara setempat agar bisa lebih mudah
diterima di pasar.

2. Teknologi Canggih

Beberapa perusahaan yang sudah memperoleh gelar sebagai perusahaan multinasional adalah
perusahaan yang besar, sehingga mereka bisa memiliki teknologi yang sudah canggih. Adanya
teknologi yang canggih dan modern ini mampu membantu perusahaan induk dalam mengawasi
berbagai perusahaan cabang yang berada di luar negeri.
3. Kontrol Terhadap Modal

Perusahaan yang memiliki status multinasional mempunyai kontrol pada modal perusahaan, baik
itu modal di perusahaan induk, ataupun di perusahaan cabang. Modal adalah salah satu hal
mampu memberikan dampak penting untuk perusahaan. Modal yang banyak ini akan bisa
memberikan kemudahan perusahaan dalam hal mengembangkan perusahaan.

4. Sistem Manajemen dan Distribusi secara Global

Perusahaan yang memiliki gelar status perusahaan multinasional adalah perusahaan lintas
negara, sehingga manajemen dan juga distribusinya mempunyai sistem yang mendunia dan bisa
dilakukan dengan sangat profesional. Selain itu, target distribusi juga harus dilakukan di pasar
global.

5. Memiliki Visi dan Misi yang Mendunia

Mempunyai beberapa anak perusahaan di berbagai negara membuat perusahaan harus bisa
mempunyai visi dan juga misi yang mendunia. Bahkan, cara yang dilakukan untuk bisa
mencapai visi dan misi ini memiliki sifat global. Untuk itu, apa yang dilakukan oleh perusahaan
bisa berpengaruh pada kondisi global.

6. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)

Perusahaan ini akan lebih mengarah pada kepemilikan usaha daru satu induk perusahaan, yang
melakukan penyebarluasan berbagai cabang produksi ataupun perdagangan atau kegiatan
usahanya di negara lain.

7. Multinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)

 Fokus dari perusahaan ini adalah lebih dari permodalan atau dalam pembiayaan. Di
dalam MOE dan MCE, kegiatan setiap perusahaan di dalamnya akan diawasi oleh lebih
dari satu negara.

Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Multinasional


Walaupun perusahaan multinasional memang besar, namun perusahaan multinasional juga
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan perusahaan
multinasional.

1. Kelebihan Perusahaan Multinasional

 Keuntungan adanya mata uang asing dengan adanya investasi dalam sektor ekspor
 Mengurangi kegiatan persyaratan valuta asing untuk aktivitas impor di dalam sektor industri.
 Memodernisasi setiap sektor lini
 Mendukung pembangunan dalam negeri
 Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat
 Mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri

2. Kekurangan Perusahaan Multinasional

 Bisa Mematikan Perusahaan Lokal

Perusahaan multinasional pada suatu negara bisa membunuh perusahaan lokal yang tengah
berkembang di negara terkait. Karena kekuatan dana besar ataupun modal perusahaan
multinasional, mereka bisa memonopoli suatu sektor.

 Ekspor Keuntungan

Perusahaan multinasional bisa mengembalikan keuntungan pada pemilik modal yang berada di
negara asal mereka. Untuk itu, keuntungan pada negara tuan rumah yang ditunjukan sebagai
tempat untuk marketing mereka cenderung sangat kecil.

 Dampak Terhadap Budaya dan Sosial

Kelemahan lain yang dimiliki oleh perusahaan multinasional adalah bahwa banyak perusahaan
asing yang mampu merusak citra budaya dan sosial pada negara tuan rumah. Termasuk
perusahaan yang mampu merubah gaya pakaian hingga makanan khas masyarakat disekitarnya.

 Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja yang Rendah

Perusahaan multinasional di berbagai negara sering diyakini mengantongi peraturan regulasi


yang tidak terlalu ketat, sehingga kurang memperhatikan keselamatan dan juga kesehatan pekerja
mereka, seperti keamanan penambang yang rendah.

 Menyebabkan Kerusakan Lingkungan

Perusahaan multinasional yang ingin memproduksi secara efisien dan dengan biaya yang lebih
rendah. Mereka cukup sering melakukan hal ini dengan cara yang tidak menghargai lingkungan
sekitarnya. Mereka seringkali membuang limbah tanpa melakukan proses terlebih dahulu.

 Pekerja yang Disediakan Berketerampilan Rendah

Pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan multinasional untuk para pekerja lokal ini cenderung
rendah, dan juga merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terampil, sehingga pekerja lokal
ini cenderung akan memiliki pendapatan yang rendah. Sementara itu, karyawan asing dari luar
negeri sering kali diberikan posisi pada tingkat yang lebih tinggi dan berkualitas.

Pemanfaatan SDM yang tidak terampil ini akan sangat bermanfaat untuk perusahaan
multinasional, namun akan sangat berbahaya untuk para pekerja dan juga masyarakat sekitarnya.

Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia


1. Google

Google adalah mesin pencari yang sudah sangat terkenal di dunia. google juga adalah perusahaan
multinasional yang terdaftar di AS yang menawarkan layanan internet, seperti komputasi web,
mesin pencari, iklan, dan perangkat lunak yang digunakan dengan sukses di seluruh bagian di
dunia, termasuk di dalamnya negara Indonesia.

2. KFC

KFC adalah salah satu perusahaan waralaba yang berasal dari Yum! Brand,inc. Perusahaan ini
nama untuk dirinya sendiri dan sudah menjadi salah satu brand makanan yang sangat terkenal di
Indonesia. KFC sendiri pertama kali didirikan di Louisville, AS.

Anda mungkin juga menyukai